Latest Post



SANCAnews.id – Brigjen Andi Rian Djajadi, muncul dihadapan publik sebagai Dirtipidum dari kasus Ferdy Sambo. Kemunculannya untuk memberikan keterangan selalu dibarengi dengan penampilan yang elegan dan berkelas. Penasaran dengan biodata Andi Rian Djajadi? Anda bisa simak di sini.

 

Sebelum masuk ke biodata dari petinggi POLRI ini, mari lihat sekilas mengenai outfit dan aksesoris gaya Andi Rian Djajadi.

 

Bergaya Parlente dengan Outfit Mewah

Ada beberapa barang dan pakaian yang menarik perhatian publik, seperti disampaikan oleh salah satu pengguna Twitter di media tersebut. Sebuah akun menyebutkan dan menganalisis outfit dari Brigjen Andi Rian Djajadi.

 

Mulai dari kemeja bermerk Burberry, kemudian jam tangan produk dari Panerai, hingga cincin batu safir yang ditaksir memiliki nilai lebih dari 1,2 milyar rupiah. Jelas, gaya pakaian Andi Rian Djajadi ini benar-benar memukau publik saat mendengarkan keterangannya di berbagai kesempatan.


Biodata Andi Rian Djajadi

Nama lengkapnya adalah Andi Rian Djajadi, dan memiliki darah Bugis. Masa SMA dihabiskan di SMA 1 Kota Makassar dan dilanjutkan ke Akademi Kepolisian. Beliau berhasil lulus dari akademi tersebut pada tahun 1991.

 

Beberapa jabatan yang pernah diembannya antara lain Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim POLRI, kemudian Kasat Res Narkoba Poltabes Medan, Kapolres Tebingtinggi, Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Poldasu, dan Karokorwas PPNS Bareskrim POLRI.

 

Jika dilihat, jenjang karir yang dimilikinya cukup baik dan mengesankan, hingga berhasil memperoleh bintang pertama di pundaknya pada Juli 2020 lalu, saat menjabat Karokorwas PPNS Bareskrim POLRI. Jabatan terkini yang disandangnya diraih pada 17 November 2020, dengan penunjukan oleh Kapolri Jenderal Idham Azis saat itu.

 

Pernah Menjadi Bawahan Ferdy Sambo

Selain memiliki jenjang karir yang cemerlang, ternyata beliau juga pernah menjadi bawahan dari Ferdy Sambo, yang saat ini menjadi nama hangat di negara Indonesia atas kasus yang dilakukannya.

 

Andi Rian Djajadi menjadi bawahan dari Ferdy Sambo pada saat memegang jabatan Wadirtipidum Bareskrim POLRI pada medo io 2020 lalu. (suara)





SANCAnews.id – Setelah kemeja dan jam tangan, ternyata ada lagi barang milik Brigjen Andi Rian Djajadi yang disorot netizen karena diduga berharga mahal. Barang tersebut adalah cincin yang dipakai oleh Brigjen Andi Rian Djajadi dalam sebuah kesempatan.

 

Menurut akun twitter @BosTemlen, cincin yang dipakai Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri itu mencapai sekitar Rp1,2 miliar.

 

"Klo punya temen gw, cincin berlian Royale Blue Shafire sertifikat GRS Dublin harga 1,2 M. Nah klo yang dipakai Dirpitdum kurang paham apa berlian ato bukan"

 

"barangkali Pak Kapolri @ListyoSigitP paham tentang cincin yang beliau pakai itu? Maaf nggih," tulis akun tersebut pada Sabtu (3/9/2022.

 

Sebelumnya diberitakan, jagad media sosial twitter sejak Jumat kemarin dihebohkan dengan gosip seputar harga baju-baju yang dipakai Andi Rian

 

Baju pertama Brigjen Andi Rian Djajadi yang dijulidi netizen adalah kemeja hitam yang dipakainya saat ikut serta memberikan keterangan pers di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022).

 

Menurut penelusuran netizen, harga kemeja merek Burberry yang dipakai jenderal bintang satu itu mencapai sekitar Rp 12 juta.

 

Kendati demikian, ada pula netizen yang menilai model kemeja tersebut juga banyak dijual di sentra-sentra pakaian murah.

