Aktivis Media Sosial Yang Dipukuli Demo 11 April, Ade Armando Putra Mayor di Era Soekarno
SANCAnews.id – Ade Armando babak belur hingga
celana dilucuti di kawasan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). Foto penampakan
Ade Armando yang babak belur dihajar massa beredar luas di media sosial.
Dirinya mengaku mendukung aspirasi BEM SI yang menolak wacana
penundaan Pemilu 2024 dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden.
"Saya tidak ikut demo, saya hanya mantau dan ingin
mengatakan saya mendukung," ungkapnya seperti dikutip dari berbagai
sumber.
Dr. Ade Armando, M.Sc. sendiri adalah seorang pegiat media
sosial sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia ( FISIP UI ).
Pria kelahiran Jakarta 24 September 1961 ini juga pernah
menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia, Ketua Program S1 Ilmu Komunikasi
FISIP UI dan Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi
Internews.
Anak bungsu dari pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani ini
adalah peraih gelar Master Of Science dalam population studies dari Universitas
Negeri Florida pada tahun 1991 kemudian meraih gelar doktornya pada 2006 di
Universitas Indonesia.
Ayahnya Mayor Jus Gani adalah seorang diplomat yang terpaksa
turun pasca dampak runtuhnya rezim Soekarno. Mayor Jus Gani pernah menjadi
atase di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Filipina.
Suami dari Nina Mutmainnah Armando tersebut memulai karirnya
dengan menjadi wartawan majalah Prisma (1988-1989) dan Redaktur penerbit buku
LP3ES (1991 - 1993).
Dirinya juga sempat menjadi Redaktur surat kabar Islam
Republika pada tahun 1993 kemudian keluar.
Pasca meninggalkan profesi sebagai wartawan, Ade kemudian
beralih menjadi seorang peneliti dan Manager riset Media Tylor Nelson Sofres
pada tahun 1998 hingga 1999.
Hingga ditahun berikutnya, Ade kemudian diajak oleh Marwah
Daud Ibrahim menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center.
Pada aksi demo yang digelar mahasiswa dari BEMI SI di depan
gedung DPR RI, Ade Armando babak belur hingga ditelanjangi oleh massa.
Dirinya kemudian diamankan dengan dipapah oleh Wakapolres
Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Setyo bersama para personilnya.
Dosen UI tersebut langsung ditangani dan mendapat perawatan
intensif lanjutan oleh tim medis di dalam Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. (suara)