Latest Post



OLEH: ACHMAD NUR HIDAYAT 

MEDIA Tempo membuat Liputan Khusus Peristiwa KM 50 yang diunggah di kanal YouTube Channel Tempodotco berdurasi 51 menit. Liputan tersebut merekam dan menginvestigasi peristiwa KM 50.

 

Peristiwa KM 50 sendiri terjadi pada 7 Desember 2020. Dimana saat itu 6 orang Laskar FPI terbunuh. Versi keterangan kepolisian saat itu 6 orang Laskar FPI tersebut menyerang petugas keamanan. Sedangkan versi keterangan dari FPI perjalanan mereka di serang orang tak dikenal. Dan sampai akhirnya 6 orang Laskar FPI tersebut tewas.

 

Orkestrasi Fadil Imran Terlihat Jelas dalam Dokumenter Tempo KM 50 

Saat itu, Polda Metro Jaya Fadhil Imran bersama Pangdam Jaya Dudung Abdurahman, Propam Polri Hendra Kurniawan yang saat ini tersangka obstruction of justice kasus tewasnya Brigadir Joshua dan Humas Polda Yusri Yunus melakukan Prescon dimana diletakkan senjata api dan senjata tajam yang menurut mereka adalah senjata yang dipakai Laskar untuk menyerang aparat keamanan.

 

Fadil Imran terlihat menjelaskan kronologi bahwa 6 laskar tersebut adalah laskar khusus bersenjata tajam dan amat berbahaya. Nyatanya, Menurut kesaksian driver derek di KM 50 Pak Dedi Mardedi, mereka berenam masih hidup, meski ada dua yang terluka tembak, namun semua masih hidup.

 

Pertanyaan publiknya adalah kenapa hasil akhirnya semua 6 pemuda tersebut terbunuh, dimana mereka terbunuh, kenapa lokasi KM 50 dihancurkan, kenapa CCTV disana hilang, siapa komandan pemilik mobil land cruiser yang memerintah di sana?

 

Komnas HAM mengatakan ini unlawfull killing padahal sebenarnya tragedi ini adalah pelanggaran HAM berat. Alasan pelanggaran HAM Berat adalah diduga beberapa aparat hukum membunuh 6 orang sipil tak bersalah tanpa ada kemauan membawanya ke proses justisia.

 

Harusnya saat 6 orang tersebut ditangkap, mereka dibawa untuk di BAP dan dibawa ke pengadilan. Kenapa langsung di eksekusi mereka itu? Jelas ini pelanggaran HAM berat. Anehnya Komnas HAM hanya menjadikan statusnya sebagai unlawfull killing semata, aneh!

 

Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya terlihat memiliki peranan dominan, Fadil juga yang sengaja mengundang Jenderal Dudung Panglima Kodam Jaya ikut konferensi pers pembunuhan KM 50 tersebut. Untuk apa Jenderal Dudung diundang kecuali agar Fadil Imran mendapatkan dukungan TNI, keluarga besar TNI dan publik kebanyakan. Sayangnya Jenderal Dudung hadir tanpa mengerti apa persoalannya dan mau dibawa ikut skenario Fadil Imran.

 

Sosok Fadil Imran memang saat ini kontroversial, Selain dinilai ingin melawan mabes Polri karena mau memberikan bantuan hukum kepada AKBP Jerry Siagian. Publik pun masih ingat bagaimana Fadhil Imran memiliki hubungan khusus dengan kasatgassus Ferdy Sambo, sampai-sampai Fadhil Imran rela datang berpelukan memberi simpati kepada Ferdy Sambo.

 

Kebenaran Versi FPI 

Sedangkan dari pihak FPI mengatakan bahwa 6 laskar tersebut tidak diperbolehkan membawa senjata api dan senjata tajam untuk melakukan pengawalan. Informasi Fadil Imran dianggap fitnah bahwa mereka membawa senjata tajam.

 

6 anggota FPI tewas usai ditembak oleh polisi. Keenam korban ini adalah Andi Oktiawan (33), Ahmad Sofiyan (26), Lutfi Hakim (25), Faiz Ahmad Syukur (22), Muhammad Suci Khadavi (21), dan Muhammad Reza (20).

 

Dalam kasus penembakan dan kematian anggota FPI tersebut, terdapat dua anggota polisi yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda M. Yusmin Ohorella.

