Latest Post



 

SANCAnews.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui mahasiswa yang tengah berunjuk rasa di depan gedung DPR RI.

 

Selain Jenderal Listyo Sigit, sejumlah pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Rahmat Gobel juga ikut menemui massa aksi.

 

Dari pantauan Kantor Berita Politik RMOL, Jenderal Listyo Sigit Prabowo naik ke atas mobil komando mahasiswa, orang nomor satu di kepolisian ini ikut berorasi. Hidup mahasiswa, pekik Kapolri saat diberikan kesempatan berorasi.

 

Dalam orasinya itu, Listyo Sigit memastikan bakal mengawal apa yang disuarakan atau tuntutan para mahasiswa kepada pemerintah.

 

"Kami akan membantu proses (penyampaian aspirasi, red) dengan aman," ujar Listyo di lokasi.

 

Setelah memberikan orasinya, Jenderal Listyo Sigit mendapatkan tepukan tangan dari para mahasiswa.

 

Hari ini, mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI dari beberapa kampus seperti UNJ, Politeknik Negeri Jakarta, IPB, Universitas Jenderal Soedirman, dan BSI menggelar aksi di Gedung DPR RI. 

 

Ada lima tuntutan yang dibawa mahasiswa dalam aksinya kali ini. Pertama, mahasiswa mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) tegas menolak wacana menunda Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

 

Mahasiswa mendesak dan menuntut Presiden Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN).

 

Selanjutnya, mahasiswa menuntut Presiden Jokowi bekerja maksimal menstabilkan harga bahan pokok. Mahasiswa juga mendesak Presiden Jokowi mengusut tuntas kasus mafia minyak goreng. Terakhir, mahasiswa meminta Presiden Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia. (rmol)



 

SANCAnews.id – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal Punawirawan Gatot Nurmantyo mengambil sikap untuk mendukung aksi demo mahasiswa 11 April 2022.

 

Perlu diketahui, aksi demo 11 April dilakukan oleh aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMI SI) di depan Gedung DPR.

 

Aksi demo BEM SI untuk menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan penundan pemilu dan masa jabatan tiga periode karena dinilai mengkhianati Konsitusi negara.

 

Melalui kanal Youtube Hersubeno Point, Mantan Pangilma Gatot Nurmantyo angkat bicara mengenai aksi demo mahasiswa 11 April

 

Gatot mengatakan bahwa mahasiswa dan pemuda sebagai rakyat memiliki hak sama untuk menyampaikan pendapat.

 

“Gerakan aksi mahasiswa dan pemuda itu adalah hak politik sebagai rakyat, apalagi ini adalah rakyat intelektual untuk menyampaikan pendapat dan merupakan tindakan yang konstitusional, bahkan harus mendapat apresiasi dari segenap komponen bangsa,” ucap Gatot.

 

Lanjutnya, meyakini mahasiswa Indonesia saat ini mampu mendorong adanya perubahan arah yang baik seperti pada tahun 1998 walaupun dengan cara yang berbeda.

 

“Saya yakin para mahasiswa ini sangat luar biasa hebat.Tahun 1998, mereka on campus yang sekarang ini mereka online tapi mereka bisa berkumpul,” ucapnya.

 

Dia meyakini hal tersebut karena mahasiswa hidup di tengah masyarakat, meski berstatus sebagai warga intelektual.’

 

“Dia tinggal di masyarakat dan tahu kondisi masyarakat, tapi juga dia dalam lingkungan kampus. Maka apa yang dia dapat di masyarakat, didiskusikan, setelah itu mereka pasti mencari kebenaran yang hakiki,” ungkapnya.

 

Sebelumnya,telah beredar selebaran atau meme yang menduga bahwa Gatot Nurmantyo merupakan dalang atau otak di balik aksi mahasiswa 11 April 2022.

 

Gatot dengan santai mengatakan bahwa tudingan bahwa dirinya jadi aktor di balik demo itu sudah biasa. Perihal sikap politiknya yang berbeda dengan rezim pemerintahan Jokowi, ia mengaku hanya menyuarakan suara batin rakyat.

