Latest Post


 

SANCAnews.id – Ketua majelis jaringan aktivis Pro Demokrasi Iwan Sumule menyampaikan bahwa kantor sekretariat ProDem bakal dijadikan posko perjuangan juga pusat informasi bagi para pejuang demokrasi.

 

“Saya ingin beritahukan kepada seluruh kawan-kawan aktivis ProDEM bahwa terhitung mulai Senin, 11 April 2022, Sekretariat ProDEM di Jalan Veteran 1 No 26 Gambir Jakarta Pusat (Belakang Istiqlal), akan menjadi posko perjuangan dan pusat informasi bagi para pejuang demokrasi,” kata Iwan Sumule kepada wartawan di Jakarta, Sabtu sore (9/4).

 

Pesan ini, sambung Iwan diharapkan agar diberitahukan kepada seluruh aktivis pejuang demokrasi yakni mahasiswa, pelajar, pemuda, buruh dan para petani.

 

Sebelumnya direncanakan pada Senin 11 April 2022 mendatang, sejumlah elemen mulai dari mahasiswa, pelajar hingga masyarakat lainnya akan menggelar aksi unjuk rasa.

 

Tuntutan mereka hampir sama, menolak presiden 3 periode hingga menyoroti sejumlah kenaikan harga-harga kebutuhan dan langkanya bahan bakar minyak (BBM) di pasaran. (rmol)



 

SANCAnews.id – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sukabumi (ABSI) akan kepung kantor DPRD Kota Sukabumi.

 

Pada 11 April 2022 nanti, diperkirakan ada seribu mahasiswa ABSI dan sebagian kelompok Cipayung Plus Sukabumi yang turun ke jalan.

 

Koordinator ABSI, Rifki Rizaldi mengatakan, pihaknya sejauh ini tengah melakukan konsolidasi dengan elemen BEM Kampus yang tergabung di ABSI dan Cipayung Plus Sukabumi.

 

"Untuk tanggal 11 April nanti, kami terus konsolidasi bersama teman-teman ABSI termasuk senior di Cipayung Plus Sukabumi," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Sabtu (9/4/2022).

 

Rifki menuturkan dalam rencana aksi yang akan digelar di DPRD Kota Sukabumi, ada tiga tuntutan yang disampaikan untuk pemerintah pusat.

 

Pertama, kata Rifki, menolak perpanjangan, penundaaan pemilu atau Jokowi tiga periode.

 

"Kami menolak jabatan Presiden tiga periode dan menolak amandemen undang-undang 1945," jelasnya.

 

Point selanjutnya yakni terkit mahalnya minyak goreng, kenaikan BBM yang berdampak pada kelangkaan dan ibu kota baru IKN

 

"Tuntutan selanjutnya, terkait dengan kenaikan harga minyak goreng dan dampak kenaikan BBM dan menolak IKN," pungkasnya. (tribun)



 

SANCAnews.id – Demonstrasi menentang penundaan pemilu yang dilakukan oleh mahasiswa asal Makassar, Sulawesi Selatan mendapat dukungan dari warga. Seperti terlihat hari ini, Sabtu (9/4/2022) siang.

 

Saat unjuk rasa berlangsung di depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Jl Sultan Alauddin, para mahasiswa dapat semangat dari emak-emak.

 

Awalnya mahasiswa unjuk rasa diwarnai aksi bakar ban dan pengadangan truk sekitar dua jam. Mahasiswa silih berganti berorasi di atas truk yang dijadikan panggung orasi.

 

Di sela aksi unjuk rasa, seorang emak-emak yang menumpangi mobil menyemangati mahasiswa. Ia berterima di sela kaca kabin depan sambil mengepalkan tangan kiri.

 

"Ayo, turunkan minyak kelapa, jangko (jangan) berhenti nak, jangko berhenti nak, ayo...," ucapnya dengan begitu semangat.

 

Aksi emak-emak itu, diabadikan dalam rekaman ponsel yang digunakan penumpang di kabin tengah.

 

Video semangat ala emak-emak Makassar itu, pun diunggah di akun Instagram @makassar_info dan viral.

