Latest Post


SANCAnews.id Ustazah Nadia Hawasyi, sosok qoriah yang viral setelah videonya mengaji disawer oleh beberapa laki-laki saat acara Maulid Nabi akhirnya buka suara.

 

Nadia menulis pernyataan cukup panjang di kolom komentar Instagram Hilmi Firdausi lewat akunnya @Hilmi28, Kamis (5/1/2023).

 

"Assalamualaikum ustad, saya juga merasa tidak dihargai ustad, karena saya posisinya lagi ngaji tidak mungkin mau marah-marah di atas panggung karena itu salah satu adab membaca Alquran," ucapnya kepada Hilmi yang kemudian tangkapan layar pembicaraan itu diunggah," tulis Nadia dalam unggahan Hilmi.

 

Lebih lanjut, Nadia mengaku awalnya ia hanya diundang untuk mengisi acara Maulid Nabi. Ia tak sadar bahwa baik panitia laki-laki maupun perempuan dalam acara tersebut akan memberikan saweran kepadanya.

 

Namun karena Nadia tengah mengaji dan belum selesai, maka Nadia tidak bisa marah dan menegur panitia.

 

"Gak lama setelah saya disawer saya langsung sodaqallah turun dari panggung, baru saya langsung tegur panitianya. Jadi sebetulnya panitia yang salah, gak menghormati kita sebagai pembaca Alquran," tambah Nadia.

 

Unggahan serupa dibawa oleh Hilmi di akun Twitternya, di mana video Nadia disawer saat mengaji menjadi viral.

 

Banyak publik yang kemudian mempertanyakan inisiatif panitia melakukan hal tersebut.

 

"Nah sekarang panitianya inisiatif dari mana? Pasti ada dalangnya," tanya seorang warganet Twitter.

 

"Semoga dengan kejadian ini menjadi pelajaran buat panitia," komentar warganet lain.

 

"Yang masukin uang ke kerudung itu benar-benar tidak punya kesopanan mengingat rambut itu aurat," tulis lainnya. (suara)




SANCAnews.id Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Cholil Nafis mengaku geram usai melihat rekaman video viral yang memperlihatkan seorang qariah disawer uang oleh beberapa jemaah yang hadir saat sedang membaca ayat suci Alquran.

 

Cholil menyatakan saweran uang kepada qari atau qariah merupakan cara yang salah dan tidak menghormati majelis.

 

"Ini cara yang salah dan tak menghormati majelis. Perbuatan haram dan melanggar nilai-nilai kesopanan," kata Cholil yang dicuitkan melalui akun Twitternya @cholilnafis, Kamis (5/1).

 

Dari rekaman yang viral diduga peristiwa itu terjadi di Tangerang, Banten, di mana qariah bernama ustazah Nadia Hawasyi melantunkan ayat Alquran di panggung peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.

 

Cholil meminta agar acara dan perbuatan sawer uang ke qari seperti demikian bisa dihentikan. Ia juga berharap para ulama dan tokoh masyarakat untuk menolak tradisi seperti demikian.

 

"Jangan menganggap ini tradisi yang baik. Jelas cara ini bertentangan dengan ayat-ayat yang dibaca qoriah," kata dia.

 

Tidak hanya itu, Cholil juga meminta agar qari atau qariah mengambil sikap untuk berhenti membaca ayat suci Alquran bila tindakan sawer itu terjadi.

 

"Harus dilarang oleh panitia, dan qariah mengambil tindakan berhenti membaca sbg protes, bahkan keluarganya bisa mencegahnya," kata dia.

 

Dalam rekaman video yang viral itu terlihat saat Qariah sedang bertilawah di panggung maulid nabi, dia disawer uang oleh beberapa jemaah yang hadir.

 

Terlihat dua orang jemaah laki-laki naik atas panggung dan menyebarkan uang ke arah sang qariah yang sedang duduk membaca ayat suci Alquran. Salah satu laki-laki itu bahkan terlibat menyelipkan uang di kerudung bagian kening sang qariah.

 

Belum diketahui dengan pasti lokasi kejadian viral tersebut. Hanya saja keterangan video itu menerangkan terjadi di kawasan Tangerang, Banten.(law-justice)

 


SANCAnews.idDua tokoh publik Indonesia terilbat perseteruan di media sosial. Lewat Twitter-nya, Menko Polhukam Mahfud MD secara blak-blakan menyebut eks Menko Kemaritiman Rizal Ramli sebagai sosok yang makin ngawur dan bodoh.

