Latest Post



SANCAnews.id – Patung Presiden Joko Widodo seberat 3 ton yang rencananya akan dipasang di Mandalika mendapat penolakan dari para tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren (FKSPP) Lombok Tengah. Mereka menilai bahwa selama ini Lombok terkenal dengan religi yang tinggi.

 

Ketua FKSPP Lombok Tengah, TGH Hasan Basry menyatakan, alasan pihaknya menolak pemasangan patung Presiden RI, Joko Widodo, yang akan dipampang di depan sirkuit Mandalika itu lantaran Lombok terkenal dengan pulau seribu masjid, dan terkenal dengan seribu penghafal Al-Qur’an atau Huffaz.

 

“Kami atas nama FKSPP Lombok Tengah, menolak pembangunan patung bapak Presiden kita di KEK Mandalika. Lombok terkenal dengan seribu pondok pesantren, terkenal dengan seribu tuan guru. Dan terkenal juga dengan masyarakat yang agamis,” kata dia dalam kepada wartawan, Sabtu (26/2).

 

Selain itu, menurutnya, dibuatnya patung seseorang lantaran telah memiliki jasa, seperti para pahlawan yang sudah meninggal. Sementara Presiden Joko Widodo sampai saat ini masih hidup, dan baginya tidak pas orang yang masih hidup dibuatkan patungnya.

 

“Orang masih hidup dibuatkan patung. Dalam hukum Islam, membuat patung itu juga ada yang berpendapat itu haram. Karena nanti orang yang membuat patung akan diminta oleh Allah untuk membuatkan nyawa atau rohnya, dan manusia jelas tidak akan mampu membuatkan itu,” terangnya.

 

Lebih jauh disampaikan bahwa persoalan jasa Presiden di NTB, khususnya di Lombok Tengah, semua orang telah mengakuinya. Namun bukan berarti harus menghalalkan semua cara, termasuk membuat patungnya, tanpa minta pendapat dari masyarakat atau tokoh-tokoh NTB, agar tidak menjadi persoalan ditengah masyarakat.

 

“Joko Widodo adalah Presiden kami. Tapi mohon hormati kami. Jika ingin membuat patung untuk di pasang agar mohon libatkan kami. Minta pendapat kami, dan jangan jadikan adanya patung ini memecahkan kami di Lombok,” tegasnya.

 

Hal senada juga dikatakan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Lombok Tengah, TGH Habib Ziadi. Pihaknya menolak, karena dianggap sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam.

 

“Ini merupakan suatu yang bertentangan dengan syari’at Islam. Makanya secara pribadi saya menolak. Bukan karena itu patung Presiden, tapi memang bertentangan dengan agama,” terangnya.

 

Sementara itu, pihak ITDC belum memberikan respon saat dikonfirmasi terkait dengan rencana pemasangan patung Presiden RI tersebut. Persiapan pemasangan patung ini hingga kini masih terus dilakukan. Bahkan saat ini pengerjaan konstruksi yang menjadi lokasi pemasangan patung masih terus dikerjakan di dekat pintu masuk sirkuit.

 

Hingga saat ini, para pekerja terus bekerja untuk menyelesaikan pembangunan konstruksi tempat patung tersebut akan dipasang. Sejumlah alat berat terlihat dikerahkan untuk menyelesaikan pemasangan patung orang nomor satu di Indonesia tersebut, hingga mesin untuk las besi juga tetap disiagakan di lokasi. (rmol)


 

SANCAnews.id – Menteri Sosial, Tri Risma Harini meninjau langsung lokasi terdampak gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sabtu (26/2).

 

Banyak lokasi yang didatangi Risma, salah satunya yakni kawasan Kajai, Pasaman Barat. Ia datang bersama dengan rombongan pemerintah daerah.

                                                                                                    

Namun di perjalanan, kedatangan Risma malah mendapatkan kemarahan dari salah seorang warga.

 

Selama peninjauan, akses jalan yang akan dilalui Risma macet total, sehingga rombongan memutuskan untuk melanjutkannya dengan cara lain.

 

Dalam sebuah video yang viral di Facebook, tampak Risma meminta petugas untuk mencari sepeda motor.

 

Rencananya, Risma akan melanjutkan perjalanan dengan motor saja. Saat berkoordinasi dengan petugas, Risma kemudian didatangi oleh seorang warga.

 

Tepat di hadapan Risma, warga tersebut malah mengungkapkan kekecewaannya..

 

Tidak diketahui penyebab kekecewaan warga tersebut

 

“Tidak usah dilihat warga kami, tidak usah,” begitu kata warga itu di hadapan Risma.

 

Risma yang sedang berkoordinasi dengan petugas pun kemudian menjawab.

 

“Iya ini kita mau kesana,” tegasnya.

 

Berselang tidak lama, seorang petugas Satpol PP pun tampak langsung mengamankan warga tersebut.

 

“Satpol PP jangan main-main, tidak usah lihat warga kami,” sambung warga itu saat diamankan petugas.

 

Hingga berita ini diturunkan, video warga marahi Risma itu telah diunggah dan dibagikan oleh banyak akun.

 

Gempa Pasaman

Diketahui sebelumnya, gempa darat mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar pada Jumat pagi.

 

Dari data BMKG, gempa pertama bermagnitudo 5.2. Gempa itu terjadi di wilayah 18 kilometer Timur Laut Pasaman Barat. Kedalaman gempa adalah 10 kilometer di lokasi 0.14 LU, 99.99 BT.

 

Gempa pertama ini terasa cukup kuat, dan banyak warga di beberapa daerah di Sumbar merasakan guncangan tersebut.

