Latest Post


 

SANCAnews.id – Beredar sebuah video yang menampilkan detik-detik pembongkaran posko mudik FPI (Front Persaudaraan Islam) di Cikarang. Disebutkan, posko mudik tersebut dibongkar oleh Polsek Cikarang Barat.

 

Video tersebut diunggah oleh pengguna media sosial salah satunya akun twitter @Ravispa_STB, seperti dilihat pada Kamis (28/04/2022).

 

Akun tersebut munuturkan pembongkaran posko mudik FPI lantaran aparat terusik dengan banner di posko ormas Islam tersebut.

 

“POSKO MUDIK EFPEI DI USIK. Rezim panik. Sllu cari alasan klasik Hanya krn banner mereka terusik,” cuit netizen Ravispa_STB.

 

“Nampak jelas mereka munafik Wajib dilawan dengan akal atau dengan fisik,” tuturnya.

 

Adapun dalam video itu juga terdengar keterangan dari pria perekam video tersebut. Ia mengatakan, aparat membongkar posko mudik FPI itu dengan alasan mengganggu kelancaran lalu lintas.

 

Padahal, kata sang perekam video, posko mudik yang dipenuhi spanduk FPI dan Habib Rizieq Shihab itu sama sekali tak mengganggu arus lalu lintas.

 

“Posko mudik FPI dibongkar oleh aparat dengan alasan mengganggu arah lalu lintas padahal tidak sama sekali mengganggu jalan,” ujar perekam video. (gelora)


 

SANCAnews.id – Beredar sebuah video yang menampilkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono tengah terbaring sakit.

 

Tidak diketahui persis di mana rumah sakit yang merawat mantan Ketua Umum PKPI tersebut.

 

Dalam video tersebut, Hendropriyono tengah dijenguk oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang mengenakan seragam TNI beserta sejumlah perwira tinggai AD lainnya.

 

Di video itu, percakapan antara Jenderal Dudung dengan seniornya itu penuh kelembutan, Dudung memberikan semangat kepada Hendropriyono.

 

"Banyak-banyak istirahat yah, cepat sembuh," katanya dinukil dari video tersebut.

 

Sementara, Hendropriyono terbaring sakit dan bisa berkomunikasi dengan Jenderal Dudung.

 

"Terimakasih," ucap Hendro lirih.

 

Hingga dini hari ini, video itu sudah ditonton 1.174 viewer.

 

Sementara itu, tim Warta Ekonomi hingga hari ini masih menghubungi putera Hendropriyono untuk mengonfirmasi kebenaran video tersebut. (wartaekonomi)



 

SANCAnews.id – Pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedianya terus melakukan upaya perbaikan kinerja dalam menjalankan pemerintahannya agar publik merasakan manfaat dari pemerintah.

 

Itu antara lain untuk menyikapi tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi yang terus mengalami penurunan sebagaimana rilis survei Charta Politica.

 

"Ini saya kira instrospeksi bagi pemerintah, tentu kita juga berharap di pemerintah secara optimal melakukan langkah-langkah sehingga berbagai permasalahan di masyarakat bisa terselesaikan secara keseluruhan," ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (28/4).

 

Syaikhu menilai wajar apabila dalam sebuah survei nasional tingkat kepercayaan publik bersifat fluktuatif seiring kebijakan yang diberlakukan. Namun begitu, pemerintah harus tetap melakukan upaya koreksi agar terus mengalami perbaikan. 

 

"Jadi survei memang naik turun biasa. Ini juga menjadi sebuah cerminan masalah apa yang diungkap dirilis oleh survei menjadi bahan instrospeksi bagi kita semuanya," tuturnya.

 

"Survei itu turun mestinya harus ada upaya-upaya ke depan untuk melakukan perbaikan," demikian Syaikhu.

 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi terus mengalami penurunan.

 

Itu setidaknya terlihat pada April 2022 hanya 62,9 persen responden yang mengaku puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.

 

Sementara pada Januari dan Februari 2022, angkanya secara berurutan mencapai 71,7 persen dan 65,3 persen.

 

"Mayoritas responden masih menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, akan tetapi tingkat kepuasan ini mengalami penurunan cukup jauh sejak Januari 2022," kata Yunarto dalam keterangan tertulis, Senin lalu (25/4). (rmol)



 

SANCAnews.id – Gelombang protes terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo selama beberapa bulan belakangan ini tak hanya berasal dari masyarakat umum dan kalangan oposisi, melainkan juga barisan aktivis 98 yang sempat mendukung Jokowi.

 

Hal itu ditemukan aktivis Syahganda Nainggolan saat bertemu dengan sejumlah aktivis 98 dalam acara buka bersama beberapa waktu lalu.

 

"Ternyata mereka yang dulu pro Jokowi lebih keras membenci Jokowi daripada saya sekarang, bahkan terang-terangan meminta turunkan Jokowi," ujar Syahganda dalam diskusi Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI) di Jalan Dharmawangsa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (27/4).

 

Syahganda menerangkan, situasi global yang berkecamuk juga berpotensi memperparah situasi dan kondisi politik nasional. Karena hingga saat ini pemerintah tak kunjung menentukan sikapnya menolak perang Rusia dan Ukraina.

 

"Kita enggak tahu apakah situasi ini menghantarkan perubahan besar-besaran dalam waktu pendek. Dan kalau Amerika menarik grand-nya 60 miliar dolar AS yang jadi cadangan uangnya di BI, kalau Amerika tersinggung dalam situasi begini masih menunjukkan netralitas di posisi internasional," tuturnya.

 

Lebih dari itu, Syahganda juga telah mendengar penilaian Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD terhadap kepemimpinan di masa pemerintahan saat ini.

 

Di mana, Mahfud menyebut situasi di dalam negeri sudah kacau balau, karena tidak ada ketegasan dari pemimpin yakni Jokowi.

 

"Jadi Mahfud MD mengatakan pemimpin Indonesia sekarang adalah pemimpin yang lemah sampai 2024. Sehingga dibutuhkan pemimpin yang kuat. Kalau kata Mahfud MD di Amerika Latin posisi sekarang sudah ada kudeta," demikian Syahganda. (rmol)



 

SANCAnews.id – Kepastian adanya stok minyak goreng di dalam negeri menjadi alasan mengapa kemudian Presiden Joko Widodo mengambil kebijakan melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng.

 

Presiden Jokowi mengatakan, sangat ironi ketika Indonesia yang berlabel sebagai pengasil minyak sawit terbesar di dunia, justru masyarakatnya sulit mendapatkan minyak goreng.

 

"Sebagai produsen minyak sawit di dunia, ironis kita kelulitan mendapatkan minyak goreng," ujar Jokowi dalam pernyataan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu malam (27/4).

 

Jokowi menegaskan, larangan itu berlaku untuk ekspor dari seluruh Indonesia, termasuk dari kawasan berikat.

 

Pada sisi lain, kepala negara menyadari larangan itu menimbulkan dampak negatif, berpotensi mengurangi produksi, dan hasil panen petani yang tak terserap.

 

"Namun tujuan kebijakan ini adalah untuk menambah pasokan dalam negeri hingga pasokan melimpah," ujar Jokowi.

 

"Saya minta kesadaran industri minyak sawit untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Prioritaskan dulu dalam negeri, penuhi dulu kebutuhan rakyat," pungkasnya. (rmol)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.