Latest Post


SANCAnews.id – Sejumlah mahasiswa gabungan berbagai universitas menyemut di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (15/12/2022). Mereka melakukan aksi unjuk rasa menolak Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) baru.

 

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, massa mahasiswa yang melakukan unjuk rasa kali ini membawa satu buah mobil komando. Terlihat berbagai macam atribut spanduk hingga poster bertuliskan kalimat protes juga dibawa oleh mahasiswa.

 

Orasi demi orasi disampaikan massa dari atas mobil komando tersebut. Massa mahasiswa merasa kecewa dengan DPR RI yang memilih mengesahkan KUHP baru dengan minim serapan aspirasi.

 

"Yang katanya Dewan Perwakilan Rakyat apa iya Dewan Perwakilan Rakyat mewakili suara-suara rakyat?," kata salah satu orator dari atas mobil komando.

 

Ia kemudian menyebut jika DPR RI justru telah menghianati rakyatnya. Hal itu ditandai dengan disahkannya KUHP baru.

 

"Apa iya yang katanya Dewan Perwakilan Rakyat mewakili suara warga negara Indonesia dan mahasiswa? Begitu kecewa kita melihat Dewan Pengkhianat Rakyat," tuturnya.

 

Sementara itu hingga pukul 17.00 WIB, massa mahasiswa masih bertahan di depan Gedung DPR RI. Orasi demi orasi terus disuarakan menentang pengesahan KUHP baru.

 

Adapun dalam aksi ini sejumlah aparat kepolisian berjaga mengawal jalannya aksi. Adanya aksi ini tidak sampai mengganggu arus lalu lintas Jalan Gatot Soebroto mengarah ke Slipi, Jakarta Barat. (suara)


SANCAnews.id – Sebuah video viral unggahan akun Instagram @undercover.id sedang menjadi sorotan publik. Pasalnya pengunggah video mengklaim menerima bantuan makanan anak dari Kementerian Sosial yang diduga kuat sudah tidak layak makan.

 

Kejanggalan pertama, makanan bantuan tersebut tampak diwadahi dengan kardus bertuliskan "Bantuan Makanan Anak 2021". Namun bantuan tersebut baru diterima oleh warga di Kelurahan Krapyak, Pekalongan, Jawa Tengah pada Rabu (14/12/2022) sore.

 

Kardus tersebut berisi beraneka ragam biskuit, lauk pauk siap saji, dan sebagainya. Di setiap kemasan tertera tulisan "baik digunakan" yang menunjukkan tanggal kedaluwarsa pada awal 2023.

 

Dengan tanggal kedaluwarsa yang masih lama, sedianya bantuan makanan tersebut akan dibagikan kepada warga tetapi pada akhirnya banyak yang menolak.

 

Pasalnya ketika dibuka, beberapa wadah makanan terlihat kotor dan bahkan ada belatungnya. Bukan hanya itu, perekam video juga mengklaim beberapa makanan yang dibagikan sudah mepet tanggal kedaluwarsa, bahkan ada yang sudah ada belatunya sehingga tentu saja tidak layak dikonsumsi.

 

"Ada belatungnya lur! Bantuan tapi ada belatungnya," kata perekam video, dikutip dari @undercover.id, Kamis (15/12/2022).

 

"Bantuan 2021 tapi baru didistribusikan sekarang, expired-nya tinggal sebulan lagi, rotinya tengik. Ayam balado, udah mau expired, sama aja. Lainnya malah ada belatungnya," sambungnya.

 

Perekam video terlihat sudah menjajal memasak salah satu makanan yang dibagikan, tetapi tampaknya makanan tersebut tidak layak dikonsumsi apalagi karena melihat beberapa kemasan kotor dan ada belatungnya.

 

Jelas saja video ini langsung menarik perhatian banyak pihak. Dengan penuh sindiran, warganet mengaku heran mengapa banyak yang terkejut melihat makanan bantuan pemerintah ternyata tidak layak dikonsumsi.

 

"Kenapa pada kaget siy?? Bukan hal baru di negara kita," komentar warganet.

 

"Program bantuan cuma Untuk menciptakan lahan basah," kata warganet lain.

 

"2021 loh kawan, sekarang penghujung 2022 positif aja mungkin setelah dibagi-bagi sanak saudara ngga abis baru di kasih ke orang-orang miskin di daerahnya," sindir warganet.

 

"Kayanya pengirimannya itu , pecah di jalan. Jadinya masuk udara & bakteri," timpal yang lainnya. (suara)


SANCAnews.id
– Safari politik eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus berlanjut di tengah berbagai kontroversi yang membelit.

 

Namun, pro dan kontra juga seolah tak mampu membendung semangat para relawan Anies. Hal inilah yang didiskusikan akademisi Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief.

 

Dilihat di kanal YouTube-nya, Rocky menilai kemenangan Anies sebenarnya sudah sangat terlihat karena selalu dikerubungi relawan kemanapun dia berkunjung.

 

"Kalau istilah antropologi dia (Anies) itu totem. Benda magis. Jadi dia hadir apa nggak hadir, dia sudah dibayangkan ada," terang Rocky, dikutip pada Rabu (14/12/2022).

