Latest Post



SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung melempar komentar terhadap sikap PDIP yang semakin gencaar menyerang ke beberapa parpol, terutama kepada NasDem yang baru saja mendeklarasikan Anies Baswedan dan Partai Demokrat yang sudah lama jadi rivalnya.

 

Menurut Rocky Gerung, ada kepanikan di tubuh PDIP yang terlihat dari sikap Sekretaris Jenderalnya, Hasto Kristiyanto. Ia menilai, Hasto kini mulai bermain politik dengan menyerang personal kader lawannya.

 

"Hasto makin lama dianggap begitu brutal dalam berpolitik. Sekjen akan dikesankan sebagai seseorang yang brutal. Hasto juga ajaib, politik kok jadi soal personal," ucap Rocky, dikutip Selasa (18/10/2022).

 

Rocky melihat adanya kepanilkan dalam kubu PDIP yang membuat Hasto bersikap berlebihan. Kepanikan tersebut diduga muncul karena elektabilitas PDIP yang makin menurun. Di saat yang bersamaan, nama Anies Baswedan makin hari makin unggul didukung untuk maju dalam Pilpres 2024.

 

"Saya menduga ada survei yang datanya itu menunjukkan penurunan PDIP di beberapa wilayah yang dikuasai Demokrat," tutur Rocky.


PDIP merespons kepanikan tersebut dengan membuat segala sesuatu dipersoalkan guna memecah konsentrasi perpolitikan saat ini. Seperti diketahui, belakangan ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diduga menyerang NasDem dan Demokrat.

 

Terbaru, Hasto membawa secara personal urusan politik dengan menyebutkan hubungan Emil Dardak dari Partai Demokrat yang kurang baik dengan kepala daerah PDIP di Jawa Timur. Padahal, dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, kepala daerah di Jawa Timur mengaku tidak ada masalah.

 

"Jadi partai penekan akhirnya, padahal sebetulnya menunjukkan partainya sendiri sedang tertekan," kata Rocky.

 

Padahal, PDIP seharusnya membenahi internalnya. "PDIP juga banyak betul yang harus dipersoalkan, internalnya bahkan," tandasnya. (suara)


 

SANCAnews.id – Sebagai lulusan dokter gigi, Kamaruddin Simanjuntak menuding Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, berlagak bodoh di persidangan perdana.

 

Pengacara korban Brigadir Joshua, Kamaruddin Simanjuntak, geregetan melihat istri Sambo, Putri Candrawathi, di persidangan perdananya Senin (17/10).

 

Putri Candrawathi tampak terlihat pilon atau berlagak bodoh saat ditanya majelis hakim perihal isi dakwaan yang dibacakan jaksa terkait kasus pembunuhan Brigadir Joshua.

 

“Itu pura-pura tidak mengerti,” kata Kamaruddin saat dihubungi pojoksatu.id, Selasa (18/10/2022).

 

Kamaruddin juga menilai ekspresi Putri Candrawathi di persidangan berlagak seperti orang bodoh. Padahal Putri merupakan lulusan dokter gigi.

 

Padahal, kata dia, terdakwa Putri Candrawathi mengetahui kejadian sebenarnya dibalik dugaan pelecehan seksual yang diklaim terjadi di Magelang Jawa Tengah.

 

“Dia Putri berlagak pilon (bodoh),” tandasnya.

 

Sebelumnya, Putri Candrawathi mengaku tak mengatahui sama sekali isi dakwaan yang dibacakan jaksa di persidangan di PN Jaksel.

 

Pasalnya, selesai jaksa membacakan dakwaan terhadap Putri Candrawathi, jaksa kemudian menanyakan seputaran isi dakwaan yang telah dibacakan.

 

“Saudara sudah mengerti dengan dakwaan jaksa penuntut umum tadi,” tanya majelis hakim kepada Putri di PN Jaksel, Senin (17/10/2022).

 

“Mohon maaf yang mulia saya tidak mengerti,” jawab Putri.

 

Jaksa penuntut umum kemudian membacakan kesimpulan dakwaan Putri Candrawathi. Namun ditanyakan kembali kepada terdakwa Putri Candrawathi, yang bersangkutan tetap saja tidak mengerti isi dakwaan tersebut.

 

“Bagaimana saudara Putri Candrawathi sudah mengerti,” tanya majelis hakim.

 

“Mohon maaf yang mulia saya tetap tidak mengerti,” jawab Putri.

 

Majelis hakim kemudian menyarankan terdakwa untuk konsultasi dengan tim kuasa hukumnya.

