Latest Post


 

SANCAnews.id – Media sosial kembali digegerkan dengan rekaman perlakuan kesar seorang petugas pengambil sampel swab Covid-19. Bila sebelumnya yang menjadi korban adalah pemuda, kini malah anak laki-laki kecil.

 

Dalam video viral yang beredar di media sosial tersebut terlihat seorang anak kecil yang sedang diambil sampel swab dari hidungnya. Tampak kepala anak itu dipegangi oleh orang dewasa, sementara wajahnya menunjukkan ekspresi kesakitan karena metode pengambilan sampel swab yang sangat kasar.

 

Bagaimana tidak? Terlihat petugas swab yang memasukkan dan memutar alat pengambil sampelnya di hidung sang bocah. Hidung anak laki-laki itu terlihat seperti diaduk-aduk oleh sang petugas swab.

 

Namun yang membuat publik lebih bergidik ngeri, ketika alat itu ditarik, terlihat ada sejumput darah di ujung alat. Sementara bocah laki-laki itu terlihat terus memejamkan mata setelah alat ditarik, tampaknya masih merasa kesakitan dengan perlakuan kasar yang baru diterimanya.

 

Video yang membuat ngilu ini tampak diunggah salah satunya oleh akun Instagram @infograam. Namun setelah ditelusuri, video ini tampaknya pertama kali diunggah oleh akun TikTok @hiji547.

 

"Viral petugas swab ambil sampel secara kasar ke anak kecil," begitulah caption yang disertakan @infograam, dikutip Suara.com pada Rabu (23/2/2022). "Lokasi belum diketahui... yang tau infonya berkabar di kolom komentar."

 

Beberapa warganet menyebut peristiwa ini terjadi di Thailand. Meski demikian, di mana pun video diambil, warganet menegaskan bahwa tidak semestinya sampel swab diambil dengan cara sekasar itu.

 

"Pecat aja tuh petugas begitu. Coba dia dibegitukan idungnya. Kesel saya liat beginian," desak warganet.

 

"Gila! Anak gw aja yang petugasnya udah dengan lemah lembut ambil samplenya trauma banget sampe sekarang, gimana itu Ya Allah. Kalo stress capek kerja istirahat bro/sis, jangan luapkan ke orang lain," kata warganet.

 

"Astaghfirullah kok kayak ngaduk kopi gitu?" kritik warganet lain.

 

"Kalo aku jadi emak nya anak itu aku laporin minimal aku omelin dulu," ujar warganet.

 

"Itu hidung manusia main colok cocol kasar banget. Coba anak situ yang di cocol colok kayak gitu," imbuh warganet lain.

 

"Njirr sampe berdarah lohhh.. parahh si ini," timpal yang lainnya. (suara)

 

Video selengkapnya dapat ditonton di sini.



 

SANCAnews.id – Beberapa hari belakangan, keputusan Kementerian Agama soal aturan penggunaan pengeras suara atau toa di masjid dan musala jadi bahan keributan.

 

ERA memantau, di banyak media sosial, isu ini makin hangat. Ada yang memberi komentar positif, pun menghujat.

 

Uniknya, beberapa organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, bersepakat soal aturan suara toa masjid tersebut.

 

Toh, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku kalau keputusannya itu untuk menenteramkan. "Pedoman diterbitkan sebagai upaya meningkatkan ketenteraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga masyarakat," ujar Yaqut, Senin (21/2/2022) silam.

 

Yaqut mengatakan, penggunaan pengeras suara di masjid dan musala merupakan kebutuhan bagi umat Islam sebagai salah satu media syiar Islam di tengah masyarakat.

 

Tapi di sisi lain, masyarakat Indonesia juga beragam, baik agama, keyakinan, latar belakang, dan lainnya, sehingga diperlukan upaya demi merawat persaudaraan dan harmoni sosial.

 

Adapun pedoman penggunaan pengeras suara tersebut di antaranya meliputi, pemasangan pengeras suara dipisahkan antara pengeras suara yang difungsikan ke luar dengan pengeras suara yang difungsikan ke dalam masjid/musala.

