PA 212 Lagi Siap Gelar Aksi Akbar 411, Begini Rekayasa Lalu Lintas yang Dilakukan Polisi
SANCAnews.id – Gerakan Nasional Pembela
Rakyat (GNPR) yang juga merupakan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) bakal
menggelar Aksi Bela Rakyat Jilid 4 atau Akbar 411.
Diketahui Akbar
411 bakal berlangsung pada Jumat (4/11/2022) yang bakal menyasar kawasan Monas
dan sekitaran Istana Presiden.
Merespon adanya
aksi demo dari massa Akbar 411, pihak kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu
lintas di kawasan sekitar Istana Presiden, Gambir, Jakarta Pusat.
Akun instagram
resmi @tmcopoldametro memposting informasi rekayasa lalu lintas bakal dilakukan
dari pukul 10.00 WIB hingga tuntasnya aksi demo oleh peserta Akbar 411.
"Rencana
Pengalihan Arus Lalulintas sekitar Istana/Monas Jakpus, Jumat 04 Nov 2022 pukul
10.00 wib s/d selesai," demikian informasi tersebut seperti dikutip pada
Kamis (3/11/2022).
Berikut ini rekayasa pengalihan arus lalu
lintas yang disiapkan:
1. Arus lalu
lintas dari arah HI menuju Jalan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih;
2. Arus lalu
lintas dari arah Kebon Sirih menuju Patung Kuda diluruskan ke arah Tugu Tani:
3. Arus lalu
lintas dari Jalan Ridwan Rais menuju Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke
Jalan Medan Merdeka Timur;
4. Arus lalin
dari arah Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit/Jalan Merdeka Utara
dialihkan ke Jalan Juanda atau ke Jalan Suryopranoto;
5. Jalan Abdul
Muis menuju Jalan Gajah Mada dialihkan ke Jalan Tanah Abang Satu;
6. Jalan
Veteran I, II, III ditutup;
7. Jalan Medan
Merdeka Timur menuju Jalan Medan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Perwira.
Habib Rizieq Shihab Belum Terkonfirmasi
Hadir
Gerakan
Nasional Pembela Rakyat (GNPR) bakal menggelar unjuk rasa bertajuk Aksi Bela
Rakyat jilid 4 (Akbar 411) yang direncanakan berlangsung esok Jumat
(4/11/2022).
Sekretaris
Majelis Syuro Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Ma'arif menyebut dalam
Aksi tersebut sosok Habib Rizieq Shihab (HRS) belum dapat dipastikan hadir
dalam Aksi unjuk rasa tersebut.
"Belum ada
kepastian karena informasi itu bisa didapatkan dari pengacara beliau
(HRS)," kata Slamet Ma'arif saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Kamis
(3/11/2022).
Slamet
menuturkan bahwa aksi tersebut bakal menuntun Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)
untuk mundur dari jabatannya. Sebab,
pihaknya menilai Presiden Jokowi telah gagal dalam memimpin Indonesia selama
dua periode ini.
"Kita
melihat semakin cepat maka perbaikan bangsa semakin pula cepat kita lakukan.
Semakin cepat, maka kehancuran NKRI bisa semakin cepat kita selamatkan.
Semakin cepat
maka kita semakin cepat pula bersama sama menyelamatkan bangsa dan negara yang
kita cintai ini," kata Slamet.
"Itu
kenapa alasan kita menginginkan dan menyuarakan untuk legowo Pak Jokowi mundur.
Termasuk aksi pertama kedua dan ketiga kita sudah melakukan dan segala aspirasi
dan unjuk rasa kita tidak ditanggapi dengan baik dan serius, dan ini bisa
merusak tatanan demokrasi yang dibangun negeri yang kita cintai ini,"
sambungnya. (tvone)