Latest Post


 

SANCAnews.id – Beredar kabar yang menyebut Aparatur Sipil Negara (ASN) enggan dipindah ke Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Mereka justru mengajukan permohonan mutasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

 

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan permohonan mutasi seorang ASN harus melalui serangkaian prosedur.

 

"Tapi kami di DKI Jakarta secara jumlah sudah sangat cukup," kata Anies, usai mengikuti rangkaian upacara Tawur Agung Kesanga dalam perayaan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1944 di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (2/3).

 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menambahkan, permohonan mutasi ASN ke DKI Jakarta jangan sampai berdampak pada penambahan beban Jakarta.

 

"Jangan juga nanti menjadi beban bagi warga Jakarta, secara jumlah sudah cukup di Jakarta," tandas Anies Baswedan.

 

Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo menegaskan, ASN yang saat ini bekerja di kementerian/lembaga harus siap pindah ke IKN Nusantara meski belum diputuskan jumlah ASN yang akan dipindah.

 

"ASN tidak bisa minta pindah ke daerah dengan alasan tidak mau pindah ke ibukota baru. Walaupun sekarang belum diputuskan berapa yang akan dipindah dari kementerian/lembaga pusat namun jika sudah diputuskan maka hukumnya adalah wajib," ucap Tjahjo. (rmol)



 

SANCAnews.id – Seribuan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) akan menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Istana Negara pada Rabu (2/3).

 

Dalam aksinya, mereka yang terdiri dari DPD IMM DKI Jakarta, DPD IMM Jawa Barat, dan DPD IMM Banten membawa atribut IMM seperti bendera hingga spanduk berisi kritikan kepada pemerintah.

 

Sejauh ini aksi berjalan tertib, massa tampak memenuhi separuh jalan di kawasan Patung Arjuna Wiwaha atau dikenal dengan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (2/3).

 

Aksi ini juga mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. Mereka membawa sejumlah tuntutan, yakni menolak tegas segala bentuk perampasan tanah di belahan Indonesia seperti di Singingi Hilir, Riau oleh PT Warnasari Nusantara.

 

Mengecam keras aksi represif aparat di Desa Wadas Purworejo Jawa Tengah dan peristiwa penembakan di Sulawesi Tengah, serta menolak tegas segala bentuk represif aparat kepolisian dalam memberangus gerakan rakyat.

 

Selain itu, IMM juga menolak Permenaker 2/2022 tentang Jaminan Hari Tua (JHT). Selanjutnya, menolak BPJS sebagai syarat izin berbagai pengurusan administrasi dan jual beli.

 

Terkahir, menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan hapus Presidential Threshold menjadi 0 persen. (rmol)




 

SANCAnews.id – Denny Siregar ngata-ngatain Immanuel Ebenezer atau Noel Jokowi Mania (Joman) buntut jadi saksi meringankan di persidangan Munarman. Noel Joman menegaskan bahwa Munarman bukan teroris.

 

Buntut kesaksiannya itu, Denny Siregarngata-ngatain Noel Joman. Nah mendapat perlakuan demikian, Noel Joman  tetap bersikap santai dan memaafkan Denny Siregar.

 

Dalam konten di channel Youtube 2045, Denny Siregar menuding Noel Joman itu sudah kena jebakan Munarman, sehingga dimanfaatkan.

 

"Hei Noel! Pak Jokowi itu bukan teroris dan Munarman itu teroris itu juga bukan fitnah. Aparat sudah punya data-datanya, dan banyak saksi yang memberatkan dia di sidang, karena kehadiran dia di Makassar waktu baiat 2015," ujar Denny dengan lantang di Youtube 2045, dikutip Hops.ID, Selasa 1 Maret 2022.

 

Denny mengatakan, Immanuel Ebenezer telah dimanfaatkan oleh Munarman dengan pendekatan perkawanan.

 

Sebagaimana diketahui, Noel dan Munarman itu sudah berkawan sejak lama. Meski beda pandangan politik, Noel mengaku dirinya dengan Munarman tak pernah saling melukai secara fisik.

