Latest Post


 

SANCAnews.id – Dua prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH tertembak setelah bersama rombongan pengantar logistik kembali ke posnya di sekitar Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

 

Rombongan dihadang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), sehingga terjadi baku tembak.

 

"Peristiwa terjadi di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Sabtu (30/4/2022) sekitar pukul 00.15 WIT," kata Danrem 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gestoro, melansir Antara, Sabtu (30/4/2022).

 

Awalnya prajurit berjumlah 10 orang dipimpin Lettu Inf A Mizam dengan menggunakan truk melakukan serah terima pasukan, Jumat (29/4/2022) malam dari Pos Makodim Ilaga menuju Pos Wuloni guna mengantar logistik.

 

Saat kembali ke Ilaga, rombongan dihadang sehingga terjadi baku tembak. Akibatnya Sertu Sudirno terkena tembakan di siku tangan kanan dan Praka Zubaidi terkena tembakan di hidung sebelah kanan tembus di bibir atas sebelah kiri.

 

"Saat ini keduanya dievakuasi ke Timika," tukasnya.

 

Diketahui, Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha merupakan batalyon infanteri elite organik di bawah Kodam IV/Diponegoro. (suara)



 

SANCAnews.id – Momen mudik lebaran selalu menjadi hal yang dinantikan. Ada saja kenangan dan peristiwa tak terduga selama perjalanan dilakukan.

 

Para pemudik biasanya menggunakan dua cara untuk menempuh perjalanan menuju ke kampung halaman, yakni menggunakan transportasi umum seperti bis, kereta, pesawat hingga kapal, atau menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun motor.

 

Sebuah video postingan akun media sosial Instagram @andreli_48 mengabadikan momen seorang pemudik menggunakan mobil ambulance sebagai kendaraannya.

 

Meski sempat dihadang petugas kepolisian di salah satu pos jalur arus mudik, namun beruntung hanya teguran dan saran yang didapat pemudik ini.

 

Dalam cuplikan video yang beredar, tampak seorang pemudik yang dihentikan oleh petugas kepolisian di salah satu pos diberikan saran untuk menutup tanda ambulance pada mobilnya.

 

Petugas tidak memberikan sanksi tilang maupun memutar balik pemudik tersebut, melainkan memberikan arahan agar menutup tanda yang bisa membuat warga salah paham nantinya.

 

"Selamat siang kami melaporkan telah mengamankan satu unit ambulance, karena digunakan untuk mobil, maka kami lakukan edukasi untuk tulisan ambulance dan rotator kita tutup," ungkap petugas kepolisian yang berada dalam video tersebut.

 

Dijelaskan dalam kronologi, bahwa saat petugas memberhentikan mobil ambulance tersebut, ternyata di dalamnya terdapat satu keluarga berisi suami istri beserta anak anak mereka berikut barang-barang bawaan.

 

Mengetahui kenyataan mobil itu digunakan untuk pulang kampung, maka petugas memberikan edukasi.

 

Pria pemudik yang mengenakan peci berwarna hitam lalu mengikuti arahan petugas dan memasang lakban kuning di atas tulisan ambulance tersebut.

 

"Terimakasih pak tegurannya, tidak dipersulit, semoga semua diberi kelancaran," tulis dalam caption.

 

Postingan ini lantas menuai pro kontra dari warganet yang melihatnya, ada yang setuju dengan tindakan tersebut, ada pula yang tetap menganggapnya sebagai kesalahan.

 

"Lakban hitam pak biar gak keliatan," saran akun lain @yogia***.

 

"Terimakasih polisi baik," tambah akun @rahman***.

 

"Pake lakban hitam pak, itu mah masih keliatan percuma ditutup," timpal @pitere***.

 

"Harusnya gak boleh itu, orang yang mau make ambulance untuk angkut orang sekarat di Klaten gak boleh, kok ini untuk mudik boleh," sanggah akun @aben***.

 

"Itu ambulance swasta, bukan ambulance milik pemerintah, mobil pribadi yang dijadikan untuk ambulance," bela akun lain @sendy***. (suara)



 

SANCAnews.id – Satu unit bus pengangkut sejumlah pemudik yang tergabung dalam Forum Komunikasi Minang Bersatu (FKMB) Keluarga Besar Pantai Air Manis, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan terbalik, Senin (2/5/2022).

 

Dua orang penumpang dilaporkan tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Kelok PU, jalan Padang-Solok, tepatnya di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

 

Kejadian itu dibenarkan Kapolsek Lubuk Kilangan Kompol Lija Nesmon. Menurutnya, kecelakaan berawal saat bus yang membawa rombongan pulang basamo sebanyak 32 orang itu, melaju dari Solok menuju Kota Padang.

 

Naasnya, setiba di lokasi, sopir bus bernama Ridwan (45), tidak menguasai medan jalan sehingga laju bus tidak terkendali.

