Latest Post


 

SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo disarankan tokoh reformasi, Amien Rais, untuk bersikap gentle dalam menghadapi laporan dugaan ijazah palsu yang dilayangkan Bambang Tri Mulyono ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).

 

Hal tersebut disampaikan Amien Rais melalui sebuah video berdurasi 6.30 menit di kanal Youtubenya pada Kamis kemarin (13/10).

 

"Saya ingin sedikit memberikan masukan atau urung rembuk," ujar Amien Rais dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/10).

 

Pendiri Partai Ummat ini khawatir, persoalan dugaan ijazah palsu Jokowi ini nantinya malah semakin menimbulkan kegaduhan.

 

"Ini sudah sangat intens sekarang ini, gugatan saudara Bambang Tri terhadap ijazah SD, SMP, SMA yang dimiliki Pak Jokowi itu diduga keras Ijazah Palsu," sambungnya.

 

Maka dari itu, Amien Rais menyarankan Jokowi untuk mengambil cara sederhana untuk meredam persoalan ijazah palsu yang mengemuka sejak pekan lalu.

 

"Saya ada cara yang amat simple, sederhana, dan dalam tempo yang sangat singkat," ucapnya.

 

"Jadi Pak Jokowi tidak usah terlalu tahan harga diri sebagai presiden jadi rakyat biasa. Datangi nanti 18 Oktober ke PN Jakpus. Kemudian bawa ijazah SD, SMP, SMA-nya Pak Jokowi untuk mematahkan gugatan Bambang Tri," sambung mantan Ketua MPR RI ini.

 

Dalam video tersebut, Amien Rais bahkan mencontohkan cara yang dia sarankan tersebut, agar Jokowi bisa melakukan hal yang sama.

 

"Misalnya, ada yang menuduh Amien Rais ijazah SD, SMP, SMA-nya palsu. Maka tinggal menunjukkan, saya akan datang, saya tunjukkan ini loh ijazah SD Muhammadiyah saya," demikian Amien Rais. (rmol)



SANCAnews.id – Ijazah sarjana Jokowi masih menimbulkan sejumlah polemik di berbagai kalangan. Banyak yang menuntut keaslian dari ijazah tersebut karena berbagai spekulasi yang terus timbul.

 

Seperti perihal nama Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menandatangani ijazah tersebut. Ternyata adanya data yang tampak tidak sinkron dari UGM.

 

Pasalnya, Prof. Achmad Sumitro Purwodipero disebut-sebut sebagai Dekan Fakultas Kehutanan yang menjabat selama tiga periode berturut-turut sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 1988.

 

Sementara itu, Jokowi sendiri lulus di tahun 1985 yang masih berada di rentang periode kepemimpinan Prof. Achmad Sumitro, tetapi yang menandatangani ijazahnya justru Prof. Soenardi Prawirohatmodjo.

 

Buntut pertanyaan ini rupanya terdengar sampai ke dalam internal dan pihak redaksi yang menulis artikel mengenai Prof. Achmad Sumitro.

 

Sebagai bentuk pelurusan masalah, pihak redaksi pun segera memberikan ralat demi menghentikan spekulasi yang tak berujung.

 

“Di paragraf terakhir alinea ke-2 tertulis 'Dalam karirnya pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama tiga periode berturut turut, 1977-1988'. Yang benar 'Dalam karirnya pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM periode 1978-1979, 1980-1981, 1988-1991 dan 1991-1994',” tulis pihak redaksi di laman ugm.ac.id.

 

Pihak redaksi juga menyebutkan bahwa ralat sengaja dilakukan untuk meluruskan kekeliruan yang disebabkan oleh berita tersebut.

 

Tampaknya perubahan yang dilakukan oleh pihak redaksi UGM tak membuat warganet selesai menyudutkan Jokowi. Perubahan data itu justru membuat warganet semakin yakin adanya keikutsertaan Jokowi di dalam masalah tersebut.

 

“Menyesuaikan ijasah jokowi sampe sejarah jabatan sekelas professor direvisi,” tulis akun @val***.

 

“Kejahatan Masif, Sistematis & Terstruktur itu menakutkan banyak pihak demi menutupi ketakutannya akan nilai kejujuran,” tulis akun @ebb***.

 

“Hanya demi sebuah boneka cungkring universitas yg begitu ternama sampai rela bertindak sebodoh dan serendah itu. Miriis,” tulis akun @mc***. (kontenjatim)




SANCAnews.id – Jajaran Direktorat Siber Bareskrim Polri menetapkan pengugat ijazah Jokowi, Bambang Tri Mulyono (BTM) dan pemilik akun YouTube Gus Nur 13 Official, Sugik Nur Rahardja (SMR) atau Gus Nur sebagai tersangka kasus ujaran kebencian.

 

Dalam kasus ujaran kebencian ini, Polri menyita beberapa barang bukti, salah satunya yaitu konten di akun YouTube Gus Nur 13 Official.

 

"Barang bukti flash disk, screen capture dan screen video," ujar Kabag Penum Humas Polri Kombes Nurul Azizah dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis malam, (13/10/2022).

 

Nurul menyebut saat ini penyidik telah memeriksa 23 saksi dan 7 saksi ahli.

 

"Kemudian penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap 23 saksi dan saksi ahli sebanyak 7 orang," tutur Nurul.

 

Keduanya disangkakan Pasal 156 a huruf a KUHP tentang penistaan agama, Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik tentang ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan.