 

"Bahan kayak gini ada kali di Mayestik," tulis akun @outstandjing.

 

Selain kemeja hitam yang dipakai di Mako Brimob, ada pula netizen yang menyoroti kemeja putih yang pernah dipakai Andi Rian di kesempatan lain.

 

Dari hasil penelusuran, harga kemeja putih itu disebut-sebut mencapai sekitar 470 dolar AS atau sekitar Rp 7 juta.

 

Tak cuma baju, ada pula netizen yang menggunjingkan jam tangan yang dipakai eks bawahan Irjen Ferdy Sambo itu.

 

Jam tangan eks pejabat Polda Sumut yang disebut-sebut ikut terseret soal perkara judi itu katanya bermerek Panerai Luminor Submersible yang harganya mencapai sekitar Rp 243 juta.

 

Dugaan-dugaan soal jam tangan dan baju mahal Andi Rian yang dijulidi netizen ini hanyalah isu liar yang belum terkonfirmasi kebenarannya. (kontenjatim)





SANCAnews.id – Harga bahan bakar minyak (BBM) kembali dilakukan penyesuaian alias dinaikkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.

 

Kenaikkan harga BBM yang diumumkan Jokowi bersama sejumlah menteri terkait hari ini adalah yang kedua kalinya dalam satu tahun ini.

 

Pertama kali Jokowi menaikkan harga BBM jenis Pertamax pada April 2022 dari semula harganya Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500 per liter.

 

Pada bulan kenaikan Pertamax tersebut, sudah ada rencana pemerintah juga menaikkan harga BBM bersubsidi, yakni Pertalite.

 

Namun karena protes dari masyarakat cukup besar, akhirnya kebijakan tersebut ditunda, dan baru terlaksana hari ini dengan sekaligus menaikkan harga Solar subsidi dan juga Pertamax.

 

Harga Pertalite kini dibanderol menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Sementara Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

 

Kemudian untuk Pertamax, dari yang semulanya sudah naik sebesar Rp 12.500 per liter, kini dibanderol lebih tinggi menjadi Rp 14.500 per liter.

 

Kebijakan pokok pemerintah ini dikritisi ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Bhima Yushistira, yang mamandang kenaikan harga BBM subsidi dilakukan di waktu yang tidak tepat.

 

"Masyarakat jelas belum siap menghadapi kenaikan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter," ujar Bhima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (3/9).

 

Dampak paling nyata bagi Indonesia dari kenaikkan BBM subsidi, menurut Bhima, adalah ancaman stagflasi, yakni naiknya inflasi yang signifikan tidak dibarengi dengan kesempatan kerja.

 

"BBM bukan sekedar harga energi dan spesifik biaya transportasi kendaraan pribadi yang naik, tapi juga ke hampir semua sektor terdampak," cetusnya.

 

Sebagai contoh, Direktur Center of Economic and Law Studies ini menyebutkan, harga pengiriman bahan pangan akan naik akibat kenaikan BBM subsidi ini.

 

"Bahkan di saat yang bersamaan pelaku sektor pertanian mengeluh biaya input produksi yang mahal, terutama pupuk," sambungnya menjelaskan.

 

Yang lebih berpengaruh, dipaparkan Bhima, adalah inflasi bahan makanan yang per Agustus 2022 kemarin sudah tercatat cukup tinggi, yakni sebesar 8.55 persen secara tahunan atau year on year.

 

"Diperkirakan inflasi pangan kembali menyentuh dobel digit atau diatas 10 persen per tahun pada September ini," tuturnya.

 

Khusus untuk inflasi umum, Bhima memperkirakan angkanya bisa menembus di level 7-7,5 persen hingga akhir tahun, dan memicu kenaikan suku bunga secara agresif.

 

Melihat kemungkinan tersebut, Bhima memberikan pengibaratan atas kebijakan yang diputuskan pemerintah yang jelas-jelas akan merugikan perekonomian masyarakat yang saat ini masih dilanda pandemi Covid-19.

 

"Konsumen (atau masyarakat) ibaratnya akan jatuh tertimpa tangga berkali kali. Belum sembuh pendapatan dari pandemi, kini sudah dihadapkan pada naiknya biaya hidup dan suku bunga pinjaman," demikian Bhima. *


SANCAnews.id – Kenaikkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, utamanya jenis Pertalite dan Solar, oleh pemerintah yang resmi disampaikan Presiden Joko Widodo hari ini, bikin geram kelompok buruh.

