Latest Post



SANCAnews.id – Tagar Jokowi trending di media sosial Twitter pada Sabtu (26/11/2022), menyusul Relawan Jokowi dari berbagai elemen menggelar silaturahmi nasional dengan tema “Nusantara Bersatu” yang dihadiri Presiden Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

 

Sontak netizen gaduh menanggapi tagar Jokowi yang trending hingga tercatat 75.000 ciutan (Tweets) yang mereka sampaikan. Berikut beragam ciutan mereka.

 

Seperti pemilik akun Twitter @Keycoottt menulis, “Itu yg ikut kebanyakan peserta jamiyah di setiap daerah dan panitia bilangnya buat hadirin pengajian akbar gratis, tau2nya kampanye. Nice pinokio”

 

Lalu akun Twitter @Dadin118 menulis, “Menjual istilah ‘ISTIGOSAH’. Katanya mau istigosah, masa pembukaan inul joged joged. SAMPAH”

 

@Hijabi_Woman menulis, “Pasukan bayaran 🤭🤭🤭🤣”

 

@Mangjojo6 menulis, “1000000% dikadalin suruh pk baju koko tau2 nonton inul ma tipeX”

 

@Joshanan1 menulis, “Klo masanya dah habis sesuai undang2 y diganti karena indonesia negara demokrasi,jgn pak jokowi dijadikan pak soekarno ato pak harto selanjutnya.yakinlah ada anak2 bangsa lain yg jg hebat. aaamiiin”

 

@fajar_sulaksono menulis, “Waduuuuukkkk”

 

@budisuharjo32 menulis, “Salut, berjuang untuk NKRI, jangan beri kesempatan orang mau merebutnya. NKRI harga mati”

 

@antonio_dony_ menulis, “Pasukan nasi bungkus”

 

@ard_enzo menulis, “Bikin maceet wooi suuuu…. Pada ngapain sih luuh… Td gw lewat jd maceet..”

 

@BRHGS2 menulis, “NKRI harga nasbung!”

 

@SonyOktavianus3 menulis, “Bersatunya Grub mobil ESEMKA 🤣🤣🤣🤣🤣" (glc)

.


SANCAnews.id – Partai Demokrat mengadakan seminar pendidikan politik untuk berjuang bersama rakyat dalam gerakan perubahan dan kesejahteraan sosial. Acara tersebut dihadiri oleh kader Partai Demokrat se-Kabupaten Sijunjung, Sabtu (26/11).

 

Dalam kesempatan itu, acara yang diketuai oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sijunjung Dr. Mendro Suarman dalam sambutannya mengatakan, “Terima kasih atas kehadiran kalian semua dan mari kita bangkitkan semangat dan berjuang untuk masa depan bersama karena jika kita bersama tidak ada yang tidak bisa kita lakukan, beban akan diringankan dengan kebersamaan".

 


Dan juga pada kesempatan ini hadir Ketua Kesbangpol Kabupaten Sijunjung dan juga anggota DPRD Kabupaten Sijunjung yang juga menjabat sebagai perwakilan DPRD, Fraksi Demokrat, Sekretaris DPC Demokrat, dan Bendahara.

 

Menteri yang berhalangan hadir diisi oleh Didi Cahyadi Ningrat, SH Kader Partai Demokrat, Kabag Hukum dan Perlindungan Partai Demokrat serta mantan Komisioner KPU Sijunjung.

 

Kemudian pada kesempatan itu juga dibuka ruang diskusi tanya jawab dengan kader yang hadir bergantian dijawab oleh pengurus Partai Demokrat dan para kader peserta yang diundang tampak puas dengan acara yang baru saja mereka hadiri.

 

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan doa dan makan bersama (Mon Eferi)

 

SANCAnews.id – Anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Palmerah yang melakukan perbuatan tidak mengenakkan terhadap seorang pria bernama Rezky Achyana sudah ditangani Polres Metro Jakarta Barat.

 

Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Moch Taufik Ikhsan menjelaskan, pelaku sudah dilakukan pemeriksaan.

 

"Anggota tersebut sudah diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Metro Jakarta Barat dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya itu sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Taufik saat dihubungi, Jumat (25/11/2022).

