Latest Post

 

SANCAnews.id – Dari hasil keterangan dokter yang menangani, terdapat empat bekas luka tembak di badan Pemimpin Umum Kantor Berita RMOL Bengkulu Rahimandani.

 

Demikian disampaikan Ketua JMSI Provinsi Bengkulu Ricky Susanto saat live melalui Instagram dengan Ketua Umum JMSI Pusat Teguh Santosa, Jumat petang (3/2).

 

 “Tertembak di bahu kiri, tembus ke bagian ketiak bawah, tembus lagi ke tangan. Ada empat lubang akibat tembakan. Keterangan dokter satu kali tembakan,” kata Ricky.

 

Ricky menyampaikan, saat ini kondisi Rahimandani sudah membaik, namun kata dia, tim dokter akan melakukan operasi untuk mengangkat sisa proyektil yang masih bersarang di tubuh Rahimandani.

 

“Sebentar lagi mau dioperasi pengangkatan bagian dari proyektil peluru yang masih tersisa di badan,” ungkap Ricky.

 

Saat olah TKP, kata Ricky, polisi telah menemukan selongsong peluru. Menurut keterangan polisi, kata Ricky, pelaku terbilang profesional.

 

“Hasil olah TKP baru menemukan selongsong peluru. Ciri-ciri pelaku sudah dikenali polisi. Ciri-cirinya dari keterangan polisi, bertubuh gempal, rambut berombak, dan satu lagi kurus umur sekitar 31 tahun,” pungkas Ricky.

 

Mantan Sekjen Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2015 ini ditembak orang tak dikenal saat hendak melaksanakan shalat Jumat di masjid tak jauh dari kediamannya.

 

Pelaku yang diketahui berjumlah dua orang mengendarai sepeda motor matic itu sempat melewati Rahimandani lalu kemudian memutar kembali dan langsung melepaskan tembakan. (rmol)

 

SANCAnews.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto mengecam keras aksi penembakan orang tidak dikenal yang menyasar mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP Pemuda Muhammadiyah, DR. Rahimandani.

 

Penembakan terjadi pada Jumat siang (3/1) sebelum Shalat Jumat. Peluru mengenai lengan kiri dan menembus badan Rahimandani. Pelaku penembakan dua orang yang mengendarai sepeda motor matic. Diduga tembakan dilepaskan pelaku yang berada di boncengan.

 

 “Saya sangat mengutuk peristiwa ini. Saya juga meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas aksi brutal tersebut,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu.

 

Cak Nanto, sapaan akrabnya, mengaku kaget saat mendengar kabar tersebut. Pasalnya, dia baru saja berbincang via telepon sesaat sebelum peristiwa tersebut terjadi. Dalam perbincangan itu, dia berbincang tentang Pemuda Muhammadiyah yang hendak melakukan muktamar pada pertengahan bulan ini.

 

“Iya, sebelum Shalat Jumat padahal sempat teleponan. Menurut saya ini sangat mencederai demokrasi dan harus diusut tuntas,” tutur Cak Nanto.

 

Kronologi kejadian ini bermula saat Rahimandani sedang berjalan dari rumahnya di Gang Kinal Baru, Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu, menuju Masjid Al Iman. Dalam perjalanan, dia sempat berpapasan dengan kedua pelaku. Setelah melewati Rahimandani, pengendara sepeda motor berbalik arah, dan kembali mendekatinya, lalu melepaskan tembakan.

 

Saat ini Rahimandani sedang berada di RS Raflesia, Bengkulu.

 

Rahimandani merupakan pimpinan Kantor Berita RMOL Bengkulu. Saat ini dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

 

Dia pernah menjadi anggota DPRD Bengkulu dan kini sedang mempersiapkan diri untuk ikut dalam pemilihan Anggota DPD RI dari Provinsi Bengkulu. (*)

 

SANCAnews.id – Pimpinan Kantor Berita RMOL Bengkulu yang juga Wakil Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), DR. Rahimandani, menjadi korban penembakan orang tidak dikenal, di Bengkulu, Jumat (3/1). Peluru mengenai lengan kiri dan menembus badan Rahimandani.

 

Pelaku penembakan dua orang yang mengendarai sepeda motor matic, mengenakan helm yang menutup rapat. Diduga tembakan dilepaskan pelaku yang berada di boncengan.   

 

Rahimandani disebutkan sedang berjalan dari rumahnya di Gang Kinal Baru, Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu, menuju Masjid Al Iman.

 

Dalam perjalanan, dia sempat berpapasan dengan kedua pelaku. Setelah melewati Rahimandani, pengendara sepeda motor berbalik arah, dan kembali mendekatinya, lalu melepaskan tembakan.

 

Saat ini Rahimandani sedang berada di RS Rafflesia, Bengkulu.

 

Informasi yang diperoleh mengatakan, polisi telah menindaklanjuti kasus penembakan ini.

 

Pihak keluarga dan JMSI belum mengetahui motif penembakan.

 

Rahimandani adalah mantan Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah (2010-2014), dan pernah menjadi Anggota DPRD Bengkulu. Saat ini Rahimandani sedang mempersiapkan diri untuk ikut dalam pemilihan Anggota DPD RI dari Provinsi Bengkulu. (rmol)

 

SANCAnews.id – Komisi VII DPR RI merekomendasikan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, dicopot dari jabatannya. Hal ini menyusul banyaknya permasalahan di internal BRIN yang tak kunjung usai dan justru membuat gaduh.

 

Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul. Jamiluddin Ritonga berpendapat, rekomendasi pencopotan Kepala BRIN oleh parlemen tampak logis. Karena Laksana Tri Handoko dinilai tidak mampu mengupayakan lahirnya berbagai inovasi dan pengembangan teknologi di tanah air.

