SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung
menanggapi pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut Indonesia
membutuhkan pemimpin yang kuat untuk menyatukan antar umat beragama dan negara
di 2024 mendatang.
Pasalnya menurut Mahfud MD, saat ini kondisi negara sangat
mengerikan akibat pembelahan di tengah masyarakat.
Mahfud MD juga menyinggung permasalahan korupsi di Tanah Air
yang menurutnya semakin tidak terkendali. Karena itu, mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi itu mengatakan perlunya pemimpin yang kuat. Ia bahkan berpikir perlu
terobosan seperti kudeta untuk mengambil alih negara. Menanggapi hal ini, Rocky
Gerung menilai sikap Mahfud MD tidak konsisten.
"Sebetulnya kalau dia konsisten, ya dia jangan ada di
tempat yang busuk itu. Kan dia cuma mau mengeluh pada rakyat, terus lo diam aja
gitu kan. Ya terus penyelesaiannya dengan wawancara apa?" kata Rocky
Gerung.
Menurut Rocky Gerung, secara implisit Mahfud MD ingin
mengatakan bahwa Presiden Jokowi beserta para menterinya sudah tidak mampu
mengatasi situasi negara.
"Secara implisit, Pak Mahfud mau bilang Presiden Jokowi
sudah gak mampu, itu artinya pembantu-pembantunya juga nggak mampu. Ya bubar
saja kan supaya ada pengganti baru," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube
Rocky Gerung Official pada Sabtu, 23 April 2022.
Rocky Gerung pun membenarkan pernyataan Mahfud MD bahwa
publik tengah mencari sosok pemimpin yang kuat karena selama ini pemerintahan
Jokowi dianggap tidak dapat menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.
Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengatakan,
keluh-kesah para pejabat negara mengindikasikan bahwa pemburukan terus
berlangsung, sehingga publik akan berpikir untuk mengakhiri kekuasaan.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menyinggung kebijakan
pemerintahan Jokowi yang melarang ekspor
minyak sawit mentah (CPO) dan minyak goreng mulai Kamis, 28 April 2022
mendatang.
Kebijakan larangan ekspor CPO dan minyak goreng secara
drastis, kata Rocky Gerung justru akan mengganggu sistem perekonomian di dalam
negeri.
"Padahal sebetulnya ini cuma soal teknis bagaimana
mendistribusikan minyak goreng itu dan atasi dengan kebijakan yang
terukur," tuturnya.
"Bisa-bisa juga nih Pak Jokowi dikudeta oleh oligarki,
oligarki sawit," katanya menambahkan.
Pendiri Setara Institute itu menduga Jokowi tengah kehilangan
arah sehingga memungkinkan adanya politik mahasiswa dan buruh, serta munculnya
tokoh alternatif yang disebut Mahfud MD sebagai orang kuat.
Sebelumnya, Mahfud MD menyinggung masalah ideologis dan
polarisasi yang tajam saat membahas kasus Ade Armando. Mahfud menyebut, perlu
orang kuat yang bisa menyatukan antara agama dan negara, serta bisa diterima
semua pihak pada 2024 nanti.
"2024 sudah pasti Pak Jokowi sudah tidak lagi, maka
pemimpin yang harus muncul yang bisa menyatukan, menjaga keseimbangan, dan
merekatkan. Negara-negara ini bisa maju, enggak kayak sekarang saling, waduh,
mengerikan kalau saya lihat," jelas Mahfud MD dalam wawancara yang
diunggah detikcom.
Mahfud juga menyebut, masalah korupsi di Indonesia sudah
tidak terkendali dan membutuhkan orang kuat untuk memimpin.
"Memang kemudian saya berpikir, kayaknya perlu satu
terobosan, kalau teori klasik, kalau di Amerika Latin muncul kudeta. 'Ini
negara mau hancur saya ambil'," tegas Mahfud. (gelora)