 

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan, sejumlah organisasi buruh yang sudah menyatakan menolak kenaikkan BBM sejak wacananya muncul ke permukaan, akan menggelar aksi besar-besaran di Jakarta.

 

"Partai Buruh dan Serikat Buruh akan melakukan aksi puluhan ribu buruh pada tanggal 6 September 2022," ujar Iqbal kepada Kantor Berita Politik RMOL Sabtu (3/9).

 

Dia menuturkan, titik aksi akan terpusat di DPR RI dengan tuntutan meminta Pimpinan DPR RI memanggil para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian dalam menyikapi kenaikan harga BBM ini.

 

"Pimpinan DPR komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk Pansus atau Panja BBM," sambungnya menegaskan.

 

Tak cuma di Jakarta, Iqbal memastikan sejumlah kelompok serikat pekerja juga akan menggelar aksi secara serentak di 33 provinsi lainnya yang diorganisir oleh Partai Buruh dan KSPI.

 

"Antara lain akan dilakukan di Bandung, Semarang, Surabaya, Jogjakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Pekanbaru. Bengkuku, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak," tambahnya.

 

Kenaikkan sejumlah jenis BBM resmi diumumkan naik oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri terkait di Istana Merdeka, Jalan Medan Mereka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu siang (3/9).

 

Jokowi menuturkan, pemerintah sebenarnya ingin mempertahankan harga BBM tetap terjangkau bagi masyarakat, meski harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan hingga di atas 100 dolar AS per barel, atau lebih tinggi dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022 yang sebesar 63 dolar AS per barel.

 

"Pemerintah telah berbuat sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia," ujar Jokowi dikutip melalui siaran langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden.

 

Di samping itu, Jokowi menuturkan bahwa APBN Tahun 2022 sudah "ngos-ngosan" menanggung besaran subsidi BBM yang sudah naik tiga kali lipat, dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun.

 

Ditambah, mantan Walikota Solo ini mencatat sebesar 70 persen nilai subsidi BBM tersebut dinikmati oleh kelompok mampu yang memiliki mobil.

 

Oleh karenanya, berikut ini rincian keputusan Jokowi mengenai harga kenaikkan 3 jenis BBM yang telah resmi berlaku per pukul 14.30 WIB hari ini:

 

1. Pertalite dari dari Rp 7.650 per liter menjadi 10 ribu per liter

 

2. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter

 

3. Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. *


SANCAnews.id – Aparat kepolisian melakukan peninjauan dan pengamanan di sejumlah SPBU, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Hal tersebut menyusul pengumuman kenaikan harga BBM oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berlaku mulai siang tadi.

 

Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu Tri Nugraha mengatakan peninjauan dan pengamanan ini dilakukan berdasarkan perintah Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin untuk melihat ketersediaan dan mencegah panic buying oleh masyarakat saat pengumuman kenaikan harga BBM di Gunung Putri.

 

"Pengamanan dilaksanakan untuk menjaga ketertiban antrean dan mencegah adanya panic buying," kata Bayu dalam keterangannya, Sabtu (3/9/2022).

 

Dalam pengamanan ini, terdapat 14 SPBU yang dijaga oleh petugas. Sejauh ini, situasi dari SPBU di wilayah Gunung Putri terpantau masih aman dan kondusif.

 

"Hasil pemantauan keseluruhan, Alhamdulillah situasi antrean di semua SPBU berjalan lancar dan tertib dan tidak ada antrean yang panjang," tutupnya.

 

Berikut 14 SPBU di wilayah Gunung Putri yang dilakukan pengamanan kenaika harga BBM :

 

1. Karanggan

SPBU 34-16939 

 

2. Tlajung Udik

SPBU Jalan Raya Tlajung Udik

SPBU 34-16801 (Jalan Raya Narogong)

 

3. Bojong Nangka

SPBU Shell 3316901 KM 21.400

SPBU 34-16940 (SPBU Mini Kampung Bojong Nangka, Desa Bojong Nangka). (inews)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.