Latest Post


 

SANCAnews.id – Situs BPOM down alias tak bisa diakses sejak petang ini. Hingga pukul 19.00 hal ini masih terjadi.

 

Menurut pantauan kumparan, ketika laman pom.go.id bertuliskan '503 service unavailable'.

 

Sebelumnya, sekitar pukul 17.00 WIB BPOM merilis 5 obat sirop yang mengandung etilen gilikol dan dietilen glikol di atas batas aman.

 

“Sesuai farmakope dan standar baku nasional yang diakui, ambang batas aman atau tolerable daily intake (TDI) untuk cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari,” kata Kepala BPOM Penny Lukito, Kamis (20/10).

 

Terkait rilis ini, BPOM juga menyampaikan di akun medsos mereka. Baik Twitter maupun Instagram.

 

Kelima produk yang dimaksud BPOM tersebut adalah:

 

Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex untuk kemasan dus dan botol plastik @60 ml.

 

Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama, kemasan dus dan botol plastik @60 ml.

 

Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Pt Universal Pharmaceutical

Industries, kemasan dus dan botol plastik @60 ml.

 

Unibebi Demam Sirup (obat demam) produksi Pt Universal Pharmaceutical Industries, kemasan dus dan botol plastik @60 ml.

 

Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Pt Universal Pharmaceutical Industries, kemasan dus dan botol plastik @15 ml.

 

Namun BPOM menyebut, hasil uji cemaran senyawa EG tersebut belum mendukung kesimpulan apakah terkait dengan kejadian gagal ginjal akut karena masih ada faktor risiko lain. (kumparan)



SANCAnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menghadapi dinamika kinerja dan berbagai kritikan publik sejak didirikan 23 Desember 2003.

 

Dikatakan Pendiri Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi, KPK di awal dipandang biasa saja.

 

Lalu, menjadi besar ketika melakukan tindakan hukum pada Aulia Pohan, yang tidak lain besan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

 

"Awalnya KPK RI biasa-biasa saja. Setelah menjarakan besan presiden (kemudian) ditakuti," tulis Adhie di akun Twitter pribadinya, Kamis (20/10).

 

Kemudian, dikatakan Adhie, berbagai skandal yang muncul belakangan membuat KPK lunglai.

 

Mantan Jurubicara Presiden Abdurachman Wahid atau Gus Dur ini meyakini, pada masanya KPK bisa saja kembali berjaya.

 

Salah satu caranya, kata dia, KPK harus melanjutkan penyelidikan laporan dosen Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun atas dugaan KKN dan TPPU dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep

 

"Bisa berjaya lagi jika KPK proses anak-anak presiden yang dilaporkan DR Ubedillah Badrun," katanya.

 

"Nanti (KPK) bisa bilang gini, 'jangankan cuma balon presiden, anak presiden saja gue tangkap!!'," pungkasnya. (rmol)



SANCAnews.id – Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Adamsyah Wahab atau yang lebih dikenal dengan Don Adam membuat sebuah cuitan yang menarik para pendukung Anies Baswedan.

 

Ia menceritakan bahwa dirinya bertemu dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri saat sedang berada di pemakaman istri dari salah satu sahabatnya.

 

Ia pun menyempatkan diri untuk menyapa Firli dan berbasa-basi apakah Firli masih mengingat dirinya yang pernah mengunjungi rumah Firli beberapa waktu lalu.

 

Begitu dia menjawab ingat, Don Adam tiba-tiba saja memberikan pertanyaan terkait kapan Anies Baswedan ditangkap oleh KPKl. Sontak saja hal itu menjadi sorotan warganet, terlebih bagaimana respon Firli saat itu begitu ditanya langsung oleh Don Adam.

 

“Wah, ternyata banyak ya yang pengen Anies ditangkap?” tanya Firli saat itu.

 

Respon dari Firli memang mengejutkan, tetapi respon Don Adam berikutnya sepertinya lebih mengejutkan Ketua KPK itu.

 

“Iya, Pak. Tapi tangkap Kaesang dulu,” jawabnya saat itu.

 

Don Adam pun menjelaskan bahwa Firli meninggalkan dirinya setelah itu sehingga ia bertanya-tanya di mana letak kesalahannya.

 

Banyak warganet yang terheran-heran dengan ucapan dari Firli saat itu, seperti dengan sengaja memang menginginkan hal tersebut terjadi.

 

“’Wah, ternyata banyak ya yg pengen Anies ditangkap?’. Kelihatannya emang ada rencana utk mengkriminalisasi Anies. Cmiiw,” tulis akun @fer***.

 

“’Wah, ternyata banyak yg pengen Anies ditangkap ya’. Hukum ko berdasarkan ‘pengen’,” tulis akun @vea***.

 

“Diksi ‘ternyata banyak ya yg pengen Anies ditangkap’ seakan dia ingin menguatkan dukungan bahwa nantinya klo dia bener2 nangkap Anies, akan banyak yg dukung. Anjir dah,” tulis akun @roa***. (kontenjatim)





SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja bertemu FIFA Gianni Infantino. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyatakan pemerintah bakal merobohkan Stadion Kanjuruhan, Malang usai terjadinya tragedi yang menewaskan 133 orang korban.

 

Hal itu disampaikan Jokowi saat di kompleks Istana Meredeka, Selasa (18/10/2022). Kata dia, usai dirobohkan, Stadion Kanjuruhan akan dibangun ulang sesuai standar FIFA.

 

"Stadion Kanjuruhan di Malang akan diruntuhkan dan kami bangun lagi sesuai dengan standar FIFA sebagai contoh standar stadion dengan fasilitas-fasilitas yang baik, menjamin keselamatan penonton dan pemain dan juga untuk suporter," kata Jokowi.

