SANCAnews.id – Satu dari beberapa keanehan yang
paling sering disorot dalam kasus penembakan Brigpol Nofriansyah Yosua
Hutabarat alias Brigadir J adalah soal luka.
Pihak keluarga dan pengacara mengklaim menemukan adanya luka
aneh yang disebut tak mirip dengan luka bekas tembakan senjata api.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, kini jurnalis senior
Kompas yakni Aiman Witjaksono menemukan fakta baru dalam keanehan jenazah
Brigadir J.
Fakta baru ini didapat setelah Aiman menemui langsung
keluarga Brigadir J mulai dari orangtua dan sanak saudara.
Aiman menjelaskan, berdasarkan kesaksian keluarga, lutut kaki
kanan Brigadir J ternyata tidak bisa diluruskan.
"Tak payah (bisa) pula kami lakukan," ujar salah
satu bibi Brigadir J kepada Aiman.
Pihak keluarga diketahui sudah beberapa kali mencoba
meluruskan lutut Brigadir J namun tetap tidak bisa.
Menurut keterangan dari Polri, Brigadir J tewas seusai baku
tembak melawan Bharada E tepat setelah Brigadir J melakukan pelecehan seksual
terhadap PC yang merupakan istri dari Irjen Ferdy Sambo yang pada saat kejadian
menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com dan Kompas.com,
namun kini pihak kuasa hukum keluarga Brigadir J telah mengeluarkan bukti
seputar luka aneh yang ada di jenazah Brigadir J.
Berikut ini adalah sejumlah keanehan luka Brigadir J menurut
keluarga dan kuasa hukum:
1. Kuku Dicabut
Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J menduga
kuat terjadi penyiksaan terhadap Brigadir J sebelum dibunuh.
"Kemudian kukunya dicabut, nah kita perkirakan dia masih
hidup waktu dicabut jadi ada penyiksaan," ujar Kamaruddin saat ditemui di
Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/7/2022).
2. Jeratan di Leher
Selain kuku yang dicabut, Kamaruddin turut menyoroti adanya
luka bekas jeratan di bagian leher Brigadir J.
"Di leher ada jeratan semacam tali, itu diduga dari
belakang kemudian ada sayatan, di hidung ada sayatan sampai dijahit, di bawah
mata ada beberapa sayatan, kemudian di bahu ada perusakan hancur ini,"
ungkap Kamaruddin.
"Oleh karena itu saya sangat yakin betul bahwa ini
adalah ulah psikopat, atau penyiksaan. Oleh karena itu kita menolak cara-cara
seperti ini di negara Pancasila," imbuh Kamaruddin.
3. Rahang Bergeser
Sebelumnya keinginan autopsi ulang terhadap Brigadir J
disuarakan oleh Roslin Simanjuntak selaku bibi Brigadir J.
"Tentu kita tidak terima ya karena disebut mati karena
peluru. Tapi di tubuh dia (Brigadir J), ditemukan luka sayatan, pukulan benda
tumpul, dan rahangnya bergeser," kata Roslin, Senin (18/7/2022).
"Untuk membuktikan kalau memang Yosua mati ditembak,
maka perlu autopsi dan visum ulang," kata Roslin.
4. Luka Sayatan hingga Memar
Sebelumnya, Kamaruddin menunjukkan potret jenazah Brigadir J
yang diambil diam-diam oleh pihak keluarga.
Ia mengatakan bahwa luka-luka yang muncul di situ terindikasi
sebagai hasil tindak penganiayaan.
Kamaruddin meyakini bahwa Brigadir J menjadi korban dari
pembunuhan berencana yang dilakukan sekelompok orang.
Karenanya, pada Senin (18/7/2022), ia berserta tim melaporkan
dugaan tersebut serta membawa bukti berkas dan sejumlah foto ke Bareskrim
Polri, Jakarta.
"Barang bukti berikutnya itu adalah berupa foto. Jadi
foto ini (diambil-red) ketika polisi lengah, dengan alasan mau menambah
formalin maka tiba-tiba para wanita saksi-saksi yang pemberani mereka buru-buru
membuka bajunya kemudian memfoto dan memvideokan," ungkap Kamaruddin
seperti ditayangkan kanal YouTube KOMPASTV, Senin (18/7/2022).
Keluarga pun menemukan sejumlah luka sayatan, luka tembak,
memar dan pergeseran rahang serta luka patah di bagian jari manis Brigadir J.
"Ada luka di bahu, ada luka sayatan di kaki, ada luka di
telinga, kemudian ada luka sayatan di belakang, kemudian ada luka di jari,
kemudian membiru di kanan kiri, dan tulang rusuk," beber Kamaruddin.
"Kemudian ada luka menganga di bahu."
Ia lalu menunjukkan luka bekas peluru di bagian dada Brigadir
J, dan memperlihatkan bekas jahitan panjang di dekat leher.
"Ada lagi ditemukan luka di bawah dagu, sama jahitan
juga," tutur Kamaruddin.
Tak hanya itu, bagian telinga kanan korban juga dikatakan
mengalami pembengkakan dengan luka bekas senjata tajam di bagian belakangnya.
"Kemudian ditemukan lagi luka yang sangat menganga dan
masih mengeluarkan darah di bagian perut," imbuhnya.
Terakhir, Kamaruddin menunjukkan luka lebam yang cukup besar
di daerah tulang rusuk jenazah. (tribun)