 

Nah Denny Siregar mengatakan, kesaksian Moel yang meringankan untuk Munarman ini adalah bukti lihainya kelompok radikalisme.

 

"Orang seperti Immanuel Ebenezer ini tanpa sadar jadi alat kelompok garis keras untuk sebarkan paham radikalnya, karena mereka tahu selalu dibela. Teroris seperti Munarman paham selalu ada orang yang bisa dimanfaatkan karena hubungan emosional," jelas Denny.

 

Nah merespons sindiran dari Denny Siregar itu, Noel sih santai saja. Dia gantian membalas sindiran itu dengan cibiran juga.

 

"Ketika kebencian yg kau rawat maka yg sebenarnya kau lah yg ingin bangsa ini hancur, tetapi aku tetap memaafkan mu kawan," tulis Noel di akun Instagramnya dikutip Hops.ID.

 

Bela Munarman, 'dia bukan teroris'

 

Immanuel Ebenezer mengejutkan banyak orang. Sebagai pendukung setia Ahok dan Jokowi, Noel Joman kok bela Munarman.

 

Immanuel yang merupakan ketua tim sukses Ganjar Pranowo ini tegas membuktikan Munarman bukan teroris. Dia belain Munarman.

 

Sebab andai Munarman itu teroris, kata tim sukses Ganjar itu, sudah pasti banyak gereja yang dibom oleh pria yang merupakan orang dekat Habib Rizieq.

 

Noel bilang gampang untuk coba cek dan buktikan saja, Munarman itu teroris atau bukan.

 

"Kalau Munarman dicap teroris berapa banyak gereja dibom dibakar dia. Tidak ada satu pun, kita bisa buktikan," jelas Immanuel diunggah dalam videonya dikutip Hops.ID dari akun TikTok Immanuel Ebenezer, Rabu 23 Februari 2022.

 

Bukti Munarman bukan teroris, jelas orangnya Ganjar itu, pertama Munarman mengutuk aksi terorisme peledakan bom di Surabaya. Bukan itu saja, Munarman juga mendukung pembanguna gereja di Cinere.

 

Immanuel bukan orang asing bagi Munarman. Dia merupakan kawan diskusi Munarman meski beda pandangan politik.

 

"Munarman kenal saya, saya pendukung Ahok, saya pendukung Jokowi. Dia tahu rumah saya. Saya berdiskusi dengan dia, nggak ada yang terluka," ujar Immanuel.

 

Dengan testimoni itu, Immanuel menegaskan jelas dong Munarman bukan teroris.

 

"Artinya apa? tuduhan terhadap Munarman sebagai teroris di sini bisa kita bukitkan, beliau bukan teroris. Dia aktivis pro demokrasi, dia punya pandangan, ya itu hak dia. Jangan pandangan seorang dikriminalkan, itu tidak baik buat demokrasi, ini bukan Orde Baru, ini eranya Jokowi semua punya hak menyampaikan pandangannya dan itu dilindungi konstitusi," katanya. ***



 

SANCAnews.id – Sebuah video yang diunggah di Channel YouTube NU Garis Lurus bikin gempar jagat maya. Pasalnya, dalam video itu Muhammad Najih Maemoen yang mengaku sebagai seorang ulama NU garis lurus melontarkan tudingan cukup serius.

 

Dalam video itu, lelaki paruh baya ini terang-terangan menuding jika Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah banyak makan uang haram.

 

Tidak hanya itu Najih Maemoen juga secara tegas menyatakan organisasi ini melawan agama Islam serta memusuhi para pemuka agama.

 

Hal ini kata dia, tak bisa didiamkan begitu saja, namun di sisi lain, banyak yang tak berdaya menentang perlakuan PBNU yang disebutnya telah menyimpang itu.

 

“Ingin menghabisi islam, ini sangat mengerikan sekali! Sebetulnya harus kita lawan! tapi bagaimana ya, apakah kita sudah terbiasa dengan makan haram? Apalagi itu, orang NU itu ya, PBNU itu sudah sering makan haram! Melawan agama, melawan habaib (habib-habib),” ujarnya dalam video itu dikutip Populis.id Selasa (1/3/2022).

