Latest Post


 

SANCAnews.id – Baru-baru ini, publik digegerkan dengan unggahan akun media sosial @magelang_raya yang memerlihatkan seorang warga meninggal dunia saat mengurus e-KTP.

 

Warga yang meninggal dunia tersebut dikabarkan dalam keadaan sakit dan sedang menjalani rawat inap di rumah sakit Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).

 

Namun, lantaran dirinya tidak memiliki BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) pihak rumah sakit memerintahkan dirinya untuk mengurus e-KTP terlebih dahulu untuk tindakan operasi.

 

Sementara itu melihat kondisinya masih sakit dan lemas, warga tersebut saat proses pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bulukumba, Sulsel dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 15 Maret 2022.

 

Tampak pada video itu, warga yang sakit yang masih berstatus pasien ditemani seorang perempuan yang diduga kerabatnya.

 

Tubuh lemas dan lemahnya mengharuskan dirinya untuk mengurus e-KTP demi bisa menjalani operasi dengan biaya murah.

 

“Nanti kembali ke rumah sakit?” ucap seseorang yang berada di balik kamera.

 

Perempuan yang menemani pasien tersebut memberi jawaban singkat atas pertanyaan itu.

 

“Tidak, karena umum, cuma ini dikasih keluar ini kodong,” ujarnya.

 

Lalu, warga pasien tersebut masih harus melanjutkan proses selanjutnya yaitu scan sidik jari ditengah kondisinya yang semakin melemah.

 

Melihat kondisinya yang sangat lemah tersebut petugas tetap berucap tegas agar pasien itu bergerak lebih cepat.

 

“Telunjuk kanannya, cepet telunjuk kanannya,” ucap petugas tersebut, dikutip Hops.ID dari akun Instagram @magelang_raya pada Rabu, 16 Maret 2022.

 

Warga yang tengah sakit tersebut bernama Amiluddin (55) warga Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

 

Amiluddin masih berstatus pasien rawat inap di Rumah Sakit Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba sejak tiga hari yang lalu dengan diagnosa penyumbatan usus.

 

Setelah pihak rumah sakit melakukan observasi, Amiluddin dianjurkan untuk operasi.

 

Akan tetapi, karena tidak memiliki BPJS Kesehatan, pihak rumah sakit menawarkan untuk menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari pemerintah setempat.

 

Tawaran dari rumah sakit pun ditolak oleh pihak keluarga pasien, dan meminta keluar paksa hari Selasa, 15 Maret 2022 siang.

 

Setelah keluar dari RSUD, ternyata pihak keluarga dan Amiluddin datang dengan menggunakan mobil angkutan untuk melakukan perekaman e-KTP karena menjadi persyaratan untuk pengurusan BPJS Kesehatan.

 

Kebetulan pada saat turun dari mobil, Kadis Dukcapil melihat Amiluddin yang mengenakan sarung terlihat sempoyongan.

 

Dia kemudian berinisiatif mengambil kursi roda untuk membawa Amiluddin ke mobil mereka.

 

Amiluddin langsung mendapatkan layanan perekaman karena sudah ada pihak keluarga sebelumnya yang datang mempersiapkan pengurusan berkas.

 

Beberapa saat setelah perekaman, Amiluddin terjatuh dan langsung dibopong ke bangku panjang.

 

Ternyata warga Bulukumba tersebut telah menghembuskan napas terakhirnya. ***





 

SANCAnews.id – Seorang oknum anggota TNI di Maluku Tengah melakukan aksi penembakan. Akibatnya, satu orang korban meninggal dunia dan satu orang kritis.

 

Dalam menjalankan aksinya tersebut, Pratu R sempat meneriakan kata-kata "Dajjal sudah Keluar".

 

Menurut informasi yang diterima, Rabu (16/3/2022), Pratu R yang merupakan pelaku awalnya mengambil senjata di gudang senjata api (api) di Pos Satgas Ter Liang. Selanjutnya, dia sempat melakukan penembakan di pos tersebut beberapa kali.

 

Setelah berada di luar pos satgas, Pratu R melakukan penembakan ke arah Prada Raju yang pada saat itu keluar dari pintu depan Pos dan mengenai dada sebelah kanan sebanyak satu kali.

 

Lalu, Pratu R melarikan diri menuju ke arah kampung Desa Liang sambil berteriak dengan mengeluarkan kata-kata, "Dajjal sudah keluar".

