Latest Post


 

SANCAnews.id – Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H akan jatuh pada hari Senin, 2 Mei 2022 M.

 

Demikian disampaikan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No 23, Kota Yogyakarta.

 

“Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau agar Salat Idul Fitri dan segenap rangkaiannya, seperti takbiran, pelaksanaan zakat fitrah, dan lain sebagainya dapat diselenggarakan dengan khusyu’ dan seksama,” kata Agung, dikutip Selasa (26/4/2022).

 

Atas nama PP Muhammadiyah, Agung menghimbau pelaksanaan Salat Ied dan perayaan ibadah lain dapat dilakukan dengan 'khusyu’.

 

Seluruh pelaksanaan rangkaian perayaan ibadah pada Idul Fitri 1443 H, kata Agung harus dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) covid-19. Seperti menggunakan masker dan lain sebagainya.

 

Kesempatan Hari Raya Idul Fitri 1443 H menurutnya harus dimanfaatkan untuk menjaga solidaritas dan memperkuat silaturahim.

 

Pelonggaran yang diberikan oleh pemerintah seharusnya dimanfaatkan dengan bijak, yakni dengan menjalin silaturahmi di mana selama 2 tahun tidak bisa bertemu secara fisik pada momen Hari Raya Idul Fitri.

 

“Muslimin dan muslimat dimanapun berada untuk memanfaatkan Hari Raya Idul Fitri ini untuk memelihara silaturahmi dengan mengucapkan salam, atau mengunjungi sanak kerabat dalam rangka untuk menjaga silaturahmi setelah dua tahun terdampak covid-19 tidak sempat untuk melaksanakan silaturahim,” tuturnya.

 

Sementara itu, bagi pemudik Agung berharap untuk tetap waspada dan berhati-hati di jalan hingga selamat sampai tujuan dengan selamat. Ia berpesan bagi pemudik untuk tidak memaksakan diri dalam berkendara, jika badan dirasa sudah lelah dan mengantuk supaya untuk istirahat. (tvOne)



 

SANCAnews.id – Latar belakang calon presiden 2024 berdasarkan suku seharusnya bukan menjadi kriteria yang dipersoalkan.

 

Hal tersebut disampaikan begawan ekonomi menanggapi hasil survei Populi Center terkait peta politik nasional jelang Pemilu 2024.

 

Dalam survei yang digelar 21-29 Maret 2022, 68,4 persen masyarakat setuju jika capres di Pilpres 2024 berasal dari luar Jawa. Sedangkan mereka yang menolak sebesar 14,6 persen.

 

"Kok setelah 76 tahun merdeka, soal Capres luar Jawa vs Jawa masih persoalan," kata Rizal Ramli dikutip dari akun Twitternya, Senin (25/4).

 

Sebagai negara yang sudah merdeka puluhan tahun, Indonesia harusnya lebih memilih sosok pemimpin yang mampu mengatasi beragam persoalan bangsa, bukan lagi berkutat soal darimana asal capres yang dijagokan.

 

"Harusnya itu bukan kriteria, tapi integritas, visi, dan siapa Capres yang bisa menyelesaikan kriris ekonomi, mengurangi kemiskinan, memperkuat persatuan!" tutup Rizal Ramli. (rmol)



 

SANCAnews.id – Kementerian Agama menyatakan, secara hisab posisi hilal awal Syawal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 1 Mei atau 29 Ramadan 1443 Hijriah.

 

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan pada 1 Mei tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

 

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ujar Kamaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 25 April.

 

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

 

Dengan demikian, 1 Syawal atau Idulfitri 2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei. Namun, penetapannya baru akan diumumkan setelah menggelar sidang isbat 1 Syawal 1443 Hijriah pada Minggu, setelah proses pengamatan hilal di 99 titik pemantauan.

 

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal, yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," kata dia.

 

Hasil keputusan sidang isbat akan disampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan secara langsung oleh TVRI sebagai tv pool.

 

Senada dengan Kamaruddin, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin memprediksi 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri 2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei 2022.

 

"Posisi kriteria berada di area perbatasan. Wilayah Sabang sedikit memenuhi kriteria. Dengan hisab yang dilakukan di Sumatra juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik, Kalimantan dan Jawa sudah memenuhi. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawalnya," ujar Thomas.