 

"Ternyata Rizal Ramli ini makin ngawur dan bodoh. Tunjukkan, kapan saya bilang bahwa setiap orang yang masuk kekuasaan menjadi iblis," tutur Mahfud, dikutip pada Kamis (5/1/2023).

 

Cuitan "ngegas" Mahfud MD ini tampaknya tidak terang-terangan ditanggapi oleh Rizal. Namun ekonom senior tersebut memilih merespons sejumlah warganet yang kontra terhadap cuitan Mahfud.

 

"What? @RamliRizal ngawur dan bodoh?" kata @ahm*** yang kemudian dibalas dengan penuh emoji wajah menyengir oleh Rizal.

 

"Ketawain aja. Wong ndak usah diladeni,, wong panik karena membela yang tidak benar," sambungnya.

 

Rizal berpendapat bahwa Mahfud begitu reaktif karena sebenarnya sudah sangat kehilangan integritasnya sebagai seorang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.

 

"Mantan Ketua Hakim MK kok melemahkan Keputusan MK soal Omnibus Law, dengan mendukung Perpu, hanya untuk sekedar menjilat Presiden. Logika kemana, integritas dimana," ujar Rizal telak.

 

Rizal juga terpantau menjawab sejumlah cuitan lain yang kontra terhadap pendapat Mahfud. Namun kali ini Rizal memilih untuk minta ampun.

 

"Dia @mohmahfudmd ngamuk dan ngeles karena dibilang bahwa dia ngomong malaikat pun kalau masuk ke dalam sistem pemerintahan kita akan jadi iblis... Lagian Pak RR berani-beraninya ngeritik iblis... rasain lho Pak.." tulis @ari***.

 

"Ampun deh, ampun," balas Rizal, kali ini menyertakan emoji wajah tersenyum dan tangan dua tangan menyatu memohon maaf.

 

Tampaknya Rizal tidak ambil pusing kendati Mahfud terang-terangan menyebutnya semakin bodoh hingga mengaku tak mau lagi berkolaborasi bersama.

 

Sementara banyak warganet terlihat menyetujui opini Rizal. Warganet juga ribut membandingkan sikap Mahfud ketika masih di luar dan sekarang berada di dalam pemerintahan.

 

"Untuk sebuah Jabatan Menteri apa harus seperti itu? Bukankah Jabatan silih berganti??? Lantas apa yang Dia pertahankan???" sindir warganet.

 

"Oh itu akun centang biru yang menyesengsarakan rakyat ? Orang normal tau kok perbedaan beliau waktu sebelum dan sesudah di pemerintahan. Waktu di ilc berapi-api sekarang kicep kek hello kity," timpal yang lain. (suara)

 

SANCAnews.id – Viral di media sosial video Qariah Nadia Hawasy disawer di atas panggung saat sedang membaca Alquran. Dalam video beredar, Nadia yang tengah membaca Alquran di acara Maulid Nabi Muhammad Saw tiba-tiba dihampiri seorang lelaki berpeci.

 

Lelaki yang memakai peci lengkap dengan atribut pakaian muslim tersebut tiba-tiba menghamburkan uang di depan wajah Nadia yang khusyuk melantunkan Alquran. Tak terlihat jelas lembaran pecahan berapa rupiah yang dihamburkan, yang pasti lembaran tersebut cukup banyak.

 

Tak lama kemudian, seorang laki-laki paruh baya juga naik ke panggung. Dengan santainya, ia menaruh uang untuk diselipkan di dahi Nadia.

 

"Qoriah internasional Ustazah H.Nadia Hawasy dari Tangerang-Banten disawer yang hadir," bunyi keterangan video yang diunggah akun @txtdaritng di Twitter, dikutip Kamis (5/1/2023).

 

Tak lama, aksi tersebut ditiru seorang jamaah perempuan yang ikut naik ke panggung. Namun, jamaah tersebut menyawer dengan sopan dengan cara menaruh amplopnya di meja di hadapan ustazah.

 

Video yang sudah ditonton ratusan ribu orang itu mendapat berbagai komentar warganet. Aksi sawer-menyawer Nadia menuai pro dan kontra dengan berbagai pendapat.

