Latest Post


 

SANCAnews.id – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengalami peningkatan kekayaan selama setahun di tengah pandemi Covid-19.

 

Kekayaan calon adik ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu meningkat lima kali lipat.

 

Hal itu terlihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) yang diajukan Anwar kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 

Anwar pada 11 Februari 2020 membukukan hartanya sebesar Rp 5 miliar untuk periodik 2019.

 

Pada tahun depannya, tepatnya 15 Maret 2021, kekayaan mantan asisten hakim agung di Mahkamah Agung (MA) itu mencapai Rp 26,4 miliar untuk periodik 2020.

 

Penambahan aset Anwar terlihat membengkak dari kas dan setara kas. Pada laporan 2020, pria yang pernah aktif di dunia teater itu tidak memiliki kas dan setara kas.

 

Namun, pada laporan 2021, Anwar membukukan kas dan setara kas sebesar Rp 20,6 miliar.

 

Seperti diketahui, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman akan menikah dengan adik Presiden Jokowi, Idayati.

 

Jokowi memiliki tiga adik perempuan, salah satunya Idayati, yang sudah menjanda sejak suami pertamanya, Hari Mulyono, meninggal dunia pada 2018.

 

Beredar kabar kepulangan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu salah satunya karena menerima lamaran dari Ketua MK Anwar Usman kepada salah satu adiknya.

 

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sekaligus putra Jokowi membenarkan adanya rencana pernikahan itu.

 

"Itu sudah tahu. Tanya yang bersangkutan, (jadwal pernikahan) aku ora ngerti (tidak tahu)," kata Gibran di Solo, Senin (1/3). (jpnn)



 

SANCAnews.id – Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti dan aktivis Haris Azhar memastikan bakal mengajukan praperadilan atas penetapan mereka sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik yang ditetapkan Polda Metro Jaya.

 

Penyidik Polda Metro menetapkan tersangka keduanya berdasarkan laporan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

 

Fatia mengatakan alasan pengajuan praperadilan karena dirinya tidak merasa melakukan pelanggaran hukum di video YouTube saat menyampaikan riset aktivis HAM Haris Azhar.

 

"Kalau dari kami sih bakal mengajukan praperadilan, kalau di pertanyaan saya lebih banyak mengaitkan soal riset dan pernyataan, jadi semuanya dapat dijawab karena semua berkaitan dengan hasil dari isi riset tersebut," tegasnya usai diperiksa, Senin (21/3/2022).

 

"Kalau dari kepolisian kami tidak tahu bisa ditanyakan ke penyidik, tapi kalau dari kami praperadilan akan ditempuh dan kalau berdasarkan hasil pemeriksaan tadi mungkin agak berbeda dari yang sebelumnya," ujarnya.

 

Sementara itu, Haris bakalan menyerahkan bukti dam sejumlah mama untuk dijadikan saksi atas perkara ini pada Rabu (23/3/2022) mendatang.

 

Tujuannya mengajukan saksi dan bukti ini untuk menjadikan perkara tersebut menjadi terang benderang.

 

"Hari Rabu pagi akan serahkan sejumlah bukti dan nama saksi untuk kita minta diperiksa dalam proses penyidikan ini supaya lebih fair. Tujuannya supaya terang benderang dalam proses penanganan kasus ini," jelas Haris.

 

Sebelumnya, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah selesai memeriksa keduanya selama 8 jam.

 

Keduanya keluar dari gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sekira pukul 19.34 WIB dan artinya lolos dari penahanan karena mereka sudah tersangka. (wartakota)



 

SANCAnews.id – Aktivis HAM Haris Azhar mengaku kecewa dengan pemanggilan polisi yang dadakan terkait dugaan pencemaran nama baik Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

 

Bahkan ia sempat dijemput penyidik karena dua kali mangkir panggilan polisi, Selasa (18/1/2022).

 

Hal itu membuatnya tidak sempat mandi untuk menjalani pemeriksaan polisi. Haris mengatakan bahwa seharusnya ia diperiksa pada 7 Februari 2022 setelah dua jadwal sebelumnya tidak dapat hadir.

 

Namun, tiba-tiba saja sejumlah penyidik datang ke kantornya untuk penjemputan paksa guna pemeriksaan, Selasa (18/1/2022) paginpukul 07.30 WIB.

 

"Datang ditunjukkan surat ini, suratnya perintah kepada para penyidik untuk menghadirkan saya," ujar Haris usai diperiksa.