 

“Di alam demokrasi dicurigai itu biasa,” kata Gatot.

 

Selain itu, Gatot Nurmantyo juga menyoroti kasus penangkapan salah satu anggota KAMI, Muhammad Usman karena membentangkan spanduk terkait tuntutan rakyat untuk menurunkan harga minyak goreng di depan rombongan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Jambi beberapa waktu lalu.

 

Gatot Nurmantyo mengungkapkan, Usman membentangkan spanduk tersebut karena prihatin dengan nasib kaum ibu yang rela menderita demi mengantri untuk memperoleh minyak goreng.


“Sekarang bayangkan, seorang suami, seorang anak melihat kaum ibu yang antri sampai meninggal, bahkan yang terkini antri membawa bekal untuk sahur, kan hatinya menangis. Yang bisa dilakukan sebagai seorang Usman hanya menyampaikan saja,” ungkapnya. (wartaekonomi)



 

SANCAnews.id – Teriakan lengserkan Presiden Joko Widodo menggema di tengah aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

 

Sejak pukul 13.46 WIB ratusan massa dari berbagai elemen memadati kawasan Patung Kuda. Massa berasal dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa hingga emak-emak.

 

Dari mobil komando, orator minta Jokowi mundur dari jabatannya sebagai presiden.

 

"Lengserkan Jokowi," teriak massa mengikuti orator.

 

Mereka juga meneriakkan agar Jokowi mundur.

 

"Mundur, mundur, Jokowi," teriak mereka dengan lantang.

 

Tak hanya itu mereka juga membawa sejumlah spanduk, bertuliskan tuntutannya, 'Mundur Jokowi,' dan 'Tolak Penundaan Pemilu.'

 

Diketahui pada Senin (11/4) ini ribuan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di dekat Istana Merdeka dan DPR RI. Mereka berunjuk rasa menuntut Presiden Joko Widodo menegaskan penolakan penundaan pemilihan umum dan perpanjangan masa jabatannya sebagai presiden.

 

Selain itu mereka juga menyoal kenaikan berbagai bahan pokok seperti minyak goreng dan BBM. Mahasiswa mendesak agar DPR RI mendorong pemerintah untuk menstabilkan harga berbagai kebutuhan masyarakat. (suara)



 

SANCAnews.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi perintah kepada seluruh jajarannya untuk mengawal unjuk rasa mahasiswa 11 April 2022 dengan mengedepankan pendekatan humanis.

 

Perintah Kapolri ini diberikan usai menggelar video conference bersama seluruh jajaran baik dari tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres jajaran.

 

"Polri memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi. Oleh karena itu, pendekatan humanis harus terus dilaksanakan dalam mengawal aksi demonstrasi," kata Sigit, Minggu (10/4).

 

Sigit memastikan, Polri memiliki komitmen dalam rangka menjunjung tinggi HAM dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Dalam hal ini, kata Sigit, Korps Bhayangkara berpegang teguh pada dalam UUD 1945 maupun Undang Undang kebebasan berpendapat dan berekspresi yang merupakan bagian dari hak asasi manusia sehingga diberikan perlindungan secara universal.

 

Sigit juga menegaskan, aparat kepolisian tetap akan menjalankan tugasnya dalam memberikan jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Sebab itu, Sigit berharap, demonstrasi 11 April besok, juga diharapkan mampu menghormati dan menjaga kesucian serta kekhusyukan umat Islam yang sedang menjalani Ibadah Puasa Ramadhan.

 

"Sebab itu, humanis harus terus dilaksanakan. Apalagi, karena saat ini bulan Ramadhan, kesucian dan kekhusyuan bagi umat muslim yang sedang menjalani puasa tetap harus kita perhatikan," ujar Sigit.

 

Demi semakin menciptakan situasi kamtibmas yang tetap kondusif, aman dan damai dalam demonstrasi di bulan Ramadhan, Sigit mengimbau, baik ke kepolisian maupun peserta aksi untuk sama-sama mengantisipasi adanya penumpang gelap atau oknum yang berusaha menunggangi demonstrasi tersebut.