 

Sebagian warganet menilai pemberian uang kepada ustazah tersebut dianggap sebagai tradisi atau penghormatan kepada mereka yang bisa hafal isi Alquran. Namun, tidak sedikit juga warganet yang menganggap tindakan itu tidak pantas lantaran terkesan merendahkan.

 

"Mungkin kalau disawer tanpa menyentuh nggak apa-apa kali ya, kan bukan muhrim," komentar @kat***.

 

"Daripada nyawer gitu mending kasih amplop dah, aneh amat pikiran orang-orang itu," balas @aqu***.

 

"Kok digituin sih, emang dia biduan dangdut?" @ssn*** menimpali.

 

"Kalau yang bilang ini aneh berarti baru tahu. Qori Salman Amrillah pas di Pakistan kalau nggak salah banyak yang nyawer," cuit @koo***.

 

"Rata-rata di kabupaten atau masuk ke Banten adatnya gitu min. Soalnya punya temen di sekitaran Balaraja, Kronjo, Kresek, dll pas ada hajatan atau acara disawer kayak begitu," imbuh @ske***.

 

Video tersebut juga mendapat respon keras dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis. Ia meminta tradisi yang terjadi pada acara Maulud Nabi Muhammad di Tangerang Banten itu tidak berlanjut.

 

"Ini cara yang salah dan tak menghormati majelis, perbuatan haram dan melanggar nilai-nilai kesopanan. Mohon ulama dan tokoh masyarakat menolak ini dan jangan menganggap ini tradisi yang baik," cuit Cholil Nafis menanggapi video viral  (suara)


SANCAnews.id – Ekonom Senior yang juga Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli enggan meladeni penilaian Menko Polhukam, Mahfud MD yang menganggapnya sebagai sosok yang ngawur dan bodoh.

 

Dia hanya mengatakan Mahfud sedang panik karena membela yang tidak benar.

 

"Wong ndak usah diladeni, wong panik karena membela yang tidak benar," kata Rizal Ramli lewat akun twitter pribadinya dikutip Kamis (5/1).

 

Rizal lantas menyindir Mahfud yang notabenenya sempat menjabat sebagai Ketua MK justru melemahkan putusan MK soal UU Cipta Kerja.

 

Ini seiring terbitnya Perppu Cipta Kerja untuk menggugurkan status inkonstitusional bersyarat yang sebelumnya telah ditetapkan MK.

 

"Mantan Ketua Hakim MK kok melemahkan keputusan MK soal Omnibus Law, dengan mendukung Perppu, hanya untuk sekedar menjilat Presiden. Logika ke mana, integritas di mana?" timpal Rizal.

 

Tudingan itu dilontarkan Mahfud di media sosial Twitter @mahfudmd menjawab pernyataan Rizal Ramli soal `malaikat yang masuk lingkaran kekuasaan bisa menjadi iblis` di akun Twitter @RamliRizal. Rizal mencuitkan hal tersebut menyikapi pernyataan Mahfud terkait Perppu Ciptaker.

 

"Ternyata Rizal Ramli ini makin ngawur dan bodoh. Tunjukkan, kapan saya bilang bahwa setiap orang yang masuk kekuasaan menjadi iblis. Gobloklah pernyataan tersebut. Kapan dan di mana saya bilang begitu? Ayo. Saya bilangnya bukan begitu lah tapi begini," cuit Mahfud.

 

Mahfud kemudian menjelaskan maksud pernyataan `malaikat akan menjadi iblis bila masuk ke sistem Indonesia`.

 

Potongan pernyataannya itu diucapkan di tahun 2012 dalam konteks evaluasi sistem Pilkada. Sebab, menurutnya, sistem yang ada mendorong kandidat untuk melakukan tindakan korupsi.

 

"Waktu itu yang saya bilang, Jika sistem Pilkada tidak diubah maka "malaikat pun kalau masuk ke dalam sistem Indonesia bisa jadi iblis". Waktu itu (2012) sebagai Ketua MK saya sampaikan itu sebagai usul agar sistem Pilkada diubah, sebab sistem yang ada mendorong kepala daerah korupsi sehingga banyak yang masuk penjara," cuit Mahfud lagi. (law-justice)

 
 

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.