 

Haris memastikan tidak ada upaya kekerasan dari polisi saat memintanya hadir ke Polda Metro Jaya.

 

Namun Haris diminta untuk datang sendiri pada pukul 11.00 WIB. Usai mendapatkan surat pemeriksaan itu, Haris langsung berangkat ke Polda Metro Jaya.

 

Haris mengatakan tidak mempermasalahkan pemeriksaan tersebut. Namun jadwal tersebut terlalu dadakan.

 

"Sebenernya kami enggak ada masalah untuk hadir. Cuman ya tadi terlalu, apa istilahnya, dadakan lah ya," jelasnya.

 

Haris mengaku hingga tidak sempat mandi di hari Selasa ini karena jadwal pemeriksaan tersebut.

 

"Saya sih bukan apa-apa. Saya kecewanya karena saya belum mandi. Kira-kira begitu," ungkapnya.

 

Hal sama dirasakan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti. Fatia mengatakan bahwa rumahnya didatangi sekira enam penyidik untuk dilakukan penjemputan paksa.

 

Namun hal itu ditolak oleh Fatia lantaran ia mau datang sendiri ke Polda Metro pukul 11.00 WIB.

 

"Tetapi saya menolak, karena saya bilang bahwa saya akan datang sendiri ke sana hari ini pukul 11.00 WIB. Setelah itu mereka pamit dan tidak jadi membawa paksa karena dianggap kooperatif," jelasnya.

 

Sebelumnya polisi menjelaskan alasan menjemput paksa aktivis HAM Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.

 

Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis mengatakan penjemputan paksa pada Selasa (18/1/2022) lantaran Haris dan Fatia dianggap tidak kooperatif dalam pemeriksaan. Keduanya tidak hadir dalam dua pemanggilan yang sudah dijadwalkan penyidik.

 

"Untuk kepentingan penyidikan, saksi HA dan FA dua kali tidak hadir dengan alasan yang tidak patut dan wajar," ujar Auliansyah, Selasa (18/1/2022).

 

Maka kata Auliansyah, sesuai dengan mekanisme KUHAP penyidik Ditkrimsus Polda Metro Jaya membawa surat perintah untuk membawa dan menghadirkan saksi.

 

Kata Auliansyah, Haris dan Fatia tidak hadir dalam pemeriksaan tanggal 23 Desember 2021 dan tanggal 6 Januari 2022.

 

Padahal kata Auliansyah, pemanggilan tanggal 6 Januari 2022 dimaksud tersebut sudah disesuaikan dengan jadwal dan waktu yang ditentukan saksi.

 

"Kemudian keduanya mengajukan lagi surat permohonan pemeriksaan tanggal 7 Februari 2022 dengan alasan tidak dapat meninggalkan pekerjaan," jelas Auliansyah. (wartakota)



 

SANCAnews.id – Rara Istiani Wulandari pawang hujan MotoGP Mandalika 2022 menjadi sorotan publik. Namun, aksinya saat itu juga menuai beragam hujatan dari warganet.

 

Ternyata, anak Rara juga menyaksikan aksi ibunya yang sedang beraksi menghalau hujan dengan berkeliling di Sirkuit Mandalika pada Minggu (20/3/2022).

 

Reaksi anak laki-laki dari Rara ini lantas menjadi viral di media sosial. Hal itu karena anak Rara menangis membaca komentar para warganet yang menghujat ibunya.

 

Reaksinya yang viral itu diunggah oleh akun Instagram @lambegosiip pada Senin (21/3/2022).

 

"Anaknya sampe netesin air mata karena ngelihat komenan netizen," tulis keterangan video dikutip Suara.com, Senin (21/3/2022).

 

Aksi Rara yang berkeliling Sirkuit Mandalika saat berusaha mengendalikan hujan deras sebelum dilaksanakannya balapan itu sontak menjadi sorotan dunia.

 

Namun, warganet pun banyak yang menghujat Rara bahkan disebut memalukan sampai menyuruh Rara untuk tobat.

 

Membaca komentar-komentar tidak mengenakkan tentang ibunya, anak Rara tidak habis pikir dan menangis.

 

Anak Rara ini juga sempat berkata apakah salah jika ibunya menjadi pawang hujan.

 

"Kasian lihat anaknya nangis dari tadi lihat bundanya dihujat netizen Indonesia," tulis keterangan.

 

"Dia sempat ngomong EMANG SALAH JADI PAWANG HUJAN?" lanjutnya.