 

"Ketika di kelok PU di atas pencucian bintang Ladang Padi, bus menabrak tiang listrik lalu terbalik dengan posisi roda di atas," terang Kapolsek, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com.

 

Pasca kejadian, kata Lija Nesmon, seorang saksi bernama Hanafi (65), langsung melapor ke Pos Pam Ketupat Ladang Padi.

 

Peristiwa naas itu merenggut dua nyawa dan sebanyak 30 orang lainnya beserta sopir bus mengalami luka ringan.

 

"Korban yang meninggal dua orang anak kecil berusia 2 tahun dan 3 tahun. Mereka anak dari penumpang bus," terangnya.

 

Korban kecelakaan langsung dievakuasi ke Semen Padang Hospital untuk mendapatkan perawatan. (suara)



SANCAnews.id – Momentum Hari Raya Idulfitri selalu identik dengan pembagian hadiah uang dan biasa disebut tunjangan hari raya (THR), yang tidak hanya dielu-elukan kaum pekerja tapi juga warga yang tidak memiliki pekerjaan.

 

Hal itu nyata terlihat pada pelaksanaan Sholat Idulfitri 1443 Hijriyah di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, Senin pagi (2/5).

 

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di Gerbang 2 atau Gate Al-Ghaffar Masjid Istiqlal, terdapat belasan orang dari kalangan ibu-ibu lanjut usia (Lansia) hingga anak-anak.

 

Mereka menunggu jamaah Sholat Idulfitri pulang untuk mendapat seberapa pun uang yang diberikan kepadanya.

 

Terbukti, seusai Sholat Ied selesai terdapat jamaah yang memberikan uang kepada ibu-ibu lansia dan anak-anak yang menunggu di Gate Al-Ghaffar.

 

"Selamat lebaran ya Bu, ini ada sedikit rezeki, " ujar seorang ibu jemaah Sholat Ied di Istiqlal.

 

Para pemburu THR ini menyiapkan kantong plastik atau botol air mineral untuk dijadikan tempat uang yang diberikan oleh para jemaah.

 

Hingga pukul 09.00 WIB, belasan pemburu THR ini masih bertahan di pintu gerbang Masjid Istiqlal. Karena banyak jemaah yang masih memberikan uang meski hanya dalam bentuk recehan, misalnya Rp. 2.000. (rmol)



 

SANCAnews.id – Jumlah jemaah yang menggelar salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta membludak pada Senin (2/5/2022) pagi. Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, jemaah Masjid Istiqlal melebihi kapasitas. Dia menyebut kurang lebih jemaah yang hadir 300 ribu.

 

"Alhamdulillah, kesan mereka sangat puas walaupun macet, karena saya perkirakan tadi bisa sampai 300 ribu," katanya kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

 

Nasaruddin mengatakan kapasitas full Masjid Istiqlal sebanyak 250 ribu, sedangkan pada gelaran salat Idul Fitri tahun ini, Istiqlal hanya menyediakan kapasitas 150 ribu. Dia menyebut pelataran di halaman Istiqlal pun dipenuhi oleh jemaah.

 

"Kapasitasnya 250 ribu, tapi tadi itu sampai di jalan masuk depan Katedral penuh semua. Pelataran-pelataran yang biasa dipakai pameran itu dipenuhi semua. Jam 07.03 WIB ditutup, jadi belum lagi dapat informasi nggak bisa nembus Istiqlal karena orang sudah padati tengah jalan," jelas dia.

 

Sebagian jemaah memilih memarkirkan kendaraan mereka di Monas. Nasaruddin menyebut hal itu menjadi evaluasi Masjid Istiqlal untuk ke depannya.

 

"Bayangkan mereka sampai parkir di Monas, itu evaluasi buat kami buat ke depan dengan kapasitas basement parkir tidak mencukupi. Itu penuh dari ujung utara sampai selatan, besar sekali, tapi tidak bisa tertampung semua," katanya.

 

"Oleh karena itu, saya mohon maaf yang tidak dapat menembus Istiqlal, karena tengah jalan dipakai orang parkir, jadi tidak bisa masuk," lanjutnya.

 

Lebih lanjut, karena padatnya jemaah di Masjid Istiqlal, Wakil Presiden Ma`ruf Amin pun sempat terhalang saat akan memasuki Masjid Istiqlal. Selain itu, juga dirasakan oleh Ketua Umum Baznas Noor Achmad, yang harus menaiki ojek.

 

"Pak Wapres sempat terhalang, khatibnya (Ketua Umum Baznas) tuh naik ojek, ketahan. Jadi kami sudah siapkan semua kalau seandainya khatibnya berhalangan sampai tiga opsi kami. Jadi tidak boleh bermasalah hanya karena opsi pertama bermasalah," tuturnya. (lawjustice)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.