 

Adapun tuntutan pengunjuk rasa, meminta agar wacana penundaan pemilu tidak diamini pemerintah.

 

Pasalnya, menurut pengunjuk rasa, selain melanggar konstitusi, wacana tersebut juga dinilai tidak sepatutnya dimunculkan di tengah banyaknya persoalan sosial.

 

"Kami dengan tegas menolak penundaan pemilu karena hanya menimbulkan polemik," ucap seorang orator.

 

Selain itu, juga disuarakan terkait ketidakpastian bahan pokok seperti minyak goreng dan solar.

 

"Kami yakin, dibalik kelangkaan minyak goreng ini ada mafia yang bermain. Ini harus diusut tuntas," ucapnya.

 

Di sela orasi, tidak lupa pengunjuk rasa menggelontorkan sumpah pemuda. Begitu juga dengan yel-yel, yang meminta presiden Joko Widodo untuk mundur.

 

"Jokowi turun Alhamdulillah, Luhut naik Naudzubillah, tidak presiden tak apa-apa, masih ada mahasiswa. Turunkan Jokowi," teriak mahasiswa serempak. (tribun)



 

SANCAnews.id – Aparat kepolisian diminta untuk tidak menggunakan cara-cara represif dalam mengamankan jalannya aksi demonstrasi besar-besaran dari sejumlah mahasiswa pada 11 April 2022 mendatang.

 

Sebab, demonstrasi merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan panggilan UUD 1945 dalam hal mengemukakan pendapat, berkumpul dan berserikat serta menyatakan ekspresinya.

 

Permintaan itu disampaikan Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur kepada wartawan di Kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu petang (9/4).

 

"Kepolisian harus memposisikan demonstrasi adalah bagian dari tugas yang di mana mereka mendukung, karena mereka adalah pengayom, dan demonstrasi adalah hak yang dijamin oleh konstitusi," ujar Isnur.

 

"Jadi jangan sampai kemudian ada pikiran dan pandangan bahwa di kepolisian bahwa demonstrasi adalah melanggar hukum," imbuh dia menegaskan.

 

Isnur mengatakan, pihaknya melihat ada kecenderungan dari aparat kepolisian yang menganggap bahwa demonstrasi harus dilibas habis. Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus mencegah itu terjadi.

 

"Kami memperingatkan Listyo (Kapolri-Red) dengan semangatnya, dengan janjinya untuk berkeadilan," harapnya.

 

"Jadi, kita akan lihat besok, kita akan pelototi bagaimana negara ini memperlakukan warga negaranya yang melakukan tugas-tugas jaminannya di konstitusi," sambungnya.

 

Kepolisian, kata Isnur, harus melindungi para demonstran juga menjaga jalannya demonstrasi mahasiswa. Bukan justru sebaliknya, malah membubarkan dengan cara-cara represif.

 

"Dan ada cara-cara dalam intelijen itu sengaja membuat chaos. Jadi, jangan sampai ada orang yang membuat chaos dari aparat sendiri. Itu yang kita curiga dari kasus halte Sarinah dulu, itu kan bukan mahasiswa yang membakar," ungkapnya.

 

"Nah kami khawatir ada pihak-pihak yang bertugas tapi dengan cara-cara seperti itu. Makanya jangan sampai negara punya operasi atau punya rencana seperti itu. Siapa pun ya," imbuh dia.

 

Selain itu, Isnur juga berharap aparat kepolisian tidak menangkapi bahkan melakukan penyiksaan terhadap mahasiswa yang berdemonstrasi pada 11 April 2022 nanti.

 

"Bukan digebuki atau ditangkapi. Kekerasan itu tidak boleh ada. Penangkapan hanya boleh kepada orang-orang yang melakukan tindak pidana," tandasnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Mantan anggota TNI Ruslan Buton tuai pujian dari netizen setelah minta dikirim ke Papua untuk tumpas KKB pada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. 

  

Para netizen bahkan membandingkan keberanian Ruslan Buton yang menantang untuk dikirim ke Papua menumpas KKB dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

 

Sebelumnya, Ruslan Buton yang eprnah menjadi prajurit TNI dengan pangkat terakhir kapten itu mengatakan pada Jenderal Andika Perkasa Andika untuk merekrutnya dan dia akan merekrut 100 personil utk diberangkatkan ke Papua menumpas anggota KKB.

