Latest Post


SANCAnews.id – Mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melakukan kunjungan ke Pesantren Mathaul Khaer di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Sabtu (19/11/2022). Kedatangannya untuk meminta dukungan masyarakat di Tasikmalaya untuk maju dalam kontestasi pilpres pada 2024.

 

Anies mengaku bersyukur dapat kembali ke Tasikmalaya. Apalagi, kedatangannya itu disambut meriah oleh masyarakat. "Alhamdulillah perjalanan lancar dan tiba di sini semangat masyarakat luar biasa. Insya Allah ini mencerminkan semangat perubahan Indonesia," kata dia saat berkunjung di Pesantren Mathaul Khaer Cintapada, Kota Tasikmalaya, Sabtu (19/11/2022).

 

Anies mengatakan, tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta telah selesai. Meski banyak dalam tantangan dalam memimpin Jakarta, ia mengeklaim dapat menuntaskan amanah itu dengan baik.

 

Kini, mantan rektor Universitas Paramadina itu memiliki tugas baru. Sebab, ia diusung menjadi calon presiden (capres) dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem). "Karena itu saya mohon doa agar bisa amanah dan didekatkan dengan sifat baik. Insya Allah kami bisa sama-sama menjadikan Indonesia lebih baik," kata Anies.

 

Menurut dia, dalam kontestasi pilpres dibutuhkan relawan yang solid. Ia mengaku tak akan bisa memenangkan kontestasi pilpres tanpa dukungan relawan dan masyarakat.

 

"Dalam perjuangan pilpres, saya di depan pegang mikrofon. Namun yang menentukan, semua relawan yang mendukung. Karena itu harus bekerja bersama," ujar dia.

 

Anies juga berpesan kepada semua pendukungnya di Tasikmalaya untuk selalu menjaga suasana tenang. Ketika ada calon dari pihak yang lain, ia meminta masyarakat menyambut calon itu.

 

"Semua disambut. Jangan ada tolak menolak, karena semua adalah saudara sebangsa. Ketika kita sambut, itu menunjukkan kebesaran hati untuk Indonesia lebih baik," kata dia.

 

Sementara itu, Pimpinan Pesantren Mathaul Khaer, Kiai Dudung Abdurrahman, mengatakan, meriahnya sambutan masyarakat adalah bukti dukungan untuk Anies Baswedan sangat besar. Menurut dia, masyarakat mengetahui betapa amanahnya Anies Baswedan saat memimpin Jakarta.

 

"Semua janji kampanye tuntas dilaksanakan. Sangat jarang kita menemukan pemimpin yang bisa menuntaskan janjinya saat kampanye, tapi beliau, menuntaskan janjinya dengan baik," kata dia.

 

Menurut Kiai Dudung, sosok seperti itulah yang ditunggu masyarakat untuk memimpin Indonesia. Karena itu, para relawan dan simpatisan akan senantiasa mendukung dan mengawal agar Anies Baswedan menjadi presiden Indonesia pada 2024. (republika)


 

SANCAnews.id – Bursa calon Panglima TNI menarik diperbincangkan menyusul masa dinas Jenderal Andika Perkasa yang akan habis pada 21 Desember 2022 mendatang.

 

Menurut pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga tiga kepala staf yakni Jenderal Dudung Abdurachman, Laksamana Yudo Margono dan Marsekal Fadjar Prasetyo memiliki loyalitas kepada Presiden yang tidak perlu diragukan.

 

“Hanya saja, presiden tinggal memilih mana dari tiga kepala staf angkatan itu yang membuatnya paling nyaman. Disinilah faktor kedekatan menjadi penentu terpilihnya salah satu kepala staf angkatan tersebut. Subjektifitas presiden menjadi sangat tinggi dalam memutuskan siapa yang akan diajukan menjadi Panglima TNI ke DPR,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu malam (19/11).

 

Namun terlepas dari itu, menurut mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini, Presiden Joko Widodo perlu memberikan perhatian untuk memperkuat poros maritim yang sudah digagasnya.