 

Volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan dan paling besar 100 desibel, hingga dalam hal penggunaan pengeras suara dengan pemutaran rekaman, hendaknya memperhatikan kualitas rekaman, waktu, dan bacaan akhir ayat, selawat/tarhim.

 

Lalu ketentuan jika dipakai saat salat di antaranya, pembacaan Al-Qur'an atau selawat/tarhim sebelum salat Subuh dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama sepuluh menit, lalu pelaksanaan salat Subuh, zikir, doa, dan kuliah subuh menggunakan pengeras suara dalam.

 

Pelaksanaan salat Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya; sebelum azan pada waktunya pembacaan Al-Qur'an atau selawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama lima menit, dan sesudah adzan dikumandangkan menggunakan pengeras suara dalam.

 

Sementara salat Jumat, pembacaan Al-Qur'an atau selawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama sepuluh menit sebelum pelaksanaan dan penyampaian pengumuman mengenai petugas Jumat, hasil infak sedekah, pelaksanaan khutbah Jumat, shalat, dzikir, dan doa menggunakan pengeras suara dalam.

 

Hal lainnya yang diatur mengenai kumandang azan yang menggunakan pengeras suara luar. Lalu Kegiatan syiar Ramadan, gema takbir Idul Fitri, Idul Adha, dan Upacara Hari Besar Islam menggunakan pengeras suara dalam.

 

Takbir pada tanggal 1 Syawal/10 Zulhijah di masjid/mushala dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.

 

Pelaksanaan Salat Idul Fitri dan Idul Adha dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar, takbir Idul Adha di hari Tasyrik pada tanggal 11 sampai 13 Zulhijah dapat dikumandangkan setelah pelaksanaan Shalat Rawatib secara berturut-turut dengan menggunakan Pengeras Suara Dalam.

 

Terakhir, upacara peringatan hari besar Islam atau pengajian menggunakan pengeras suara dalam, kecuali apabila pengunjung tablig melimpah ke luar arena masjid/mushala dapat menggunakan pengeras suara luar.

 

"Pedoman ini agar menjadi pedoman dalam penggunaan pengeras suara di masjid dan mushala bagi pengelola (takmir) masjid dan mushala dan pihak terkait lainnya," kata Yaqut.

 

Atas keputusan itu, seorang netizen di Twitter berkomentar nyelekit. Ia sampai membahas, kalau acara dangdutan, suara musiknya boleh dikencangkan. Berbeda dari suara toa masjid.

 

"Kalo pengajian di Masjid ato Mushola, kuping mereka kek kepanasan. Makenye suara TOA dikecilin. Tapi kalo DANGDUTAN boleh dikencengin, ampe para bayi di kampung sebelah nangis kejer gegara keganggu. EMANG DASAR SETAN!" tutur akun Twitter @LordCondet. ***



 

SANCAnews.id – Hercules akhirnya menanggapi soal pengangkatannya sebagai tenaga ahli di Perumda Pasar Jaya. Pria bernama asli Rosario de Marshall itu mengatakan, pengangkatannya sebagai tenaga ahli di BUMD DKI itu murni sebagai pengabdian.

 

“Ini hanya suatu penghargaan atau rasa terima kasih. Kami tidak mencari makan di situ. Mereka yang bilang begitu kan kebakaran jenggot. Kalau tidak setuju saya jadi tenaga ahli silakan ngomong ke saya langsung,” kata Hercules saat dihubungi Tempo, 22 Februari 2022.

 

Hercules mengatakan ia sudah sembilan bulan menjadi tenaga ahli di Pasar Jaya. Dia menyebut ada nama-nama lain yang juga diangkat.

 

“Kenapa baru meributkan sekarang? Itu sudah lama kok. Saya cuma diminta sama Dirut Pasar Jaya (Arief Nasrudin), bukan saya yang meminta. Karena beliau teman baik saya, ya saya terima,” kata dia.

