Latest Post


SANCAnews.id – Menikahnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dengan adik Presiden Joko Widodo, Idayati dianggap membuat Jokowi dengan mudah mengeluarkan Perppu 2/2022 tentang Cipta Kerja atau Ciptaker.

 

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Indonesia Bersih, Adhie Massardi sembari menyinggung pernyataan sebelumnya pada 28 Mei 2022 tentang prediksi yang akan terjadi setelah Anwar Usman menikah dengan Idayati.

 

"Dulu sudah diingatkan, meranjangnya Ketua MK dengan adik Presiden Widodo akan bikin masalah negara jadi urusan keluarga," ujar Adhie dalam tulisannya di akun Twitternya @AdhieMassardi seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/1).

 

Hubungan itu kata mantan Jurubicara Presiden Kelima Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini, membuat Jokowi dengan entengnya menerbitkan Perppu Ciptaker.

 

"Maka enteng saja bagi Widodo nerbitkan Perppu atas dasar UU yang oleh kantor adik ipar dianggap bermasalah. Kalau sudah begini maka tatanegaraan jadi tidak tertata," pungkas Adhi. (*)


SANCAnews.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya berharap pelaksanaan Pemilu 2024 tanpa kekerasaan dan politik identitas.

 

Ia mengharapkan Pemilu berjalan damai dan tenang. "Jadi pemilu lebih rileks. Untuk cari jalan bagi masa depan lebih baik untuk semua orang," kata Yahya di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (4/1/2022).

 

Menurut Yahya sikap rileks tersebut nantinya bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik. Di mana tidak ada pihak-pihak yang terbawa perasaan atau baper, apalagi sampai menimbulkan tindak kekerasan.

 

"Jadi kita harap Pemilu ke depan lebih rileks, Pemilu enggak pakai baper-baperan, yang tak pakai halalkan darahnya orang," kata Yahya. (suara)


SANCAnews.id
– Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa dimakzulkan lantaran kerap melanggar hukum dan konstitusi.

 

Puncaknya, Jokowi dianggap melanggar dalam pembuatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja.

 

Jimly melihat peran MK serta DPR RI diabaikan dalam pembuatan Perppu Cipta Kerja. Bukannya contoh dari rule of law atau negara harus diperintah oleh hukum yang baik, lahirnya Perppu Cipta Kerja justru menjadi contoh produk hukum untuk kepentingan kekuasaan atau rule by law.

 

Semisal DPR RI bisa mengambil sikap seperti saat memunculkan wacana penerapan sistem pemilu proporsional tertutup, menurutnya bisa saja parlemen memakzulkan atau impeachment Presiden Jokowi.

 

"Bisa saja kasus pelanggaran hukum dan konstitusi yang sudah berkali-kali dilakukan oleh Presiden Jokowi dapat diarahkan untuk impeachment," kata Jimly dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/1/2023).

 

Hal tersebut disampaikan Jimly karena ia menilai semestinya pemerintah bisa menindaklanjuti putusan MK yang menyebut kalau UU Cipta Kerja inkonstitusional bersyarat.

 

Pembuat undang-undang diharuskan melakukan perbaikan UU Cipta Kerja dalam kurun waktu dua tahun hingga November 2023. Menurutnya tidak sulit bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan.

 

"Susun saja UU baru dalam waktu 7 bulan sekaligus memperbaiki substansi materi pasal-pasal dan ayat-ayat yang dipersoalkan di tengah masyarakat dengan sekaligus membuka ruang partisipasi publik yang meaningful dan sustansial sesuai amar putusan," terangnya.

 

Dalam sejarahnya memang belum ada presiden Indonesia yang dimakzulkan secara konstitusi. Presiden Soekarno, Presiden Soeharto dan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dimakzulkan secara politik.

 

Soekarno dimakzulkan pasca adanya prahara 1965. Presiden Soeharto lengser setelah krisis ekonomi pada 1998 dan Gus Dur sempat mengeluarkan dekrit presiden usai terjadi huru-hara politik pada masa kepemimpinannya.

