Latest Post


 

SANCAnews.id – Aparat kepolisian diminta untuk tidak menggunakan cara-cara represif dalam mengamankan jalannya aksi demonstrasi besar-besaran dari sejumlah mahasiswa pada 11 April 2022 mendatang.

 

Sebab, demonstrasi merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan panggilan UUD 1945 dalam hal mengemukakan pendapat, berkumpul dan berserikat serta menyatakan ekspresinya.

 

Permintaan itu disampaikan Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur kepada wartawan di Kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu petang (9/4).

 

"Kepolisian harus memposisikan demonstrasi adalah bagian dari tugas yang di mana mereka mendukung, karena mereka adalah pengayom, dan demonstrasi adalah hak yang dijamin oleh konstitusi," ujar Isnur.

 

"Jadi jangan sampai kemudian ada pikiran dan pandangan bahwa di kepolisian bahwa demonstrasi adalah melanggar hukum," imbuh dia menegaskan.

 

Isnur mengatakan, pihaknya melihat ada kecenderungan dari aparat kepolisian yang menganggap bahwa demonstrasi harus dilibas habis. Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus mencegah itu terjadi.

 

"Kami memperingatkan Listyo (Kapolri-Red) dengan semangatnya, dengan janjinya untuk berkeadilan," harapnya.

 

"Jadi, kita akan lihat besok, kita akan pelototi bagaimana negara ini memperlakukan warga negaranya yang melakukan tugas-tugas jaminannya di konstitusi," sambungnya.

 

Kepolisian, kata Isnur, harus melindungi para demonstran juga menjaga jalannya demonstrasi mahasiswa. Bukan justru sebaliknya, malah membubarkan dengan cara-cara represif.

 

"Dan ada cara-cara dalam intelijen itu sengaja membuat chaos. Jadi, jangan sampai ada orang yang membuat chaos dari aparat sendiri. Itu yang kita curiga dari kasus halte Sarinah dulu, itu kan bukan mahasiswa yang membakar," ungkapnya.

 

"Nah kami khawatir ada pihak-pihak yang bertugas tapi dengan cara-cara seperti itu. Makanya jangan sampai negara punya operasi atau punya rencana seperti itu. Siapa pun ya," imbuh dia.

 

Selain itu, Isnur juga berharap aparat kepolisian tidak menangkapi bahkan melakukan penyiksaan terhadap mahasiswa yang berdemonstrasi pada 11 April 2022 nanti.

 

"Bukan digebuki atau ditangkapi. Kekerasan itu tidak boleh ada. Penangkapan hanya boleh kepada orang-orang yang melakukan tindak pidana," tandasnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Mantan anggota TNI Ruslan Buton tuai pujian dari netizen setelah minta dikirim ke Papua untuk tumpas KKB pada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. 

  

Para netizen bahkan membandingkan keberanian Ruslan Buton yang menantang untuk dikirim ke Papua menumpas KKB dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

 

Sebelumnya, Ruslan Buton yang eprnah menjadi prajurit TNI dengan pangkat terakhir kapten itu mengatakan pada Jenderal Andika Perkasa Andika untuk merekrutnya dan dia akan merekrut 100 personil utk diberangkatkan ke Papua menumpas anggota KKB.

 

“Jangan musuhi kami anak bangsa yang nasionalis rekrut kami saya menyiapkan mungkin 100 orang personil dilengkapi peralatan tempur untuk mencari mereka-mereka pengkhianat bangsa itu di Papua,” kata Ruslan Buton seperti yang dikutip Hops.ID dari kanal Youtube Refly harun pada Jumat, 8 April 2022.

 

Bahkan dia percaya diri akan memimpin langsung pasukan tersbut. “Saya yang mimpin , saya tawarkan ini kepada Jenderal Andika,”  tegasnya.

 

Ruslan Buton menyatakan terkait dengan kejadian di Papua yang menelan banyak korban jiwa bergugurannya para prajurit TNI, dia tidak bisa menerima kejadian tersbut.

 

“Para prajurit TNI dibunuh, dibantai secara sadis dan biadap oleh para pemberontak-pemberontak itu, kami sebagai prajurit walaupun kami mantan tentara tidak pernah sedikitpun menerima kejadian itu,” ujarnya.

