Latest Post


 

SANCAnews.id – Pemerintah Kota Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat baru saja membuat pengumuman bahwa adzan akan diizinkan berkumandang melalui pengeras suara sepanjang tahun. Aturan ini mirip dengan aturan yang memperbolehkan penggunaan lonceng gereja.

 

Peraturan baru ini dibuat oleh dewan kota, di mana nantinya mulai dari 2 April 2022 saat bulan Ramadhan dimulai, adzan akan diperbolehkan berkumandang melalui pengeras suara antara pukul 7 pagi hingga 10 malam waktu setempat.

 

Melalui aturan ini, adzan akan dikumandangkan sebanyak tiga kali sehari dengan volume yang diatur di batas desibel tertentu.

 

“Muslim telah menjadi bagian dari struktur Amerika selama lebih dari 400 tahun sejak muslim pertama datang ke Amerika sebagai budak. Dan Minneapolis telah manjadi rumah bagi poulasi muslim terbesar asal Somalia dan Afrika Timur di negara ini,” ucap resolusi tersebut, disitat 31 Maret 2022.

 

“Dan masjid-masjid di sekitar kota dapat merayakan Ramadhan setiap hari dengan suara Adzan yang dipatuhi oleh umat Islam di seluruh dunia,” sambungnya.

 

Ucapan tersebut tertuang dalam resolusi yang dipresentasikan oleh anggota dewan Jamal Osman. Menurutnya, resolusi ini adalah bentuk penghormatan terhadap aspek ibadah setiap agama yang ada di Minneapolis, seperti juga aturan untuk lonceng gereja.

 

“Islam berada pada pijakan yang sama dengan setiap agama lain di Minneapolis. Sekarang, kami memiliki sebagian besar populasi muslim Afrika Timur yang terus tumbuh. Resolusi akan memberikan mereka kesempatan untuk mengakui iman mereka dengan cara yang sama seperti orang lain,” ucap Osman seperti dikutip Hops.ID dari laman Middle East Eye.

 

Jamal Osman juga menambahkan bahwa ia berharap nantinya setiap kota di AS dapat mengikuti jejak Minneapolis dan membuat kebijakan yang mencerminkan setiap agama dan komunitas.

 

Menyambut pengumuman ini, penduduk Minneapolis mengaku senang. Seperti salah satu penduduk Minneapolis, Rabya Mustafa yang mengatakan bahwa ini merupakan kemenangan besar.

 

“Bisakah anda bayangkan mendengar Allahu Akbar sepanjang hari dari pengeras suara saat anda berjalan-jalan di Amerika? Ini pasti kemenangan besar,” ucap Mustafa, penduduk yang telah tinggal di Minneapolis selama 10 Tahun.

 

Sebelumnya, Hamtramck Michigan merupakan kota di AS yang pertama kali melegalkan adzan di publik pada 2004 lalu, yang kemudian diikuti oleh Dearborn, di mana muslim merupakan mayoritas di sana. ***



 

SANCAnews.id – Said Aqil Siradj membicarakan soal Islam Nusantara belakangan menjadi sorotan publik. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyebut Islam nusantara berasal dari berbagai sumber yang salah satunya China.

 

Said Aqil Siradj juga memastikan Islam Nusantara bukanlah ajaran agama baru. Kata dia, Islam berhasil membangun peradaban sampai ke Afrika, Spanyol, Persia, India, kemudian masuk hingga Nusantara.

 

“Islam Nusantara berasal dari berbagai sumber, seperti dari China atau Kamboja, Gujarat India, ada dari Persia, dan ada juga yang langsung dari Hadramaut atau Tanah Arab,” ungkap Said Aqil Siradj, dikutip dari terkini.id (Jaringan Suara.com), Kamis (31/3/2022).

 

Berasal dari berbagai sumber dan beragam, Islam Nusantara memiliki pemikiran tersendiri hingga melahirkan Islam dengan tipologi tertentu atau dengan kekhususan sendiri.

 

"Maka dengan tegas saya katakan bahwa istilah Islam Nusantara ini bukan mazhab, bukan firqoh, bukan aliran agama baru, melainkan hanya meningkatkan kekhususan tipologi Islam," katanya.

 

Menurut Said Aqil, tipologi Islam Nusantara yang paling utama yakni mementingkan dan mengharmonisasikan antara ideologi budaya dan agama.

 

“Kita membangun agama di atas budaya. Budaya kita jadikan infrastruktur agama sehingga budaya dan agama akan kuat, khususnya agama Islam,” jelasnya.