 

Menurut Rocky, tingginya sorotan media terhadap Anies juga membuat publik semakin tergugah untuk mengikuti setiap langkah dan gagasan Bacapres 2024 Partai NasDem tersebut.

 

"Jadi mengelu-elukan Anies bukan lagi soal gaya Anies di semua forum, tetapi rakyat sendiri sudah mendapatkan kimianya. Jadi gairah untuk perubahan politik sudah dibaca sejak awal," ucap Rocky.

 

Diterangkan Rocky, psikologi massa tidak bisa dibaca dan ditafsirkan secara rasional. "Kita anggap aja memang makin lama bola salju Anies akan menggulir lebih cepat dan mengumpulkan massa lebih banyak," tutur Rocky.

 

"Jadi menghalangi Anies sudah percuma, nggak ada cerita lagi. Orang udah bilang Anies atau tidak, to be or not to be," imbuh figur yang kerap mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo tersebut.

 

Namun disampaikan Rocky, fenomena ini seketika ditanggapi negatif oleh Istana yang sedang berusaha menjegal Anies di Pemilihan Presiden 2024. Padahal langkah-langkah semacam ini dinilai sudah tidak lagi berguna.

 

"Semakin upaya dia menjegal semakin dia menggumpal, itu yang nggak dipahami oleh Istana," jelas Rocky.

 

"Harusnya sediakan saja penantang Anies, bukan penjegal Anies. Mending penantangnya yang dibikin bagus, supaya naik ring tinju nggak ronde pertama KO," sambungnya.

 

"Kalau bahasa hukumnya kira-kira de facto ya, rakyat sudah mulai menginginkan Anies," jawab Hersubeno Arief.

 

"Iya, de facto Anies sudah jadi presiden," sahutnya, menyebut Anies saat ini hanya dibatasi oleh kewajiban memenuhi persyaratan elektoral seperti pemilu. "Tapi faktual sudah jadi presiden."

 

Rocky mendasarkan pernyataannya ini pada masifnya massa Anies yang berkumpul di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

 

"Misalnya di Kabupaten Pangkep itu orangnya begitu masif dan menyatakan pilihan nggak ada lain selain Anies. Itu memang suatu fasilitas yang memang disediakan oleh sejarah, bukan disediakan oleh politik," ujar Rocky.

 

"Nah politik justru mempercepat sejarah mengarahkan suara pada Anies. Rumus sosiologinya begitu," tandasnya.

 

Di sisi lain, massa relawan Anies di Kabupaten Pangkep sempat menjadi bulan-bulanan pegiat media sosial Mohamad Guntur Romli. Politikus PSI itu menyebut massa berkumpul di Kabupaten Pangkep karena ada acara bagi-bagi hadiah.

 

"Setelah naik pesawat jet pribadi yang mewah kemana-mana, kini untuk mengumpulkan orang bagi-bagi hadiah, dari mobil, umroh, motor, dll. Terus ANIES HALU bilang 'datang dengan sukarela'," cuit Guntur Romli di Twitter-nya. (suara)


SANCAnews.id – Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung merespons penyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet terkait perpanjangan masa jabatan presiden atau masa jabatan tiga periode Jokowi.

 

Menurut dia, isu penundaan pemilu hanya akal-akalan untuk menjagal Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

 

"Dengan mudah kita lakukan analisis politik, ide ini adalah ide dari mereka yang ingin memperpanjang akumulasi modalnya dengan memperpanjang kekuasaan orang yang akan menjamin itu," kata Rocky seperti diberitakan wartaekonomi.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (14/12/2022).

 

Rocky menilai kekinian tidak ada kandidat bakal capres dari kubu Presiden Joko Widodo yang bisa menyaingi elektabilitas Anies Baswedan.

 

"Intinya adalah enggak ada calon dari Pak Jokowi yang bisa menandingi Anies, gampangnya begitu aja, coba kalau Ganjar elektabilitasnya mencapai 60 persen, itu pemilu dibikin besok," ujarnya.

 

Lebih lanjut Rocky Gerung menyebutkan bahwa penundaan pemilu hanya terkait dengan elektabilitas capres selain Anies. Begitu pula dengan Prabowo yang hingga saat ini eletabilitasnya masih di bawah Anies, kalau di atas 40 persen tentu Gerindra juga akan menentang perpanjangan masa jabatan presiden.

 

"Tapi Pak Prabowo dan Gerindra sedang hitung-hitungan, menunda itu justru bisa bikin mereka menambahkan jadwal kampanye," tuturnya.

 

"Pragmatisme itu sudah ada di otak partai politik kita itu," tambahnya.

 

Rocky juga menyebutkan ide penundaan pemilu bakal terus digaungkan selama Anies Baswedan melakukan gerakan politik. Targetnya agar Anies tidak bisa ikut Pilpres.

 

"Jadi tetap soal itu, isu apapun karena Anies jadi calon presiden, Anies nyolong panggung ya memang politik nyolong panggung kan, masa nyolong APBN."