 

“Mendidih darah kami apapun bentuknya solidaritas kami terhadap teman-teman prajurit itu adalah harga mati. Bentu kesetiaan kami terhadap institusi yang kami banggakan dan kami cintai yaitu tantara nasional Indonesia,” lanjutnya.

 

Minta waktu 3 bulan untuk menyiapkan personil 

Ruslan Buton menyatakan jangan sampai Tentara Nasional Indonesia ini terkesan lemah dan tidak punya kemampuan tempur karena tak memberikan perlawanan terhadap KKB.

 

“Ini sangat menyayat hati kami maka kami menawarkan diri kepada bapak panglima rekrut kami ajak kami kami akan siapkan beri waktu kami 3 bulan untuk mempersiapkan personil,” tandasnya.

 

Ruslan Buton mengatakan dia akanmelaksankan latihan pratugas sebelum berangkat ke Papua. “Saya sendiri yang akan memimpinnya satu kompi pemukul kami siap demi bangsa dan negara kami tidak ingin republik ini pecah dan dikuasai oleh kepentingan-kepentingan asing atau karena kesalahan kebijakan politik,” tuturnya.

 

Ruslan Buton juga mengungkapkan jika dia tidak ingin negeri ini runtuh, lepas satu persatu-persatu terutama Papua yang menjadi bagian daripada bingkai NKRI. “Salam hormat dari saya Ruslan Buton pangkat terakhir kapten ,” tandasnya.

 

Netizen bandingkan keberanian Ruslan Buton dengan Jenderal Dudung 

Pernyataan Ruslan Buton itu banyak diunggah ulang oleh beberapa akun Twitter dan mendapat respon beragam dari para netizen beberapa diantaranya memberi pujian atas keberanian Ruslan Buton.

 

Bahkan beberapa diantaranya membandingkan dengan nyali dan keberanian KSAD Jenderal Dudung

 

“Pesan Bapak Ruslan Buton utk Andika Perkasa: ‘Jangan musuhi kami,kami anak bangsa yg nasionalis, rekrut kami.Saya menyiapkan mungkin 100 personil utk diberangkatkan ke Papua dilengkapi peralatan tempur untuk mencari pengkhianat² bangsa itu di Papua’ Andika & Dudung kalah nyalinya,” tulis akun @An_Kiim.

 

“Jendral Dudung Kalah nyalinya dgn Bapak Ruslan Buton ,, Jendral Dudung Beraninya cuma Menurunkan POSTER dan Baliho DI JAKARTA,,,” tulis akun @ANTON77804354.

 

“Prajurit sejati,Ruslan Buton bersedia untuk direkrut dan memimpin utk menumpas KKB. Pesimis utk di ijinkan,krn bisa dianggap merendahkan marwah TNI,krn beliau sdh bkn anggota TNI. Selain itu,mungkin pak Dudung tdk akan rela jika saudaranya akan disikat,” tulis akun @Me_her11. (hops)



 

SANCAnews.id – Tersangka kasus dugaan penistaan agama Pendeta Saifuddin Ibrahim sebut dirinya telah kabur ke Belanda dari Amerika Serikat, saat berhasil lolos dia ejek polisi karena tak bisa menangkap dia yang mengaku bukan lagi ber-KTP Indonesia.

 

Pendeta Saifuddin Ibrahim yang kini berstatus buronan Bareskrim Polri itu mengatakan biasa bolak-balik Amerika Serikat dan Belanda dalam pelariannya karena dia menyebut dirinya bukan lagi penduduk dengan KTP Indonesia.

 

Pendeta Saifuddin Ibrahim yang juga diburu FBI itu sebelumnya menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama salah satunya karena minta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al Quran. Dia kemudian kabur ke Amerika Serikat, dan kini ke Belada.

 

Pendeta Saifuddin Ibrahim sebut dirinya kabur ke Belanda 

“Saya kabur ke Amerika dan kabur ke Belanda bolak-balik ini saya,” kata Pendeta Saifuddin Ibrahim seperti dikutip Hops.ID dari kanal YouTube Saifuddin Ibrahim pada Jumat 8  April 2022.

