Latest Post


 

SANCAnews.id – Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dikabarkan mendapat halangan oleh anggota Paspampres bernama Serka Nasihin di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan. Penghalangan itu membuat KTA anggota TNI itu disita oleh Fadil Imran.

 

Kejadian ini berawal saat bus AJP Denlat nomor 10 yang dikemudikan Serka Nasihin kembali dari Mako Paspampres Tanah Abang II pada Senin (10/10). Namun ketika sampai di Tol Cawang kendaraan macet karena jam pulang kerja. Kemudian Serka Nasihin mengemudikan bus ke bahu jalan paling kiri.

 

Saat ketika sampai di pintu masuk Tol MT Haryono, tiba-tiba ada mobil dinas polisi. Bus yang dikemudikan Serka Nasihin mengarahkan ke kanan, namun tiba-tiba motor pengawal Kapolda Metro Jaya menghentikan bus AJP Denlat Paspampres Nomor 10.

 

Kemudian Kapolda Metro Jaya keluar dari mobilnya dan langsung berdiri di depan bus AJP Denlat Paspampres Nomor 10 sembari mengatakan. ‘Kamu menghambat saya’.

 

Kapolda Metro pun kemudian masuk bus lewat pintu depan kiri, dan melanjutkan pertanyaannya. “Kamu dari mana? Kamu Paspampres? Kamu menghambat kegiatan saya lagi,” tutur Fadil.

 

Serka Nasihin kemudian menjawab pertanyaan jenderal bintang dua itu dengan kata-kata siap salah. “Kamu tau gak pesawat RI 1 ada trouble,” tutur Fadil. Kemudian Serka Nasihin menyampaikan mohon maaf jenderal sambil memberi tangan tanda memohon maaf.

 

Kapolda Metro kemudian meminta KTA Serka Nasihin. Serka Nasihin Menunjukan KTA nya Ke Kapolda. Lalu Kapolda Metro Jaya mengatakan agar mengambil KTA di Danpaspampres. “Udah kamu ambil KTA-mu ke Danpaspampres,” pungkas Fadil.

 

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan belum merespon saat dikonfirmasi terkait informasi penyitaan KTA anggota TNI yang menghalang-halangi Irjen Fadil Imran.

 

Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Polda Metro Jaya terkait Irjen Fadil Imran menyita KTA anggota Paspampres atau anggota TNI ini. (jawapos)


SANCAnews.id – Hujan lebat yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir ini menggenangi sejumlah titik di ibukota.

 

Akibat banjir Jakarta tersebut, ada beberapa pihak yang melontarkan sindiran hanya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

 

Politisi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin merasa heran dengan pihak-pihak yang hanya menyalahkan banjir Jakarta kepada Anies. Padahal, kata Didi, banjir terjadi terjadi karena memang curah hujan yang sangat tinggi akibat perubahan iklim.

 

"Hujan lebat lalu timbul banjir lucu dan aneh sekali jika tiba-tiba penyebabnya dituduh hanya pada Anies Baswedan seorang. Anies, hemat kami telah berbuat banyak untuk tanggulangi risiko banjir di Jakarta," kata Didi dalam keterangannya, Rabu (12/10).

 

Anggota Komisi III DPR ini menilai, justru di era kepemimpinan Anies penanganan banjir jauh lebih baik daripada gubernur sebelumnya.

 

"Yang tuduh banjir gara-gara Anies tidak mampu urus banjir jelas sangat politis sekali. Mereka adalah orang-orang yang ketakutan karena polling Anies terus naik untuk Capres 2024," kata Didi.

 

Menurut Didi, para penghujat Anies itu saat ini merasa resah dan khawatir kelompok mereka akan kalah. Bahkan dia menyebut para pengkritik Anies ibarat orang-orang yang kalah sebelum perang.

 

"Apakah orang-orang yang main tuduh seenaknya itu takut akan polling Anies/AHY yang naik terus? Saat ini banyak polling tempatkan Anies/AHY pada ranking nomor 1 untuk jadi pemimpin 2024," ujar Didi.

 

Lebih lanjut Didi meminta agar semua pihak objektif dalam melihat persoalan banjir yang terjadi di Jakarta.

 

“Ini tidak berkaitan dengan siapa pemimpinnya. Sudah pasti jika volume air hujan yang turun melebihi daya tampung, timbulnya banjir. Ini bukan salah siapa pun yang jadi pemimpin DKI," pungkasnya. (rmol)


SANCAnews.id – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali diusung partainya untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

 

Deklarasi tersebut dilontarkan Prabowo saat mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra pada bulan Agustus lalu.

