Latest Post

 

SANCAnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mendalami dugaan mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud yang menitipkan 24 calon mahasiswa agar lolos masuk ke enam perguruan tinggi negeri (PTN).

 

Hal ini sebelumnya terungkap dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Nomor 24 milikPlt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nizam pada persidangan atas terdakwa kasus suap Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Lampung (Unila), Karomani, Heryandi, dan M Basri, di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang, Selasa (31/1/2023) malam.

 

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut, fakta-fakta dan keterangan para saksi di persidangan telah dicatat oleh Jaksa KPK.

 

"Yang berikutnya akan dikonfirmasi setiap fakta sidang. Sekali lagi ini fakta sidang, nanti ketika Jaksa menyusun analisis hukum yuridis dalam surat tuntutan, akan kemudian dapatkah disimpulkan fakta-fakta sidang menjadi fakta hukum," kata Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK pada Kamis (2/2/2023) kemarin.

 

Ia menambahkan,fakta hukum yang dimaksud adalah saat keterangan dengan alat bukti yang lain bersesuaian, sehingga bisa menjadi ruang KPK melakukan tindak lanjut.

 

"Ketika kemudian saling berkesesuaian satu dengan yang lain, dan berkesesuaian dengan  alat bukti yang lain, setidaknya dua alat bukti yang cukup sehingga membentuk suatu fakta hukum yang bisa ditindaklanjuti oleh KPK," ujarnya.

 

Dalam daftar tersebut, ada sejumlah nama yang ditampilkan dalam persidangan, diantaranya mantan Ketua PBNU Marsudi Syuhud.

 

Marsudi Syuhud disebut menitipkan 24 nama calon mahasiswa ke enam universitas, yakni Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Jember, Universitas Jenderal Soedirman, UIN Malang, Institut Teknologi Sepuluh November pada 2021 melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

 

Sementara, tiga titipan calon mahasiswa lainnya merupakan titipan dari Anggota Banggar DPR RI Komisi X Muhamad Nur Purnamasidi ke UI pada tahun 2020 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) serta dua lainnya yang tidak diketahui. (suara)

 

SANCAnews.id – Dari hasil keterangan dokter yang menangani, terdapat empat bekas luka tembak di badan Pemimpin Umum Kantor Berita RMOL Bengkulu Rahimandani.

 

Demikian disampaikan Ketua JMSI Provinsi Bengkulu Ricky Susanto saat live melalui Instagram dengan Ketua Umum JMSI Pusat Teguh Santosa, Jumat petang (3/2).

 

 “Tertembak di bahu kiri, tembus ke bagian ketiak bawah, tembus lagi ke tangan. Ada empat lubang akibat tembakan. Keterangan dokter satu kali tembakan,” kata Ricky.

 

Ricky menyampaikan, saat ini kondisi Rahimandani sudah membaik, namun kata dia, tim dokter akan melakukan operasi untuk mengangkat sisa proyektil yang masih bersarang di tubuh Rahimandani.

 

“Sebentar lagi mau dioperasi pengangkatan bagian dari proyektil peluru yang masih tersisa di badan,” ungkap Ricky.

 

Saat olah TKP, kata Ricky, polisi telah menemukan selongsong peluru. Menurut keterangan polisi, kata Ricky, pelaku terbilang profesional.

 

“Hasil olah TKP baru menemukan selongsong peluru. Ciri-ciri pelaku sudah dikenali polisi. Ciri-cirinya dari keterangan polisi, bertubuh gempal, rambut berombak, dan satu lagi kurus umur sekitar 31 tahun,” pungkas Ricky.

 

Mantan Sekjen Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2015 ini ditembak orang tak dikenal saat hendak melaksanakan shalat Jumat di masjid tak jauh dari kediamannya.

 

Pelaku yang diketahui berjumlah dua orang mengendarai sepeda motor matic itu sempat melewati Rahimandani lalu kemudian memutar kembali dan langsung melepaskan tembakan. (rmol)

 

SANCAnews.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto mengecam keras aksi penembakan orang tidak dikenal yang menyasar mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP Pemuda Muhammadiyah, DR. Rahimandani.

 

Penembakan terjadi pada Jumat siang (3/1) sebelum Shalat Jumat. Peluru mengenai lengan kiri dan menembus badan Rahimandani. Pelaku penembakan dua orang yang mengendarai sepeda motor matic. Diduga tembakan dilepaskan pelaku yang berada di boncengan.