 

Vonis bebas ini diberikan oleh Mahkamah Agung pada pengadilan di tingkat kasasi. Putusan ini sebenarnya sama dengan putusan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yaitu hakim memutus lepas Fikri dan Yusmin karena keduanya dinilai melakukan penembakan untuk melindungi diri.

 

Jaksa penuntut umum Zet Tadung Allo mengaku menghormati vonis bebas tersebut. Ia menilai putusan MA merupakan ujung atau final penyelesaian perkara KM 50.

 

Namun, Tadung menyebut bahwa kasus KM 50 berpotensi untuk diteruskan apabila terdapat temuan bukti baru. JPU berupaya mengedepankan hati nurani berdasarkan fakta yang kami yakini, tetapi hakim PN dan MA berpendapat lain, itu sudah kewenangannya,” kata dia.

 

Belakangan peristiwa Kilometer 50 atau KM 50 menjadi perbincangan publik kembali setelah dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J terungkap. Dalam kasus Brigadir J, eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka.

 

Sebelumnya, Ferdy Sambo menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri yang turut menangani kasus KM 50. Keterlibatan Ferdy Sambo dalam dua kasus yang melibatkan aksi penembakan oleh polisi inilah yang meresahkan publik.

 

Dalam RDP antara Polri dan Komisi 3 DPR, anggota DPR Romo Syafi'i juga menyatakan lagi kepada Kapolri tentang Kasus KM 50 yang lebih banyak kejanggalan dan misterius dibanding kasus Brigadir J. Kapolri pun mempersilahkan jika ada bukti bukti baru terkait KM 50, maka kasus ini dapat dibuka kembali.

 

Liputan Investigasi yang dibuat Tempo ini adalah hal yang sangat penting untuk menginvestigasi kembali kasus KM 50. Di mana keluarga dari 6 orang Laskar FPI ini merasa tidak mendapat keadilan dari negara atas terbunuhnya anak anak mereka. Semoga peristiwa KM 50 ini akan terbuka seterang terangnya dan keadilan dapat ditegakkan.


(Penulis adalah pakar kebijakan publik Narasi Institute)


SANCAnews.id – Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak merupakan sosok terdepan dan berani blak-blakan membela kasus kematian kliennya yang dibunuh oleh Ferdy Sambo.

 

Kamaruddin Simanjuntak kembali hadir dengan komentar menohok soal Ferdy Sambo saat menjadi tamu di kanal YouTube UyaKuya TV.

 

Ia membongkar alasan Ferdy Sambo menjadi sosok yang ditakuti oleh jenderal bintang 3, singgung masalah mafia dan orang kepercayaan, hingga menyebut Sambo sebagai tangan kanan Kapolri.

 

Kamaruddin mengaku heran dengan sikap petinggi polri yang takut dengan Ferdy Sambo sampai saat ini.

 

"Saya bertemu jenderal bintang tiga, jenderal lainnya mereka pun masih takut. Maka saya bilang ketakutan apa berlebihan, bapak aja tidak takut kami semua ketakutan," ujar Kamaruddin dalam kanal YouTube Uya Kuya TV Kamis (15/9/2022).

 

Dalam acara tersebut, pengacara Brigadir J membongkar alasan yang membuat Ferdy Sambo ditakuti oleh jenderal bintang tiga sekalipun.

 

Kamaruddin menyinggung ada banyak pihak yang berada di belakang Ferdy Sambo, mulai dari intitusi kepolisian, kalangan menteri, anggota DPR hingga mafia. Hal itulah menurut Kamaruddin yang membuat jenderal bintang tiga takut dengannya.


"Keterlibatan mafia, salah satu jet pribadi oleh BJP Hendra itu karena milik seorang mafia RBT."

 

"Wajar karena ada keterlibatan mafia bukti seorang BJP punya fasilitas pesawat pribadi," ucap Kamaruddin.

 

Tak sampai disitu saja, ia juga menyebut fakta bahwa Ferdy Sambo adalah sosok tangan kanan atau orang kepercayaan Kapolri.

 

"Dia itu tangan kanannya Kapolri. Kadiv Propam tukang pukulnya Kapolri, dimana Kapolri pergi dia ikut. Ferdy Sambo zaman dulu pergi ke istana itu Kapolri, disitu ada Kapolri di sana ada Ferdy Sambo," jelas Kamaruddin.

 

Ia juga menjelaskan bahwa posisi Ferdy Sambo sebagai Propam bisa mencopot para jendera bahkan Kapolda satu atau dua tingkat di atasnya.

