Mahasiswa Solo Gelar Demo, Kritisi Jokowi di Tanah Kelahirannya
SANCAnews.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Solo Raya menggelar demonstrasi di bawah Flyover Purwosari, Selasa (12/4)
petang. Aksi yang diikuti sekitar 100 orang tersebut menyampaikan tuntutan yang
hampir sama dengan aksi BEM SI, Senin kemarin.
Ketua Umum HMI Cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali
mengatakan, aksi unjuk rasa hari ini sebagai lanjutan aksi 11 April 2022
kemarin.
"Ini menjawab rumor bahwa mahasiswa Solo tidak berbuat
apa-apa setelah aksi 11 April 2024. Kami katakan, mahasiswa siap mengkritisi
Presiden Jokowi meski di tanah kelahirannya," kata Fierdha.
HMI, dikatakannya, tetap menolak wacana penundaan Pemilu 2024
dan jabatan presiden tiga periode, meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah
menegaskan bahwa Pemilu akan berlangsung sesuai jadwal. Penolakan tersebut akan
terus didengungkan, karena pihaknya mencurigai adanya gerakan dari dalam Istana
yang tetap menginginkan penundaan Pemilu dan perpanjangan jabatan presiden.
"Kami bukan tidak mendengar statement dari Istana,
tetapi kami melihat adanya potensi dari sejumlah oknum di pemerintahan untuk
mengubah isi UU yang sudah ada," katanya lagi.
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh HMI, lanjut dia, ada
beberapa gerakan di dalam Istana yang menginginkan adanya amandemen UUD 1945
tentang pemilu dan jabatan 3 periode.
Menurut dia, usai 11 Maret 2022 isu wacana tiga periode
muncul dari salah satu pejabat di jajaran pemerintahan Presiden Jokowi.
Kemudian pada 30 Maret 2022, salah satu pejabat memiliki Big Data, namun enggan
membukanya.
"Kami mensinyalir ada gerakan di sekitar presiden untuk
mengamandemen UUD 1945," tandasnya.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga membentangkan
sejumlah spanduk dan poster yang berisi tuntutan dimaksud. Puas berorasi dan
menyampaikan tuntutan, para mahasiswa membubarkan diri. Meski sejumlah atribut
sempat disita polisi, namun aksi yang berakhir sekitar pukul 18.00 WIB tersebut
berakhir damai.
Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjutak yang
memantau jalannya aksi, membantah pihaknya menyita atribut HMI. Atribut
tersebut diamankan oleh warga yang melintas karena khawatir akan membahayakan
pengguna jalan.
"Alhamdulillah aksi dari HMi berlangsung tertib dan
aman. Saya ucapkan terima kasih," pungkas mantan Kapolres Karanganyar ini.
(merdeka)