 

Selain itu, kata Taufik, pihaknya akan memberi penempatan khusus kepada pelaku tersebut.

 

"Kami tempatkan khusus menunggu hasil putusan pemeriksaan," ujar Taufik.

 

Taufik menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan.

 

Tentunya, kata Taufik, pelaku akan menjalani sidang disiplin atau Kode Etik Profesi Polri (KEPP) dan putusan akan dijatuhkan sesuai fakta persidangan disiplin tersebut.

 

Diberitakan Warta Kota sebelumnya, kejadian tersebut bermula ketika anggota Polsek Palmerah melempar umpatan 'Padang, dasar Padang pelit' kepada Rezki Achyana, sesaat setelah ia selesai membuat laporan kehilangan di Markas Polsek Palmerah, Kamis (24/11/2022) kemarin.

 

Umpatan tersebut diterima Rezki saat hendak meninggalkan ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

 

"Saya datang untuk membuat laporan kehilangan buku rekening," ujar Rezki kepada wartawan.

 

Selesai surat kehilangan dibuat, anggota tersebut justru berharap Rezki memberi uang, tapi nyatanya hanya ucapan terimakasih.

 

Lantas anggota itu menyindir Rezki dengan bahasa 'cuma terimakasi saja?'.

 

Saat itu lah, anggota polisi tersebut kesal karena tak mendapat uang pungutan liar dari Rezki hingga keluar kata-kata rasis.

 

Kesal dengan ucapan dari anggota itu, Rezki kemudian memviralkan aksi polisi rasis tersebut ke sosial media.

 

"Ada dua (polisinya) satu yang melayani saya dan satu duduk di sofa samping saya," tegasnya.

 

Setelah viral, Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdukrohim memanggil korban untuk meminta maaf atas perbuatan anggotanya.

 

Ia pun mengatakan akan memperbaiki kinerja anggotanya supaya tidak terulang lagi umpatan kepada masyarakat yang harus dilayani dengan baik.

 

Baca juga: Ruhut Unggah Meme Anies Pakai Koteka, KAHMI Sebut Tindakan Rasis dan Biadab, Desak Polisi Bertindak

 

"Kami sudah meminta maaf dengan sangat kepada mas Rezki. Artinya ini juga momen kami untuk memperbaiki diri lagi pengawasan ke anggota dan lebih memaksimalkan lagi pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat," ujar Dodi.

 

"Tentu ini merupakan cambukan keras dan pelajaran bagi kami untuk meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat," lanjutnya. (wartakota)


SANCAnews.id – Politikus Partai Golkar, Andi Sinulingga, mengomentari penghargaan yang didapat oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

 

Akun media sosial Metro TV mengunggah ucapan selamat kepada Anies yang berhasil meraih penghargaan People of The Year 2022 yang diselenggarakan Metro TV.

 

Baca Juga: Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Anies Baswedan Ucapkan Selamat: Semoga Dimudahkan Jalan..

 

Penghargaan tersebut didapat Anies dalam kategori Governor of The Year for E-Government & Digital Innovation.

 

Tidak hanya Anies, penghargaan tersebut dalam kategori berbeda juga diraih oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan dua sosok lainnya.

 

Andi mengomentari hal tersebut. Ia mengatakan meski Anies tak lagi menjabat posisi gubernur, tetapi Anies masih mendapatkan penghargaan.

 

“Masih aja nama Anies Baswedan ya, padahal dah tak lagi Gubernur,” ujar Andi melalui akun Twitter-nya pada Jumat (25/11).

 

Loyalis Anies Baswedan itu lantas mengingat kembali saat Anies masuk dalam tiga menteri terbaik di mata publik dalam survei Indobarometer.

 

“Dulu pendiri indobarometer pendukung jokpro bikin survey, hasilnya Anies masuk 3 menteri terbaik dimata publik, padahal waktu itu Anies dah tak lagi menteri, lagi masa kampanye pilgub DKI. Anies itu selalu terbaik,” ujar Andi.

