Latest Post


 

SANCAnews.id – Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menyayangkan sikap anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Putri Kus Wisnu Wardani soal kasus penganiyaan Ade Armando.

 

Refly Harun tak habis pikir, Wantimpres dengan gegabahnya sampai mengunggah postingan menjenguk Ade Armando di rumah sakit.

 

Padahal menurutnya, cukup menjadi lawatan atas nama pribadi dan tak perlu menggunakan status kelembagaan pada kasus penganiayaan Ade Armando.

 

"Kesalahannya kenapa di upload di akun resmi Wantimpres," pungkas Refly, dikutip Hops.ID di kanal YouTubenya pada Kamis, 14 April 2022.

 

Selain itu Refly membongkar alasan Putri Kus Wisnu Wardani sampai menjenguk Ade Armando.

 

Pihaknya bahkan sempat mengungkap pengalaman masa lalunya dulu selama masih dalam satu barisan di kubu Jokowi.

 

Jadi jelas, kata Refly, lawatan Putri Kus Wisnu Wardani menjenguk Ade Armando bukan sebab lain, melainkan karena memiliki kesamaan pilihan politik dalam mendukung kepemimpinan pendukung Jokowi

 

"Saya pernah dengan satu grup dengan Putri Kus Wisnu Wardani ini, dan memang dia adalah pendukung Presiden Jokowi sejak pilpres pertama. Jadi no wonder lah," ujar Refly.

 

Sementara itu, soal penganiayan Ade Armando, Refly lebih berpikir itu kesalahan Ade Armando. Sebab terlalu berani masuk dalam barisan kendang macan.

 

Harusnya Ade Armando perlu mempertimbangkan sebelum memutuskan ikut serta dalam demo 11 April 2022 lalu.

 

Seperti diketahui, kunjungan Putri Kus Wisnu Wardani kepada korban penganiayaan Ade Armando, sempat diunggah di akun media sosial Wantimpres.

 

Unggahan tersebut pun langsung dihapus usai mendapat banyak cibiran dari masyarakat. Tak hanya di akun Wantimpres, foto kunjungan tersebut juga diunggah di media sosial pribadi Putri Kus Wisnu Wardani. (hops)




SANCAnews.id – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Putri Kus Wisnu Wardani ikut menjenguk dosen UI, Ade Armando yang dirawat di Rumah Sakit Siloam, Semanggi Jakarta.

 

Yang menjadi sorotan netizen di media sosial, yakni akun Twitter milik Wantimpres @WantimpresRI ikut memposting foto kunjungan itu. Akun @WantimpresRI mengabarkan bahwa Putri Wardani menjenguk Ade Armando pada Selasa 12 April 2022 malam.

 

Kunjungan itu, katanya Putri Wardani menyampaikan keprihatinan atas pengeroyokan yang dialami Ade Armando.

 

“Putri K.Wardani menjenguk Ade Armando di Rumah Sakit Siloam Semanggi (12/4). Dalam kunjungan ini Putri menyampaikan keprihatinan atas kekerasan yang harus dialami Ade Armando dan berharap ke depannya persaudaraan bangsa ini lebih dipererat.” demikian tulis @WantimpresRI.

 

Namun sesaat kemudian postingan itu dihapusnya. Pakar multimedia telematika Roy Suryo ikut mempertanyakan postingan tersebut.

 

“Kok DIHAPUS dari @WantimpresRI ya? Apa MALU tercyduk lagi BEZUK?,” sindir Roy Suryo.

 

Meski dihapus, cuitan itu terlanjur tersebar di Twitter berupa tangkapan layar.

 

Netizen pu ikut mengomentarinya. Mereka menilai kunjungan Wantimpres ke Ade Armando menunjukan ada keberpihak Istana terhadap dosen kontroversi tersebut. Apalagi Ade Armando saat ini masih berstatus tersangka penodaan agama sejak tahun 2017.

 

“Bener-benar peliharaan si Ade ini sampe @WantimpresRI ngurusin buzzer pemecah belah anak bangsa ini, mereka ngak merasa terusik dengan perilaku Ade Armando yang mengusik dan menyakiti hati umat, tapi begitu terusik ketika dia yang disakiti, bener-benar sakit kalian!” tulis salah satu netizen.

 

"Cepat atau lambat bakal ketahuan kejahatan mereka yang terstruktur sistematis dan masif itu,” kata akun @iwan_kurus_***

 

"Duh, akhirnya terbukti sudah mengapa AA dkk hingga detik ini AMAN SENTOSA, rupanya memang sengaja dipelihara utk memecah belah Persatuan dan Keutuhan. Keren lho

 

@WantimpresRI, sukses memecah bangsa.” tulis akun @levyabba** (populis)





SANCAnews.id – Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mendesak kepada aparat memproses hukum pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando. Pengeroyokan dilakukan sekelompok orang di tengah demo mashasiswa di depan DPR awal pekan lalu.

 

"Saya mendukung pengusutan dan tindakan hukum kepada pelaku kekerasan terhadap AA [Ade Armando]," tulisnya dalam akun Twitter @eddy_soeparno, Kamis 14 April.