 

Sebab menurut Jamiluddin, poros maritim saat ini masih teramat lemah ketika melihat masih banyaknya persoalan terutama di perbatasan Natuna dan isu Pulau Pasir juga menjadi bagian dari masalah. Oleh karenanya menurut dia, presiden idealnya menunjuk Panglima TNI yang memiliki basic Angkatan Laut.

 

Untuk menata pertahanan kemaritiman. Untuk itu, kiranya Laksamana Yudo Margono paling pas menggantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Yudo diharapkan dapat mewujudkan pertahanan kemaritiman yang tangguh sebagaimana yang dijanjikan Jokowi kepada rakyat Indonesia,” demikian Jamiluddin. *


SANCAnews.id – Kader Partai Amanat Nasional (PAN) mulai terbuka dalam menyuarakan dukungan untuk Pilpres 2024. Sekelompok entitas PAN non-struktural dalam waktu dekat ini akan mendeklarasikan berdirinya sebuah wadah untuk menampung aspirasi pilpres. Namanya, Amanat Indonesia.

 

Sahrin Hamid, yang merupakan deklarator PAN Jawa Barat pada tahun 1998 mengatakan bahwa Amanat Indonesia merupakan wadah perjuangan komunitas atau kerelawanan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden RI 2024.

 

“Komunitas amanat Indonesia terdiri dari entitas pendiri PAN, mantan anggota DPR RI, pimpinan PAN, pengurus, kader, dan Simpatisan PAN,” urai Koordinator Amanat Indonesia itu saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/11).

 

Ketua Umum DPP Barisan Muda PAN periode 2003 hingga 2006 ini menjelaskan, apa yang dilakukan oleh Amanat Indonesia adalah bagian dari spirit untuk menatap masa depan Indonesia yang lebih baik demi mewujudkan indonesia adil dan makmur.

 

“Hal ini tentunya selaras dengan prinsip dasar PAN yang memperjuangkan kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan, dan keadilan sosial,” tegasnya.

 

Sedianya, penggagas akan bertemu dengan Anies Baswedan dalam waktu dekat ini. Tujuannya, untuk menyampaikan pikiran-pikiran agar Indonesia menjadi lebih baik, lebih bermartabat, dan beradab.

 

“Sekaligus kita juga menjadi bagian yang akan berkontribusi dalam pemenangan Anies sebagai presiden,” sambung anggota DPR RI periode 2004 hingga 2009, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP PAN tahun 2010 hingga 2015 itu. (*)


SANCAnews.id – Ternyata Ketua DPP PAN Widdi Aswindi ikut menghadiri pertemuan Anies Baswedan bersama Koalisi Perubahan di Restoran Pagi Sore, Jalan Dr Saharjo, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022) siang.

 

Widdi duduk di sisi paling kanan kala Anies menjawab pertanyaan media. Kedatangan salah satu petinggi PAN itu jelas mengagetkan, lantaran partai berlambang matahari tersebut sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

 

Adapun Partai Nasdem diwakili Ketua Mahkamah Partai Saur Hutabarat serta duo Ketua DPP Willy Aditya dan Sugeng Suparwoto. Dari Partai Demokrat hadir Sekjen Teuku Riefky Harsya. Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) datang Wakil Ketua Majelis Syura Mohamad Sohibul Iman. Tidak ketinggalan, rekan dekat Anies, yaitu eks Menteri ESDM Sudirman Said juga turut hadir.

 

Dalam pertemuan itu, Anies menjelaskan, jika proses Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih lama. Karena itu, ia perlu mengatur strategi dalam menghadapi kompetisi lima tahunan tersebut.

 

"Kalau saya lihat masih panjang, kalau teman-teman perhatikan di dalam pengalaman Pilpres sejak tahun 2004 kan. Sudah berjalan 18 tahun, ya selama periode itu selalu bicara tentang pasangan itu tidak ditentukan 1,5 tahun sebelum (Pilpres), betul kan? selalu ketika menjelang waktunya," ujar Anies di Restoran Pagi Sore, Jumat.

 

Dia juga menyinggung jika semua figur masih terbuka untuk mendapinginya sebagai calon wakil presiden (cawapres). Meskipun Nasdem, Demokrat, dan PKS memiliki kriteria cawapres masing-masing, namun Anies juga mempunya pendapat berbeda dan terbuka dengan opsi mana pun.