 

Saat masuk dalam tiga menteri terbaik di mata publik, Anies saat itu sudah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (wartaekonomi)




SANCAnews.id – Kasus tambang ilegal di Kalimantan Selatan yang berawal dari pengakuan Ismail Bolong kini membuka babak baru yang makin pelik.

 

Kini nama Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto dan 'Geng Sambo' sedang hangat-hangatnya saling lempar bola panas dan saling tuding satu sama lain terkait dugaan keterlibatan mereka menerima aliran dana haram hasil dari praktik tambang "nakal" ini.

 

Geng Sambo Sebut Keterlibatan Kabareskrim 

Hendra Kurniawan yang merupakan kroni Ferdy Sambo dalam pusaran kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir J, menyebut bahwa Kabareskrim menerima uang suap terkait tambang ilegal tersebut.

 

Dalam faktanya, Hendra Kurniawan yang juga mantan anggota Propam Polri ini mengaku jika instansinya itu pernah mengusut Agus Andiranto terkait tudingan tersebut.

 

"Betul-betul. Tanyakan pada pejabat yang berwenang," kata Hendra di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/11/2022).

 

Hendra juga sesumbar menyebutkan ada data yang mendukung tudingannya itu.

 

"Kan ada datanya, nggak fiktif. Ya kan sesuai faktanya memang begitu. ," kata Hendra.

 

Sebelumnya, Ismail Bolong membeberkan keberadaan polisi dalam praktik tambang nakal itu juga menyebut keterlibatan Komjen Pol Agus Andiranto sebagai penerima setoran gelap.

 

"Terkait kegiatan yang saya lakukan, saya berkoordinasi dengan Kabareskrim, yakni dengan bapak Kabareskrim, Komjen Pol Agus Andrianto, dengan memberikan uang sebanyak tiga kali," kata Ismail Bolong dalam video pengakuannya

.

"Yakni, pada September 2021 sebesar Rp2 miliar, Oktober 2021 menjadi Rp2 miliar dan November 2021 menjadi Rp2 miliar,” lanjut Ismail.

 

Sambo sebut ada surat perintah resmi penyidikan 

Sama halnya dengan Hendra, Sambo juga terlebih dahulu mengaku bahwa memang ada surat resmi yang berisikan perintah penyelidikan kasus keterlibatan Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol. Agus Andrianto terkait dengan tambang ilegal di Kalimantan Timur.

 

"Ya sudah benar. Kan ada suratnya," kata Sambo kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/11/2022).

 

Kabareskrim Bantah Tudingan Geng Sambo: Ismail Bolong Ditekan Hendra 

Agus Andrianto tak terima dan langsung membantah tudingan yang dilontarkan oleh Hendra dan Sambo. Agus bahkan mengatakan, bahwa Ismail Bolong menyebut namanya karena ditekan oleh Hendra Kurniawan.

 

“Apalgi sudah diklarifikasi karena dipaksa,” kata Agus, Kamis (24/11/2022) malam.

 

Tanggapan Agus kepada Geng Sambo itu didasarkan pada bukti yaitu klarifikasi dari Ismail Bolong yang mengklaim bahwa video kesaksian pada bulan Februari 2022 lalu, dilakukan di bawah tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai Karopaminal Divisi Propam Polri.

 

Lebih jauh Agus menyinggung perihal Geng Sambo yang menutupi pembunuhan Brigadir Jenderal J.

 

“Saya ini aparat penegak hukum, ada istilah bukti permulaan yang cukup dan bukti yang cukup, maklum lah kasus almarhum Birgadir Yosua aja mereka menutup-nutupi,” kata Agus, Jumat (25/11/2022).

 

Agus juga menyinggung penyelidikan awal atas kematian Yosua, yang tak lepas dari tekanan Geng Sambo.

 

"Lihat saja BAP awal, semua tersangka pembunuhan alm. Brigadir Yosua." Kata Agus.

 

Sontaka saja, tudingan balik Agus itu bak lemparan bola panas dari geng Sambo, yang dilakukan untuk mengalihkan mata publik dari isu pembunuhan Brigadir J.

 

"Jangan-jangan, mereka yang terima dengan tidak teruskan masalah, lembar batu untuk mengalihkan isu,' pungkasnya. (suara)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.