 

Anies Curi  Start 

Beberapa pihak mengomentari safari politik yang dilakukan Anies Baswedan ke beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Gerakan Tolak Pemilu Curang yang menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu “curi start” karena menggelar kampanye sebelum waktu yang ditentukan.

 

“Kampanye saja belum, kok, sudah mulai manuver curi start duluan. Kami minta Bawaslu bergerak mencari formula agar masalah curi start kampanye ini tidak terulang lagi. Hal ini penting, sebab akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi," kata koordinator aksi, Fajar Utama, seperti diberitakan pada pekan lalu.

 

Kelompok ini bahkan meminta Bawaslu Jakarta untuk meninjau kegiatan Anies itu.

 

Selain itu, Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan, Fadjroel Rachman menyindir Anies yang curi start kempanye menjelang pemilu 2024. "Kenapa ada yang mengaku capres sudah kampanye?" cuit Fadjroel lewat akun Twitter pribadinya @fadjroeL, Minggu (20/11/2022).

 

Selain itu, eks juru bicara Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu juga turut menyengggol Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menaruh perhatian terhadap tokoh yang dimaksud, yakni Anies. "Tok Tok @KPU_ID" tulisnya. (suara)


SANCAnews.id – Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan agenda penundaan Pemilu tampak makin nyata disuarakan. Bahkan ada sinyal-sinyal yang diberikan tokoh politik sekaligus kepala kelembagaan negara.

 

Karena itu, pengamat politik Rocky Gerung pun menilai sinyal agenda Jokowi tersebut makin dimunculkan guna menguji opini publik. Pernyataan ini disampaikan Rocky Gerung saat membahas tulisan Desmond J Mahesa yang berjudul "Gelagat Penundaan Pemilu Kembali Mengemuka, Pertanda Apa?"

 

Rocky Gerung awalnya mengungkapkan jika para elit politik Indonesia saat ini sangat oportunis. Tulisan yang dibuat Desmond seolah menjadi sinyal atau peringatan dini dari 'orang dalam' terkait potensi perpanjangan pemilu tersebut.

 

"Saya mengenal Desmond ini sebagai teman. Dia (Desmon) juga aktivis, meski orang partai, tampaknya ia tahu apa yang jadi permainan 'dalam'. Itu muncul tulisan soal potensi perpanjangan pemilu," ujar Rocky di kanal YouTube miliknya.

 

Rocky berusaha menyakini tulisan yang dibuat Desmon ialah peringatan dari 'orang dalam' yang juga bisa diartikan sebagai kekhawatiran Partai Gerindra, jika Prabowo juga dihadang dengan agenda tersebut.

 

"Menyebutkan ada lima skenario sekaligus dampak buruk yang ditimbulkan jika perpanjangan pemilu. Salah saatunya, Rakyat bisa anarkis, muncul pemerintahan diktator. Tampaknya (Desmon) sejak awal mengingatkan, ada upaya memperpanjang masa jabatan, atau menunda pemilu," beber Rocky Gerung.

 

"Mungkin pak Prabowo juga cemas, walau Erick Thohir dan Muhaimin sudah pasang badan bersiap menjadi wakilnya. Tulisan Desmon ini semacam pre-tes untuk dibaca Prabowo atau mungkin menggambarkan kekhawatiran Prabowo," sambung dia.

 

Rocky Gerung pun mengungkapkan jika sangat mudah Jokowi untuk memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode.

 

"Saya menduga, ia (Desmon) tau apa yang akan terjadi. Tukar tambah dari istana dan oligarki. Dan tawar menawar dengan oligarki. Kasak kusuk itu dibawa ke publik sehingga jadi orkestra," ujarnya.

 

"Yang berlangsung saat ini, yakni upaya membaca opini publik," sambung Rocky.

 

Rocky pun menjabarkan sangat mudah oligarki dan istana membuat amandemen atau perubahan Undang-Undang. Dengan dana Rp3-4 triliun saja, perpanjangan masa jabatan Jokowi bisa mendapatkan 'amin' besar lembaga legislatif.

 

Rocky membongkar hitungan-hitungan skenario istana dan oligarki. "Untuk amandeman DPR setidaknya 1/3 anggota mengusulkan sidang, lalu sidang harus dihadiri 2/3 anggota. Keputusan Amandeman harus disetujui 50 persen plus satu," ujarnya.

 

"Anggota DPR 700 san, lalu harus setuju amandamen butuh sekitar 350 hingga 400 anggota. Jika satu suara anggota dinilai Rp 1 miliar, maka dikalikan. Jika dikalikan 10 juga tetap sekitar Rp 4 triliun. Sehingga cukup dengan Rp 3 triliun, Jokowi bisa menunda pemilu 2024," beber Rocky Gerung.

 

Apalagi dengan kondisi saat ini, Rocky makin menduga kehidupan masyarakat yang sulit sekaligus anggota DPR juga sama, maka potensi bertindakan yang tidak terpuji akan bisa terjadi.

 

Meski demikian, Rocky Gerung pun membuka peluang skenario lain yang mungkin dijalankan istana dan oligarki guna memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi. (suara)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.