Latest Post


SANCAnews.id – Perilaku tak wajar berupa aksi nyawer terhadap seorang qoriah perempuan yang sedang melantunkan ayat Al Quran harus diusut secara hukum.

 

"Kami dari DPP API (Advokat Persaudaraan Islam) mendesak agar dilakukan penegakan hukum tegas dan segera terhadap para pelaku," ujar Advokat DPP API, Aziz Yanuar dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (6/1).

 

Menurutnya, perilaku sejumlah lelaki yang terekam dalam video melempar-lempar lembaran uang ke arah qori'ah adalah bentuk dari pelecehan.

 

Bahkan dalam video yang viral di media sosial, salah seorang laki-laki lain menyelipkan selembaran uang di bagian kerudung qoriah yang diduga terjadi di Pandeglang, Banten ini.

 

"Ini termasuk dalam bentuk kekerasan seksual sebagaimana diatur dalam UU No 12/2022, Pasal 4 ayat (2) yaitu perbuatan melanggar kesusilaan yang bertentangan dengan kehendak Korban," tandasnya. **


SANCAnews.id – Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie, mengatakan bahwa Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan segera mendeklasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada akhir Januari atau di Februari 2023.

 

"Sebetulnya yang punya hak untuk menyatakan itu mereka sendiri ya, dinyatakan oleh PKS sendiri atau oleh Demokrat bukan saya.

 

Tetapi saya mendengar sebenernya bahwa PKS maupun Demokrat akan mendeklarasikan mendukung Anies sebagai calon presiden mungkin akhir Januari, mungkin Februari," kata pria yang akrab disapa Gus Choi di Jakarta, Sabtu (7/1/2023).

 

Ia menegaskan, intinya dalam 1 atau 2 bulan ini PKS dan Demokrat akan mendeklarasikan Anies juga seperti apa yang dilakukan NasDem.

 

"Pokoknya kira kira sekitar 2 bulan 1 bulan inilah. Itu yang saya dengar," ungkapnya.

 

Dari informasi tersebut, Gus Choi merasa yakin jika PKS dan Demokrat punya keimanan yang mantap untuk mendukung Anies untuk Pilpres 2024.

 

"Jadi orang lain boleh ragu tapi kami mantap. NasDem mantap, yakin, mereka tidak goyah, meskipun ada yang menawrai dari kekuasaan mau dikasih menteri ini menteri itu, kami nggak yakin mereka goyah, keyakinan kami justru mereka mantap mendukung Anies gitu," pungkasnya.

 

Deklarasi Satu Paket

Sebelumnya Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menjelaskan mengapa NasDem, PKS dan partainya belum mendeklarasikan 'Koalisi Perubahan' untuk Pilpres 2024. Menurutnya, ketiga partai kekinian masih menghitung momentum, sebelum lakukan deklarasi.

 

Herzaky mengibaratkan menghitung momentum tersebut layaknya sebuah pertandingan sepak bola. Terutama saat pelatih sepak bola menentukan pemain yang akan bertanding.

 

"Lagi-lagi kami akan menghitung benar momentumnya, lagi-lagi kita berbicara misal pertandingan bola pergantian pemain misal saat bertanding bola kalo sampai salah kan juga bahaya," kata Herzaky kepada wartawan, Jumat (30/12/2022).

 

Menurutnya, momentum memang sangat penting kekinian, apalagi untuk mendeklarasikan koalisi. Ia menilai, jika ingin meraih kemenangan memang dibutuhkan cara berhitung yang benar.

 

"Kalo untuk memenangkan harus tahu dan berhitung benar berbagai hal termasuk potensi-posisi lawan kita siapa yang akan maju kan ini pertimbangan kita juga," tuturnya.

 

"Bisa jadi pada saat yg maju adalah koalisi A bisa terjadi strategi dan taktik yang kita lakukan berbeda, ya memang pemain-pemain inti tetap sama capres dan cawapresnya kalau dari kami jelas keinginan kader Anies-AHY meskipun belum diputuskan secara resmi oleh Demokrat," sambungnya.

 

Lebih lanjut, Herzaky menegaskan, kembali jika kekinian ketiga partai masih berkomitmen melakukan deklarasi bersama. Nantinya deklarasi akan satu paket dengan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

 

"Sampai saat ini kita berencana deklarasi bersama. Kita pastikan deklarasi koalisi, dengan paket capres dan cawapres agar masyarakat bisa bener-bener mengetahui seperti apa formasi dari koalisi perubahan," tuturnya.

 

Terakhir, kata dia, Demokrat sendiri kekinian masih menunggu keputusan resmi soal pencapresan dari Majelis Tinggi Partai Demokrat. (suara)


SANCAnews.id – Baku tembak antara aparat dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pecah di Kabiding Lokasi III, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua, Sabtu (7/1/2023). Tiga polisi dilaporkan terkena tembakan.

 

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri membenarkan sempat terjadi kontak tembak aparat kepolisian dengan KKB hingga mengenai tiga orang personel Polri.

 

Fakhri menjelaskan insiden tersebut berawal saat adanya laporan dari tukang ojek yang mengaku telah terjadi pemalangan di dekat SMKN setempat diduga dilakukan KKB yang terlihat membawa tiga pucuk senjata api laras panjang.