 

Usai deklarasi tersebut, banyak orang yang mendiskusikan soal pencalonan Prabowo sebagai capres.

 

Pasalnya, jika dilihat dari sepak terjangnya, Prabowo sudah dua kali mencalonkan diri sebagai presiden, tapi ternyata gagal terus. Dalam dua kali pencalonannya, ia harus kalah suara dari Jokowi.

 

Diskusi soal pencalonan Prabowo menjadi calon presiden 2024 ini salah satunya dibuat oleh warganet di Quora.

 

"Apakah Prabowo akan Mencalonkan Diri sebagai Presiden 2024-2029," pertanyaan yang ada di Quora.

 

Pertanyaan tersebut lantas dijawab oleh seorang warganet berakun Iwan Bule. Ia mengunggah meme Prabowo.

 

"Cintamu ditolak terus? Jangan bersedih bestie. Ingatlah bapak ini, meski sudah berkali-kali ditolak oleh puluhan juta rakyat Indonesia, dia tidak pernah menyerah!" tulisan dalam meme yang diunggah warganet.

 

Jawaban dari warganet ini ternyata mendapatkan ribuan komentar dari warganet lainnya.

 

Komentar-komentar yang dilontarkan pun begitu menggelitik. Katanya, warganet akan mencoblos Prabowo jika lawannya adalah Puan Maharani atau Megawati Soekarnoputri.

 

"Saya bakal pilih dia kalau lawannya cuma ada Puan sama Mega," ujar warganet.

 

"Setidaknya lebih baik daripada Mbak Puan. Ketika jadi tentara ada 'suaranya' baik pro atau kontra. Jadi menteri juga ada 'suaranya'. Lha Mbak Puan? Ibarat kerupuk, kerupuk 'mlempem'," imbuh warganet lain.

 

"Asal jangan Puan Maharani lah," tambah warganet lain.

 

"Nggak pernah milih Pak Wowo. Tapi kalau lawannya Puan apa boleh buat, biar pun ada Ganjar di situ sebagai wakil," komentar warganet lainnya.

 

Beberapa warganet juga berseloroh jika Prabowo merupakan sosok yang pantang menyerah, karena meskipun dua kali kalah ia tetap gentar mencalonkan diri sebagai presiden.

 

"Lebih baik istirahat saja lah Pak. Anda sudah kaya, mau apapun Anda bis a dapatkan kecuali jadi presiden saat ini. Keinginan manusia itu nggak ada habisnya sampai maut menjelang," terang warganet lain.

 

"Pantang menyerah meskipun kalah lagi," kata warganet lain.

 

"Modal capresnya banyak banget ya. Hebat nggak kapok-kapok," tulis warganet lainnya lagi. (suara)



SANCAnews.id – Partai Buruh dan organisasi serikat buruh berencana menggelar aksi demo secara nasional, Rabu, 12 Oktober 2022. Demo akan digelar serentak di 34 provinsi, khusus di Jakarta, bakal dihadiri oleh 50 ribu buruh di Istana Negara, Jakarta Pusat.

 

“Aksi 50.000 buruh di istana dan serempak di semua provinsi pada Rabu, 12 Oktober 2022 jam 10.00 WIB-selesai,” tertulis dalam poster yang dikirimkan Presiden Partai Buruh Said Iqbal melalui pesan pendek pada Senin, 10 Oktober 2022.

 

Menurut Said Iqbal, massa aksi di Istana Negara yang akan datang berasal dari  Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sementara pada saat yang sama, aksi juga dilakukan di provinsi yang lain, dengan titik aksi di kantor gubernur masing-masing provinsi.

 

Dalam aksi tersebut setidaknya ada 6 tuntutan yang akan diusung. Di antaranya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja, naikkan upah buruh 13 persen, menolak pemutusan hubungan (PHK) di tengah resesi global, wujudkan reforma agraria sejati, dan sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT).

 

“Kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan harga barang, dan ditambahkan tidak adanya kenaikan upah membuat daya beli jatuh,” kata Said Iqbal.

 

Dia menuturkan jatuhnya daya beli mengakibatkan turunnya tingkat konsumsi yang membuat pertumbuhan ekonomi melemah. “Inilah yang justru memicu terjadinya PHK,” tutur Said Iqbal. (tempo)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.