 

“Padahal, BRIN dibentuk untuk melahirkan beragam inovasi dan teknologi yang bermanfaat bagi rakyat Indonesia,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/2).

 

Hal itu terjadi karena selama BRIN terbentuk, lanjut Jamiluddin, Laksana Tri Handoko dinilai belum mengkonsolidasi semua periset dari berbagai lembaga penelitian. Sarana dan prasarana pun belum siap dalam penggabungan lembaga penelitian ke BRIN.

 

Sehingga, Jamiluddin melihat ada peran Dewan Pengarah dalam buruknya kinerja Tri Handoko dalam mengelola BRIN.

 

“Kegagalan itu kiranya tidak bisa dibebankan hanya kepada Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Sebab, Laksana Tri Handoko hanya sebagai pelaksana sesuai arahan Dewan Pengarah,” tutupnya. (*)

 

SANCAnews.id – Jenderal Dudung Abdurachman kembali absen dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR dan TNI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

 

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) mangkir tanpa komunikasi. Soal sikap Jenderal Dudung itu, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Dave Laksono mengungkapkan kekecewaannya. Dia mengatakan Dudung harus menghormati badan legislatif karena dia mangkir tanpa komunikasi.

 

Adapun RDP kali ini membahas mengenai situasi dan kondisi keamanan terkini di Papua. Bukan cuma itu, pembahasan RDP kali ini membahas mengenai pemenuhan kebutuhan alutsista TNI

 

"Jadi agar perhatian buat KSAD bisa saling menghormati, menghormati Komisi I agar kita pun bisa lebih menghormati Kepala Staf Angkatan Darat. Karena kita amat menghormati TNI AD secara keseluruhan," ujar Dave Laksono dalam RDP bersama TNI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

 

Dave pun meminta agar RDP pembahasan terkait Papua tetap dilanjutkan, meskipun tanpa Jenderal Dudung.

 

Rapat itu dilanjutkan karena Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan kepala staf lainnya telah hadir.

 

"Berhubung sudah ada Pak Panglima dan dua kepala staf lain, kalau kita hanya berpegang pada kepala staf tidak menghormati juga."

 

"Akan tetapi cukup menjadi catatan untuk ke depannya menjaga hubungan kerja kita."

 

"Biar gimanapun anggaran TNI AD juga kita yang buat bersama-sama," tukas Dave.

 

Rapat Tertutup 

Komisi I DPR RI memutuskan menggelar rapat tertutup dengan TNI saat pembahasan situasi Papua dan alat utama sistem senjata (Alutsista) di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

 

Adapun permintaan itu dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

 

Awalnya, Yudo menuturkan bahwa nantinya dirinya berjanji bakal menjelaskan soal situasi Papua dan alutsista sesuai RDP bareng DPR telah selesai.

 

"Izin ibu ketua dan para anggota, kalau diizinkan tertutup. Nanti biar kami yang menjelaskan pada media di luar," ujar Yudo dalam RDP bareng Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

 

Mendengar hal itu, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyetujui rapat bersama TNI digelar secara tertutup.

 

Pasalnya, TNI lebih mengetahui alasan RDP untuk digelar secara terbuka atau tertutup.

 

"Tertutup ya? Kita dengarkan dari mitra karena beliau yang paling tahu isi yang akan dipaparkan," jawab Meutya.

 

Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Mapolda) baru di Koya Tengah, Jayapura, Provinsi Papua pada Minggu (8/1/2023).

 

Dalam kesempatan tersebut, Yudo berbicara soal kedaulatan hingga komitmen dukungan TNI terhadap kemajuan Papua.

 

Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di Papua merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang yang harus terus didorong bersama.

 

Ia mengatakan hal tersebut menjadi tantangan karena kondisi geografis dan konektivitas di beberapa wilayah di Papua masih cukup menyulitkan.

 

Akan tetapi, kata dia, segenap pihak tidak boleh menyerah karena pembangunan juga merupakan peluang untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian di Papua.

 

“Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia, dan sebagai Panglima TNI saya ingin melihat langsung situasi dan kondisi serta permasalahan yang ada di lapangan,” kata Yudo dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Senin (9/1/2023).

 

Pembangunan Mapolda baru di Papua, kata dia, adalah salah satu dari sekian banyak upaya pemerintah untuk terus membangun Papua.

 

Gedung baru tersebut, kata Yudo, diharapkan mampu menimbulkan semangat baru dan kebanggaan, tidak hanya untuk anggota Polri yang berdinas di Polda Papua, namun juga untuk segenap masyarakat Papua.

 

“Pemerintah terus berupaya dan berkomitmen untuk membangun Papua dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua,” kata Yudo.

 

Yudo mengatakan TNI sebagai garda terdepan dan benteng terakhir NKRI akan siap melaksanakan tugas pokok sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

 

TNI, kata dia, akan membantu tugas pemerintah di daerah dan membantu Polri dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat melalui operasi militer selain perang.

 

Yudo mengatakan pembangunan di Papua tidak bisa dilaksanakan hanya oleh satu instansi saja, diperlukan sinergi dan kerja sama dari seluruh stake holders terkait guna menyamakan persepsi dan menyatukan langkah.

 

“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan komitmen TNI bahwa kami siap membantu Pemerintah Daerah dan Polri untuk memajukan Papua,” kata Yudo.

 

“Papua memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi daerah yang maju dengan syarat kita semua sebagai putra bangsa harus bersatu padu, untuk meningkatkan kualitas SDM, memastikan kedamaian dan stabilitas untuk pembangunan, serta mensejahterakan masyarakat. Mari kita bersinergi untuk negeri,” ujarnya. (tribunnews)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.