Latest Post


SANCAnews.id – Senjata api jenis Luger tengah menjadi sorotan karena satu pelurunya ditemukan di TKP pembunuhan Brigadir J.

 

Ya, peluru dari pistol Luger itu diduga ikut jadi penyebab Brigadir J meregang nyawa di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

 

Tak pelak, spesifikasi hingga harga pistol buatan Jerman itu menarik perhatian khalayak publik.

 

Untuk diketahui, Luger adalah senjata yang dibuat tahun 1849 hingga 1923 oleh Georg Luger.

 

Pistol semi-otomatis ini menjadi senjata resmi tentara Jerman dan Swiss.Senjata Luger itu juga banyak dipakai tentara saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

 

Melansir dari laman Wikipedia, pistol Luger memiliki nama lain Pistole Parabellum.Istilah Parabellum berasal dari ungkapan dalam bahasa Latin: Si vis pacem, para bellum yang artinya jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang.

 

Seri pertama Parabellum Pistole muncul pada tahun 1900. Parabellum-Pistole 1900 menggunakan peluru 7,65 mm Parabellum.

 

Setelah itu Georg J. Luger mengembangkan lagi dengan melakukan perbaikan dan penyederhanaan serta penggunaan peluru 9 mm Parabellum.

 

Angkatan laut Kekaisaran Jerman mulai tahun 1904 menggunakan Parabellum-Pistole Kaliber 9 mm Parabellum yang dikenal sebagai "Pistole 04".

 

Pada tahun 1908, Pistole 08 diperkenalkan sebagai pistol organik di Kekaisaran Jerman.

 

Berikut adalah spesifikasi Luger:

 

- Berat 0,87 kg

 

- Panjang 233 mm

 

- Panjang laras 98 mm 203 mm

 

- Peluru 7,65 22mm Parabellum, 9 19mm Parabellum

 

- Amunisi Magazen 8, Drum

 

Harga Luger

 

Senjata Luger pertama kali dipasarkan untuk pasar Amerika Serikat pada tahun 1907.

 

Replika Luger nyatanya pernah ditunjukkan dalam film Wall Street hingga dijuluki sebagai pistol paling langka di dunia.

 

Bukan tanpa alasan pistol Luger jadi senjata ternama di dunia.

 

Ternyata harga pistol Luger bisa mencapai angka satu juta dollar ( US$ 1 juta).

 

Pistol sejuta dollar itu pun dibeli oleh miliuner Indonesia ,Yani Haryanto di tahun 1980. (disway)



SANCAnews.id – Pemerintah responsif menanggapi serangan Bjorka yang membobolkan data pribadi para pejabat negara. Dengan menggandeng Mabes Polri, Pemerintah langsung memburu Bjorka. Aksi responsif ini membuat publik merasa ada modus lain pengalihan isu dari kasus Ferdy Sambo

 

Kasus pembunuhan Brigadir J dengan tersangka utama eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo sudah mencuri perhatian publik selama berminggu-minggu. Perlahan perhatian publik mulai teralihkan dengan adanya Bjorka yang terus menyerang pemerintah.

 

Terbaru pemerintah melakukan serangan balik dengan menetapkan pemuda Madiun sebagai tersangka. Pemuda berinisial MAH itu diduga menjadi anak buah Bjorka yang mengoperasikan Telegram Bjorkanism.

 

Pemerintah Bentuk Tim Khusus (Timsus) untuk Memburu Bjorka 

Pembahasan tentang Bjorka yang semakin memanas dan semakin meresahkan menjadikan pihak Istana turun tangan untuk mengatasi serangan dari hacker Bjorka tersebut.

 

Salah satu langkah yang diambil oleh Presiden Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo untuk memburu hacker Bjorka adalah dengan membentuk tim khusus atau timsus lintas lembaga negara.

 

Seperti diketahui, tidak hanya membocorkan data instansi pemerintahan, hacker Bjorka juga membagikan data pribadi dari kalangan pejabat pemerintah. Bahkan, peretas Bjorka juga kabarnya berhasil membobol data rahasia milik Presiden Joko Widodo.