 

Selain di Pasaman Barat, gempa itu juga terasa di kawasan Kota Payakumbuh, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi dan Kabupaten Lima Puluh Kota.

 

Selain itu, gempa tersebut juga terasa hingga ke Kota Padang Panjang. Pada pukul 08.39 WIB, atau empat menit dari kejadian itu, gempa kedua kembali guncang Pasaman Barat.

 

Gempa itu lebih besar dan bermagnitudo 6.2 yang terjadi di wilayah 17 kilometer Timur Laut Pasaman Barat. Gempa berkedalaman 10 kilometer itu terjadi di wilayah 0.15 LU, 99.98 BT.

 

Akibatnya, saat ini 6000 jiwa warga di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat mengungsi. 8 orang diberitakan meninggal dunia, sedangkan 6 orang lainnya masih hilang. (katasumbar)



 

SANCAnews.id – Aksi solidaritas untuk umat muslim di India yang digelar massa dari GNPF Ulama dan PA 212 di depan Gedung Kedutaan Besar India di Jakarta turut diwarnai aksi protes terhadap Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.

 

Aksi protes tersebut tercermin saat sejumlah orang menginjak-injak poster bergambar Menag Yaqut yang dibubuhi gambar hewan anjing.

 

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di kawasan Rasuna Said, Kuningan depan Kedubes India, massa yang menginjak-injak poster bergambar Menag berjumlah sekitar tujuh sampai delapan orang.

 

"Hey, hey, hey," seru massa sembari menginjak-injak poster tersebut, Jumat sore (25/2).

 

Menag Yaqut belakangan menjadi perbincangan publik karena pernyataannya yang dinilai membandingkan kumandang adzan dan gonggongan anjing.

 

Namun belakangan Menag Yaqut sudah mengklarifikasi soal pernyataannya. Ia menyebut tidak ingin ada umat beragama yang bertindak sewenang-wenang.

 

"Saya hanya berusaha sekuat saya, menahan agar agama tidak menjadikan manusia sewenang-wenang terhadap manusia lain, mentang-mentang besar, banyak, kuat,” ucap Gus Yaqut kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (24/2).***



 

SANCAnews.id – Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing, dinilai sangat kelewatan dan tidak pantas. Atas dasar itu, Organisasi Habaib, Rabithah Alawiyah, meminta Yaqut segera bertaubat dan meminta maaf.

 

Rabithah Alawitah dalam penyataan sikapnya mengatakan, ucapan Menag Yaqut soal suara azan dan gonggongan anjing itu mencederai umat Islam. Sejatinya, seorang menteri memberikan pernyataan yang menyejukkan dan bukan sebaliknya.

 

"Analogi yang disampaikan tidak relevan. Azan termasuk syiar Islam yang dikumandangkan untuk memanggil orang salat. Islam juga menempatkan azan dalam kedudukan tinggi," jelas Ketua Umum DPP Rabithah Alawaiyah, Taufiq bin Albulqadir Assegaf, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Jumat (25/2/2022).

 

Soal dalih Kementerian Agama mengatur suara speker masjid musala supaya tidak mengganggu warga non muslim, Rabithah Alawaiyah berpandangan bahwa hal itu bisa diatur dengan baik jangan sampai menimbulkan kegaduhan.

 

"Jika terdapat non muslim yang terganggu dengan suara azan, bisa diatasi dengan menurunkan volume azan, namun dengan menimbang kewajaran. Di daerah mayoritas non muslim, azan harus jauh dari suara keras," jelas Ketum Rabithah Alawiyah itu.

 

"Segera bertaubat kepada Allah atas statement yang secara lahir merendahkan azan, dengan beristighfar dan syahadat," katanya lagi.

 

Kedua, rumah para habaib ini minta Menag Yaqut minta maaf kepada umat Islam yang tersinggung dengan pernyataannya, supaya meredakan kemarahan umat Islam dan mempererat persatuan bangsa.

 

"Lebih berhati-hati dalam mengeluarkan statement agar tidak menimbulkan keributan antar utamat beragama," jelasnya. *



 

SANCAnews.id – Berbagai tuntutan disampaikan massa Aksi 2502 yang menggelar demo di depan Gedung Kedutaan Besar India di Kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta (25/2).

 

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, ratusan orang yang didominasi berbaju hitam dan putih itu masih berorasi hingga sore untuk menyatakan sikap mendesak Kedubes India untuk menghentikan diskriminasi terhadap umat muslim di India.

 

Dalam aksinya itu, massa dari PA 212, GNPF Ulama, ddan FPI ini membawa sedikitnya enam tuntutan aksi.

 

Pertama, mengecam keras perlakuan negara India yang tidak menghormati hak asasi manusia (HAM) muslim India, terutama hak menjalankan agama.

 

Kedua, mengutuk keras pembiaran negara India atas kekerasan sistematis yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis Hindu terhadap muslim India.

 

Ketiga, meminta kepada komunitas internasional untuk tidak berdiam diri dengan bersikap tegas dan memberikan sanksi kepada India demi mencegah terjadinya genosida terhadap muslim India.

 

Keempat, meminta kepada organisasi kerja sama Islam untuk menyelenggarakan sidang darurat atas kondisi yang menimpa umat Islam di India.

 

Kelima, meminta pemerintah lndonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar untuk peduli dan tidak berdiam diri atas pelanggaran HAM yang menimpa muslim India.

 

Keenam, menyerukan kepada seluruh umat Islam, terkhusus umat Islam Indonesia untuk secara aktif mengerahkan segala daya upaya untuk membantu saudara muslim kita di India yang sedang terzalimi. ***


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.