Latest Post


 

SANCAnews.id – Politikus Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya meminta dosen Prof Yusuf Leonard Henuk agar tidak ikut-ikutan membahas narasi anjing dan azan.

 

Sebab menurut Mustofa, prof Henuk seorang non muslim. Sementara persoalan azan dan toa Masjid merupakan persoalan internal Umat Islam dengan Menteri Agama.

 

“Prof @ProfYLH Muslim atau bukan?Just Info, bahwa soal narasi kaitan Adzan dan Anjing adalah masalah internal ummat Islam,” kata Mustofa melalui Twitternya, Selasa 1 Maret 2022.

 

Mustofa mengatakan bahwa, jika Non muslim berkomentar, bisa saja melebar ke topik lain yang bisa picu kegaduhan.

 

“Jika anda Non Muslim, sebaiknya tak ikut campur soal narasi kaitan adzan dan Anjing itu. Nanti khawatir melebar ke mana-mana” kata Mustofa.

 

Adapun Yusuf Henuk ikut membela Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengumpamakan toa Masjid dengan gonggongan anjing.

 

Ucapan itu kemudian dipolisikan oleh mantan kader Partai Demokrat, Roy Suryo. Namun polisi menolak laporan itu.

 

Prof Henuk menilai, Roy Suryo bisa bernasib sama seperti Buni Yani. Sebab Roy Suryo tidak paham hukum.

 

“Biar semua anti-@YaqutCQoumas, paham terbukti @KRMTRoySuryo tak paham hukum soalnya si Panci dilaporkan”Pasal Berlapis”jadi tak perlu @YaqutCQoumas melapor.”Pasal Buni Yani”pasti sudah telak jadi siap-siap tersangka sudah pasti ke bui tak butuh dijamin istri seperti @TofaTofa_id.” tulis Prof Henuk.

 

Diketahui, Guru besar dari Universitas Sumatera Utara (USU) itu pernah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus UU ITE.

 

Sebelum menjadi tersangka, Prof Henuk sempat berseteru terkait cuitan yang menyinggung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan anaknya AHY. (warta)



 

SANCAnews.id – Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyatakan siap menindaklanjuti perintah Habib Rizieq Shihab (HRS) terkait pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang dianggap membandingkan pengeras suara di masjid dengan gonggongan anjing.

 

PA 212 menilai pernyataan Gus Yaqut bermuatan penistaan agama. Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengatakan pihaknya siap menggelar Aksi Bela Islam di kantor Kementerian Agama menuntut agar Gus Yaqut diproses hukum dan dipecat dari jabatannya.

 

“Insyaallah dalam pekan ini 212 akan menggelar Aksi Bela Islam melawan penista agama di depan Kemenag,” kata Novel ketika dikonfirmasi, Rabu (2/3).

 

Dia mengatakan, selain mendesak Presiden Jokowi memecat Yaqut, pihaknya juga tengah mempersiapkan upaya pelaporan ke Bareskrim Polri.

 

“Masih dalam koordinasi (rencana laporan ke Bareskrim),” tegas Novel Bamukmin.

 

Eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab bereaksi keras atas pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing.

 

Hal ini disampaikan oleh kuasa hukumnya, Aziz Yanuar yang baru melakukan pertemuan dengan HRS di Rutan Bareskrim Polri pada Jumat (25/2) kemarin.

 

“Penodaan agama yang dilakukan Yaqut sangat biadab dan amat fatal,” kata Habib Rizieq dalam pernyataannya, Sabtu (26/2).

 

Menurut Habib Rizieq, perbuatan Menag Yaqut lebih parah dari yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketika melakukan penistaan agama pada 2016.

 

“Lebih parah dari Ahok sehingga tidak boleh dibiarkan. Jika umat Islam menolak laporan, maka umat Islam harus turun berjilid-jilid sampai Yaqut diproses hukum dan dipenjara,” tegas Habib Rizieq. (jpnn)



 

SANCAnews.id – Ekonom Senior Faisal Basri, mengkritisi adanya usulan untuk menunda Pemilu 2024 atau memperpanjangan masa jabatan presiden. Menurutnya, jika alasan anggaran penyelenggaran pemilu yang dianggap terlalu berat seperti mendulang air terpercik muka sendiri.

 

Jika alasan anggaran yang diajukan KPU dianggap terlalu besar, maka menurutnya hal itu akan gugur dengan sendirinya. Sebab untuk pemindahan IKN saja anggarannya lebih besar.

 

"Alasan menguras anggaran ini seperti mendulang air terpercik muka sendiri. Alasan KPU mengusulkan anggaran fantastis Rp86 triliun, padahal di tengah pandemi pula pemerintah hendak membangun IKN dengan anggaran lebih dari Rp 500 triliun yang lebih dari separuhnya dibiayai APBN. Jadi gugur dengan sendirinya," kata Faisal dalam webinar dengan tajuk 'Wacana Penundaan Pemilu', Rabu (2/3/2022).

 

Selain itu, Faisal juga mengatakan pemerintah membeli senjata secara jor-joran. Ia mengatakan, masih banyak juga pemborosan lainnya yang dilakukan pemerintah.

 

"Banyak lagi pemborosan luar biasa sebagaimana tercermin dari ICOR yang melonjak di era Jokowi. Investasi banyak tapi hasilnya sedikit," tuturnya.

 

Lebih lanjut, Faisal juga menyinggung mudahnya pemerintahan Jokowi dalam membangun infrastruktur misalnya seperti jalan Tol.

 

"Untuk membangun 1 km jalan di era sebelumnya hanya membutuhkan 4-4,6 unit modal di era Jokowi 6,5 unit modal. Jadi dibutuhkan modal lebih banyak di era Jokowi," tuturnya.

