Kabur ke Belanda, Pendeta Saifuddin Ejek Polisi: Kamu Gak Bisa Tangkap, Haha Haleluya!
SANCAnews.id – Tersangka kasus dugaan penistaan
agama Pendeta Saifuddin Ibrahim sebut dirinya telah kabur ke Belanda dari
Amerika Serikat, saat berhasil lolos dia ejek polisi karena tak bisa menangkap
dia yang mengaku bukan lagi ber-KTP Indonesia.
Pendeta Saifuddin Ibrahim yang kini berstatus buronan
Bareskrim Polri itu mengatakan biasa bolak-balik Amerika Serikat dan Belanda
dalam pelariannya karena dia menyebut dirinya bukan lagi penduduk dengan KTP
Indonesia.
Pendeta Saifuddin Ibrahim yang juga diburu FBI itu sebelumnya
menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama salah satunya karena minta
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al Quran. Dia kemudian
kabur ke Amerika Serikat, dan kini ke Belada.
Pendeta Saifuddin Ibrahim sebut dirinya kabur ke Belanda
“Saya kabur ke Amerika dan kabur ke Belanda bolak-balik ini
saya,” kata Pendeta Saifuddin Ibrahim seperti dikutip Hops.ID dari kanal
YouTube Saifuddin Ibrahim pada Jumat 8
April 2022.
Pendeta Saifuddin Ibrahim tengah panik dan ketakutan karena
persembunyiannya terbongkar kini dia berpindah-pindah kota dalam upaya kabur
dan melarikan diri dari FBI, Youtube Saifuddin Ibrahim.
Pendeta asal Bima, NTB itu mengatakan lebih baik menjadi
penduduk dunia daripada menjadi penduduk Indonesia.
“Daripada saya jadi penduduk Indonesia, saya lebih baik
menjadi penduduk dunia, I am citizen of the world. Saya ini bukan penduduk
Indonesia lagi,” tuturnya.
Pendeta Saifuddin Ibrahim mengatakan banyak orang kabur dari
negaranya yang sering dilanda konflik terutama disebabkan karena amsalah agama.
“Yang kabur dari negeri-negeri arab itu bukan 1000 orang,
(tapi) jutaan orang. Presiden (Amerika Serikat) Joe Biden menerima 20.000 orang
dari Arab tahun ini, (termasuk) 2.500 dari Yaman yang tidak pernah damai
negaranya,” jelasnya.
Dia pun menyebut jika di Indonesia dikuasai orang yang
menurutnya mabuk agama maka tidak akan damai dan kemudian akan hancur. “Kalau
di Indonesia akan dikuasai kadrun-kadrun ini dijamin negeri ini akan hancur,”
terangnya.
Tantang orang di Amerika Serikat dan Belanda untuk menangkapnya
Dia pun menantang orang untuk bisa menemukan dan menangkapnya
baik di Amerika Serikat maupun di Belanda. “Walaupun Shamsi Ali sudah
mengerahkan katanya seluruh umat Islam di Amerika untuk menangkap Saifudin
Ibrahim, suruh dong umat Islam di Belanda untuk menangkap saya,” ujarnya.
Dia pun melontarkan sesumbar jika nanti telah menjadi
penduduk dengan KTP dunia maka dia tak akan bisa ditangkap.
”Nanti kalau saya sudah dapat KTP internasional saya akan
bersuka cita karena Tuhan Yesus Kristus. I'm is the citizens of the world saya
adalah penduduk dunia, KTP dunia,” tuturnya.
“Bersesuaian datang ke Indonesia kamu tidak bisa menangkap
saya, haha Haleluya hanya kepada Tuhan Yesus saya berserah kepada Tuhan
Engkaulah yang memiliki seluruh hidup kami Engkaulah yang memiliki rencana-rencana ke depan khususnya Indonesia
orang orang kristen. "
Sebelumnya, Imam Besar Islamic Center New York Imam Shamsi
Ali meminta muslim Indonesia yang berada di AS untuk membantu mencari
keberadaan Pendeta Saifuddin Ibrahim.
“Saya serukan ke teman2 Muslim Indonesia yg bermukim di US u/
membantu Bareskrim (Kepolisian RI) menemukan Sdr. Saifuddin Ibrahim,” tulisnya
di cuitan di akun Twitter @ShamsiAli2 yang diunggah pada Selasa 5 April 2022.
“Besar kemungkinan saat ini ada di negara bagian California
atau San Francisco. Laporkan ke Kepolisian atau FBI setempat,” imbuhnya. (hops)