Latest Post



SANCAnews.id – Kasus penembakan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J berbuntut panjang. Salah satunya adalah desakan untuk menonaktifkan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

 

Jika Kapolda Metro Jaya terbukti menghalangi penyidikan kasus penembakan Brigadir J, maka layak untuk dinonaktifkan agar proses pengusutan kasus ini objektif, transparan dan akuntabel.

 

“Kalau terbukti ikut menghalangi penyidikan atau merekayasa ya ada baiknya juga (dinonaktifkan)," tegas Pengacara Keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (22/7).

 

Kamaruddin berharap, Fadil tidak melakukan upaya menghalangi penyidikan. Karena bagi dia, siapapun polisi yang melakukan itu, terlepas dari jabatannya dan tanpa pandang bulu, harus dinonaktifkan.

 

“Iya, betul (siapapun yang menghalangi penyidikan),” tegas Kamaruddin.

 

Senada dengan itu, Politisi Senior Arief Poyuono juga menilai Kapolda Metro Jaya layak dinonaktifkan agar pengusutan kasus penembakan Brigadir J.

 

Pasalnya, Fadil terlihat berpelukan erat dengan Kadiv Propam Polri nonaktif Ferdy Sambo seperti film teletubies usai insiden penembakan Brigadir J.

 

“Kadiv Propam (Irjen Ferdy Sambo), Kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) (Brigjen Pol Hendra Kurniawan) dan Kapolres Jakarta Selatan (Kombes Pol Budhi Herdi Susianto) di-nonaktifkan dalam peristiwa tewasnya Brigadir J, lalu bagaimana dengan Kapolda Metro Jaya yang berpelukan dengan Ferdy Sambo kayak film teletubies?” ujar Arief kepada wartawan, Jumat (22/7).

 

“Apa iya Beliau (Fadil) saat pengaturan rekayasa peristiwa pembunuhan Brigadir J tidak tahu ya dan tidak turut dilaporkan oleh Kapolres Jaksel ya,” imbuhnya.

 

Namun, untuk memastikan hal tersebut, kata Arief, Fadil sedianya dinonaktifkan sementara dari jabatan Kapolda Metro Jaya. Apalagi, kata dia, Polda Metro Jaya juga terlibat dalam proses penyidikan kasus ini.

 

“Kalau mau fair sih dan penyelidikan peristiwa tewas Brigadir J lebih independen, seperti Kapolda Metro Jaya dinonaktifkan,” pungkas Arief.

 

Desakan menonaktifkan bahkan mencopot Irjen Fadil Imran dari jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya terkait kasus Brigadir J juga menggema di media sosial.

 

Tagar #CopotJugaFadil menjadi treding topic di twitter hari ini. Hingga Jumat (22/7), tagar #CopotJugaFadil bertengger di urutan kedua trending topic dan ditwit oleh 14.800 netizen. (rmol)




SANCAnews.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali merosot. Kini nilainya per dolar melemah ke level Rp15.036 di perdagangan pasar spot pada Kamis (21/7) sore. Mata uang Garuda melemah 47 poin atau 0,31 persen dibandingkan sebelumnya.

 

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.017 per dolar AS atau melemah dari sebelumnya sebesar Rp14.986 per dolar AS.

 

Mayoritas mata uang Asia tampak variatif. Baht Thailand melemah 0,44 persen, ringgit Malaysia melemah 0,44 persen, yen Jepang melemah 0,29 persen dan yuan China melemah 0,13 persen.

 

Begitu pun dengan peso Filipina yang melemah 0,11 persen. Dolar Singapura melemah 0,04 persen. Sedangkan won Korea Selatan menguat 0,38 persen, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.

 

Sementara mayoritas mata uang utama di negara maju melemah. Rinciannya, euro Eropa melemah 0,02 persen, poundsterling Inggris melemah 0,38 persen, dolar Kanada melemah 0,21 persen, franc Swiss melemah 0,20 persen, dan dolar Australia melemah 0,32 persen.

 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan indeks dolar AS melemah hari ini karena investor memperdebatkan pembuat kebijakan ECB akan memberikan sinyal kenaikan 25 poin atau setengah poin untuk mengekang inflasi.

 

Analis DCFX Lukman Leong menuturkan rupiah melemah setelah BI mempertahankan suku bunga. Rupiah juga masih akan tertekan besok dengan pelaku pasar mengantisipasi pertemuan the Fed pekan depan.

 

"Imbal hasil obligasi AS telah perlahan meningkat beberapa minggu terakhir oleh ekspektasi sikap yang lebih hawkish dari the Fed apalagi setelah data menunjukkan inflasi bulan Juni AS melejit ke 9,1 persen," ujar Lukman.

 

Untuk besok, Lukman memperkirakan rupiah berada di rentang Rp14960 hingga Rp15.100 per dolar AS. (lawjustice)




SANCAnews.id – Kompetensi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diragukan dalam mengelola kebijakan ekonomi fiskal negara. Alasanya, karena dia meralat pernyataan sebelumnya, yakni saat mengklaim Indonesia dalam kondisi baik-baik saja di tengah ancaman krisis global.

 

Salah satu pihak yang meragukan kompetensi Sri Mulyani ialah Direktur Poitical and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie.

 

"Menteri Sri Mulyani awalnya mengatakan kondisi ekonomi Indonesia baik-baik saja dan aman, tapi akhirnya dia meralat pernyataannya sendiri," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/7).

 

Jerry yang merupakan doktor lulusan Global American Institute teringat pada April lalu, tepatnya saat Sri Mulyani menyebut kondisi ekonomi nasional masih bisa beranjak pulih di saat banyak negara lain mengalami resesi.