 

Ia mengklaim hal tersebut sudah dibawa para ulama terdahulu dalam berdakwah menyebarkan agama Islam di Nusantara.

 

“Budaya dan agama ini yang dibawa oleh para ulama untuk datang ke Nusantara, khususnya Wali Songo yang telah berhasil menyebarkan Islam di Nusantara selama 50 tahun dari Tahun 1.200 hingga Tahun 1.250,” ujarnya

 

Mengacu pada keberhasilan itu, kerajaan-kejaraan seperti Majapahit, Sriwijaya, dan Padjadjaran akan hilang dengan sendirinya tanpa perang dan pertumpahan darah.

 

“Yang ada hanya pendekatan budaya sebagai peradaban dan agama dengan akhlakul karimah,” pungkasnya. (*)



 

SANCAnews.id – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI serta Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid dengan tegas menyatakan menolak kenaikan Pertamax.

 

Hal ini disampaikan Hidayat Nur Wahid melalui Twitter-nya pada Rabu (30/3/2022). Hidayat, mewakili PKS tolak kenaikan Pertamax yang sebelumnya telah disetujui dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Pertamina.

 

“PKS Tolak Kenaikan Pertamax. Pemerintah Jangan Merugikan Masyarakat,” tulis Hidayat Nur Wahid dalam pernyataannya lewat Twitter, @hnurwahid.

 

Hidayat juga menyingung pemerintah yang tidak konsisten dalam mengatur harga BBM.

 

“Saat Harga BBM Dunia Turun, Pemerintah Tidak Menurunkan Harga BBM, Tapi Saat Harga Naik, Pemerintah Segera Menaikkan,” tulis Hidayat Nur Wahid.

 

Sebelumnya dikabarkan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina akan menetapkan harga BBM jenis Pertamax naik jadi Rp16.000 per liter. Harga Pertamax saat ini adalah Rp9.600 per liternya.

 

Usulan ini disetujui oleh Komisi VI DPR RI dan dibacakan di kesimpulan RDP dengan Pertamina pada Senin (28/3).

 

“Komisi VI DPR RI mendukung penyesuaian harga bahan bakar minyak non subsidi yang mengikuti harga keekonomian minyak dunia untuk menjamin kesehatan keuangan Pertamina dalam menjalankan penugasan pemerintah,” tulis salah satu kesimpulan rapat Komisi VI DPR RI yang dibacakan Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, dikutip dari kanal Youtube  Komisi VI DPR RI.

 

Dalam menyikapi kenaikan harga minyak, sejauh ini pertamina hanya melakukan penyesuaian harga pada sejumlah BBM non subsidi selain Pertamax. Hal ini disebutkan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI.

 

Jenis BBM Pertamina yang sebelumnya mengalami penyesuaian harga yakni Pertamax Turbo, Dex Lite dan Pertamina Dex yang volumenya hanya 2 persen dari total penjualan BBM Pertamina.

 

Terkait kenaikan Pertamax ini belum secara resmi diumumkan Pertamina, walaupun usulannya telah disetujui DPR. Hidayat Nur Wahid, menyatakan mewakili PKS tolak kenaikan Pertamax. Usulan ini menurutnya akan merugikan masyarakat. (poskota)



 

SANCAnews.id – Kabar mengenai Komisi VI DPR yang mendukung kenaikan harga BBM jenis Pertamax baru-baru ini menghebohkan publik. DPR telah menyetujui harga BBM Pertamax mencapai Rp16.000 per liter pada 1 April 2022.

 

Kabar DPR yang menyetujui kenaikan harga Pertamax dari Rp9.000 menjadi Rp16.000 per liter itu menuai kritikan di kalangan warganet.

 

Warganet pun bertanya-tanya dan kembali mengingatkan bahwa Puan Maharani selaku Ketua DPR RI ini pernah menangis saat era SBY menaikkan harga BBM sebesar 200 perak.

 

"2beer! Kok ga nangis lagi kek waktu masa SBY naikin 200 perak? Loh loh kok sekarang malah kamu yang Acc?," ungkap warganet melalui akun Twitter @tubirfess pada, Rabu (30/3/2022).

 

Melalui akun @tubirfess, warganet turut menyematkan tangkapan layar pemberitaan bahwa DPR menyetujui harga Pertamax naik menjadi Rp16.000 per liter dan menyematkan foto Puan menangis.

 

Diketahui, Puan Maharani pernah menangis ketika pemerintahan SBY menaikkan harga BBM. Saat itu, Puan berpuisi sampai meneteskan air mata.