 

 “Saya sangat mengutuk peristiwa ini. Saya juga meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas aksi brutal tersebut,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu.

 

Cak Nanto, sapaan akrabnya, mengaku kaget saat mendengar kabar tersebut. Pasalnya, dia baru saja berbincang via telepon sesaat sebelum peristiwa tersebut terjadi. Dalam perbincangan itu, dia berbincang tentang Pemuda Muhammadiyah yang hendak melakukan muktamar pada pertengahan bulan ini.

 

“Iya, sebelum Shalat Jumat padahal sempat teleponan. Menurut saya ini sangat mencederai demokrasi dan harus diusut tuntas,” tutur Cak Nanto.

 

Kronologi kejadian ini bermula saat Rahimandani sedang berjalan dari rumahnya di Gang Kinal Baru, Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu, menuju Masjid Al Iman. Dalam perjalanan, dia sempat berpapasan dengan kedua pelaku. Setelah melewati Rahimandani, pengendara sepeda motor berbalik arah, dan kembali mendekatinya, lalu melepaskan tembakan.

 

Saat ini Rahimandani sedang berada di RS Raflesia, Bengkulu.

 

Rahimandani merupakan pimpinan Kantor Berita RMOL Bengkulu. Saat ini dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

 

Dia pernah menjadi anggota DPRD Bengkulu dan kini sedang mempersiapkan diri untuk ikut dalam pemilihan Anggota DPD RI dari Provinsi Bengkulu. (*)

 

SANCAnews.id – Pimpinan Kantor Berita RMOL Bengkulu yang juga Wakil Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), DR. Rahimandani, menjadi korban penembakan orang tidak dikenal, di Bengkulu, Jumat (3/1). Peluru mengenai lengan kiri dan menembus badan Rahimandani.

 

Pelaku penembakan dua orang yang mengendarai sepeda motor matic, mengenakan helm yang menutup rapat. Diduga tembakan dilepaskan pelaku yang berada di boncengan.   

 

Rahimandani disebutkan sedang berjalan dari rumahnya di Gang Kinal Baru, Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu, menuju Masjid Al Iman.

 

Dalam perjalanan, dia sempat berpapasan dengan kedua pelaku. Setelah melewati Rahimandani, pengendara sepeda motor berbalik arah, dan kembali mendekatinya, lalu melepaskan tembakan.

 

Saat ini Rahimandani sedang berada di RS Rafflesia, Bengkulu.

 

Informasi yang diperoleh mengatakan, polisi telah menindaklanjuti kasus penembakan ini.

 

Pihak keluarga dan JMSI belum mengetahui motif penembakan.

 

Rahimandani adalah mantan Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah (2010-2014), dan pernah menjadi Anggota DPRD Bengkulu. Saat ini Rahimandani sedang mempersiapkan diri untuk ikut dalam pemilihan Anggota DPD RI dari Provinsi Bengkulu. (rmol)

 

SANCAnews.id – Komisi VII DPR RI merekomendasikan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, dicopot dari jabatannya. Hal ini menyusul banyaknya permasalahan di internal BRIN yang tak kunjung usai dan justru membuat gaduh.

 

Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul. Jamiluddin Ritonga berpendapat, rekomendasi pencopotan Kepala BRIN oleh parlemen tampak logis. Karena Laksana Tri Handoko dinilai tidak mampu mengupayakan lahirnya berbagai inovasi dan pengembangan teknologi di tanah air.

 

“Padahal, BRIN dibentuk untuk melahirkan beragam inovasi dan teknologi yang bermanfaat bagi rakyat Indonesia,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/2).

 

Hal itu terjadi karena selama BRIN terbentuk, lanjut Jamiluddin, Laksana Tri Handoko dinilai belum mengkonsolidasi semua periset dari berbagai lembaga penelitian. Sarana dan prasarana pun belum siap dalam penggabungan lembaga penelitian ke BRIN.

 

Sehingga, Jamiluddin melihat ada peran Dewan Pengarah dalam buruknya kinerja Tri Handoko dalam mengelola BRIN.

 

“Kegagalan itu kiranya tidak bisa dibebankan hanya kepada Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Sebab, Laksana Tri Handoko hanya sebagai pelaksana sesuai arahan Dewan Pengarah,” tutupnya. (*)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.