 

Pada saat itu, melintas anggota Satbrimob yon B Bharaka Fery menggunakan sepeda motor dan di berhentikan oleh Pratu Riyan bertujuan untuk menumpang, pada saat tiba di jembatan Desa Liang Pratu Riyan meminta Bharaka Fery untuk berhenti.

 

Kemudian, Pratu R turun dari sepeda motor dan diikuti Bharaka Fery, pada saat Bharaka fery turun dari SPM miliknya Pratu Riyan melepas tembakan sebanyak 2 kali ke arah Bharaka Fery yang mengenai dada bagian bawah sebelah kiri. Akibatnya, Bharaka Ferry meninggal dunia. Sementara Prada Raju kritis. (okezone)



 

SANCAnews.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengomentari pernyataan Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar yang menyayangan Mahyeldi ikut-ikutan membawa tanah dan air untuk prosesi ritual adat di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

 

Mahyeldi mengatakan, apa yang dilakukannya bersama para gubernur se Indonesia adalah wujud penyatuan. Dia juga tak melihat adanya ritual di kegiatan tersebut. Bahkan, kegiatan itu juga diikuti orang-orang yang religius.

 

Jawaban Gubernur Sumbar itu kembali dikomentari Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar. "Jawaban tak melihat ada ritual dan menggunakan nama alumni timur tengah dan orang yang paham agama, tidaklah jaminan," kata Buya Gusrizal, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (16/3/2022).

 

Dari semula, kata Gusrizal, Gubernur sudah terseret sehingga tak terasa bahwa sudah terlibat. Menurutnya, jika ada yang beranggapan itu tidak ritual, coba tanyakan kenapa harus membawa tanah dari Pasaman Barat dan bukan tanah dari kantor Gubernur Sumbar saja.

 

"Kenapa air yang dibawa dari air Bukik Gadang, bukan air bak kamar mandi gubernur saja. Yang penting kan tanah dan air dari setiap provinsi," ujarnya.

 

Menurut Gusrizal, jika ada yang menonton video ritual itu, mudah sekali memahami bahwa ada keyakinan yang tertumpang di dalamnya. Nama ritual, sudah sejak semula dipilih sebagai nama.

 

Para gubernur telah diperlihatkan dan diberitakan kegiatan dalam prosesi pengambilan tanah dan air serta pilihannya. 

 

"Jadi, jangan mencari celah lagi. Sedikit banyaknya, tertumpang keyakinan dan harapan yang terkait dengan persoalan ghaib yang hanya hak Allah SWT saja," jelasnya.

 

Gusrizal mengatakan, tidak ada satu alasanmpun untuk membenarkan bahwa begitu cara meminta dan berharap kepada Allah SWT. Dalam keyakinan selain Islam, akan bertemu hal yang demikian tapi dalam Islam, tidak ada.

 

"Saya sampaikan ini kepada umat agar jangan menjadi tauladan. Jagalah aqidah tauhid," ujarnya.

 

Ia mengaku, bisa saja akan dibenci oleh para pendukung politik dan baginya itu hak mereka. "Saya bukan pemain politik. Saya hanya takut pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT kelak," pungkasnya. ***



 

SANCAnews.id – Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana menanggapi berita soal Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo yang disebut bukan membawa air dari Jateng ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara untuk posesi Kendi Nusantara.

 

Ia menilai Ganjar Pranowo telah melakukan “sabotase” terhadap acara Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebab justru membawa air dari Jawa Timur (Jatim).

 

“Ganjar ‘sabotase’ acara kendi pak Jokowi. Airnya bukan dari Jateng tapi dari Jatim, behaha,” kata Cipta Panca Laksana melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 16 Maret 2022.

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Gubernur se-Indonesia melakukan proses Kendi Nusantara di Titik Nol, IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

 

Dalam acara tersebut, Presdien dan para Gubernur memasukkan tanah dan air dari Provinsi masing-masing ke dalam sebuah kendi besar yang dinamai Kendi Nusantara.

 

Adapun Gubernur Ganjar Pranowo membawa tanah dari Gunung Tidar dan air dari Sendang Bancolono di Gunung Lawu.

 

Namun, dilansir dari Detik News, ternyata sendang atau sumur kuno tersebut berada di wilayah Magetan, Jatim, bukan di Jateng.

