Tolak Tiga Periode Jokowi, Mahasiswa BEM Sumsel: Masyarakat Sudah Ogah, Si Pakde Mau Nambah
SANCAnews.id – Mahasiswa yang tergabung di Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Sumsel berdemonstrasi menolak perpanjangan masa
jabatan sekaligus penundaan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Dalam aksinya yang berlangsung di DPRD Sumatera Selatan,
mahasiswa yang tergabung dari sejumlah BEM ini mengusung tagline
#MasyarakatSudahOgahSiPakdeMauNambah.
Aksi diawali dengan berkumpul di simpang lampu merah Jalan
Angkatan 45 pada pukul 13.00 WIB. "Kami telah menunggu dengan sabar,
apakah ini salah satu cara kalian menunda gerakan kami. Lebih dari setengah jam
tapi ini tidak dibuka," ujar Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas PGRI,
Ade Syawal, Kamis (7/4/2022).
Tak hanya pada penolakan masa jabatan yang diperpanjang,
mereka pun mempertanyakan harga bahan pokok yang naik sehingga membuat rakyat
menjerit.
"Kita menolak tiga periode, itu harga mati. Salah satu
yang menyakiti hati rakyat langkanya minyak goreng dan mahal," ucap salah
satu Koordinator Aksi, Ruben saat menyampaikan orasi di atas mobil komando.
Para orator masih terus membujuk untuk dibukanya pagar
pembatas dan melakukan negosiasi dengan pihak DPRD Sumsel. Salah satu anggota
dewan unjuk bicara dan menyetujui pukul negosiasi pagar pembatas untuk dibuka
dengan jaminan aksi bisa tenang dan tidak ada anarki.
"Kita sudah menunggu, pihak anggota dewan sudah
membolehkan tetapi kepolisian tidak mau membuka pagar. Kita blokir jalan,"
sampai Ade.
Dia memerintahkan peserta aksi untuk memblokir jalan simpang
lampu merah DPRD Sumsel. "Silahkan Blokir jalan kawan-kawan, karena kita
tidak dipersilahkan masuk, kita orasi di jalan," pungkasnya.
Hingga berita ini dimuat, pihak kordinator aksi masih
berdiskusi untuk solusi aksi hari ini. Sebagian massa aksi berada di simpang
lampu merah DPRD Sumsel, sementara sebagian lagi tetap bertahan di depan pagar
kawat hingga dibuka. (suara)