 

Hercules juga mengatakan mati-matian mendukung Anies Baswedan dan bahkan mengantarkan Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta.

 

“Coba lihat pas pelantikan Jokowi-Ahok, di bangku VVIP saya duduk di belakang Megawati. Saya orang satu-satunya yang dipeluk Jokowi dan yang dicium pipi kiri-kanan cuma saya,” cerita Hercules.

 

Dalam keterangan tertulis, Perumda Pasar Jaya mengatakan pengangkatan Hercules dan M Rifky atau yang dikenal sebagai Eki Pitung sebagai tenaga ahli sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku.

 

Manajer Humas PD Pasar Jaya, Gatra Vaganza, mengatakan pengangkatan tenaga ahli Hercules mempertimbangkan kebutuhan perusahaan.

 

Perusahaan, kata Gatra, membutuhkan tenaga ahli yang memiliki klasifikasi khusus untuk mempercepat program perusahaan.

 

“Direksi dalam hal ini memiliki kewenangan dalam merekrut tenaga ahli untuk mendukung kegiatan perusahaan yang juga disesuaikan dengan kemampuan perusahaan,” kata Gatra, dalam keterangan tertulis, Selasa 22 Februari 2022.

 

Ia mengatakan Hercules sudah bekerja selama lima bulan dari enam bulan kontrak kerja yang dimiliki. "Yang bersangkutan juga sudah mengikuti serangkaian tes kelayakan," kata Manajer Humas Perumda Pasar Jaya. (tempo)



 

SANCAnews.id – Hercules mengatakan pihak yang keberatan dengan pengangkatannya sebagai tenaga ahli PD Pasar Jaya agar menghubunginya langsung tanpa memfitnah.

 

“Ini hanya suatu penghargaan atau rasa terima kasih. Kami tidak mencari makan di situ. Mereka yang bilang begitu kan kebakaran jenggot. Kalau tidak setuju saya jadi tenaga ahli silakan ngomong ke saya langsung,” kata Hercules saat dihubungi Tempo, 22 Februari 2022.

 

Dia meminta pengangkatannya sebagai tenaga ahli di Pasar Jaya tak dipelintir. “Kalau ada yang tidak setuju, kalau gentlemen, silakan temui saya langsung. Jadi janganlah memvonis atau memfitnah orang,” kata pria bernama asli Rosario de Marshall itu.

 

Ia mengatakan, jika tak setuju dengan pengangkatannya sebagai tenaga ahli di Pasar Jaya, untuk langsung menegur dirinya. "Bicara di depan saya, telepon saya. Hari ini pun saya siap mengundurkan diri, asal yang bersangkutan gentlemen langsung menegur saya, jangan berani di belakang," katanya.

 

Hercules menceritakan ikhwal pengangkatannya sejak sembilan bulan lalu, ketika ditawarkan oleh Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin. Namun ia tidak mengatakan kapan tepatnya ditawari posisi tersebut.

 

“Kalau itu kurang tahu. Silakan tanya ke PD Pasar Jaya,” katanya. Namun Hercules mengatakan pembicaraan itu sudah terjadi hampir setahun lalu.

 

“Saya sudah lama berteman dengan Dirut, berteman baik, seperti brother. Dirut menawarkan saya untuk terlibat di perusahaan naungannya, tetapi memang bukan cuma saya, ada beberapa orang juga. Karena beliau teman baik saya, ya saya terima,” kata mantan penguasa kawasan Tanah Abang itu.

 

Tempo berupaya menghubungi Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin untuk dimintai tanggapan, tetapi telepon dan pesan WhatsApp yang dikirim tidak dijawab atau belum dibalas.

 

Selain Hercules Ada Eki Pitung 

Selain Hercules, Perumda Pasar Jaya juga menunjuk Wakil Ketua Badan Musyawarah Betawi M Rifky atau dikenal sebagai Eki Pitung sebagai tenaga ahli. Eki Pitung mengonfirmasi hal ini pada Senin, 21 Februari 2022.