 

“Silahkan konsultasi dengan penasihat hukum saudara,” ucap majelis hakim. (pojoksatu)



SANCAnews.id – Bharada Richard Eliezer meminta pacar korban Brigadir Joshua, Vera Simanjuntak, dan ibu Joshua, Rohani Simanjuntak, dihadirkan di persidangan.

 

Keinginan Bharada Richard Eliezer ini disampaikan dalam sidang perdana yang digelar Selasa (18/10) di PN Jaksel. Pria kelahiran 14 Mei 1998 ini berharap keluarga Brigadir Joshua dihadirkan di persidangan berikutnya.

 

Bharada Eliezer melalui pengacaranya Ronny Talampessy juga meminta saksi Kuwat Maruf, Putri Candrawathi, Ferdy Sambo dan Bripka Ricky Rizal untuk dihadirkan.

 

“Kami mohon kepada yang mulia melalui jaksa penuntut umum (JPU) untuk menghadirkan saksi bernama Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma’ruf,” ujar kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).

 

Permintaan tersebut disampaikan karena ingin menjunjung asas peradilan yang cepat sehingga meminta kehadiran empat tersangka tersebut sebagai saksi di persidangan.

 

“Sesuai dengan asas peradilan cepat kami mohon untuk waktunya tiga hari ke depan,” ucap Ronny.

 

Ronny juga mengaku menerima semua dakwaan yang disampaikan JPU.

 

“Kami menerima semua dakwaan. Menurut kami dakwaan sudah tepat dan jelas. Kami memutuskan tidak mengajukan eksepsi,” kata Ronny Talapessy.

 

Total ada 12 orang saksi yang diminta pengacara Bharada Richard Eliezer untuk bisa dihadirkan di persidangan untuk memberikan kesaksian kasus tewasnya Brigadir Joshua.

 

Pihak pengacara Bharada E meminta keluarga Joshua dihadirkan di sidang berikutnya, antara lain ayah Joshua yaitu Samuel Hutabarat, ibu Joshua yaitu Rohani Simanjuntak, dan pacar Brigadir Joshua yaitu Vera Maretha Simanjuntak.

 

Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa menyebutkan bahwa kehadiran Ferdy Sambo Cs memang dibutuhkan dalam persidangan. Namun kehadiran seluruhnya tidak dapat ditentukan dalam waktu dekat.

 

“Tapi waktunya tidak sekarang, tidak dalam waktu dekat ini. Kita periksa saksi semua dari awal,” kata Iman.

 

Menurut majelis hakim yang diketuai Wahyu Iman Santoso, sidang akan dilanjutkan Selasa pekan depan 25 Oktober 2022 dengan agenda pemeriksaan saksi. Terkait saksi dari keluarga Joshua, hakim memberikan alternatif agar dihadirkan melalui Zoom.

 

“Saksi bisa Zoom, silahkan koordinasi dengan PN Jambi. Bisa diperiksa secara Zoom di PN Jambi,” kata majelis hakim kepada JPU soal ibu dan pacar Brigadir Joshua di persidangan ini. (pojoksatu)



 

SANCAnews.id – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendalami rekaman CCTV yang hilang dalam tragedi Kanjuruhan. Rekaman tersebut menjadi salah satu catatan penting bagi Komnas HAM, guna mengungkap fakta yang terjadi pada tragedi yang menewaskan 132 korban jiwa.

 

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengatakan hilangnya rekaman CCTV memiliki pola yang sama dengan kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo. Pada kasus Brigadir J guna bebas dari jeratan hukum, Ferdy Sambo memerintahkan sejumlah anggota polisi untuk menghilangkan rekaman CCTV yang berkaitan dengan kasus pembunuhan yang dirancangnya.

 

"Jadi Komnas HAM sampai saat ini masih mendalami soal CCTV yang hilang itu, rekaman itu. Karena ini kan polanya saya kira pola berulang ya, seperti kemarin mau dikaitkan dengan Sambo juga ada seperti itu," kata Beka kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (18/10/2022).

 

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengungkap temuannya, CCTV yang berada di lobby utama dan lapangan parkir ada bagian yang hilang. CCTV hanya menunjukkan rekaman durasi 1 jam 21 menit. Sedangkan durasi seharusnya 3 jam 21 menit.

 

"Dan ini kalau TGIPF masih belum menemukan CCTV yang hilang, tentu saja kami akan dalami juga sebagai bagian dari penyelidikan Komnas HAM. Apalagi Komnas HAM ini penyelidikannya masih berjalan. Jadi kami masih punya kesempatan untuk mendalami hal itu," ujar Beka.

 

Bagi Komnas HAM, bagian yang hilang dari rekaman CCTV itu sangat penting, terutama untuk menyandingkan hasil penyelidikan.

