Latest Post



SANCAnews.id – Pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat, bisa jadi turut membahas posisi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

 

Pasalnya, belakangan ini LBP banyak dikritisi oleh para petinggi PDIP. Banteng moncong putih nampaknya sudah tidak menginginkan LBP lagi dalam kabinet Presiden Jokowi lantaran terlalu dominan dalam berbagai urusan.

 

Begitu analisa pengamat politik Jamiluddin Ritonga ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, menyinggung ihwal pertemuan dua ketua umum partai besar tersebut, Selasa (3/5).

 

"Indikasi itu dapat dilihat dari sebelum bertemu Megawati, Prabowo terlebih sahulu bertemu Presiden Joko Widodo di Yogyakarta. Hal ini menguatkan dugaan Prabowo membawa misi untuk menyelesaikan persoalan memanasnya hubungan PDIP dengan Jokowi akibat dominannya peran LBP,” kata Jamiluddin.

 

Mantan Dekan FIKOM IISIP ini menambahkan, Presiden Jokowi nampaknya meminta Prabowo Subianto untuk meluluhkan hati Megawati. Indikasi itu, bisa menjadi benar karena dalam pertemuan itu juga dihadiri Kepala BIN Budi Gunawan.

 

"Sosok ini sangat dipercaya Megawati sehingga menguatkan dugaan ada hal genting yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Jadi, Prabowo diduga membawa misi dari Jokowi untuk dapat menyelesaikan persoalan LBP. Harapannya, Megawati dapat menerima LBP tetap ada di kabinet Jokowi,” katanya.

 

Menurutnya, hal itu perlu bagi Presiden Jokowi, karena tidak ingin kehilangan PDIP sebagai partai utama koalisi.

 

"Bagi Jokowi, tanpa PDIP kabinetnya akan rapuh. Hal ini tentu tidak dikehendaki setidaknya hingga berakhirnya mas jabatannya pada tahun 2024,” imbuhnya.

 

Sementara itu, jika Presiden Joko Widodo kehilangan LBP maka kabinet Indonesia Maju tidak akan lagi kokoh.

 

"Jokowi juga tidak ingin kehilangam LBP. Karena LBP bagi Jokowi adalah pilar utama kabinet yang dipimpinnya. Tanpa LBP, kabinetnya juga akan rapuh,” katanya.

 

"Tampaknya misi itulahnya yang dibawa Prabowo ke Teuku Umar. Masalahnya apakah Prabowo berhasil? Kiranya waktu yang akan menjawabnya,” pungkasnya. (*)



 

SANCAnews.id – Sudah menjadi hal wajar jika silaturahmi Idulfitri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Jakarta memunculkan banyak spekulasi di kalangan politisi.

 

Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma mengatakan, spekulasi itu menjadi semakin wajar karena Prabowo sebelum bertemu Megawati, juga menemui Presiden Joko Widodo di Istana NEgara Yogyakarta.

 

“Meski Pak Prabowo mengaku pertemuannya dengan Presiden Jokowi cuma bersilaturrahmi dan berbincang ringan sambil makan bakso, opor dan tempe bacem, tapi kita tidak bisa menutup munculnya macam-macam anggapan atas apa yang tersembunyi di balik pertemuan itu,” ujar Lieus kepada wartawan, Selasa (3/5).

 

Pasalnya, kata Lieus, apa yang berlangsung di Yogyakarta itu bukan hal yang biasa. Pasalnya, selama ini Presiden Jokowi selalu berlebaran dan menerima kunjungan para menteri di Jakarta dan di kediamannya di Solo.

 

"Tapi kini dia malah Sholat Ied dan berlebaran di Yogya. Ditambah pula, hanya Menhan Prabowo Subianto yang diterimanya di hari lebaran pertama itu. Tentu ini pasti ada apa-apanya,” katanya.

 

Lanjut Lieus, usai bertemu Presiden Jokowi, Prabowo langsung terbang ke Jakarta dan bertemu Megawati Soekarnoputri.

 

“Menurut saya ini hal yang tidak biasa. Apalagi jika dikaitkan dengan pernyataan mantan Kepala BIN, Syamsir Siregar yang meminta masyarakat memperhatikan situasi setelah lebaran,” jelas Lieus.

 

Sama dengan kunjungannya ke Presiden Jokowi, kata Lieus lagi, Prabowo juga mengaku kedatangannya ke kediaman Megawati adalah untuk bersilaturrahmi dalam rangka lebaran Idul Fitri.

 

Dia menengarai pasti ada agenda amat serius yang dibicarakan ketiga tokoh tersebut di balik silaturrahmi Idulfitri tersebut.

 

“Semoga yang dibicarakan mereka menyangkut hajat hidup rakyat dan terkait dengan hal-hal penting terkait kehidupan berbangsa dan bernegara,” harap Lieus.

 

Apalagi, tambah Lieus, Prabowo Subianto sendiri hanya mengatakan dirinya dan Presiden Jokowi optimistis menghadapi tahun yang akan datang tanpa menjelaskan apa yang dimaksudkannya dengan optimistis itu.

 

Disinggung apa bentuk riil dari harapannya itu, Lieus mencontohkan sejumlah isu dan kegaduhan politik yang berkembang akhir-akhir ini.

 

“Ya, dari soal kenaikan harga-harga sampai reshuffle menteri dan pembantu presiden yang suka buat gaduh itu,” pungkasnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Dua prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH tertembak setelah bersama rombongan pengantar logistik kembali ke posnya di sekitar Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

 

Rombongan dihadang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), sehingga terjadi baku tembak.