 

Pendeta Saifuddin Ibrahim tengah panik dan ketakutan karena persembunyiannya terbongkar kini dia berpindah-pindah kota dalam upaya kabur dan melarikan diri dari FBI, Youtube Saifuddin Ibrahim.

 

Pendeta asal Bima, NTB itu mengatakan lebih baik menjadi penduduk dunia daripada menjadi penduduk Indonesia.

 

“Daripada saya jadi penduduk Indonesia, saya lebih baik menjadi penduduk dunia, I am citizen of the world. Saya ini bukan penduduk Indonesia lagi,” tuturnya.

 

Pendeta Saifuddin Ibrahim mengatakan banyak orang kabur dari negaranya yang sering dilanda konflik terutama disebabkan karena amsalah agama.

 

“Yang kabur dari negeri-negeri arab itu bukan 1000 orang, (tapi) jutaan orang. Presiden (Amerika Serikat) Joe Biden menerima 20.000 orang dari Arab tahun ini, (termasuk) 2.500 dari Yaman yang tidak pernah damai negaranya,” jelasnya.

 

Dia pun menyebut jika di Indonesia dikuasai orang yang menurutnya mabuk agama maka tidak akan damai dan kemudian akan hancur. “Kalau di Indonesia akan dikuasai kadrun-kadrun ini dijamin negeri ini akan hancur,” terangnya.

 

Tantang orang di Amerika Serikat dan Belanda untuk menangkapnya 

Dia pun menantang orang untuk bisa menemukan dan menangkapnya baik di Amerika Serikat maupun di Belanda. “Walaupun Shamsi Ali sudah mengerahkan katanya seluruh umat Islam di Amerika untuk menangkap Saifudin Ibrahim, suruh dong umat Islam di Belanda untuk menangkap saya,” ujarnya.

 

Dia pun melontarkan sesumbar jika nanti telah menjadi penduduk dengan KTP dunia maka dia tak akan bisa ditangkap.

 

”Nanti kalau saya sudah dapat KTP internasional saya akan bersuka cita karena Tuhan Yesus Kristus. I'm is the citizens of the world saya adalah penduduk dunia, KTP dunia,” tuturnya.

 

“Bersesuaian datang ke Indonesia kamu tidak bisa menangkap saya, haha Haleluya hanya kepada Tuhan Yesus saya berserah kepada Tuhan Engkaulah yang memiliki seluruh hidup kami Engkaulah yang memiliki  rencana-rencana ke depan khususnya Indonesia orang orang kristen. "

 

Sebelumnya, Imam Besar Islamic Center New York Imam Shamsi Ali meminta muslim Indonesia yang berada di AS untuk membantu mencari keberadaan Pendeta Saifuddin Ibrahim.

 

“Saya serukan ke teman2 Muslim Indonesia yg bermukim di US u/ membantu Bareskrim (Kepolisian RI) menemukan Sdr. Saifuddin Ibrahim,” tulisnya di cuitan di akun Twitter @ShamsiAli2 yang diunggah pada Selasa 5 April 2022.

 

“Besar kemungkinan saat ini ada di negara bagian California atau San Francisco. Laporkan ke Kepolisian atau FBI setempat,” imbuhnya. (hops)



 

SANCAnews.id – Elektabilitas Anies Baswedan sebagai capres potensial di 2024 menguat dalam sejumlah survei, saat bersamaan elektabilitas Prabowo Subianto menurun, dan Ganjar Pranowo stagnan.

 

Data teranyar, elektabilitas Anies naik sekitar 3% menurut survei SMRC dan 2% menurut Indikator Politik dalam setahun terakhir.

 

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat hasil ini besar dipengaruhi prestasi Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya dalam membangun Jakarta International Stadium (JIS) yang megah dan disanjung publik.

 

"Anies kelihatannya progresif. Relawannya jalan, dibentuk di semua daerah. Prestasinya dimunculkan, paling banyak menyedot perhatian JIS," kata Ujang saat dihubungi, Jumat (8/4).

 

"Itu buat banyak ke sanjungan masyarakat termasuk Ridwan Kamil katakan keren. Kita tahu Ridwan Kamil arsitek yang melihat kehebatan dan kemegahan JIS lalu menyanjung Anies," imbuhnya.