 

"Menjadi lebih detail. Itu yang pertama. Yang kedua juga kita bisa tahu kronologi seperti apa sehingga memperjelas. Saya kira memperjelas latarbelakang, kenapa korban yang jatuh itu sangat banyak. Itu yang kedua," papar Beka.

 

"Yang ketiga itu juga bisa digunakan untuk memperjelas pihak-pihak yang harus bertanggungjawab. Artinya di lapangan, maupun nantinya para pengambil kebijakan atau yang menyusun strategi pengamanan, rencana pengamanan. Saya kira itu," sambungnya.

 

Seperti diketahui TGIPF menyebut mulanya CCTV merekam pergerakan rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya.

 

"Pergerakan awal rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di Lobby utama dan Area Parkir," tulis TGIPF dalam laporannya seperti dilihat pada Senin (17/10/2022).

 

CCTV tersebut hanya memperlihatkan rekaman dengan durasi 1 jam 21 menit. Sedangkan durasi 3 jam 21 menit berikutnya hilang. TGIPF mengaku tengah berupaya untuk meminta rekaman lengkap ke Polri

 

Gas air mata ditembakkan polisi usai pertandingan antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10) lalu. Akibatnya dalam tragedi itu bukan hanya menyebabkan korban meninggal sebanyak 132 jiwa, namun terdapat ratusan korban mengalami luka ringan hingga berat.

 

Dalam catatan dunia sepak bola Indonesia, tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa yang mengerikan,dengan jumlah korban meninggal mencapai 132 orang. Peristiwa ini pun terjadi di masa kepemimpinan Iwan Bule sebagai ketua umumPSSI, federasi sepak bola profesional Indonesia. (suara)


SANCAnews.id – Perbaikan jalan Provinsi di Kabupaten Sijunjung oleh Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat yang menelan biaya lebih dari belasan miliar dengan menggunakan dana APBN masih dalam tahap pengerjaan. Namun, terlihat beton cor di bahu jalan sudah terlihat retak, Senen, (18 Okt 2022).



Menurut seorang pengguna jalan yang tidak disebutkan namanya yang melihat pembangunan jala tersebut, pengerjaannya dinilai sangat ceroboh dan tidak memikirkan kualitas melainkan hanya memikirkan kantong pribadi.


"Pengerjaan yang seperti ini sangat diharapkan Kajati Sumbar turun gunung demi tegaknya kebenaran dan keadilan. Pasalnya jika anggaran pembangunan yang sudah ditentukan tidak dilaksanakan dengan semestinya akan dipertanggung jawabkan di depan hukum," sebutnya dengan kesal.

 


Selanjutnya, beberapa hari lalu, Selasa (11 Oktober 2022) melalui Kepala PUPR Provinsi Sumbar beralamat di Jalan Taman Siswa No 1 Padang, pihaknya membenarkan dengan pesan singkat dari WA Era Sukma +62 812 6838 4xxx selaku Kadis Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov Sumbar menyebut pekerjaan drainase di jalan Sumatera yang terletak di Kabupaten Sijunjung itu tidak mengakuinya, bahkan menuduh kepala Balai Provinsi, tulis ajudan Nirwan.


Baca : Pembangunan Drainase Jalan Lintas Provinsi Diduga Melenceng Dari Spek


Sebelum berita ini ditayangkan, beberapa hari lalu pada hari Minggu (10/9/2022) sempat dipertanyakan warga.


"PT. Citra Muda Noer Bersaudara sebagai pemenang tender dengan nilai kontrak miliaran dan partner konsultan dari PT.Tehnik Eksata diperkirakan bahwa pengecoran bahu jalan tidak akan bertahan lama," sebutnya.


Guna pengembangan lebih lanjut terhadap berita pengerjaan drainase menyangkut hajat orang banyak dan kemudian pihak media menemui kepala dinas balai provinsi untuk mencoba didatangi namun pihak satpam mengatakan bahwa kepala balai sedang keluar menuju Jakarta, Selasa (11 Oktober 2022).


Tidak berhenti sampai disitu dan tidak mengurangi itikad baik untuk melanjutkan konfirmasi mencoba kembali mendatangi kepala balai, namun satpam berusaha mencegah konfirmasi dengan dalih membuat janji dengan kepala balai jika ingin konfirmasi atau pertemuan dengan syarat meninggalkan nomor telepon atau kartu nama tamu, Senen (18 Okt 2022).


Entah apa yang terjadi?, menurut pantauan awak media sulit sekali bertemu pejabat  kepala balai dan sehingga terjadi perdebatan panjang karena di kantor satpam tidak ada buku tamu yang harus diisi tidak ada dimeja dan anehnya saat ditanya satpam hanya mengeluarkan selembar kertas untuk ditulis. (sanca/time)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.