 

Dalam video yang sama Najih Maemoen juga terang - terangan menyeret nama mendiang Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dia mengatakan, PBNU sudah terbiasa menikmati duit haram itu sejak era kepemimpinan Gus Dur.

 

Meski berkali-kali menyebut PBNU makan uang haram, namun  Najih Maemoen tidak menjelaskan secara terperinci mengenai uang haram yang dimaksud, misalnya soal sumber dana.

 

“Termasuk juga masih saudara saya Yahya Staquf, membenci habaib, naudzubillahi mindzalik. Itu bagaimana ya, memang sudah wataknya begitu. Kebanyakan makan uang haram ya, mulai dari zaman Gus Dur!,” tegasnya.

 

Selain makan duit haram, Najih Maemoen juga melontarkan tudingan serius lainnya, dia bilang PBNU juga selalu membela rezim Joko Widodo (Jokowi).

 

“Bahkan anak-anak santri syara, alumni syara, kiyai ya tu, santri, tapi membela-bela rezim ini. Kebablasan liberal kebablasan, entah karena iming-imingan, atau memang sudah kebanyakan makan haram itu, uang haram,” tukasnya. (warta)



 

SANCAnews.id – Sebuah video yang memperlihatkan umat Katolik Rosiana Silalahi menceritakan bagaimana toleransi dalam keluarganya terkait suara azan yang biasa ia dengar dikumandangkan lewat televisi, viral di media sosial.

 

Video pengakuan Rosiana Silalahi selaku umat Katolik soal azan tersebut viral usai diunggah pengguna Twitter Lelaki_5unyi, seperti dilihat pada Selasa 1 Maret 2022.

 

Dalam narasi cuitannya, netizen itu mengutip ulang pernyataan Rosiana dalam video tersebut yang mengaku bahwa dirinya dan almarhumah ibunya tak pernah merasa terganggu dengan suara azan.

 

“Rosiana silalahi: Saya Kristen tapi tidak pernah terganggu dengan suara Adzan. Bahkan Mama saya malah suruh besarkan volume suara adzan maghrib di TV,” cuit netizen Lelaki_5unyi.

 

Dilihat dari video itu, tampak Rosiana Silalahi tengah berbicara di hadapan banyak orang. Ia pun mengaku selalu merasa dijaga oleh umat Muslim.

 

“Saya selalu merasa dijaga oleh umat Muslim Indonesia,” ujar Rosiana Silalahi yang juga merupakan presenter kondang ini.

 

Selain itu, Rosiana mengatakan bahwa sebagai kaum minoritas di Indonesia dirinya tak pernah merasa terancam sedikut pun lantaran ia tahu kaum mayoritas akan selalu menjaga minoritas.

 

“Saya sebagai minoritas tak pernah merasa terancam sedikit pun karena saya tahu sebagai minoritas kami tahu diri, dan juga tahu yang mayoritas selalu menjaga minoritas,” ungkapnya.

 

Ia pun lantas menceritakan, ketika dirinya kecil dulu ia dan ibunya selalu mendengar suara azan maghrib yang diputar di stasiun televisi nasional TVRI.

 

Saat azan maghrib berkumandang di televisi tersebut, kata Rosiana, almarhum ibunya malah meminta dia untuk membesarkan volume televisi.

 

“Ketika saya masih kecil, kan dari dulu kita hanya punya TVRI yah, selalu ada adzan maghrib di TVRI. Ibu saya almarhum, itu selalu mengatakan besarkan volumenya televisi,” cerita Rosiana.

 

Hal itu, menurut Rosiana Silalahi, lantaran dirinya dan ibunya yang merupakan umat Kristen tahu persis bahwa azan merupakan alunan kemuliaan untuk Tuhan.

 

“Ibu saya mengatakan, ‘kita gak tahu apa artiya, tapi saya tahu ini (azan) adalah alunan kemuliaan untuk Tuhan,” ujarnya. (terkini)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.