Latest Post

 

SANCAnews.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi memperingati delapan tahun kepemimpinan Presiden Joko "Joko" Widodo, Jumat (28/10/2022).

 

Pantauan IDN Times di lokasi, mahasiswa mulai berdatangan sekitar pukul 15.15 WIB ke titik lokasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

 

Namun mahasiswa yang hadir justru menyampaikan aspirasi tidak di tempat yang disediakan. Mereka menggelar aksi di lingkaran air mancur patung kuda, tepat di depan Gedung Indosat.

 

Aksi tersebut membuat jalan tersendat, hingga akhirnya aparat kepolisian mencoba mengamankan massa supaya tidak menganggu lalu lintas.

 

"Lalu lintas hanya tersendat beberapa jam saja, tapi rakyat kita sengsara bertahun-tahun," kata mahasiswa di atas mobil komando.

 

Kemudian aksi dorong-mendorong antara aparat kepolisian dengan mahasiswa tak terelakkan. Akibatnya, kaki sejumlah aparat kepolisian yang mencoba mengamankan massa tampak terlindas ban mobil yang melintas. Beberapa wajah aparat tampak kesakitan usai kakinya secara tak sengaja terlindas mobil. (idntimes)


 

SANCAnews.id – Unggahan Guntur Romli soal Anies Baswedan kembali jadi perbincangan. Romli memang diketahui sebagai tokoh yang sering mengkritik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

 

Baru-baru ini, dalam cuitannya di Twitter, Romli mengunggah foto Anies Baswedan yang sedang mengeruk saluran air di salah satu lokasi di Jakarta. Foto tersebut sengaja disandingkan Guntur Romli dengan gambar pengerukan sungai yang menggunakan ekskavator.

 

"Keruk sungai Era Anies Vs Era Heru," tulis Guntur Romli pada narasi gambar tersebut,

 

Pengiat media sosial @abdullahhaidir1 yang melihat cuitan itu pun mengaku miris. Sebab, dia menyebut posting-an tersebut jelas hoaks dan upaya mem-framing negatif Anies Baswedan. Yang disayangkan, pelaku penyebar hoaks tersebut tak lain seorang santri yang juga anak kiai.

 

"Saya 'salut' sama energi orang ini. Alumni pesantren, anak kyai pula katanya… Tak pernah lelah tebar hoax demi memojokkan pak @aniesbaswedan yang oleh mayoritas warganya sendiri dipandang sangat memuaskan hasil kinerjanya selama jadi gubernur DKI," tulisnya.

 

Posting-an itu pun ramai dikomentari netizen di kolom komentar. Umumnya, mereka ikut merasakan hal yang sama. Miris terhadap perilaku para pembenci Anies yang tega menyebar hoaks demi mem-framing negatif mantan Mendikbud ini.

 

"Saya juga salut dengan bapak2x dan ibu2x para petugas di @DivHumas_Polri @CCICPolri, juga Pak Kapolri @ListyoSigitP, yang saking sabarnya sampai bisa membiarkan orang itu dan juga orang2x lain yg sptnya satu sirkel dengannya, untuk dpt terus menerus menyebar hoax tanpa diciduk," tulis salah satu netizen, berkomentar sarkas.

 

"Sudah prustasi,tak ada yang bisa dibanggakan mereka.kini hanya cara kotor yang mudah mereka garap.apalagi mereka masih mendapat backup oleh kakak pembina,kaki tangan oligarki," cuap lainnya.

 

"Kan sudah jelas, bahwa keimanan itu tidak bisa diwariskan," tulis lainnya.

 

Untuk diketahui, pengerukan sungai dengan alat berat merupakan hal yang rutin dilakukan Pemprov DKI Jakarta sejak era Anies Baswedan.

 

"Mengendalikan banjir cuma dg sumur resapan? NO. Anies & jajarannya di Pemprov DKI juga melakukan pengerukan & membersihkan waduk, sungai, embung, saluran air. Gerebek lumpur sepanjang tahun. Cek faktanya," tulis Tatak Ujiyati sembari menautkan video pengerukan sungai menggunakan alat berat di masa pemerintahan Anies Baswedan.(wrtaekonomi)



SANCAnews.id – Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menanggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Choumas yang viral belum lama ini.

 

Dalam pernyatannya, Habib Rizieq Shihab tak sependapat dengan Menaq Yaqut Cholil Choumas yang sempat menyebut Islam sebagai agama pendatang.

 

"Jadi gak betul kalau Islam itu agama Arab, Islam tu agama langit jadi diturunkan oleh Allah," jelas Habib Rizieq dalam unggahan video twitter @z4r4h.

 

Habib Rizieq menilai Agama Islam diturunkan oleh Allah SWT ke muka bumi.

 

Dengan demikian, ia tak sependapat dengan pernyataan Gus Yaqut yang menganggap Islam sebagai agama pendatang dari Arab.

 

"Jadi jangan sombong, dengan mengatakan Islam pendatang. Tidak!," tegas Habib Rizieq.