 

Eks mendikbud itu menyampaikan, tiga cawapres juga bakal dipilihnya wajib memiliki tiga kriteria. Tiga faktor itu adalah dapat membantu pemenangan, membuat koalisi solid, dan memiliki efektivitas dalam pemerintahan jika menang pada Pilpres 2024.

 

"Kita berjalan mengalir, dan seperti saya sampaikan bahwa proses yang sedang sekarang kita lewati adalah penuntasan koalisi ini. Lalu sesudah itu, nanti secara bertahap kita bicarakan mengenai pasangan dan semua opsi itu terbuka, tentu nanti akan dibahas juga bersama-sama," ujar mantan rektor Universitas Paramadina itu. (populis).


SANCAnews.id – Peristiwa mengejutkan terjadi di Bali pada Kamis (17/11/2022), atau sehari setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 usai digelar. Seorang perempuan tiba-tiba menerobos iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo ketika melintas di Jalan Thamrin, Kota Denpasar, Bali, ketika presiden usai mengunjungi Pasar Badung.

 

Perempuan tersebut tiba-tiba langsung mendekati mobil yang ditumpangi presiden. Ia bahkan sempat memasukkan tangannya ke dalam mobil lewat jendela.

 

Ternyata perempuan tersebut adalah salah satu penggemar Jokowi dan ingin bersalaman dengan presiden sambil meminta kaos.

 

Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang kebetulan berada di dalam mobil tersebut bersama Presiden Jokowi mengatakan, presiden tampak tenang dan santai menghadapi aksi perempuan tersebut.

 

"Saya kebetulan semobil dengan Presiden, pada saat peristiwa tersebut. Presiden tangannya ditarik-tarik. Tapi Presiden menanggapi peristiwa tersebut dengan santai dan meminta Paspampres jangan berlebihan," ujar Pramono kepada awak media.

 

Setelah kejadian itu, perempuan tersebut langsung diamankan paspampres. Dan video peristiwa itu menjadi viral di media sosial.

 

Lantas siapakah sosok perempuan yang nekat menerobos iring-iringan presiden itu?

 

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, perempuan tersebut merupakan seorang pengusaha kacamata yang bernama Wahyuni berusia 36 tahun.

 

Akibat aksinya itu, suami Wahyuni yang bernama Robi UA juga ikut diamankan paspampres karena mengabadikan aksi nekat istrinya itu menggunakan kamera telepon genggamnya.

 

Setelah ditelusuri, pasangan suami istri itu memiliki toko kacamatan bernama Indo Jaya yang kebetulan tak jauh dari lokasi penerobosan itu.

 

"Setelah melakukan koordinasi dengan security Bank BRI (lokasi penerobosan) menjelaskan bahwa perempuan yang menerobos rombongan Bapak Presiden adalah orang yang berjualan kacamata di sebelah Bank BRI," ujar Satake kepada awak media, pada Kamis (17/11/2022). 

 

Ia melanjutkan, dari hasil penyelidikan sementara, pasangan suami istri itu diketahui tidak memiliki niat buruk kepada Presiden Joko Widodo.

 

Menurut Satake, keduanya merupakan penggemar berat presiden dan tidak ingin melewatkan momen ketika orang nomor satu di Indonesia itu melintas di dekat tokonya.

 

"Maksud dan tujuan mereka menerobos Rombongan Bapak Presiden, semata-mata ingin bertemu/berfoto dengan Presiden karena pasangan tersebut sangat mengagumi presiden," tambah Satake.

 

Ia menambahkan, atas aksi nekatnya itu, kepolisian tidak menahan Wahyuni dan suaminya. Meski begitu keduanya diberi imbauan agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.

 

Kombes Pol Satake menambahkan, imbauan tersebut juga berlaku untuk watga pada umumnya.

 

"Tidak diamankan hanya diimbau saja. Jadi walaupun kita punya antusias semangat tinggi, harusnya memang menjaga arus lalu lintas juga. Rawan juga kalau ada apa-apa kan dekat dengan kendaraan," ujarnya. (suara)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.