 

KKB sempat menembaki saksi, namun tidak kena dan melaporkan insiden yang dialaminya ke polres setempat.

 

Kemudian anggota TNI-Polri ke tempat kejadian perkara (TKP) hingga terjadi baku tembak. Setelah itu tiga personel Polri terluka.

 

Adapun personel Polri yang terluka yaitu Briptu F Romsumbre terkena tembakan di lengan kanan atas, Ipda Jenudin alami luka tembak di telinga kanan, dan Brigpol Freying J terkena serpihan peluru di bagian tangan.

 

"Mereka sudah mendapat penanganan medis di RSUD Oksibil," kata Irjen Pol Fakhiri.

 

Ketika ditanya KKB itu, Kapolda Papua mengatakan berdasarkan laporan yang didapat pelaku dari kelomok Yurpinus Kalakmabin.

 

"Saat ini anggota TNI-Polri masih bersiaga," kata Irjen Pol Fakhiri. (suara)


SANCAnews.id – Pernyataan Mahfud MD soal ‘malaikat masuk sistem jadi iblis’ yang diucapkan tahun 2012 silam kembali santer dibicarakan. Hal itu buntut dari sikapnya yang mendukung Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja.

 

Rocky Gerung bilang, meski sudah dalam sistem, Mahfud sebenarnya masih tetap ‘malaikat’, tapi sialnya dia membenarkan perbuatan iblis.

 

“Ia, tapi Pak Mahfud tetap malaikat sebenarnya. Kenapa nggak bisa bicara seperti malaikat. Kenapa justru membenarkan hal-hal yang iblisian,” kata Rocky dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (6/1/2023).

 

Kekuasaan kata dia tidak selamanya jahat. Ia mengatakan posisi Mahfud saat ini walaupun menteri sebenarnya juga oposisi.

 

“Tapi dia sebetulnya satu-satunya agen masyarakat sipil untuk beroposisi, jadi saya lihat Mahfud MD itu 90roposisi. Tapi untuk dapat panggilan moral itu agak sulit diucapkan,” imbuhnya.

 

Pria yang dijuluki presiden akal sehat ini bilang, kritik publik yang dialamatkan kepada eks Hakim Mahkamah Konstitusi ini sebenarnya bentuk sayang terhadap Mahfud.

 

“Oke mari kita asup Pak Mahfud dari luar istana, kira-kira begitu. Jadi kita lagi suruh pak Mahfud itu cepat benahi koper keluar dari istana. Supaya dia lega,” ujarnya.

 

“Pak Mahfud kangen itu ngomong dengan intelektual, dengan LSM segala macem. Karena memang habitat Mahfud MD sebetulnya di situ. Dia terjebak aja dalam kasat kusut politik istana ini. Jadi semoga cepat pulih kesadaran intelektual dan stabilitas emosi Pak Mahfud,” lanjut Rocky.

 

Rocky yakin, suatu saat nanti Mahfud akan bergabung kembali dengan masyarakat sipil, bergabung kembali dengan teman-temannya dari UGM.

 

“Mahfud akan diasuh kembali, dan orang tidak akan berpikir Mahfud berkhianat. Karena Mahfud membocorkan keadaan di istana sebetulnya. Itu yang kita sebut etika masya feli,” pungkasnya. (kontenjatim)


SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung menyentil video lawas Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut rusaknya masyarakat disebabkan oleh pemerintahnya.

 

Dia menilai apa yang disampaikan Mahfud Md memukul dirinya sendirinya. Hal itu disampaikan Rocky Gerung dalam akun Twitter pribadinya, dikutip pada Jumat 5 Januari 2023.

 

"Kena muka sendiri Mahfud MD," ujar Rocky.

 

Sebelumnya, Dalam video yang berdurasi 1 menitr 13 detik yang diteruskan oleh Rocky itu, Mahfud Md terang-terangan menceritakan alasan rusaknya kehidupan dalam sebuah negara.

 

“Imam al Gazali, seorang hujjatul Islam yang terkenal itu pernah mengatakan begini, rusaknya tingkah laku masyarakat di dalam bernegara karena pemerintahnya yang rusak,” tutur Mahfud dalam video tersebut.

 

Mahfud juga mengatakan, pemerintah itu rusak, karena ilmuwanya rusak. Ilmuannya rusak lantaran cinta harta. Sehingga tak objektif, cinta kedudukan.

 

“Nah, barangkali perlu kita renungkan, jangan-jangan ini yang sedang terjadi di Indonesia. Dimana rakyat bersikap brutal di dalam berbagai istilah sehari-hari, juga peran ilmuan sekarang ini banyak sekali diragukan,” tuturnya.

 

Mahfud juga menyebut karena terlihat para cendekiawan tak mengeluarkan fatwan pendapat, berdasarkan pandagan objektif dirinya.

 

“Tetapi sering kali berdasarkan pesanan, sering sekali berapa yang dia dapat untuk mengeluarkan satu pendapat hasil penelitian atau hasil survei,” pungkasnya. (wartaekonomi)



SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.