 

Usulan Cak Imin

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusulkan Pemilu 2024 diundur selama satu atau dua tahun. Momentum perbaikan ekonomi dianggap tak boleh terganggu dengan adanya Pemilu.

 

"Saya mengusulkan pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2022).

 

Menurutnya, momentum perbaikan ekonomi yang sudah mulai berjalan pasca dua tahun dihajar pandemi covid tidak boleh menjadi terhenti atau membeku.

 

Sementara terbaru, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan setuju dengan usulan agar Pemilu 2024 diundur atau ditunda.

 

Situasi pandemi, masalah global hingga hasil survei tingkat kepuasaan terhadap pemerintahan Joko Widodo yang masih tinggi dijadikan alasan.

 

"Karenanya berbagai pertimbangan itu dan masukan dari masyarakat, kalangan, kami, memutuskan setuju Pemilu diundur," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2/2022). (suara)

 


 

SANCAnews.id – Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna atau Banser Kota Cirebon melakukan orasi untuk membela Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut, viral di media sosial.

 

Video Banser Cirebon gelar orasi bela Gus Yaqut soal pernyataan azan viral usai diunggah pengguna Twitter HASapardan, seperti dilihat pada Rabu 2 Maret 2022.

 

Dalam narasi cuitannya, netizen itu menyebut tayangan dalam video itu merupakan momen ketika anggota Banser Cirebon mendatangi para pendemo Gus Yaqut.

 

Menurut sang netizen, saat sejumlah anggota Banser yang membawa spanduk sambil berjalan kaki itu mendatangi massa pendemo Yaqut mereka langsung bubar.

 

“Kecoak-Kecoak NKRI demo Gus YaqutCQoumas di cirebon bubar didatangi Banser,” cuit netizen HASapardan.

 

Selain itu, netizen tersebut juga mengutip ulang pernyataan orator massa Banser dalam video tersebut yang ia sampaikan terhadap para pendemo Gus Yaqut itu.

 

“Satu kata buat mereka: Mereka Jual Kita Borong Habis,” kata sang netizen.

 

Dilihat dari video itu, tampak sejumlah anggota Banser Cirebon menggelar orasi. Salah satu dari mereka pun dengan menggunakan toa menyebut adanya orang-orang di Cirebon yang mempelintir ucapan pemimpin mereka yang tak lain adalah Gus Yaqut.

 

“Di Kota Cirebon ini, ada segelintir orang-orang yang mempelintir pernyataan ketua umum kita,” ujar sang orator dari massa Banser Cirebon itu.

 

Ia pun dengan lantang akan melawan para pemfitnah Gus Yaqut tersebut. Menurutnya, apabila mereka hendak ‘menjual’ maka Banser tak akan segan ‘memborong habis’.

 

“Hanya satu kata, hanya satu kata, mereka jual kita borong. Mereka jual kita borong. Siapa kita? Banser!,” teriaknya.

 

Sontak unggahan video itu menuai banyak komentar warganet. Salah satu netizen, Orw7 mengapresiasi sikap Banser Cirebon yang menegaskan akan melawan para pemfitnah Gus Yaqut itu.

 

“Nah gitu dong BANSER dari dulu. Selama ini BANSER terlalu lama bersabar. Sekarang saatnya borong habis,” ujarnya. (terkini)



 

SANCAnews.id – Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengancam akan menggelar aksi besar-besaran di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) jika tak keluar fatwa atas banyaknya dugaan penistaan agama, termasuk yang diduga menjerat Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

 

Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin usai pertemuannya dengan Wasekjen MUI Pusat dibatalkan sepihak pada hari ini, Rabu siang (2/3).

 

"Seharusnya jam 14 siang hari ini kita diterima oleh Wasekjen, namun baru dibatalkan jam 12.50 WIB, tentunya ini mepet banget padahal belum lama ini kurang lebih dua bulan yang lalu kami PA 212 bersama sebagian dari KUHAP APA bertandang mendadak ke MUI untuk permasalahan yang sama," ujar Novel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/3).

 

Padahal pertemuan hari ini kata Novel, pihaknya dari Dewan Tanfidzi Nasional (DTN) PA 212 dan Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) ingin mengetahui hasil tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya.

 

Salah satu hal ditindaklanjuti terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Menag Yaqut yang membandingkan suara adzan dengan anjing menggonggong.

 

"Namun kok mendadak sekali kami ditunda, padahal prosedur komunikasi kemarin kami jalani dengan baik, kalau begini kami dikecewakan lagi," tegas Novel.

 

Hingga saat ini kata Novel, pihaknya masih beritikad baik menerima penundaan pertemuan para hari ini. Namun, pihaknya menunggu dijadwal ulang.

 

Jika tidak ada kabar atau itikad baik dan jika MUI malah berpihak kepada Yaqut, maka pihaknya akan menggelar aksi besar-besaran.

 

"Maka kami apa boleh buat akan adakan besar-besaran kepung MUI sampai keluar fatwa atau Ketum MUI-nya mundur karena Indonesia sudah menjadi darurat penista agama dan MUI jelas menjadi biang kerok kalau saat ini tidak bisa mengeluarkan fatwa," pungkas Novel.

 

KUHAP APA sendiri pada Selasa (1/3) telah berusaha melaporkan Menag Yaqut ke SPKT Bareskrim Mabes Polri.

 

Namun, laporannya ditolak karena pihak kepolisian meminta adanya fatwa dari MUI yang menyatakan bahwa pernyataan Menag Yaqut merupakan penodaan agama Islam. ***


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.