Latest Post


SANCAnews.id – Sikap Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap tidak berubah sejak lama, yakni selalu melakukan lempar batu sembunyi tangan. Seperti saat ini, Ahok dianggap lepas tanggung jawab soal kenaikan harga BBM.

 

Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma'arif mengatakan, sikap Ahok sejak lama hingga saat ini masih belum berubah, yakni melepaskan tanggung jawabnya.

 

Hal itu kata Slamet, dapat dilihat dari pernyataan Ahok yang tidak mau disalahkan oleh orang banyak atas kenaikan harga BBM dengan mengklaim bahwa dirinya berada di layer kelima dalam penentuan kebijakan kenaikan harga BBM.

 

"Dari dulu lagunya nggak berubah, ngeles alias lempar batu sembunyi tangan," ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/11).

 

Untuk itu, Slamet menyarankan agar Ahok untuk segera mundur dari jabatannya di Pertamina karena sudah gagal mengelola Pertamina, bahkan kebijakan kenaikan harga BBM menyusahkan rakyat, "Sudah jelas gagal, mundur aja," tegas Slamet menutup. (*)


SANCAnews.id – Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling identik dengan sosok perubahan dari sejumlah kandidat capres potensial 2024 di beragam survei. Ini yang membuat NasDem yakin mengusung Anies sebagai bakal capres 2024.

 

"Sekarang simbol perubahan Anies. Enggak ada yang lain. Kita lihat gelombang perubahan ini sampai kapan. Kalau makin besar terbantu," kata Willy dalam acara diskusi survei Indekstat terkait peta Pemilu 2024, Minggu (6/11).

 

Willy juga yakin dengan mengusung Anies, standar masyarakat dalam memilih calon pemimpin Indonesia akan meningkat. Sehingga, hal itu diharapkan berdampak positif pada elektabilitas NasDem.

 

Meski ia menekankan, tujuan NasDem utamanya bukan mencari coat tail effect, tetapi menjadikan partai sebagai alat perubahan.

 

"Dari deklarasikan Anies, standar kepemimpinan naik. Enggak mungkin kaleng-kaleng. Tinggal siapa yang diuntungkan? Rakyat. NasDem setidaknya buat standar. Ini bukan konspirasi," ujar dia.

 

"Rakyat harus dapat yang terbaik, NasDem frontier. Kata Pak Surya kan gitu, why not the best," jelasnya.

 

Bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan, menggelar safari politik pertamanya di Medan, Sumatera Utara. Safari dilakukan dua hari yakni Jumat (4/11) hingga Sabtu (5/11).

 

Dalam dua hari tersebut, Anies banyak sowan ke sejumlah tempat. Mulai dari menemui ulama hingga bersilaturahmi dengan Persatuan Gereja Indonesia. (kumparan)


SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Anies Baswedan kelak tidak akan disebut petugas partai, meskipun dia didukung oleh gabungan partai politik dalam Pilpres 2024 mendatang.

 

Komentar Rocky itu menjawab pernyataan jurnalis senior Harsubeno Arief. Menurutnya, kegiatan formal Anies bersama partai seperti 'tenggelam' di tengah ribuan relawan yang antusias menyambutnya di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (4/11/2022).

 

"Walau pun acara formalnya acara partai, atributnya tenggelam oleh atribut relawan," kata Harsubeno Arief kepada Rocky Gerung dalam diskusi di akun YouTube Rocky Gerung Official, dikutip dari SuaraSumbar.id, Minggu (6/11/2022).

 

"Orang nggak peduli, mau partainya apa. Orang nyinyir dengan partai karena juga berpikir partai nanti akan nipu Anies juga ujungnya," jawab Rocky.

 

Menurut Rocky, antusiasme ribuan relawan itu bagaikan pesan bahwa Anies yang diklaim tidak punya dukungan akar rumput, tidak betul. Bahwa Anies hanya narasi-narasi dan ternyata, kata Rocky, terbukti narasi Anies dianggap penting. Buktinya, ribuan orang relawan menyambutnya.

 

"Orang anggap Anies (narasi) penting yang akan menentukan program," bebernya.

 

Rocky mengatakan, kehadiran Anies Baswedan membentuk lokasi politik baru. Dimana, orang-orang tidak lagi melihat fungsi partai, melainkan menilai figur yang diusungnya.