 

Namun melalui keterangan tertulis, pihak Perumda Pasar Jaya mengatakan pengangkatan Hercules dan Eki Pitung sebagai tenaga ahli sudah melalui mekanisme yang berlaku. Manajer Humas PD Pasar Jaya, Gatra Vaganza, mengatakan pengangkatan tenaga ahli Hercules dan Eki Pitung mempertimbangkan kebutuhan perusahaan.

 

Perusahaan, kata Gatra, membutuhkan tenaga ahli yang memiliki klasifikasi khusus untuk mempercepat program perusahaan. PD Jaya mengatakan Hercules dan Eki Pitung dikontrak selama enam bulan.

 

“Direksi dalam hal ini memiliki kewenangan dalam merekrut tenaga ahli untuk mendukung kegiatan perusahaan yang juga disesuaikan dengan kemampuan perusahaan,” kata Gatra, dalam keterangan tertulis, Selasa 22 Februari 2022.

 

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Riyadi mengatakan penunjukan Hercules dan Eki Pitung sebagai tenaga ahli PD Pasar Jaya merupakan tanggung jawab direksi.

 

“Penunjukan pejabat BUMD di bawah level direksi dari general manager sampai staf itu bukan kewenangan Gubernur atau BP BUMD,” kata Riyadi kepada Tempo, 22 Februari 2022.

 

Ia mengatakan penunjukan Hercules dan Eki Pitung sebagai tenaga ahli PD Pasar Jaya merupakan wewenang direksi PD Pasar Jaya tanpa perlu dilaporkan ke BP BUMD.

 

“Menunjuk Hercules dan Eki Pitung sebagai tenaga ahli sah-sah saja selama sesuai prosedur dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan,” kata Riyadi. (tempo)



 

SANCAnews.id – Ekonom senior Rizal Ramli kembali menyoroti kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dikutip dari Hops, Rizal Ramli mengkritik kinerja Jokowi selama menjabat sebagai presiden. Hal tersebut terlihat dalam video yang diunggah di kanal Youtube Refly Harun.

 

Rizal Ramli mengatakan, selama dipimpin Jokowi, demokrasi di Indonesia semakin memburuk, "Dia bukan mengembangkan demokrasi, malah demokrasi jalan mundur. Kita dulu dari muda kan pro demokrasi, dia bikin demokrasi mundur. Kembali lagi KKN, kembali lagi semangat otoriter," kata Rizal Ramli seperti dikutip dari Hops--jaringan Suara.com, Rabu (23/2/2022).

 

Lebih lanjut, Rizal Ramli juga menyoroti permasalahan korupsi di Indonesia. Menurutnya, Jokowi gagal memerangi korupsi di Indonesia.

 

"Kebijakan ekonominya, terutama pajak selalu memberatkan yang menengah ke bawah. Pendidikan mau dipajakin, PPN buat pedagang kecil, tapi buat yang kaya, oligarki dimudahkan semua. Royalti batu bara dinolin, pengusaha dikasih bebas pajak 20 tahun. Jadi nggak ada keberpihakan sama sekali, ya pasti gagal mensejahterakan rakyat," bebernya.

 

Rizal Ramli kemudian meminta agar Jokowi bisa menyadari kepemimpinannya telah menyusahkan rakyat. Iapun kemudian memberikan saran agar Jokowi mundur dari jabatannya.

 

"Jadi lebih baik mundur diri, supaya baik-baik kok, kita akan terima kasih, mungkin nggak ada tuntutan siapa diadili siapa," tandasnya.

 

Selain itu, Rizal Ramli membandingan dengan Soeharto dan Gus Dur. Ia menilai Jokowi tak sekuat keduanya, sehingga apabila jatuh dari kekuasaan akan sangat menyakitkan.

 

"Mas Jokowi wes, cukup sudah, enough is enough, jangan bikin rakyat lebih susah (sengsara) lagi," ujarnya. (suara)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.