 

"Pekan lalu ekonomi kita disebut-sebut tak akan bernasib sama seperti Sri Lanka. Tapi pada 14 Juli, dia (Sri Mulyani) menyatakan Indonesia terancam ikuti jejak Sri Lanka karena terancam resesi," katanya.

 

Maka dari itu, Jerry menganggap Sri Mulyani tidak mampu mengelola kebijakan fiskal, khususnya soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang memiliki defisit di atas 3 persen.

 

"Di sinilah terlihat dia tak punya based competence and expert dalam dunia ekonomi moneter, makro, mikro sampai fiskal," tuturnya.

 

"Kalau dia cerdas dan cekatan, pasti dia mampu meramal dan membaca sama seperti ramalan ekonom ternama Rizal Ramli pada tahun 1998 dimana akan terjadi krisis ekonomi dan itu terjadi," demikian Jerry menutup. *




SANCAnews.id – Pihak Polresta Serang Kota menangkap aktris sensasional Nikita Mirzani saat berada di kawasan Senayan City, Jakarta.  Aksi penjemputan Nikita itu pun direkam oleh H. Ramdan Alamsyah dan diunggah melalui akun instagram pribadinya @ramdanalamsyah.id dengan durasi 1.42 detik. 

 

Ramdan turut membenarkan adanya penangkapan oleh pihak kepolisian terhadap Nikita di kawasan Senayan City.  Pasalnya, Ramdan mengaku sempat melakukan konfirmasi terkait penangkapan itu kepada Kuasa Hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid. 

 

"Iya tadi sebenarnya gini gua lagi di mal kan, karena mobil gua parkir di Vallet (parking) Senayan City gua lagi mau ambil mobil. Sambil nunggu mobil gua datang, tiba-tiba di depan gua ada kira-kira 10 meter ramai-ramai, gua nanya ada apaan tuh bang, itu bang Nikita ditangkap," kata Ramdan saat dikonfirmasi Tvonenews.com, Jakarta, Kamis (21/7/2022). 

 

Ramdan mengatakan penangkapan tersebut dilakukan pihak kepolisian secara cepat hingga tak banyak menyita perhatian warga yang ada di lokasi.  Menurutnya pihak kepolisian menjemput Nikita dengan menyertakan dua anggota Polisi Wanita (Polwan). 

 

Menurutnya, penangkapan dilakukan secara humanis oleh sejumlah pihak kepolisian yang berada di lokasi.  "Polisi yang datang ada yang bawa map merah, ada Polwannya dua yang megang (Nikita).

 

Akhirnya dibawa di dalam mobil hitam polisi dengan dua mobil," kata Ramdan. 

"Polisi sangat humanis sekali walau di depan umum tapi sangat menjaga etika tidak ada pemaksaan. Dan Nikita juga sangat kooperatif langsung mengikuti," sambungnya.

 

Sebelumnya, sebuah rekaman video tersiar melalui akun instagram @ramdanalamsyah.id dengan durasi 1.42 detik.  Dalam rekaman video tersebut sosok artis sensional Nikita Mirzani dengan mengenakan kemeja warna putih dan celana jeans sedang dikerubungi sejumlah pria bertubuh tegap. 

 

Dalam unggahan video tersebut, sang pemilik akun instagram itu turut menyertakan lokasi perekaman yang berada di kawasan Senaya City.  Tak lupa unggahan tersebut turut diaertai deskripsi yang bertuliskan "Hasbunallah wa Ni'mal Wakil Ni'mal Maula Wani'mannasir".

 

Diketahui, Nikita Mirzani terseret dugaan kasau tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan pencemaran nama baik dengan pelapor Mahendra Dito. Kasus tersebut dilaporkan pihak pelapor kepada pihak Polresta Serang Kota. Sebelum menjemput paksa Nikita, pihak kepolisian terlebih dahulu menggeledah rumah aktris sensasional itu yang berada di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (15/7/2022). (tvOne)



SANCAnews.id – Kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak, meragukan hasil autopsi RS Polri terkait kasus baku tembak sesama polisi di rumah singgah, Irjen Ferdy Sambo, di Komplek Polri Duren Tiga No. 46 Kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB.

 

Menurutnya, autopsi ulang terhadap Brigadir J alias Yosua Hutabarat, perlu dilakukan ulang dengan melibatkan sejumlah pihak di luar polri, seperti Rumah Sakit militer, pemerintah, dan swasta.

 

"Kami meragukan apa yang dilakukan RS Polri soal hasil autopsi Brigadir Yosua. Itu yang mendasari kami minta autopsi ulang," ujar Kamaruddin Simanjuntak di Bareskrim Polri, Rabu (20/7/2022). 

 

Kamaruddin menjelaskan pihak luar RS Polri, seperti Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Laut, Udara, dan RS Cipto Mangunkusumo dan pihak swasta harus dilibatkan dalam timsus baru tersebut. 

 

Sebab, dia mengaku dokter forensik dari beberapa rumah sakit tersebut akan menjelaskan hasil autopsi Brigadir J, secara transparan tanpa ada yang mengintervensi. "Untuk hasil kredibel, beberapa dokter forensik di sejumlah rumah sakit itu perlu dibentuk kapolri guna hasil memperjelas kasus tewasnya Brigadir J," jelasnya.

 

Adapun Kamaruddin mengatakan hasil autopsi Brigadir J diduga tidak sesuai fakta. Oleh karena itu, dia mendesak Polri mampu membentuk tim baru yang kredibel guna melakukan autopsi ulang Brigadir J.

 

"Jadi, kami ingin ada tim khusus baru terdiri dari beberapa dokter forensik dari rumah sakit di luar Polri. Itu kami tunggu," imbuhnya. (tvOne)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.