 

Air Mata Anak Pawang Hujan Mandalika Tumpah saat Salat, Tak Tahan Ibunya Dihujat (instagram/@lambegosiip)

 

Pada awalnya, ia terharu saat ibunya bisa bekerja profesional bahkan menjadi sorotan dunia.

 

Air mata anak Rara pawang hujan Mandalika ini sampai tumpah saat dirinya menunaikan ibadah salat.

 

Sebelumnya, anak Rara juga terlihat sumringah menonton video saat ibundanya beraksi dan ditonton oleh para pembalap MotoGP saat itu.

 

Bahkan, ia terlihat sangat bangga dengan aksi ibunya yang membawa mangkuk emas beserta tongkat kecil yang diputarkan sambil berjalan di sirkuit.

 

Ternyata, Rara mengatakan kepada sang anak bahwa pekerjaannya itu adalah tugas negara.

 

Namun, tangisnya menjadi pecah saat membaca komentar-komentar warganet Indonesia yang malah menghujat aksi ibunya di Sirkuit Mandalika.

 

Video saat anak Rara menangis karena membaca beragam hinaan terhadap Rara itu langsung menuai atensi warganet.

 

"Gak usah peduliin dek, ibukmu keren, kita bangga karna Moto GP sukses digelar di Indonesia dan semoga kontraknya panjang," tulis salah seorang warganet.

 

"Toh juga hujannya berhenti, yang nyiyir ga tau budaya lihat positif thinking aja susah," ujar warganet.

 

"Ya Allah....maha benar nitizen....kenapa gak bisa menghargai profesi orang lain. Kalo ga suka tinggal skip aja ga usah menghujat, hanya akan menambah dosa. Toh pawang hujan banyak dipake orang hajatan juga biar acaranya lancar engga kacau karena hujan," komentar warganet.

 

"Tetap semangat Bu Rara, semua pekerjaan ada resikonya. Biarkan saja tidak usah dimasukkan hati," ujar warganet menyemangati. ***



 

SANCAnews.id – Aksi Rara Isti Wulandari 'mengusir' hujan di tengah-tengah gelaran MotoGP Mandalika ikut disorot wakil rakyat di Senayan.

 

Adalah Tamanuri yang memanaskan suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan menyinggung aksi Rara. 

 

"Dari apa yang disampaikan ini, saya terbayang tadi itu, saya mulai dari BMKG, saya kebayang ke Mandalika yang kemarin itu ada perempuan menahan hujan luar biasa. Ini saya pikir mengalahkan profesor kepala BMKG," ucap Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Nasdem itu dalam RDP di ruang Komisi V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).

 

Untung saja aksi Rara memodifikasi cuaca tidak berhasil. Andai berhasil, sebut Tamanuri, maka peran BMKG yang dipimpin Dwikorita patut untuk dikesampingkan.

 

"Rupanya masih saja hujan luar biasa. Kalau dia berhasil ya terpaksa (peran) Ibu (Dwikorita) hilang. Kami harus menggunakan beliau," imbuh Tamanuri disambut gelak tawa seisi ruangan.

 

Terlebih, katanya, andai berhasil mengendalikan hujan saat gelaran MotoGP Mandalika, jasa Rara bisa digunakan untuk menghalau angin puting beliung.

 

"Jadi dimana-mana kalau ada puting beliung, kita panggil dia (Rara) supaya enggak sampai. Nah ini," ucapnya.

 

Sosok Rara Istiani Wulandari menjadi viral lantaran aksinya di ajang balap MotoGP Mandalika pada Minggu (20/3) kemarin.

 

Rara yang berperan sebagai pawang hujan, ditugaskan untuk menghalau hujan saat gelaran MotoGP.

 

Namun, saat balapan akan di mulai, turun hujan deras di kawasan Mandalika.

 

Rara yang mengenakan helm proyek putih pun menunjukan aksinya di bawah guyuran hujan . Aksinya itu pun menjadi perbincangan luas di jagat maya.

 

Rara diminta membantu meredakan hujan deras mengguyur dengan intensitas tinggi, yang menyebabkan start MotoGP ditunda hingga satu jam lima belas menit. Ketika beraksi di dalam sirkuit, Rara sempat menggunakan mangkok emas.

 

Sembari memutar-mutarkan dan memukulkan pengaduk pada mangkok emas, dia juga merapalkan doa.

 

Dia terlihat beraksi selama setengah jam, di pinggiran sirkuit. Cara Rara dalam meredakan hujan juga membuat pembalap Yamaha Fabio Quartararo tertawa, dan menirukan aksinya. (akurat)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.