 

Hal tersebut membuat Presiden Joko Widodo dengan segera membentuk timsus lintas lembaga. Diketahui, keputusan tersebut diambil pada saat menggelar rapat di Istana Kepresidenan pada hari Senin, (12/9/2022).

 

Berdasarkan kabar yang beredar, timsus tersebut terdiri dari lintas kementerian atau lembaga mulai dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian Republik Indonesia, hingga Badan Intelijen Negara (BIN).

 

Pemuda Cirebon Dituduh Bjorka 

Seorang pemuda yang diketahui bernama Muhammad Said Fikriansyah, warga Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon dituduh sebagai sosok di balik Bjorka.

 

Pemuda berusia 17 tahun yang kesehariannya merupakan seorang editor video tersebut membantah dengan tegas bahwa dirinya adalah hacker Bjorka.

 

Said pun melakukan klarifikasi melalui akun Instagramnya tentang tuduhan yang ditujukan kepada dirinya. Said menyebut bahwa dirinya hanyalah editor video biasa. Bahkan, Said menyebut bahwa dirinya tidak pernah sekalipun mengakses dark web yang biasa diakses oleh para peretas.

 

Tetapkan Pemuda Madiun Jadi Tersangka 

Baru-baru ini, Mabes Polri menetapkan seorang tersangka dalam kasus aksi peretasan oleh username Bjorka. Tersangka yang ditetapkan oleh Mabes Polri adalah seorang pemuda asal Madiun, Jawa Timur, berinisial MAH.

 

Diketahui, pada hari Rabu, (14/9/2022), tim terpadu Polri menangkap pemuda berinisial MAH di wilayah Madiun, Jawa Timur. Ia sempat dipulangkan pada Jumat pagi, namun kembali dijemput dengan status sebagai tersangka.

 

Berdasarkan kabar yang beredar, polisi menduga bahwa MAH berperan sebagai salah satu dari kelompok Bjorka. MAH diketahui menjadi sosok penyedia channel telegram dengan nama channel Bjorkanism. Telegram tersebut digunakan untuk mengunggah informasi yang diunggah oleh Bjorka.

 

MAH sudah tiga kali membuat unggahan dalam telegram tersebut, yaitu pada tanggal 8-10 September 2022. Unggahan tersebut di antaranya yaitu bertuliskan “stop being idiot” hingga “the next leaks will come from presiden republik of Indonesia”.

 

Diketahui, motif MAH melakukan hal tersebut agar bisa menjadi terkenal dan mendapatkan uang.

 

Pengalihan Isu Ferdy Sambo 

Ramainya perbincangan tentang Bjorka menjadikan sebagian warganet berspekulasi bahwa isu Bjorka cukup mengalihkan isu Ferdy Sambo yang sebelumnya menjadi perhatian publik.

 

Seperti diketahui, sebelum adanya isu peretasan yang dilakukan oleh Bjorka, masyarakat sempat dikagetkan dengan isu pembunuhan yang didalangi oleh mantan Ketua Divisi Profesi dan Keamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Ferdy Sambo, yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Kasus tersebut cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia pada saat itu.

 

Namun, adanya isu Bjorka membuat perhatian masyarakat terpecah dan kasus Ferdy Sambo tersebut seolah berhasil sedikit teredam di media sosial.

 

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Syaifuddin mengingatkan publik agar tidak teralihkan fokus dari kasus besar seperti pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo. Syaifuddin menyebut bahwa aksi Bjorka berhasil membuat lalu lintas perbincangan publik menjadi riuh, dari ruang istana, ruang universitas, hingga ruang warung kopi.

 

Ia pun kemudian meminta agar masyarakat sambil terus melihat tontonan aksi hacker Bjorka dan respons negara atas aksinya, harus tetap bisa menjaga daya nalar kritis dalam mengawal proses penyelidikan Ferdy Sambo.

 

Syaifuddin juga berharap agar masyarakat jangan sampai larut dalam perkembangan aksi hacker Bjorka hingga luput melakukan pengawasan kepada perkembangan kasus Ferdy Sambo yang masih belum juga selesai.