 

"Karena jabatan dia Kadiv Propam, bahkan nasib para jenderal ditangan dia, untuk dapat jabatan," bebernya. (tvone)


SANCAnews.id – Seorang pemuda asal Kabupaten Madiun yang ditangkap polisi karena diduga sosok di balik hacker Bjorka akhirnya dipulangkan setelah diperiksa pihak kepolisian.

 

Pemuda berinisial MAH, warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, itu dipulangkan pihak kepolisian pada Jumat (16/9/2022). Pemuda berusia 21 tahun itu pulang ke rumahnya sekitar pukul 09.30 WIB.

 

“Lega, anak saya sudah pulang [ke rumah],” kata ibu MAH, Prihatin, Jumat.

 

Dia menyampaikan ada petugas kepolisian yang menghubunginya untuk datang ke Mapolsek Dagangan. Setelah itu, suaminya mendatangi Mapolsek.

 

Setelah itu, suaminya dan MAH tiba di rumah dengan diantar dua orang polisi menggunakan mobil pribadi.

 

Prihatin menuturkan anaknya yang merupakan penjual es itu pulang dalam kondisi sehat. Namun, kondisinya nampak kelelahan.

 

“Sampai rumah langsung tidur. Kecapekan. Pakaiannya juga masih sama saat dibawa,” ujar dia.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, pemuda bernama MAH ditangkap aparat kepolisian karena diduga sebagai hacker Bjorka, Rabu (14/9/2022) malam. (solopos)


SANCAnews.id – Hacker Bjorka menyebut Pemerintah Indonesia idiot lantaran melakukan salah tangkap terhadap seseorang yang dituduh sebagai dirinya.

 

Melalui unggahannya di forum Breach, Bjorka mengatakan pemerintah Indoenesia mendapatkan informasi yang salah terkait siapa sosok dirinya.

 

"Pemerintah RI merasa sudah berhasil mengidentifikasi saya berdasarkan informasi salah dari akun The Dark Tracer," jelas Bjorka pada Kamis (15/9/2022).

 

"Dark Tarcer telah memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia, kini anak yang ditangkap itu sedang diinterogasi pemerintah," jelas Bjorka.

 

Seperti diketahui, beredar informasi bahwa hacker Bjorka, yang diduga melakukan peretasan dokumen penting negara dan doxing ke sejumlah pejabat pemerintahan, ditangkap. Terduga Bjorka berinisial MAH ini disebut-sebut ditangkap di Madiun.

 

Informasi dihimpun, MAH dijelaskan diamankan Rabu (14/09/2022) kemarin sekitar pukul 18.30 WIB. Terduga Bjorka ini disebut sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Dagangan.

 

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah sebelumnya mengatakan pihaknya belum mendapat informasi soal penangkapan itu.

 

 Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo angkat bicara mengenai terduga hacker Bjorka, MAH (21) yang ditangkap di Madiun, Jawa Timur (Jatim). Dedi mengatakan tim khusus (timsus) masih mendalami apakah MAH benar merupakan hacker Bjorka atau tidak.

 

"Belum, belum disimpulkan seperti itu (MAH benar hacker Bjorka atau bukan). Karena masih didalami oleh timsus. Saya tidak berkompeten untuk menjelaskan sebelum timsus nanti telah selesai bekerja," kata Dedi kepada wartawan, Kamis (15/09/2022). (era)



SANCAnews.id – Penangkapan terhadap pemuda MAH (21) asal Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, sebagai terduga hacker Bjorka, dilakukan oleh Tim Cyber Crime Dirtipidsiber Bareskrim Polri.

 

Informasinya, MAH diamankan petugas sekitar pukul 18.30 WIB dari kediamannya untuk kemudian dibawa ke Mapolsek Dagangan Polres Madiun.

 

Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman tidak menampik adanya informasi tersebut. Hanya saja ia memastikan, upaya pengamanan tersebut, tidak dilakukan oleh personilnya di Polda Jatim.

 

"(Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim) Kami tidak tangani. Kemungkinan dari Mabes (Polri)," ujar Kombes Pol Farman, saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Kamis (15/9/2022).

 

Di singgung mengenai di mana lokasi yang digunakan pihak Tim Cyber Crime Dirtipidsiber Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap MAH.

 

Kombes Pol Farman menegaskan, hingga saat ini tidak ada informasi mengenai permintaan peminjaman tempat di Mapolda Jatim, yang dilakukan pihak Mabes Polri terkait upaya penegakkan hukum tersebut.