 

"Peristiwa terjadi di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Sabtu (30/4/2022) sekitar pukul 00.15 WIT," kata Danrem 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gestoro, melansir Antara, Sabtu (30/4/2022).

 

Awalnya prajurit berjumlah 10 orang dipimpin Lettu Inf A Mizam dengan menggunakan truk melakukan serah terima pasukan, Jumat (29/4/2022) malam dari Pos Makodim Ilaga menuju Pos Wuloni guna mengantar logistik.

 

Saat kembali ke Ilaga, rombongan dihadang sehingga terjadi baku tembak. Akibatnya Sertu Sudirno terkena tembakan di siku tangan kanan dan Praka Zubaidi terkena tembakan di hidung sebelah kanan tembus di bibir atas sebelah kiri.

 

"Saat ini keduanya dievakuasi ke Timika," tukasnya.

 

Diketahui, Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha merupakan batalyon infanteri elite organik di bawah Kodam IV/Diponegoro. (suara)



 

SANCAnews.id – Momen mudik lebaran selalu menjadi hal yang dinantikan. Ada saja kenangan dan peristiwa tak terduga selama perjalanan dilakukan.

 

Para pemudik biasanya menggunakan dua cara untuk menempuh perjalanan menuju ke kampung halaman, yakni menggunakan transportasi umum seperti bis, kereta, pesawat hingga kapal, atau menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun motor.

 

Sebuah video postingan akun media sosial Instagram @andreli_48 mengabadikan momen seorang pemudik menggunakan mobil ambulance sebagai kendaraannya.

 

Meski sempat dihadang petugas kepolisian di salah satu pos jalur arus mudik, namun beruntung hanya teguran dan saran yang didapat pemudik ini.

 

Dalam cuplikan video yang beredar, tampak seorang pemudik yang dihentikan oleh petugas kepolisian di salah satu pos diberikan saran untuk menutup tanda ambulance pada mobilnya.

 

Petugas tidak memberikan sanksi tilang maupun memutar balik pemudik tersebut, melainkan memberikan arahan agar menutup tanda yang bisa membuat warga salah paham nantinya.

 

"Selamat siang kami melaporkan telah mengamankan satu unit ambulance, karena digunakan untuk mobil, maka kami lakukan edukasi untuk tulisan ambulance dan rotator kita tutup," ungkap petugas kepolisian yang berada dalam video tersebut.

 

Dijelaskan dalam kronologi, bahwa saat petugas memberhentikan mobil ambulance tersebut, ternyata di dalamnya terdapat satu keluarga berisi suami istri beserta anak anak mereka berikut barang-barang bawaan.

 

Mengetahui kenyataan mobil itu digunakan untuk pulang kampung, maka petugas memberikan edukasi.

 

Pria pemudik yang mengenakan peci berwarna hitam lalu mengikuti arahan petugas dan memasang lakban kuning di atas tulisan ambulance tersebut.

 

"Terimakasih pak tegurannya, tidak dipersulit, semoga semua diberi kelancaran," tulis dalam caption.

 

Postingan ini lantas menuai pro kontra dari warganet yang melihatnya, ada yang setuju dengan tindakan tersebut, ada pula yang tetap menganggapnya sebagai kesalahan.

 

"Lakban hitam pak biar gak keliatan," saran akun lain @yogia***.

 

"Terimakasih polisi baik," tambah akun @rahman***.

 

"Pake lakban hitam pak, itu mah masih keliatan percuma ditutup," timpal @pitere***.

 

"Harusnya gak boleh itu, orang yang mau make ambulance untuk angkut orang sekarat di Klaten gak boleh, kok ini untuk mudik boleh," sanggah akun @aben***.

 

"Itu ambulance swasta, bukan ambulance milik pemerintah, mobil pribadi yang dijadikan untuk ambulance," bela akun lain @sendy***. (suara)



 

SANCAnews.id – Satu unit bus pengangkut sejumlah pemudik yang tergabung dalam Forum Komunikasi Minang Bersatu (FKMB) Keluarga Besar Pantai Air Manis, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan terbalik, Senin (2/5/2022).

 

Dua orang penumpang dilaporkan tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Kelok PU, jalan Padang-Solok, tepatnya di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

 

Kejadian itu dibenarkan Kapolsek Lubuk Kilangan Kompol Lija Nesmon. Menurutnya, kecelakaan berawal saat bus yang membawa rombongan pulang basamo sebanyak 32 orang itu, melaju dari Solok menuju Kota Padang.

 

Naasnya, setiba di lokasi, sopir bus bernama Ridwan (45), tidak menguasai medan jalan sehingga laju bus tidak terkendali.

 

"Ketika di kelok PU di atas pencucian bintang Ladang Padi, bus menabrak tiang listrik lalu terbalik dengan posisi roda di atas," terang Kapolsek, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com.

 

Pasca kejadian, kata Lija Nesmon, seorang saksi bernama Hanafi (65), langsung melapor ke Pos Pam Ketupat Ladang Padi.

 

Peristiwa naas itu merenggut dua nyawa dan sebanyak 30 orang lainnya beserta sopir bus mengalami luka ringan.

 

"Korban yang meninggal dua orang anak kecil berusia 2 tahun dan 3 tahun. Mereka anak dari penumpang bus," terangnya.

 

Korban kecelakaan langsung dievakuasi ke Semen Padang Hospital untuk mendapatkan perawatan. (suara)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.