 

Komentar Warganet tentang Dugaan Pengalihan Isu 

Dugaan pengalihan isu dari kasus Ferdy Sambo ke kasus peretasan oleh Bjorka ini juga ramai menjadi perbincangan di kalangan warganet terutama di Twitter.

 

Tidak sedikit warganet yang menyadari bahwa kasus Ferdy Sambo seolah tenggelam karena kericuhan yang dibuat oleh peretas Bjorka baru-baru ini, yang berhasil membuat perhatian masyarakat teralihkan.

 

“Sudahlah Bjorka datang hanya untuk pengalihan isu Kasus Sambo dan BBM naik dan Pemerintah konoha sangat jago bikin sinetron drama,” ujar salah satu warganet.

 

“Gara-gara Bjorka, jadi lupa kasus Sambo sampe mana,” tambah salah satu warganet.

 

“Waspadalah, nilai urgensi data yang dibocorkan apakah memang ngaruh ke oknum yang diretas? Bisa jadi pengalih isu atau bukan tapi justru menurunkan tensi Sambo. Jadi bingung nih,” imbuh seorang warganet.

 

“Gua rasa Bjorka ini adalah bahan pemerintah untuk mengalihkan kasus, seperti Brigadir J dan kenaikan BBM. Apakah kalian tidak sadar kalo 2 kasus ini mulai hilang?,” tanya seorang warganet.

 

“Yang saya pikir si Bjorka adalah orang-orang kaum elite, yang dengan sengaja menumbalkan deni, Kominfo, agar kita lupa dengan kasus yang sudah kita kawal. Deni, Kominfo, adalah prajurit kamikaze demi keselamatan sekutunya, #lupakanBejokawalSambo,” tambah salah satu warganet. (suara)


SANCAnews.id – Serikat buruh kembali mewacanakan aksi mogok nasional pada akhir November atau awal Desember 2022.


Ketua Departemen Bidang Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Kahar S. Cahyono, mengatakan jutaan buruh akan melakukan aksi ini jika pemerintah tetap tidak mendengar aspirasi mereka setelah puncak aksi pada 4 Oktober 2022.


“Dengan menghentikan proses produksi, melumpuhkan ekonomi, diharapkan pemerintah mau mendengar suara buruh,” ujar Kahar kepada Tempo, Sabtu, 17 September 2022.


Adapun kata Kahar, serikat buruh akan menggelar demo di depan Istana Negara, DKI Jakarta, pada 4 Oktober mendatang karena aspirasi mereka dalam demo sebelumnya hingga saat ini belum direspons.


Demo ini juga diikuti secara serentak di 33 provinsi provinsi lainnya. Mereka menyuarakan tiga tuntutan, yaitu menolak kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak, menolak omnibus law UU Cipta Kerja, dan menuntut kenaikan upah tahun 2023 sebesar 13 persen.


Ketiga tuntutan itu sebelumnya pernah disuarakan dalam demo di depan gedung DPR pada 6 September lalu. Selain demo, lanjut Kahar, pihaknya melakukan survei pasar untuk mencari data kenaikan harga-harga kebutuhan.


“Selain itu, kami juga meminta kepala daerah membuat rekomendasi kepada Presiden dan DPR RI terkait tiga tuntutan tersebut,” kata Kahar.


Ihwal penolakan kenaikan harga BBM, Presiden KSPI Said Iqbal, meminta Presiden Jokowi menurunkan harga BBM ke harga semula lantaran harga minyak dunia sudah turun. Selain itu, daya beli masyarakat kelas pekerja juga merosot akibat inflasi.


“Kenaikan inflasi disumbang oleh kenaikan harga sewa rumah naik 12%, transportasi naik 20%, dan makanan 15%,” kata Said dalam konferensi pers virtual, Sabtu, 17 September 2022. “Dalam situasi seperti ini, tidak mungkin rakyat kecil bisa bertahan.” (tempo)


SANCAnews.id – Polri menetapkan pemuda di Madiun, Jawa Timur (Jatim) berinsial MAH sebagai tersangka kasus dugaan peretasan dengan akun mengatasnamakan Bjorka. Dia diduga ikut membantu hacker Bjorka dalam melancarkan aksinya.