 

Seorang presiden bisa dimakzulkan secara konstitusi apabila melanggar undang-undang, berganti kewarganegaraan hingga melakukan tindak pidana. (suara)


SANCAnews.id – Utang Indonesia selama 2022 bak seperti roket yang terus merangkak naik ke atas. Bahkan setiap tahunnya, utang Indonesia selalu bertambah.

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, selama 2022 pemerintah utang RI bertambah Rp 688,5 triliun. Bukan tanpa sebab, tambahnya utang RI ini untuk menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.

 

Meski demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengklaim angka pertumbuhan utang itu turun dibandingkan perkiraan awal  yang diproyeksi bertambah Rp 900 triliun.

 

"Perpres (98 Tahun 2022) disebutkan Rp 943 triliun dan realisasinya di Rp 688,5 triliun atau 73%, turun 20,9% dibandingkan tahun lalu di mana pembiayaan utang mencapai Rp 870 triliun," ujarnya dalam konferensi pers, yang ditulis Rabu (4/1/2023).

 

Secara rinci, pertambahan utang itu terdiri atas  penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN dan penarikan pinjaman.

 

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, selama tahun 2022 pemerintah telah menerbitkan SBN sebesar Rp 658,8 triliun. Sedangkan, penarikan pinjaman selama tahun 2022 sebesar Rp 29,7 triliun.

 

Sementara, pemerintah juga dibantu oleh Bank Indonesia atau BI untuk mendapatkan utang-utang tersebut melalui skema berbagi beban. Selama 2022, BI telah membeli SBN pemerintah sebanyak Rp 273,11 triliun.

 

Pembelian SBN itu dilakukan dengan dua tahap, pertama dalam rangka SKB I sebesar Rp 49,11 triliun, dan kedua SKB II sebesar Rp 224 triliun.

 

"Tahun kemarin merupakan tahun terakhir di mana a pemerintah bersama BI sepakat untuk menangani pandemi melalui kerja sama bersama SKB I, II, III," pungkas Sri Mulyani. (suara)


SANCAnews.id – Tiongkok mengalami lonjakan besar kasus covid-19 setelah bertahun-tahun pembatasan garis keras dicabut.

 

Semakin banyak negara khawatir tentang kurangnya data dan transparansi seputar wabah Tiongkok. Inilah mengapa hal itu memicu kekhawatiran:

 

Beijing telah mengakui skala wabah telah menjadi ‘mustahil’ untuk dilacak setelah berakhirnya pengujian massal wajib bulan lalu.

Komisi Kesehatan Nasional telah berhenti menerbitkan statistik infeksi dan kematian nasional setiap hari.

 

Tanggung jawab itu telah dialihkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC), yang hanya akan menerbitkan angka sebulan sekali setelah Tiongkok menurunkan protokol manajemen penyakitnya pada 8 Januari.

 

Negeri Tirai Bambu hanya melaporkan 15 kematian akibat covid-19 sejak mulai melonggarkan pembatasan pada 7 Desember, tak lama setelah itu mempersempit kriteria pencatatan kematian akibat virus.

 

Hal ini memicu kekhawatiran bahwa gelombang infeksi tidak tercermin secara akurat dalam statistik resmi.

 

Pihak berwenang mengakui minggu lalu bahwa skala data yang dikumpulkan "jauh lebih kecil" daripada ketika tes PCR massal wajib dilakukan.

 

Pejabat CDC Yin Wenwu mengatakan, pihak berwenang sekarang sedang mengumpulkan data dari survei rumah sakit dan pemerintah daerah serta volume panggilan darurat dan penjualan obat demam, yang akan "mengisi kekurangan dalam pelaporan kami".

 

Rumah sakit dan krematorium Tiongkok sedang berjuang dengan masuknya pasien dan jenazah, dengan daerah pedesaan yang sangat terpukul.

 

Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Kanada pekan lalu mengatakan mereka memberlakukan pembatasan pengujian pada kedatangan dari China karena kurangnya transparansi data infeksi.

 

Perkiraan sedikit demi sedikit

Bulan lalu, beberapa otoritas lokal dan regional mulai membagikan perkiraan total infeksi harian karena skala wabah masih belum jelas.