 

Menurut Sigit, dengan adanya antisipasi penumpang gelap dari pihak kepolisian dan peserta aksi, maka aspirasi yang disampaikan bisa berjalan dan tersalurkan dengan baik tanpa adanya noise atau sumbatan komunikasi.

 

Dengan tidaknya adanya noise tersebut, Sigit meyakini aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan masyarakat bisa diterima dengan baik dan ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan. Sebagai kaum intelektual, Sigit juga meyakini bahwa, mahasiswa juga tidak ingin dan berharap aksinya disusupi oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

 

"Sehingga penyampaian pesan ini betul-betul tersampaikan dengan jernih tidak ada noise. Dengan begitu, para pengambil keputusan, pemangku kebijakan, mendengarkan dengan jelas, kemudian segera bisa ditindaklanjuti pesan tersebut tanpa terganggu oleh noise-noise tersebut. Ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama," papar Sigit.

 

Terkait penumpang gelap atau oknum yang berusaha menciderai aspirasi mahasiswa dan masyarakat, Sigit menyatakan bahwa, kepolisian akan memberikan tindakan tegas kepada siapapun pihak yang mencoba memanfaatkan demonstrasi tersebut demi mengambil keuntungan untuk kepentingan segelintir kelompok.

 

"Tapi terhadap kelompok-kelompok penyusup yang akan menunggangi tolong dari rekan-rekan untuk mengawasi betul. Kalau sampai terjadi pemicu kemudian terjadi hal yang sifatnya anarkis dan kita harus melakukan penegakan hukum, tarik sampai ke atas hingga sampai tuntas dan itu semuanya akan kita proses. Karena Polri ingin gerakan mahasiswa betul-betul berjalan aman, tertib dan aspirasinya tersampaikan," tutur Sigit.

 

"Sekali lagi saya imbau, mari bersama-sama kita jaga kesucian bulan Ramadan. Sampaikan aspirasi dengan tertib dan damai. Semoga saudara-saudara kita umat muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan lancar hingga akhir," tambah Sigit sekaligus mengakhiri. (rmol)



 

SANCAnews.id – Aksi 11 April yang akan dilakukan oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan digelar di depan Gedung DPR RI Jakarta. Beralihnya sasaran aksi itu dikarenakan Presiden Joko Widodo diyakini tidak akan turun menemui massa aksi unjuk rasa.

 

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin saat dikonfirmasi mengenai alasan aksi pada Senin (11/4) dilakukan di DPR RI, bukan di sekitaran Istana Negara.

 

"Ini kita sepakatin dikonsolidasi bersama kawan-kawan BEM SI, kita memiliki analisa bahwa kalau titik aksinya di Istana, goalnya adalah Presiden Jokowi turun untuk menjumpai massa aksi, namun itu tidak akan mungkin dengan kondisi yang saat ini," ujar Kaharuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (10/4).

 

Kondisi yang dimaksud Kaharuddin adalah, adanya banyak kelompok tertentu yang ingin memanfaatkan gerakan mahasiswa.

 

"Dan juga salah satu kunci untuk menutup kran amandemen ini adalah pada wakil rakyat, agar tidak mengkhianati konstitusi negara dengan tidak melakukan amandemen," kata Kaharuddin.

 

Selain itu kata Kaharuddin, aksi yang dilakukan dengan menggeruduk DPR RI juga bertujuan untuk menyambut aspirasi dari massa aksi yang datang dari berbagai daerah melalui DPR.

 

"Serta kawan-kawan daerah perlu disambut juga aspirasi nya dari daerah oleh karena itu perlu wakil rakyat di DPR RI untuk menjemput aspirasi tersebut," pungkasnya.

 

Sebelumnya, Kaharuddin memberikan informasi bahwa aksi esok hari akan diselenggarakan di DPR RI sejak pukul 10.00 hingga menang.

 

Dalam aksi nantinya, BEM SI akan menyampaikan empat tuntutan, yaitu mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

 

Selanjutnya, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

 

Kemudian, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan presiden tiga periode.

 

Terakhir, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab. (*)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.