 

"Gak ada di Polda (Mapolda Jatim)," pungkasnya.

 

Diberitakan sebelumnya oleh Tribun Jatim Network, MAH sempat diamankan di Mapolsek Dagangan, pada Rabu (14/9/2022) malam.

 

Saat MAH dibawa masuk ke dalam Mapolsek Dagangan, awal media mendapati sejumlah pejabat utama Polres Madiun, seperti Kapolres Madiun, AKBP Anton Prasetyo, ditemani Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Danang Eko Abrianto, juga tampak mendatangi mapolsek tersebut.

 

Tak lama kemudian. Dua orang pejabat utama tersebut, meninggalkan Mapolsek Dagangan melewati pintu belakang untuk menghindari awak media.

 

Sekadar diketahui, belakangan ini sosok anonymous Bjorka bikin geger karena mengklaim memiliki 1,3 miliar data pendaftaran SIM Card

 

Setelah menjual data 1,3 miliar data sim card ponsel, Bjorka juga membeberkan informasi yang sangat sensitif, yakni mengungkap sosok yang dianggap sebagai Pembunuh Munir.

 

Melalui akun Twitter @bjorkanism, Bjorka mengunggah link yang berjudul 'Who Killed Munir?' atau 'Siapa yang Membunuh Munir'.

 

Dalam artikel berbahasa Inggris itu, selain mengungkap identitas dan data pribadi sosok pembunuh Munir, dia juga menjelaskan bahwa Munir adalah koordinator KontraS yang sangat vokal yang mengungkap bahwa pelaku penculikan 13 aktivis pada periode 1997-1998, adalah anggota Tim Mawar Kopassus.

 

Di artikel tersebut, dituliskan bahwa Pollycarpus bukanlah otak sesungguhnya di balik pembunuhan Munir, melainkan hanya orang suruhan.

 

Selain bikin geger dengan unggahan soal pembunuh Munir ini, Bjorka juga bikin geger setelah membocorkan data pribadi Menteri Kominfo, Johnny G Plate.

 

Aksi Bjorka ini disampaikan oleh akun Twitter @darktracer_int.

 

"Bac actor "Bjorka" Leaked personally identifiable information of Indonesia's minister of communication and information technologu (kominfo) and mocked him" demikian ditulis @darktracer_int.

 

Di unggahan itu, disertakan tangkap layar yang berisi data-data pribadi Johnny G Plate yang meliputi nomor HP, NIK, nomor KK, alamat, nama istri, nama orangtuanya, hingga ID Vaksin.

 

Sebelumnya, Bjorka juga mengklaim telah membobol data-data surat rahasia Presiden Jokowi.

 

Dikutip dari Kompas.com, Pemerintah membentuk tim khusus untuk merespons serangan siber oleh hacker Bjorka yang baru-baru ini melakukan peretasan data pemerintah dan data pribadi sejumlah pejabat.

 

Pembentukan tim ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate usai mengikuti rapat internal bersama Presiden Joko Widodo,

 

Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Negara, Senin (12/9/2022).

 

“Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik,” ujar Johnny kepada wartawan, Senin (12/9/2022).

 

Dia menuturkan, tim khusus itu terdiri dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Kemenkominfo dam Polri.

 

Akan tetapi, Johnny tidak menjelaskan secara rinci kapan tim akan bekerja.

 

Dia juga tidak menjawab saat wartawan menanyakan lebih lanjut soal tugas dan fungsi tim tersebut.

 

Diberitakan sebelumnya, hacker Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim merupakan milik Presiden Jokowi.

 

Dokumen-dokumen periode 2018-2021 itu diunggah di situs breached.to.

 

Dilansir dari laman situs tersebut,npada Sabtu (10/9/2022), salah satu dokumen yang diunggah berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN) untuk Presiden Jokowi

 

"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta diokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," demikian yang tertulis di dalam situs.

 

Selain itu dalam unggahannya, hacker Bjorka menjelaskn telah mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 Mega Byte (MB) dalam bentuk data terkompres

 

Sejumlah contoh dokumen juga dicantumkan dalam unggahan yang diberi judul.

 

Antara lain, 'Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana', 'Surat Rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup' dan 'Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019'.

 

Selain itu, Bjorka juga meretas dan mengunggah data pribadi sejumlah pejabat di media sosial.

 

Antara lain, Menkominfo Johnny G Plate, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (tribunnews)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.