 

"Calonnya itu punya kapasitas untuk membuat kebijakan etis, atau sekadar jadi petugas partai," tegasnya.

 

Rocky Gerung menilai jika istilah petugas partai tidak berlaku bagi Anies Baswedan. "Kalau Pak Jokowi, sejak awal memang disebut petugas partai karena dibelakangnya adalah partai. Kalau Anies dibelakangnya adalah relawan yang sangat cair, itulah yang kita sebut semen sosial Anies mampu mengikat para relawan," katanya. (suara)


 

SANCAnews.id – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto mendesak direksi dan komisaris Pertamina lakukan efisiensi agar dapat menekan harga jual BBM-nya. Dengan begitu, harga jual BBM Pertamina dapat bersaing dengan BBM operator swasta.

 

Ia mengatakan, sebenarnya sudah lama DPR minta kepada Pertamina untuk membuka hitung-hitungan harga jual BBM baik yang subsidi maupun yang umum.

 

Tapi sampai sekarang Pertamina tidak dapat menjelaskan secara utuh. Sehingga soal harga jual BBM Pertamina ini tidak bisa diperkirakan secara objektif.

 

“Saat ini Pertamina menjual BBM subsidi dan umum. BBM subsidi hanya solar dan pertalite. Jadi BBM lainnya seperti Pertamax bukanlah BBM bersubsidi. Karena BBM jenis umum, maka harganya mengikuti mekanisme pasar. Kalau mengikuti harga pasar maka harga jualnya harus kompetitif. Kalau tidak maka akan ditinggal pelanggannya,” kata Mulyanto seperti dikutip Minggu (5/11/2022).

 

Mulyanto juga minta jajaran Komisaris Pertamina meningkatkan fungsi pengawasan. Menurutnya, Komisaris harus bertanggung jawab ketika terjadi inefisiensi yang berujung pada tingginya harga jual BBM Pertamina.

 

Komisaris Pertamina, lanjut Mulyanto, memegang peranan sangat penting dalam menata manajemen perusahaan agar lebih efektif dan efisien.

 

“Komisaris harus mendorong Pertamina meningkatkan efisiensi manajemennya agar harga bbm non subsidinya kompetitif. Masak Pertamina kalah dengan swasta yang tidak dibackup secara langsung oleh Pemerintah. Ahok perlu lebih aktif mengawal kerja Pertamina agar lebih baik,” kata Mulyanto.

 

Mulyanto menjelaskan seharusnya Pertamina dapat lebih baik dari operator swasta.

 

“Yang menarik kasus Revvo 89 yg pernah dijual lebih murah dari premium-90, yang notabene bbm bersubsidi. Begitu juga yang terjadi dengan BBM dari Shell. Berarti Shell dan Vivo lebih efisien manajemen bisnisnya. Karena ini kan mengikuti mekanisme pasar. Kalau pertamax mahal tentu akan kurang diminati masyarakat. Dalam jangka panjang akan merugikan Pertamina,” tandas Mulyanto. (wartaekonomi)


SANCAnews.id – Pegiat media sosial Helmi felis mengritik kinerja Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang dinilai telah merusak sistem di Ibu Kota.

 

Seperti diektahui, setelah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lengser dari jabatannya pada 16 Oktober 2022 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Heru Budi menjadi penggantinya.

 

Menurut Helmi Felis, sebagai gubernur pengganti, Heru Budi merusak sistem yang ada di Jakarta, dengan mengubah kebijakan era Anies Baswedan.

 

"Gubernur Cadangan memang merusak sistem yang sudah ada, akibatnya korban berjatuhan," ucapnya dikutip dari Twitter @HelmiFelis_, Minggu (6/11).

 

"Menggantikan orang sekaliber Anies Baswedan memang sulit. Kalo udah tau sulit jangan KEMELINTI, Ubah kebijakan sana-sini. Kalo sudah begini mau tuh Heru tanggung jawab? Paling cengengesan," sambungnya.

 

Komentar Helmi ini ditujukan pada unggahan video dari seorang netizen Twitter, yaitu terlihat seorang pesepeda yang ditabrak oleh mobil berwarna hitam di perempatan Harmoni Jakpus.

 

"Pesepeda Ditabrak Lari Mobil Perempatan Harmoni Jakpus sekitar pukul 06.00 WIB. Jakarta koq jadi ruwet begini banget ya," cuit akun Twitter @tijabar. (wartaekonomi)



SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.