 

Selain itu, Ujang melihat Anies dekat dengan publik. Seiring dengan sejumlah prestasinya, ini pun dinilainya menjadikan Anies harapan publik di 2024.

 

"Saya lihat Anies punya sisi lain, dia mampu publikasi prestasi dan diketahui publik. Dan Anies jadi antitesa Istana, pemerintah. Jadi Anies bisa berikan harapan, kelihatannya. Beri harapan ke publik walaupun belum tentu ke depannya," papar dia.

 

Lebih lanjut, Ujang juga berkomentar soal elektabilitas Prabowo Subianto yang menurun dalam setahun terakhir menurut sejumlah survei. Menurutnya, ini bisa jadi disebabkan karena Prabowo nampak kurang dekat dengan publik, sudah 3 kali gagal di ajang Pilpres, dan bergabung di parpol koalisi Jokowi.

 

Sementara itu, Ganjar Pranowo yang kerap bersaing dengan Anies dan Prabowo di survei capres, belakangan terpantau stagnan. Ujang berpendapat, ini karena kemunculan sejumlah kontroversi terkait Ganjar seperti konflik Wadas dan polemik e-KTP.

 

"Ganjar kan banyak diterpa masalah. Kasus Wadas, lalu dimunculkan kembali kasus e-KTPnya, ini juga kerugian bagi Ganjar. Serangan pada Ganjar luar biasa banyak," terangnya.

 

"Yang tadinya persoalan Ganjar tidak terbuka, sekarang terbuka. Wadas dan e-KTP berpengaruh besar walaupun belum tentu korupsi atau tidak. Itu kan praduga tak bersalah," tambah dia. (kumparan)



 

SANCAnews.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menyebutkan bahwa Pemerintah tidak melarang mahasiswa untuk melakukan aksi dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi.

 

Koordinator BEM Nusantara untuk Pulau Jawa Ahmad Marzuki mengatakan bahwa dalam pertemuannya dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Jakarta, Jumat, Pemerintah tetap memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi.

 

"Enggak, enggak seperti itu. Negara ini kan negara demokrasi, tidak ada larangan. Pemerintah tetap memberikan kebebasan untuk menyampaikan aspirasi," kata Marzuki di kawasan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/4/2022) dikutip dari Antara.

 

Marzuki menjelaskan bahwa internal BEM Nusantara belum bisa memastikan untuk ikut dalam aksi unjuk rasa serentak oleh BEM Seluruh Indonesia di Istana Merdeka pada Senin, 11 April mendatang.

 

Oleh karenanya, mereka memilih jalur audiensi dengan bertemu Ketua Wantimpres Wiranto pada Jumat sore.

 

"Belum tentu (ikut aksi) kalau dari internal kami sendiri masih dalam tahap kajian. Mengenai isu BBM ini, kami masih pengkajian belum sempurna juga," kata Marzuki.

 

Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah menyampaikan kepada Pemerintah lewat Wantimpres untuk segera menindaklanjuti kartel minyak goreng yang telah merugikan masyarakat sebagai konsumen.

 

Ketua Wantimpres Wiranto mengatakan pertemuan dengan BEM Nusantara atas seizin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyerap aspirasi mengenai hal-hal yang sedang dihadapi bangsa.

 

Wiranto menyampaikan banyak aspirasi yang disuarakan BEM Nusantara, antara lain masalah kenaikan harga minyak goreng, dugaan adanya kartel, dan masalah kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran.

 

BEM Nusantara juga menyampaikan aspirasi mengenai pengenaan pajak, masalah ketahanan energi nasional, dan penolakan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode yang mengakibatkan penundaan Pemilu 2024.

 

Sebagai informasi, BEM SI menyatakan tetap menggelar aksi unjuk rasa di Istana Merdeka pada 11 April mendatang dengan tuntutan utama menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu.

 

BEM SI juga akan membawa total 18 tuntutan pada aksi nanti. Selain penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, mahasiswa juga mendesak stabilitas harga kebutuhan pokok dan jaminan kesediaan barang-barang pokok bagi masyarakat. Kemudian tuntutan agar Pemerintah membatalkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. (era)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.