Lebih lanjut, pria yang akrab disapa HRS itu melontarkan keyakinannya bahwa pernyataan Yaqut itu keliru.

 

"Nabi itu dulu tugasnya meng-Islamkan bangsa Arab dan seluruh suku bangsa di dunia. Jadi dulu nabi meng-Islamkan Arab bukan meng-Arabkan Islam," ujar Rizieq.

 

Atas dasar itu, Rizieq menilai narasi kata pendatang lebih tepat ditujukan pada ras atau etnis. Misalnya pada orang Arab ataupun China.

 

Jadi, bukan ditujukan ke agama.

 

"Jadi ini berbahaya sekali, ingin mengecilkan peran Islam, dia ingin bermain kata-kata," tandasnya. (kontenjatim)

 



SANCAnews.id – Letusan tembakan Gas air mata dari barisan kepolisian terus terdengar setelah warga melempar bom molotov.

 

Tembakan Gas air mata tak hanya diarahkan ke udara tapi juga ke arah massa warga yang terus mendorong polisi mundur.

 

Dari video beredar, jalan yang terbakar karena molotov masih menyala. Beberapa kali percikan api dari tembakan Gas air mata juga mewarnai kericuhan tersebut.

 

Bentrok warga dan kepolisian itu tak terhindarkan setelah petugas berupaya membuka blokade jalan menuju perusahaan Tambang Emas Poboya milik PT Citra Palu Minerals (CPM).

 

Sudah dua hari warga Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, menutup jalan menuju kantor anak perusahaan PT Bumi Resources Minerals Tbk tersebut.

 

Blokade jalan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap perusahaan yang belum memenuhi mengizinkan warga setempat beraktivitas di lokasi penambangan.

 

Lurah Poboya Sri Rahayu mengatakan, bentrokan terjadi sekitar pukul 18.40 Wita, "Kondisinya sekarang sudah tidak terjadi bentrok karena polisi sudah mundur, karena kalau mereka bertahan takutnya terjadi bentrok," kata Sri Rahayu, Rabu (26/10/2022) malam.

 

Dia menjelaskan, saat kejadian banyak warga sekitar histeris karena mendengar suara tembakan Gas air mata.

 

"Warga tidak ada yang naik ke area PT CPM, mereka cuman di tempat semula yang di pinggir jalan tempatnya mereka, nah polisi yang maju-maju terus, mungkin itu yang jadi pemicu bentrokan itu," jelas Sri Rahayu.

 

Peristiwa warga menyerang perusahaan tambang emas itu bukanlah yang pertama. Itu dipicu warga penambang yang menuntut agar PT CPM memberikan izin kepada warga beraktivitas penambangan di lokasi yang dianggap sebagai tanah ulayat, meskipun berada di dalam area konsesi PT CPM. (tribunnews)



SANCAnews.id – Nasib sial dialami anggota polisi berinisial SPM (24). Ajudan Polres Rejang Lebong, Polda Bengkulu itu kaget digerebek teman sesama polisi saat pesta narkoba di wisma.

 

Penggerebekan ini dilakukan Satresnarkoba Polres Lubuklinggau Polda Sumsek, pada Minggu (23/10/2022) di wisma Q di Jalan Yos Sudarso, Lubuklinggau.

 

Digerebeknya SMP berawal dari diamankannya dua terduga pelaku penyalagunaan norkotika. Dari dua orang tersebut polisi mengamankan barang bukti (BB) berupa dua butir pil gambar kuda yang diduga merupakan narkotika jenis ekstasi.

 

Dari informasi keduanya, diketahui pil tersebut dibeli dari seseorang di wilayah Tanah Periuk, Kabupaten Musi Rawas (Mura). Satu pil mereka beli dengan cara patungan. Sedangkan satu pil lainnya milik temannya yang ada di Room 7 Wisma Q.

 

Dari hasil pemeriksaan dari kedua orang ini polisi kemudian langsung menuju ke room 7 dan berhasil mengamankan empat orang laki-laki. Belakangan diketahui satu dari empat orang yang ada di dalam room 7 tersebut ternyata oknum anggota Polres Rejang Lebong.

 

Oknum anggota tersebut kemudian diamankan dan dibawa ke Satuan Narkoba Polres Lubuklinggau. Saat diintrogasi ternyata oknum tersebut tidak menyangkal telah menyuruh temannya membeli ekstasi.

 

Saat dites urine, ternyata hasilnya oknum tersebut diduga positif mengkonsumsi narkoba.

 

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa ia belum mendapat informasi dari anggotanya.

 

“Saya belum menerima laporan, karena baru selesai giat di Palembang,” kata Harissandi, Rabu (26/10/2022).

 

Selain menangkap SPM, polisi menyita barang bukti berupa dua butir ekstasi, sepucuk senpi dinas Polri No: AE.S025131 merk PINDAD beserta amunisi sebanyak lima butir, kartu anggota, serta surat izin membawa/menggunakan senjata api No SIMSA/94/I/2022/LOG. (inews)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.