 

Thomas menjelaskan posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS. Tingginya sudah di atas 3 derajat, tetapi elongasinya sekitar 6,4 derajat. (voi)



 

SANCAnews.id – Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H akan jatuh pada hari Senin, 2 Mei 2022 M.

 

Demikian disampaikan Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto dalam keterangannya di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, No 23, Kota Yogyakarta, Senin (25/4).

 

Atas nama PP Muhammadiyah, Agung menghimbau pelaksanaan Shalat Ied dan perayaan ibadah lain dapat dilakukan dengan khusyuk.

 

“Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau agar Shalat Idulfitri dan segenap rangkaiannya, seperti takbiran, pelaksanaan zakat fitrah, dan lain sebagainya dapat diselenggarakan dengan khusyu’ dan seksama,” kata Agung.

 

Seluruh pelaksanaan rangkaian perayaan ibadah pada Idulfitri 1443 H harus dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, seperti menggunakan masker dan lain sebagainya.

 

Idulfitri 1443 H juga harus dimanfaatkan untuk menjaga solidaritas dan memperkuat silaturahmi. Pelonggaran pemerintah dengan mengizinkan mudik juga perlu disikapi dengan bijak.

 

“Manfaatkan Hari Raya Idulfitri untuk memelihara silaturahmi dengan mengucapkan salam, atau mengunjungi sanak kerabat dalam rangka untuk menjaga silaturahmi setelah dua tahun terdampak Covid-19 tidak sempat untuk melaksanakan silaturrahim,” tandasnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Senjata yang digunakan dalam membunuh Pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang sebelumnya diberitakan bahwa dibeli di situs jaringan teroris. Namun, informasi itu dibantah oleh Polda Sulsel.

 

Kabid Humas Polda Sulsel Komang Suartana mengatakan jika informasi awalnya mengatakan jika senjata yang digunakan dalam pembunuhan Najamuddin Sewang dibeli di situs jaringan teroris, nyatanya tidak.

 

"Tidak benar itu. Tapi setelah didalami informasi itu nggak bener," ungkap Komang Suartana, Senin (25/4/2022).

 

Pistol tersebut ternyata milik oknum anggota Brimob Polda Sulsel inisial CA alias AKM. CA juga mengakui jika senjata tersebut telah lama dibeli secara online.

 

Terungkapnya kepemilikan pistol ini berawal saat Polda Sulsel meluruskan pernyataan sebelumnya yang mengatakan pistol dipakai menembak mati korban dibeli pelaku dari jaringan teroris melalui online.

 

Suartana menjelaskan jika CA selaku pemilik pistol tersebut diduga mengelabui penyidik saat dimintai keterangan. Setelah dikroscek, informasi itu ternyata hoax.

 

Suartana menjelaskan, awal mula senjata maut tersebut yang sempat berpindah tangan. Ia mengatakan, pistol tersebut awalnya dipinjam oleh tersangka SL yang merupakan rekan CA di Brimob Polda Sulsel.

 

"CA disebut-sebut sudah lama membeli pistol itu secara online. Pistol ilegal inilah yang dipakai oleh tersangka SL untuk mengeksekusi mati Najamuddin," jelasnya.

 

Polisi turut menegaskan peran CA tak hanya sebatas pemilik pistol, CA juga diduga sudah mengetahui pistolnya dipinjam SL karena bakal digunakan untuk menembak mati korban.

 

"Akibatnya, CA juga dianggap berperan membantu terjadinya pembunuhan," singkatnya.

 

Sebelumnya, Najamuddin Sewang tewas ditempat setelah menerima tembakan dari OTK pada hari Minggu (3/4/2022) di Jalan Tanjung Bunga dekat Masjid Cheng Hoo, Kota Makassar.

 

Awalnya, Najamuddin diperkirakan meninggal karena serangan jantung dan kecelakaan tunggal. Namun belakangan diketahui jika korban terlibat cinta segitiga dengan pegawai Dishub Makassar berinisial R serta Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan.

 

Iqbal Asnan diketahui merupakan otak perencanaan dalam pembunuhan yang menewaskan Najamuddin Sewang. (era)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.