Kasus Brigadir J, Netizen Desak Kompolnas Benny Mamoto Diperiksa
SANCAnews.id –
Babak demi babak episode tewasnya Brigpol Yosua Hutabarat alias Brigadir J
menyeret berbagai pihak. Selain internal korps bhayangkara, pihak eksternal
juga ikut tersangkut kasus ini.
Dari pihak eksternal, Ketua Harian
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto diduga
merintangi proses penyidikan tewasnya Brigpol Yosua di rumah dinas mantan Kadiv
Propam Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Tudingan ini muncul setelah video
wawancara Irjen (Purn) Benny Mamoto viral di media sosial. Saat itu Benny
mengaku telah mendatangi langsung tempat kejadian perkara (TKP) dan menyatakan
tidak ada kejanggalan sama sekali dalam kasus tewasnya Brigadir J.
“Saya turun langsung, melihat
langsung bukti-bukti yang ada termasuk foto-foto yang ada,” kata Benny dalam
video wawacara dengan Kompas TV pada 13 Juli 2022, yang dilihat kembali
redaksi, Senin (8/8).
Dalam wawancara tersebut, Benny
menceritakan kronologi sebagaimana keterangan yang juga diberikan oleh Humas
Polri bahwa peristiwa ini bermula Brigadir J melakukan pelecehan seksual
terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sehingga akhirnya
terjadilah baku tembak antara Bhadara E dengan Brigadir J.
Namun, pernyataan Benny ini membuat
dirinya dituding oleh netizen menjadi bagian dari pihak yang merintangi
penyidikan, bahkan diduga ikut merusak barang bukti yang ada di TKP Komplek
Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Dalam video ini jelas Kompolnas dan
Benny Mamoto terlibat dalam perusakan barang bukti dan operasi senyap Ferdy
Sambo. Brutal sekali dan memalukan, Kompolnas harus diborgol nih. Jelas dia
menuduh pelecehan seksual yang tidak ada. Parah,” kata akun @Ibnxine yang
mengunggah video wawancara Benny Mamoto.
Tidak hanya itu, salah satu pengguna
twitter bernama Haji Umar Hasibuan meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo turut memeriksa pensiunan jenderal bintang dua Polri ini.
“Ayo pak @ListyoSigitP tolong periksa
bapak ini karena sudah duluan memberikan keterangan sebelum ada keterangan
resmi dari Mabes Polri,” kata Umar dengan akun twitter @UmarHasibuan77. (rmol)