 

Pejabat kesehatan di provinsi pesisir kaya Zhejiang percaya satu juta penduduk terinfeksi setiap hari minggu lalu. Kota Quzhou dan Zhoushan mengatakan setidaknya 30 persen populasi telah tertular virus tersebut.

 

Kota pesisir timur Qingdao juga memperkirakan sekitar 500.000 kasus baru setiap hari dan pusat manufaktur selatan Dongguan memperkirakan hingga 300.000.

 

Pejabat di Provinsi Hainan pada Jumat memperkirakan tingkat infeksi di sana telah melampaui 50 persen.

 

Tetapi pejabat tinggi kesehatan Wu Zunyou mengatakan pada hari Kamis bahwa puncak telah berlalu di kota-kota Beijing, Chengdu dan Tianjin, dengan provinsi Guangdong -,yang paling padat penduduknya di negara itu,- mengatakan hal yang sama pada Minggu.

 

Pakar penyakit menular Shanghai, Zhang Wenhong mengatakan, kepada media pemerintah bahwa kota besar itu mungkin telah memasuki periode puncaknya pada 22 Desember, dengan perkiraan 10 juta penduduk telah tertular covid-19.

 

Catatan yang bocor dari pertemuan pejabat kesehatan bulan lalu mengungkapkan bahwa mereka yakin 250 juta orang telah terinfeksi di seluruh China dalam 20 hari pertama bulan Desember.

 

Model infeksi independen memberikan gambaran yang suram. Peneliti Hong Kong University memperkirakan hampir satu juta orang Tiongkok akan mati musim dingin ini sebagai akibat dari keterbukaan.

 

Dan firma analisis risiko kesehatan Airfinity memperkirakan 11.000 kematian dan 1,8 juta infeksi per hari, dengan total 1,7 juta kematian pada akhir April.

 

Varian baru?

Banyak negara menyebutkan kekhawatiran atas potensi varian baru sebagai alasan untuk menyaring kedatangan orang Tiongkok untuk Covid. Tapi belum ada bukti varian baru yang muncul dari gelombang saat ini.

 

Pejabat tinggi CDC Xu Wenbo mengatakan bulan lalu bahwa Tiongkok sedang mengembangkan basis data genetik nasional sampel covid-19 yang berasal dari pengawasan rumah sakit yang akan membantu melacak mutasi.

 

Pakar kesehatan Tiongkok mengatakan, dalam beberapa hari terakhir bahwa subvarian Omicron BA.5.2 dan BF.7 paling umum di Beijing, sebagai tanggapan atas kekhawatiran publik bahwa varian Delta mungkin masih beredar. Mereka mengatakan Omicron juga tetap menjadi jenis yang paling dominan di Shanghai.

 

Di banyak negara Barat, galur ini telah diambil alih oleh subvarian XBB dan BQ yang lebih mudah menular, yang belum dominan di Negeri Tirai Bambu.

 

Beijing telah mengirimkan 384 sampel Omicron dalam sebulan terakhir ke database online global GISAID, menurut situs webnya.

 

Tetapi jumlah total pengajuan negara ke database, pada 1.308, dikerdilkan oleh negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kamboja, dan Senegal.

 

“Sampel terbaru dari Tiongkok semuanya sangat mirip dengan varian yang beredar secara global yang terlihat antara Juli dan Desember,” kata GISAID, Jumat 30 Desember 2022.

 

Ahli virologi Hong Kong University Jin Dong-yan mengatakan, pada podcast independen bulan lalu bahwa orang tidak perlu takut dengan risiko varian baru yang lebih mematikan di Tiongkok.

 

"Banyak tempat di seluruh dunia telah mengalami (infeksi skala besar) tetapi varian yang lebih mematikan atau patogen tidak muncul setelahnya," kata Jin.

 

"Aku tidak mengatakan bahwa munculnya strain (yang lebih mematikan) sama sekali tidak mungkin, tetapi kemungkinannya sangat kecil,” pungkasnya. (law-justice)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.