 

“Jangan musuhi kami anak bangsa yang nasionalis rekrut kami saya menyiapkan mungkin 100 orang personil dilengkapi peralatan tempur untuk mencari mereka-mereka pengkhianat bangsa itu di Papua,” kata Ruslan Buton seperti yang dikutip Hops.ID dari kanal Youtube Refly harun pada Jumat, 8 April 2022.

 

Bahkan dia percaya diri akan memimpin langsung pasukan tersbut. “Saya yang mimpin , saya tawarkan ini kepada Jenderal Andika,”  tegasnya.

 

Ruslan Buton menyatakan terkait dengan kejadian di Papua yang menelan banyak korban jiwa bergugurannya para prajurit TNI, dia tidak bisa menerima kejadian tersbut.

 

“Para prajurit TNI dibunuh, dibantai secara sadis dan biadap oleh para pemberontak-pemberontak itu, kami sebagai prajurit walaupun kami mantan tentara tidak pernah sedikitpun menerima kejadian itu,” ujarnya.

 

“Mendidih darah kami apapun bentuknya solidaritas kami terhadap teman-teman prajurit itu adalah harga mati. Bentu kesetiaan kami terhadap institusi yang kami banggakan dan kami cintai yaitu tantara nasional Indonesia,” lanjutnya.

 

Minta waktu 3 bulan untuk menyiapkan personil 

Ruslan Buton menyatakan jangan sampai Tentara Nasional Indonesia ini terkesan lemah dan tidak punya kemampuan tempur karena tak memberikan perlawanan terhadap KKB.

 

“Ini sangat menyayat hati kami maka kami menawarkan diri kepada bapak panglima rekrut kami ajak kami kami akan siapkan beri waktu kami 3 bulan untuk mempersiapkan personil,” tandasnya.

 

Ruslan Buton mengatakan dia akanmelaksankan latihan pratugas sebelum berangkat ke Papua. “Saya sendiri yang akan memimpinnya satu kompi pemukul kami siap demi bangsa dan negara kami tidak ingin republik ini pecah dan dikuasai oleh kepentingan-kepentingan asing atau karena kesalahan kebijakan politik,” tuturnya.

 

Ruslan Buton juga mengungkapkan jika dia tidak ingin negeri ini runtuh, lepas satu persatu-persatu terutama Papua yang menjadi bagian daripada bingkai NKRI. “Salam hormat dari saya Ruslan Buton pangkat terakhir kapten ,” tandasnya.

 

Netizen bandingkan keberanian Ruslan Buton dengan Jenderal Dudung 

Pernyataan Ruslan Buton itu banyak diunggah ulang oleh beberapa akun Twitter dan mendapat respon beragam dari para netizen beberapa diantaranya memberi pujian atas keberanian Ruslan Buton.

 

Bahkan beberapa diantaranya membandingkan dengan nyali dan keberanian KSAD Jenderal Dudung

 

“Pesan Bapak Ruslan Buton utk Andika Perkasa: ‘Jangan musuhi kami,kami anak bangsa yg nasionalis, rekrut kami.Saya menyiapkan mungkin 100 personil utk diberangkatkan ke Papua dilengkapi peralatan tempur untuk mencari pengkhianat² bangsa itu di Papua’ Andika & Dudung kalah nyalinya,” tulis akun @An_Kiim.

 

“Jendral Dudung Kalah nyalinya dgn Bapak Ruslan Buton ,, Jendral Dudung Beraninya cuma Menurunkan POSTER dan Baliho DI JAKARTA,,,” tulis akun @ANTON77804354.

 

“Prajurit sejati,Ruslan Buton bersedia untuk direkrut dan memimpin utk menumpas KKB. Pesimis utk di ijinkan,krn bisa dianggap merendahkan marwah TNI,krn beliau sdh bkn anggota TNI. Selain itu,mungkin pak Dudung tdk akan rela jika saudaranya akan disikat,” tulis akun @Me_her11. (hops)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.