 

Dicibir Netizen 

Nyatanya, rencana Jokowi yang hendak merobohkan Stadion Kanjuruhan justru menuai cibiran, khususnya di media sosial. Di Twitter, banyak netizen yang membahas dan berkomentar seputar rencana itu.

 

"Temuan TGPF bilang meninggalnya 133 orang di Kanjuruhan dipicu oleh tembakan gas air mata. Solusinya Jokowi adalah meruntuhkan stadion dan bangun yang baru. Ada yang ngerti kenapa Jokowi bentuk TGPF kalau temuannya nggak dijadikan basis tindakan? Jokowi sehat?," cuit akun Ard**** di Twitter.

 

"Gimana rasanya yang bikin proyek di atas ratusan nyawa melayang," balas akun Yx***

 

"Itu solusi jangka panjang supaya stadionnya lebih aman. Karena ada beberapa yang bikin stadionnya kurang aman. Kalau gas air mata kan sudah ada solusi, yaitu orang-orangnya ditindak," tulis akun Sammy**** memberikan penjelasan.

 

Dikritik Rocky Gerung 

Salah satu pengamat politik, Rocky Gerung juga mengkritik rencana Jokowi yang hendak meruntuhkan Stadion Kanjuruhan. Kata dia, rencana itu bukanlah langkah yang tepat.

 

Kata Rocky, saat ini yang terpenting adalah langkah untuk memulihkan batin masyarakat terutama masyarakat Malang yang begitu hancur usai peristiwa Kanjuruhan.

 

"Ada berita Presiden Jokowi akan merobohkan Stadion Kanjuruhan. Lalu akan dibikin apa. Jadi memulihkan batin publik, batin masyarakat Malang itu bukan dengan janji infrastruktur lagi," kata Rocky seperti dikutip Suara.com melalui unggahan kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu (19/10/22).

 

Rocky lantas berujar bahwa seharusnya Jokowi menggelar tenda di depan Stadion Kanjuruhan, seperti yang dilakukan Jokowi pada saat mengunjungi IKN.

 

Hal tersebut, kata dia, mungkin saja bisa membuat pemerintah dan pihak yang terlibat dalam tragedi bisa merasakan luka batin yang dirasakan masyarakat Malang.

 

Selain itu, mungkin saja hal tersebut bisa dilihat sebagai bentuk pengakuan kesalahan yang dilakukan pemerintah dan pihak lainnya.

 

"Jadi, kalau misal Pak Jokowi pernah buka tenda di IKN, coba buka tenda di Malang saja di Kanjuruhan. Menteri-menteri dibawa ke situ, polisi-polisi dibawa ke situ," terang Rocky.

 

Menurutnya, dalam penanganan insiden ini, pemerintah justru harus mengedepankan dan menampakan kejujuran batin. Bukan hanya soal infrastruktur.

 

"Pengakuan kesalahan itu ingin dilihat sebagai kejujuran dari batin. Kalau yang dipamerkan 'Udah, gampang nanti kita bongkar itu'. Tapi memanipulasi ingatan itu nggak bisa. Harus ada kejujuran," imbuhnya. (wartakota)


 

SANCAnews.id – Kuasa hukum Ricky Rizal sampaikan eksepsi, soal surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pasar Minggu, Kamis (20/10/2022).

 

Merujuk pada pasal 338 KUHP juncto pasal 55 ayat 1, Ricky Rizal didakwa karena tidak melakukan pencegahan atas niatan jahat Ferdy Sambo yang akan menghabisi nyawa Brigadir J.

 

Atas dakwaan tersebut, kuasa hukum Ricky, Erman Umar sampaikan tiga alasan dalam eksepsi, terkait tindakan Ricky Rizal yang tidak bisa mencegah perbuatan Ferdy Sambo.

 

Alasan pertama adalah, posisi Ricky Rizal hanyalah seorang ajudan, sehingga ia tidak bisa menolak perintah atasannya.

 

Kemudian alasan kedua yakni, ketidaktahuan Ricky Rizal mengenai peristiwa pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi di Magelang.

 

"Keberadaan dan kehadiran dirinya di Jakarta, baik di rumah Saguling maupun Duren Tiga No 46. tersebut atas perintah pihak atasan yakni saksi Putri Candrawathi," kata Erman

 

Alasan terakhir dikatakan Erman, terdakwa Ricky Rizal sama sekali tidak mengetahui soal persiapan atau perencanaan penghilangan nyawa Brigadir Yoshua.

 

"Perencanaan atau persiapan hanya diketahui Saksi Ferdy Sambo, Saksi Putri Candrawathi, dan Saksi Richard Eliezer, halaman 6 paragraf 2 dan 3 surat dakwaan," ujarnya.

 

Berdasarkan tiga alasan tersebut, Erman meminta Majelis Hakim untuk mengabulkan eksepsi atau nota keberatan yang disampaikannya. Tim kuasa hukum juga meminta perkara Ricky Rizal tidak diperiksa.

 

"Kami Meminta Majelis Hakim membebaskan terdakwa Ricky Rizal Wibowo dari tahanan. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat, dan martabatnya sebagai orang yang tidak bersalah. Membebankan biaya perkara kepada Negara." ucap Erman.

 

Diketahui sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Ricky bersama terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E alias Richard Eliezer dan KM alias Kuat Maruf melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua.

 

Atas perbuatannya, Ricky dijerat Pasal 340 KUHP Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 Subsider Pasal 338 KUHP Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 dengan ancaman tuntutan maksimal 20 tahun penjara atau pidana mati. (wartakota)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.