 

Kemudian, Pasal 14 ayat 1 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana tentang penyebaran pemberitaan bohong sehingga menimbulkan keonaran di masyarakat.

 

Keduanya disebut menyebarkan kebencian lewat akun YouTube dengan nama Gus Nur 13 Official. Hal ini berdasarkan laporan polisi Nomor LP/B/0568/IX/2022 Bareskrim Polri tanggal 29 September 2022.

 

Nurul menyebut kedua tersangka itu kini masih menjalani pemeriksaan.

 

"Jadi mereka tetap diperiksa kemudian untuk statusnya nanti ditahan atau tidak pasti akan kita sampaikan lebih lanjut," ujar dia.

 

Sebelumnya, Polri telah menangkap Bambang terkait kasus dugaan penistaan agama. Bambang dikabarkan ditangkap di Hotel Sofyan Tebet, Kamis (13/10/2022) sekitar Pukul 15.44 WIB. (akurat)



SANCAnews.id – Cuitan Denny Siregar lagi-lagi mengegerkan warganet di jagat media sosial Twitter. Kini, Denny Siregar diduga menyebarkan hoaks terkait bus Anies Baswedan yang dikabarkan nyungsep.

 

Hal itu diunggahnya melalui akun jejaring media sosial Twitternya @Dennysiregar7 pada Kamis (13/10/2022).

 

Dalam cuitan itu, Denny Siregar mengunggah foto dengan penampakan insiden bus nyungsep di pinggir jalan. Terlihat sejumlah ibu-ibu yang diyakini penumpang di belakang bus.

 

Sementara itu, bagian belakang bus diperlihatkan ada banner poster dengan potret Anies Baswedan.

 

Adapula caption yang disematkan dalam unggahan tersebut.

 

"Belum apa-apa udah bikin sial," tulis Denny Siregar dalam cuitan itu.

 

Dipantau Suara.com, cuitan itu telah dihapus. Namun akun @ARSIPAJA sempat mengabadikannya dan rupanya foto serta klaim yang dipaparkan oleh Denny adalah keliru.

 

"Denny Siregar produsen hoax nomor 1," tulis @ARSIPAJA dikutip Suara.com, Jumat (14/10/2022).

 

Faktanya, gambar foto yang diunggah oleh Denny Siregar merupakan hasil suntintgan atau editan.

 

Pasalnya, foto bus nyungsep tersebut nyatanya merupakan potret kecelakaan bus yang terjadi pada Minggu (30/01/2022).

 

Foto asli pun tidak ada banner ataupun tak ada keterkaitan sama sekali dengan Anies Baswedan.

 

Leboh mirisnya lagi, cuitan itu telah beredar luas sampai-sampai mendapatkan 840 tanda suka dan 185 kali dibagikan sebelum dihapus.

 

Adapula foto berasal dari artikel laman Solopos.com dengan judul 'Rem Blong, Bus Angkut 40 Orang dari Demak Kecelakaan di Tawangmangu'.

 

Mengetahui fakta yang sebenarnya dari cuitan Denny Siregar itu, warganet dibuat geram hingga kolom komentar banjir kecaman.

 

"Gila ya ga ditangkap nih orang padahal sudah menyalahi UU yakni sebar berita HOAX. Nggak ada gitu yg mau laporin?" ungkap @Mend***.

 

"Apakah menjadikan musibah orang lain sebagai konten apalagi alat kebohongan seperti di atas itu dapat di benarkan?" ujar @Nur***.

 

"Jahat banget weh nyebar hoaksnya sampai ke ngedit-ngedit foto. Politik kotor," imbuh @ly***.

 

"Gila ini orang kagak tobat-tobat ya hahaha," komentar @cur***. (suara)




SANCAnews.id – Polri menangkap Apin BK, bos judi online asal Sumatera Utara yang sempat kabur ke luar negeri. Apin BK ditangkap di Malaysia.

 

"Buron (Apin BK), tersebut berhasil diserahkan kepada kita," Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (14/10/2022).

 

Kapolri mengatakan Apin BK awalnya kabur ke Singapura. Kemudian berpindah ke Malaysia. Lewat kerjasama antara polisi dari kedua negara, Apin BK ditangkap di Malaysia.

 

"Sempat bersembunyi di Singapura dan kemudian bergeser ke Malaysia," ungkap Kapolri.

 

Pada hari ini, bos judi online ini sedang dalam proses pemulangan ke Indonesia untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

 

"Dan hari ini mudah-mudahaan semuanya berjalan lancar. Dan nanti malam sudah bisa kita bawa ke Tanah Air. Jadi ini merupakan komitmen kita untuk melakukan pemberantasan judi online," tegas Kapolri.

 

Sebelumnya, Polda Sumut menangkap 15 orang diduga terlibat dalam jaringan judi online milik Apin BK. Mereka ditangkap dari lokasi berbeda di wilayah Pekanbaru, Riau.

 

Penangkapan ini merupakan pengembangan usai polisi melakukan penggerebekan lokasi judi online di Komplek Cemara Asri, Deli Serdang, Sumatera Utara.

 

Polda Sumut telah menetapkan Apin BK alias Jonni sebagai tersangka. Selain itu juga menetapkan anak buah Apin BK berinisial N sebagai pimpinan operator judi online sebagai tersangka.

 

Lima aset Apin BK yang terdiri dari tanah dan bangunan yang tersebar di lima tempat di Medan dan sekitarnya juga disita. (suara)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.