Latest Post


 

SANCAnews.id – Demo 21 April 2022 mahasiswa di Istana Bogor, Jawa Barat yang tergabung dalam Cipayung Plus berujung ricuh, usai mahasiswa merusak kawat berduri.

 

Pantauan Suarabogor.id dilapangan, sebanyak delapan organisasi kemahasiswaan Cipayung Plus Bogor lakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Bogor.

 

Terlihat massa aksi saling dorong dengan polisi di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor.

 

Sekitar pukul 16.40 WIB barikade kawat berduri berhasil dihancurkan dan mahasiswa saat maju mendekati para petugas kepolisian yang berjaga.

 

Pada pukul 16.50 terjadi bentrok antara masa yang unjuk rasa dengan aparat polisi yang berjaga setelah salah satu dari masa menyuarakan kalimat yang tidak pantas.

 

Tidak lama setelahnya keadaan kembali membalik dan kondusif pihak kepolisian dan masa pendemo mundur beberapa langkah dari barisan demo.

 

Sebab, massa aksi terus memaksa masuk untuk berorasi di depan Istana Bogor.

 

"Hati-hati provokasi. Hati-hati provokasi. Kita ingin ngomong dengan baik. Tolong bukakan barisan untuk kami bersuara di depan Istana Bogor," ujar salah satu orator.

 

Kembali orasi-orasi dari mahasiswa terus lantang bersuara dengan tuntutan-tuntutan yang ditunjukan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (suara)



 

SANCAnews.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), bersama Aliansi Mahasiswa Indonesia menggelar aksi demo dan orasi di Jakarta pada Kamis (21/4/2022). Mereka mengajukan beberapa tuntutan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

 

Demi mengamankan aksi orasi mahasiswa, Polri mengerahkan sebanyak 9.915 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, dan dibantu oleh Satpol PP.

 

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihak kepolisian mengawal jalannya aksi tersebut. Aparat kepolisian juga bertindak humanis dan dan mencegah terjadinya penyusupan yang disertai aksi-aksi anarkis.

 

Berikut tujuh tuntutan yang disuarakan oleh mahasiswa kepada Jokowi.

 

1. Tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden

 

Dalam orasi, mahasiswa mendesak pemerintah agar menindak tegas penjahat konstitusi dan menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.

 

2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi

 

Tuntutan kedua yaitu mahasiswa mendesak pemerintah untuk menurunkan harga kebutuhan pokok, serta mengatasi ketimpangan ekonomi.

 

3. Tidak represif terhadap masyarakat sipil

 

Mahasiswa juga mendesak pemerintah untuk menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil, dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif.

 

4. Wujudkan pendidikan ilmiah yang gratis dan demokratis

 

Tuntutan selanjutnya adalah mahasiswa mendesak pemerintah untuk mewujudkan pendidikan ilmiah yang gratis dan demokratis.

 

5. Menolak RUU yang mendukung oligarki

 

Mahasiswa mendesak pemerintah agar mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) pro-rakyat, dan menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) yang mendukung para oligarki

 

6. Wujudkan reforma agraria

 

Dalam tuntutan keenam, mahasiswa mendesak pemerintah agar mewujudkan reforma agraria sejati.

 

7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM

 

Terakhir, mahasiswa juga menuntut pemerintah agar menuntaskan seluruh pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Air. (suara)



 

SANCAnews.id – Tidak hanya orasi yang berisi aspirasi, yel-yel juga bergema disuarakan massa mahasiswa saat berunjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wihaha, di depan Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada Kamis (21/4).

 

Dengan membawa bendera wasit dalam pertandingan sepak bola dan meniupkan pluit, para mahasiswa dari berbagai universitas itu, meneriakkan yel-yel "Jokowi offside".

 

Selain bernyanyi saing saut-sautan, mahasiswa juga membacakan tujuh tuntutan kepada Presiden RI Joko Widodo.

 

Tujuh tuntutan itu adalah tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden; Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi; menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif,

 

Berikutnya, wujudkan pendidikan ilmiah gratis dan demokratis; sahkan RUU Prorakyat, tolak RUU Prooligarki; wujudkan reforma agraria sejati; dan tuntaskan seluruh pelanggaran HAM.

 

Usai pembacaan tuntutan itu, para orator dari perwakilan universitas terus menyuarakan aspirasi mereka. (rmol)



 

SANCAnews.id – Mahasiswa dari BEM UI dan sejumlah universitas lainnya sudah berkumpul di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha untuk menggelar unjuk rasa.

 

Mereka berniat menuju depan Istana Negara. Namun, para mahasiswa yang membawa mobil komando ini tak bisa bergerak karena diadang kawat berduri dan penjagaan barisan aparat kepolisian di balik kawat tersebut.

 

Di Jalan Medan Merdeka Barat, depan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mahasiswa mendesak kepolisian untuk membuka kawat berduri sebagai akses ke Istana.

 

"Tolong jangan batasi pergerakan kami. Kami membawa tuntutan dari rakyat, kami juga bagian dari rakyat," tutur salah satu orator aksi di lokasi, Kamis, 21 April.

 

Mendengar hal tersebut, aparat polisi tak bergeming. Mahasiswa pun menyoraki deretan polisi yang berjaga di depan mereka.

 

"Justru dengan seperti ini bukan tindakan pengamanan tapi pembatasan," seru orator disambut sorakan peserta aksi.

 

Mahasiswa akan menyuarakan tujuh tuntutan dalam aksi hari ini yakni:

 

1. Tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.

2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi.

3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif.

4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis.

5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki.

6. Wujudkan reforma agraria sejati.

7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM. (voi)




SANCAnews.id – Sekelompok massa yang beratribut FSP LEM SPSI mendatangi gedung DPR RI, pada Kamis siang (21/4). Kedatangan mereka tak lain untuk menyampaikan aspirasi terkait kondisi yang terjadi belakangan ini.

 

Setibanya di depan pintu gerbang DPR RI sekitar pukul 13.40 WIB, seratusan massa yang didominasi emak-emak ini langsung berorasi dan membentangkan sejumlah spanduk, seperti "Jokowi Mundur", "Turunkan Sembako", "Pecat Mendag", hingga "Turunkan Minyak Goreng Atau Revolusi".

 

"Jokowi mundur, Jokowi mundur, Jokowi mundur," teriak orator dari atas mobil komando.

 

Dalam aksinya massa juga meneriakkan tolak kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng.

 

Sebelumnya, ribuan elemen buruh dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) bersama mahasiswa, rakyat miskin kota, dan elemen masyarakat sipil lainnya berencana untuk berdemonstrasi pada hari ini, Kamis (21/4).

 

Sebab, pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, massa yang membentangkan spanduk "Jokowi Mundur" itu tidak ada yang mengenakan atribut KASBI dan jas almamater mahasiswa.

 

Massa yang didominasi emak-emak dan beberapa lainnya mengenakan baju FSP LEM SPSI inilah yang lebih dulu berorasi dan menyanyikan lagu kebangsaan di lokasi unjuk rasa. (rmol)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.