Tsamara Keluar dari PSI, Susi: Jangan Buang Energi untuk Kebodohan!
SANCAnews.id – Tsamara Amany berang saat mendapat
serangan berupa komentar dari sebuah akun di Instagram usai dirinya mengumumkan
hengkang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tsamara disebut-sebut
`kadrun` terkait keputusannya tersebut.
Hal itu kemudian mendapat banyak respons. Termasuk Eks
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti yang memberikan wejangan
khusus kepada Tsamara. Susi mengirimkan dukungan moral kepada Tsamara atas
serangan tersebut.
Dilihat di akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti, Minggu
(24/4/2022), Susi meminta Tsamara tetap kuat dan semangat.
"Stay strong, positif and happy. Don`t waste your energy
to fight stupidity. Continue spread your positif energy to educate and share
all the good things you have in mind. The country need more from you,
@TsamaraDKI," cuit Susi, dilihat Sabtu (24/4/2022)
Tsamara pun membalas cuitan Susi. Tsamara berterima kasih
kepada Susi atas wejangan tersebut.
"Thank you, Ibu," cuit Tsamara.
Sebelumnya, Tsamara begitu berang atas komentar yang dia
terima. Mantan Ketua DPP PSI itu mengunggah tangkapan layar (screenshot)
komentar dimaksud di Twitter.
Screenshot komentar itu diunggah melalui akun Twitter pribadi
Tsamara @TsamaraDKI, seperti dilihat, Sabtu (24/04/2022).
Dalam cuitan, Tsamara menganggap komentar tersebut
menunjukkan fasisme.
Dalam cuitannya, Tsamara juga me-mention akun Divisi Humas
Polri. Dia menganggap komentar dimaksud sudah keterlaluan.
"Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan
nasionalisme. Jelas fasisme," cuit Tsamara. Cuitan Tsamara telah
disesuaikan dengan ejaan yang berlaku.
Berikut ini bunyi komentar (ejaan sudah disesuaikan) yang
diunggah Tsamara:
Dia kan genetikanya ada bau-bau gurun pasir jadi tidak betah
dengan hal-hal yang berbau nasionalis jadi dia kembali ke habitat aslinya yaitu
kadrun. Jika saya yang memegang otoritas tertinggi di Indonesia saya akan
mengeluarkan dekrit untuk memerintah angkatan bersenjata kita untuk mengirim
seluruh para keturunan imigran Arab Yaman tanpa reserve yang ada di Indonesia
untuk dikirim ke camp solusi final akhir dan saya pastikan akan jauh ekstrem
apa yang pernah dilakukan Nazi Jerman terhadap orang Yahudi. (lawjustice)