Latest Post



SANCAnews.id – Ada sebuah harapan yang muncul usai Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Surakarta, Jawa Tengah, bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Senin (14/11). Harapan itu adalah semua pihak berhenti nyinyir terhadap orang-orang yang sering disebut sebagai "kadrun".

 

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma'arif, usai peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed yang merupakan hibah atau hadiah dari Presiden UEA untuk Presiden Jokowi.

 

"Kadrun kasih hadiah masjid ya sama yang suka nyinyir sama yang dianggap kadrun? Hehehe," ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/11).

 

Melihat keakraban Presiden Jokowi dengan MBZ, Slamet pun meminta semua pihak yang sering mengatakan kadrun terhadap umat Islam untuk bertaubat.

 

"Makanya semua berhenti nyinyir dah, tuh bantuan diterima juga," sindir Slamet.

 

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Pembangunan masjid yang merupakan hadiah dari MBZ ini dilakukan sejak Maret 2021 lalu.

 

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wagub Taj Yasin Maimoen, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka. (rmol)


SANCAnews.id – Kejadian istri Presiden Joko Widodo, Iriana Jokowi jatuh di tangga pesawat usai tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, memunculkan desakan untuk memeriksa Angkasa Pura dan Garuda Indonesia.

 

Desakan tersebut disampaikan mantan Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai, melalui akun Twitternya pada Senin (14/11).

 

Dalam cuitannya, Pigai turut mengunggah potongan video saat Iriana Jokowi jatuh ketika turun di tangga pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

 

Di awalan cuitannya, aktivis HAM asal Papua ini menyayangkan sikap Jokowi yang tidak sigap menolong istrinya ketika jatuh.

 

"Kasihan Ibu. Ibu ini orang baik tidak seperti suaminya," ujar Pigai.

 

Melihat kejadian ini, Pigai meminta kepada otoritas terkait untuk memeriksa Angkasa Pura selaku pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan Garuda Indonesia selaku maskapai penerbangannya, dan beberapa pihak lain yang terkait.

 

"Saya minta tegas dan tanpa ampun periksa Direksi Angkasa Pura, Direksi Garuda Indonesia, Paspampres dan Panitia G20. Memalukan," tandasnya. (rmol)


SANCAnews.id – Polisi menangkap tiga pelaku diduga melakukan pemerasan berasal dari dua organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kabupaten Tangerang, Banten.

 

Praktik dugaan pemerasan tiga oknum ormas itu dilakukan terhadap pelaksana pengerjaan proyek renovasi Jembatan Dadap, Kecamatan Kosambi. Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan aksi pemerasan ini dilakukan tiga pelaku berinisial RAW (37), AD (47) dan MY (50).

 

Mereka mendatangi dan mengintimidasi karyawan yang sedang bekerja menyetop pengerjaan proyek dengan dalih meminta kekurangan uang keamanan sebesar Rp 12 juta dari total yang diminta Rp 22 juta.

 

"Pihak CV RJP selaku pelaksana pengerjaan proyek merasa terancam dan dirugikan atas perbuatan oknum tersebut, lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota," kata Kombes Zain dalam keterangannya, Sabtu (12/11/2022).

 

Kombes Zain menjelaskan penangkapan dilakukan anggotanya di Rumah Makan Saung Ibu, Kecamatan Teluknaga pada saat penyerahan barang bukti uang yang diminta oleh para pelaku.

 

"Kita mengamankan uang sebanyak Rp 10 juta, 3 unit HP, rekapan percakapan antara korban dengan para pelaku berikut 3 unit sepeda motor milik pelaku," ujar Kombes Zain Dwi Nugroho. Menurutnya, tindakan premanisme itu menjadi salah satu kasus prioritas Kapolri untuk diberantas.

 

"Seharusnya oknum ormas ini mendukung percepatan kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah, bukan malah melakukan penghentian, pengancaman dan pemerasan terhadap pelaksana proyek pembangunan," tuturnya.

 

 Ketiga pelaku tersebut kini telah ditahan di rutan Polres Metro Tangerang Kota untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. Mereka terancam Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman pidana penjara paling lama 9 tahun penjara. (tvone)


SANCAnews.id – Partai Gerindra memberikan teguran kepada Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman karena berfoto dengan Anies Baswedan, calon presiden yang diusung Partai Nasional Demokrat.

 

Teguran diberikan kepada Aulia setelah Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra meminta klarifikasi.

 

"Sudah diperiksa. Beliau jelaskan tidak sengaja ketemu saudara Anies Baswedan di tempat makan durian," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, Minggu (13/11/2022).

 

"Terhadap beliau sudah diberi teguran lisan dan diingatkan. Namanya orang politik kita memang harus waspada dan hati-hati," Habiburokhman menambahkan.

 

Aulia mengatakan bahwa dia sebagai kader partai siap menerima teguran itu.

 

Di JCC, Anies menceritakan ihwal foto bersama Aulia.

 

"Begini saya ceritakan peristiwanya. Jadi saya malam itu ke sebuah tempat yang jual durian, saya duduk di situ dan kemudian ketemu yang lain," kata Anies, Kamis (10/11/2022).

 

Beberapa waktu kemudian, rombongan Wakil Wali Kota Medan Aulia datang.

 

"Tak lama ada rombongan yang lain dan kita tidak saling tahu kalau ternyata kita bertemu di ruang yang sama. Tentu terus salaman, seperti juga yang lain. Dan juga foto bareng di situ. Sama juga dengan yang lainnya. Kita tidak ada janjian di situ," katanya.

 

Anies tidak tertarik menanggapi soal Aulia dipanggil Partai Gerindra gara-gara foto dengannya. (suara)




SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo dianggap seperti seorang pengendara motor yang menggunakan sen kiri, akan tetapi malah belok ke kanan. Perumpaan ini dipakai untuk menggambarkan Jokowi yang dinilai kerap ingkar janji dan berbohong.

 

Penilaian disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora Fahri Hamzah dalam sebuah video yang membandingkan kemampuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) vs Jokowi. Menurut Muslim, pernyataan Fahri Hamzah adalah fakta, bukan hendak mengecilkan Jokowi.

 

"Tapi banyak hal yang dilakukan oleh Jokowi selama ini banyak menuai kritik. Lain diomongkan lain dikerjakan. Seperti motor sen ke kiri, malah belok kanan dan itu blunder," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/11).

 

Muslim menilai, Jokowi merupakan sosok tukang ingkar janji dan sering berbohong tanpa adanya malu-malu untuk melakukan itu semua.

 

"Jika hari ini kondisi negara carut marut dalam berbagai hal akibat karena faktor Jokowi. Jadi omongan Fahri itu fakta, bukan fitnah," pungkas Muslim. (*)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.