 

Disebutkan bahwa sendang lereng Gunung Lawu tersebut berada di bawah jembatan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

 

Warga setempat juga menamai jembatan tersebut dengan nama Jembatan Bancolono. Di bawahnya, mengalir sungai kecil yang menjadi batas kedua daerah. Timur sungai masuk Magetan (Jatim), sedangkan barat sungai masuk Karanganyar (Jateng).

 

Terdapat dua sendang berada di timur sungai. Pertama masuk, pengunjung akan melihat sendang putri. Lalu, sendang lanang dan tempat selanjutnya adalah Pundhen Eyang Raden Bancolono. Lokasi pundhen berada di barat sungai.

 

Satu sendang berupa mata air yang mengalir berbentuk pancuran, sedangkan satu sendang yang lainnya berbentuk bak dengan diameter sekira satu meter dengan kedalaman antara 70-80 sentimeter.

 

“Dua sendang itu masuknya Jatim, kalau Pundhen Eyang Bancalono masuknya Tawangmangu, Karanganyar. Itu terpisah sungai,” ujar penjaga Sendang Bancolono, Best Hariyanto pada Senin, 14 Maret 2022.

 

“Sendang ini ditemukan warga sekitar tahun 1800, namanya pundhen merupakan cikal bakal bagi orang yang mempercayai tempat ini,” lanjutnya.

 

Best mengatakan bahwa sebelum dalam kondisi seperti sekarang, kawasan Sendang Bancolono merupakan gua-gua.

 

“Dulu di Cemoro Sewu (Jatim) belum ada air, airnya mengambil dari sini,” tuturnya.

 

Ia menyampaikan, ada kepercayaan warga secara khusus mengenai khasiat khusus air sendang keramat tersebut.

 

Selain bisa diminum langsung, air sendang juga dipercaya bisa menghilangkan kemalangan atau kesialan seseorang.

 

“Sendang lanang dipercaya memiliki aura tinggi bisa melunturkan santet, diganggu orang, susuk bisa luntur seketika. Sedangkan sendang putri, dianggap bisa melancarkan apa yang jadi keinginannya, membuang sial, menghilangkan penyakit,” kata Best. (terkini)



 

SANCAnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendus adanya dugaan bagi-bagi kavling terhadap lahan yang berlokasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

 

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya berencana mengonfirmasi dugaan bagi-bagi lahan tersebut ke Bupati nonaktif Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud (AGM).

 

“Jadi memang kami menerima informasi-informasi terkait dengan mengenai itu tadi, (bagi-bagi lahan-Red) tanah di IKN. Oleh karena itu tentu KPK akan melakukan pendalaman-pendalaman dari informasi dimaksud,” ujar Ali kepada wartawan, Rabu (16/3).

 

Karena itu, Ali menuturkan, keterangan dan informasi dari Bupati nonaktif Abdul Gafur Mas’ud sangatlah diperlukan oleh KPK ini. Hal ini untuk mengungkap dan menindaklanjuti adanya praktik dugaan bagi-bagi lahan itu.

 

“Kebetulan KPK juga sedang menangani perkara yang berhubungan dengan tersangka AGM sebagai Bupati PPU, kan diperpanjang waktu penahannya. Tentu nanti akan dikonfirmasi ke sana, didalami terkait dengan hal itu,” katanya.

 

Ali juga mengimbau kepada masyarakat yang mendapatkan informasi adanya dugaan bagi-bagi lahan di IKN Nusantara tersebut bisa melaporkannya ke KPK. Sehingga nantinya bisa ditindaklanjuti.

 

“KPK berharap apabila masyarakat memiliki data dan informasi atas dugaan misalnya tindak pidana korupsi ada unsur-unsur korupsi terkait dengan persoalan tanah ini di sana, silakan melaporkan kepada KPK melalui pengaduan masyarakat,” ungkapnya.

 

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata membeberkan, adanya temuan mengenai bagi-bagi kavling di lahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

 

Alex juga mengaku mendapatkan informasi tersebut dari temuan informan lembaga antirasuah.

 

“Ternyata lahan IKN itu tidak semuanya clean and clearing. Infomasi dari informan kami sudah ada bagi-bagi kavling,” ujar Alex.

 

Karena itu, Alex mengaku Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan KPK untuk mengawasi dan melakukan pengawalan terhadap proses pemindahan ibu kota baru ini.

 

“Bapak Presiden juga sudah meminta pengawalan IKN kepada KPK,” katanya. (jawapos)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.