 

Meski demikian, politikus PAN itu juga berharap agar tidak mengaburkan sosok Ade Armando. Dia menilai Ade tetaplah dosen Universitas Indonesia (UI) yang terbelit kasus dugaan penistaan agama sehingga proses hukumnya tidak jalan di tempat.

 

"Tapi saya juga mendukung tindakan hukum yang tegas kepada mereka yang menistakan agama dan ulama, termasuk AA," sambungnya.

 

Ade Armando diketahui terbelit kasus dugaan penistaan agama setelah dilaporkan seorang pria bernama Johan Khan pada 2016.

 

Sahabat Denny Siregar itu dilaporkan terkait tulisannya di media sosial Twitter dengan akun @adearmando1 pada 2015. Lewat akun Twitternya, Ade menulis, "Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, China, Hiphop, Blues".

 

Ade kemudian ditetapkan menjadi tersangka dugaan pelanggaran Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) setelah Johan Khan mengajukan praperadilan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

 

Dalam kasus ini, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sebelumnya menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). (voi)




SANCAnews.id – Pelapor Ade Armando, seorang karyawan swasta atas nama Johan Khan membagikan kisahnya di tengah lamanya penantian terhadap kasus dugaan penistaan agama yang dilaporkannya.

 

Kepada Tim Redaksi Maktabu Republika, Johan bahkan mengaku sempat diancam oleh berbagai pihak yang tak bertanggung jawab. Menurut dia, ancaman tersebut muncul lewat media sosial dengan kata-kata yang kasar.

 

“Ancaman sempat ada. Kata-katanya yang gak pantas tapi saya enggak ladenin,”ujar Johan saat berbincang lewat sambungan telepon, Kamis (14/4).

 

Johan menegaskan, dia tak akan mempermasalahkan jika ada berbagai pihak yang menyerang pribadinya. Hanya saja, Johan mengingatkan, dia akan bertindak jika ada yang menyerang kehormatan keluarga dan agama. “Saya enggak mau mengurangi kasus saya menjadi kasus pribadi,”jelas Johan.

 

Seperti diketahui, Johan Khan melaporkan Ade Armando dengan delik UU Informasi Teknologi dan Elektronika (ITE) yang menuliskan "Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, China, Hiphop, Blues".

 

Ade membuat status melalui media sosial Facebook dan Twitter dengan akun @adearmando1 pada 20 Mei 2015. Johan Khan melaporkan dosen komunikasi Universitas Indonesia (UI) tersebut pada 23 Mei 2015.

 

Johan mendesak Ade menyampaikan permohonan maaf melalui akun Twitter, tapi Ade tidak memenuhinya.

 

Ade Armando sempat menjadi tersangka sebelum polisi kemudian menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) pada 2017. Johan Khan kemudian mengajukan permohonan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

 

Hakim yang bersangkutan mengabulkan permohonan gugatan tersebut dan memerintahkan kasus Ade Armando untuk dilanjutkan kembali. Hanya saja, hingga kini polisi belum melanjutkan kasus tersebut. (gelora)




SANCAnews.id – Beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan sekelompok jemaah masjid yang hendak melakukan salat tarawih.

 

Video tersebut menjadi viral lantaran jemaah masjid ini nyanyi lagu Indonesia Raya sebelum melakukan salat tarawih berjemaah. Belum jelas nama kelompok atau aliran Islam seperti apa yang melakukan hal tersebut.

 

Salat tarawih berjemaah umum dilakukan selama bulan Ramadan, biasanya dilakukan 11 rakaat atau 23 rakaat termasuk 3 rakaat salat Witir. Namun, baru kali ini ada masjid yang nyanyi Indonesia Raya sebelum salat tarawih berjemaah, terlepas dari berapa jumlah rakaatnya.

 

Dalam video yang diunggah akun twitter @alfajri221810 pada Rabu (13/4/2022), terlihat lagu Indonesia Raya berkumandang di sebuah masjid.

 

“Iki taraweh piye tokh kaya upacara 17 Agustus pake nyanyi lagu Indonesia raya dulu, Klo gitu besok di mimbar kasih tiang bendera biar sebelum takbir bisa hormat bendera dulu,” tulis @alfajri221810 dalam caption unggahan videonya di Twitter.

 

Terlihat seorang imam yang mengenakan baju gamis putih memimpin para jamaahnya untuk memulai menyanyikan lagu Indonesia Raya.

 

Jemaah masjid, baik laki-laki yang berada di lantai bawah maupun perempuan di lantai atas dengan kompak bernyanyi lagu kebangsaan Indonesia itu.

 

Benar saja, usai lagu Indonesia Raya berakhir, Bilal masjid langsung mengumandangkan seruan sebelum salat tarawih.

 

Selain melalui Twitter, video ini juga tersebar melalui pesan berantai di aplikasi Whatsapp.

 

“Astagfirullah.....Tata cara Sholat ala Islam ANUS ....sblm mulai taraweh diawali dgn menyanyikan lagu indonesia raya. Biar dibilang beda sama Islam biasa,” tulis pesan berantai yang menautkan video tersebut.

 

Belum jelas mengenai sumber asli, kapan, serta dimana masjid yang nyanyi lagu Indonesia Raya sebelum salat tarawih ini. Video viral ini sudah beredar sejak kemarin, Rabu (13/4/2022). (poskota)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.