 

Cuitan yang menyinggung Puan Maharani tidak menangis saat harga BBM naik seperti era SBY menaikkan harga BBM ini langsung dibanjiri komentar warganet.

 

"Gatau deh capek gw ama pemeritah, semuanya dinaik-naikin…tunggu pertanggungjawabannya aja deh di akhirat," tulis warganet.

 

"Saya jadi mikir apa iya masyarakat kerjanya hanya naek motor dan mobil saja? Coba aja lebih sehat kayak jalan kaki atau naek sepeda gitu. Kata emak banteng," ujar warganet.

 

Beberapa hari yang lalu pada slah satu kesimpulan rapat dengar pendapat (RDP), disebutkan bahwa Komisi VI DPR RI mendukung Pertamina untuk melakukan penyesuaian Pertamax yang harus mengikuti harga pasar.

 

Ini dilakukan agar keuangan Pertamina tidak terus-terusan mengalami kerugian. Di sisi lain, Komisi VI juga mendesak pemerintah agar dapat membayar piutang Pertamina, sehingga kondisi finansial perusahaan tak mengganggu proses penyaluran BBM ke pelosok negeri.

 

Baca Juga: Kecam Pemecatan Terawan, Yasonna Laoly: IDI Harus Dievaluasi, Izin Praktik Dokter Harus Diatur Pemerintah!

 

"Komisi VI DPR RI mendukung penyesuaian harga bahan bakar minyak non subsidi yang mengikuti harga keekonomian minyak dunia untuk menjamin kesehatan keuangan Pertamina dalam menjalankan penugasan pemerintah," jelas Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima yang disetujui anggota dalam RDP. (populis)




 

SANCAnews.id – Kabar kenaikan harga BBM jenis Pertamax mulai April 2022 menjadi salah satu berita yang hangat dibicarakan di antara masyarakat. Sejumlah tokoh pun ikut mengomentari kebijakan ini, salah satunya Sugi Nur Raharja atau akrab disapa Gus Nur. Pendakwah asal Banten itu mengeluarkan uneg-uneg dan pemikirannya dalam video yang dia unggah di akun YouTube-nya, Kamis (31/3/2021).

 

Dalam video berjudul KADES DEKLARASI 3 PERIODE ...! SEGALA CARA DILAKUKAN DEMI JABATAN - PERTAMAX NAIK 16 RIBU itu, Gus Nur menyindir sikap partai yang kini menguasai pemerintahan yakni PDI Perjuangan (PDIP). Gus Nur melihat ada anomali sikap yang drastis ketika PDIP menyikapi kenaikan BBM saat ini dibandingkan saat mereka masih menjadi oposisi pada zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

 

Kala itu para kader PDIP serentak berdemo lantaran kebijakan kenaikan BBM disebut melukai rakyat. Sejumlah petinggi partai banteng moncong putih itu pun sampai menangis melihat kebijakan SBY kala itu. Namun sikap prorakyat itu kini dinilai hilang tak berbekas.

 

“Kalau saya Insya Allah mau [Pertamax] Rp16.000 kek, saya enggak pakai pertamax, saya pakai pertamina dex. Namun ada rakyat lain terdampak, menjerit, ga mampu. Mana partai wong cilik, mana? Enggak ada!” tukas Gus Nur.

 

Dia menyayangkan perubahan sikap drastis PDIP yang membuat masyarakat kini tambah antipati dengan partai tersebut. Alih-alih menolak, para politikus PDIP di DPR justru dianggap masuk gerbong yang menyetujui kenaikan harga BBM.

 

“Pertamax mau naik lagi dan DPR menyetujui. Saya jadi teringat beberapa tahun silam ketika era SBY, BBM naik sekali atau dua kali. Intinya BBM naik wabilkhusus politikus PDIP waktu itu serentak di seluruh Indonesia demo, marah, nangis, protes dengan kebijakan SBY.”

 

Dalam video yang sama, Gus Nur juga kembali menyoroti kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng. Dia menilai peristiwa tumpahnya minyak goreng di sejumlah daerah merupakan balasan Allah atas rezim culas yang hobi menguntungkan diri sendiri.

 

“Beberapa minggu ini minyak goreng tumpah di mana-mana. Itu yang saya bilang, melawan alam. Rezim culas, kapitalisme, oligarki, semata kepentingan jabatan itu sama saja melawan hukum alam. Ketika [minya goreng] ditimbun akan dibalik 180 derajat, tumpah. Sunatullah-nya begitu,” kata Gus Nur. (suara)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.