 

Jubir Divisi Humas Polri Kombes Ade Yaya Suryana mengungkapkan, MAH berperan sebagai penyedia Channel atas nama Bjorkanism di platform Telegram.

 

"Berperan sebagai penyedia channel Telegram dengan nama channel Bjorkanism," kata Ade kepada awak media, Jakarta Selatan, Jumat (16/9/2022).

 

Menurut Ade, MAH juga ikut mengupload informasi serta ikut memposting beberapa kalimat sebanyak tiga kali di Channel Bjorkanism.

 

"Tanggal 8 September 2022, dalam tanda petik Stop Being Idiot. Kemudian tanggal 9 September 2022 dalam tanda petik the next leaks will come from the president of Indonesia, dan tanggal 10 September 2022 dalam tanda petik to support people who has stabbling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish myPertamina database soon. Jadi itu yang dipublish oleh tersangka tersebut," papar Ade.

 

Dalam hal ini, Polri menyatakan bahwa, MAH memiliki motif ingin membantu Hacker Bjorka agar menjadi terkenal dan mendapatkan uang atas perbuatannya.

 

"Motif tersangka, membantu Bjorka agar dapat menjadi terkenal dan mendapatkan uang," ucap Ade.

 

Ade menjelaskan, MAH berperan sebagai penyedia channel di Telegram dengan mengatasnamakan Bjorkanism.

 

"Peran tersangka bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel Telegram dengan nama channel Bjorkanism," tutur Ade.

 

Sebelumnya, polisi telah mengamankan seorang pemuda berinisial MAH, warga Desa Banjarsari, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Rabu (14/9/2022). Dia diduga terlibat serangkaian kasus peretasan data baru-baru ini.

 

Informasi yang didapat, pria itu ditangkap diduga karena mengetahui tentang hacker atau peretasan data, yang menggunakan alias Bjorka. (inews)


SANCAnews.id – Sebelum ditangkap, ponsel milik MAH, tersangka kasus peretas Bjorka, sempat diminta polisi. Setelah itu, polisi menyerahkan uang sebesar Rp 5 juta sebagai ganti rugi.

 

Kakak kandung MAH, Novianti membenarkan ponsel adiknya itu diminta polisi. Polisi belakangan memberi ganti rugi sebesar Rp 5 juta.

 

“Polisi biasanya minta bukti. Tetapi polisi baik. Kemudian dikasih uang Rp 5 juta untuk beli ponsel yang baru. Ponsel kan penting dipakai sehari-hari,” ujar Novianti di kediaman orangtuanya, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Madiun, Jumat (16/9/2022).

 

Menurut Novianti, adiknya itu tak memiliki komputer atau perangkat canggih lainnya. Adiknya hanya memiliki sebuah ponsel.

 

Novianti mengaku tak mengetahui aktivitas sehari-hari adiknya itu karena tinggal bersama suaminya di Kabupaten Magetan.

 

Sementara itu, ayah kandung MAH, Jumanto mengatakan, MAH hanya memiliki ponsel untuk berkomunikasi. Ponsel itu juga lebih banyak dipakai bermain game online.

 

“Di rumah tidak ada perlengkapan komputer. Hanya handphone saja,” jelas Jumanto.

 

Sebelumnya, keluarga MAH bingung dengan penetapan tersangka dalam kasus peretasan yang dilakukan peretas Bjorka. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, MAH dipulangkan dan mendapat surat bebas dari polisi.

 

“Tadi dinyatakan bebas sekarang kok tersangka. Tadi sudah ada surat kebebasan dari polisi,” kata Jumanto di kediamannya, Jumat.

 

Keluarga menyangka, MAH tak lagi terjerat kasus itu setelah dipulangkan. Namun, keluarga kaget saat mendapat informasi penetapan tersangka dalam kasus tersebut.

 

Jumanto yang berprofesi sebagai petani itu belum mengetahui langkah yang harus dilakukan setelah anaknya jadi tersangka. Jumanto meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan MAH. (kompas)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.