Latest Post


 

SANCAnews.id – Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama menyesalkan penganiayaan yang menimpannya dilakukan oleh orang-orang suruhan.

 

Untuk itu, Haris meminta agar sosok yang menyuruh melakukan penganiayaan itu diungkap kepada publik.

 

“Mereka di bayar untuk melakukan penganiayaan yang mengakibatkan diri saya hampir saja kehilangan nyawa, tolong pak Jokowi, dan pak Listyo Sigit, buka ke publik siapa oknum yang ingin mencelakai diri saya dan mungkin ingin menghabisi saya,” kata Haris dalam unggahanya di Twitter, Selasa malam (22/2).

 

Polda Metro Jaya berhasil menangkap tiga dari empat pelaku pengeroyokan Haris di halaman parkir restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat pada Senin siang.

 

Pelaku yang bekerja sebagai debt collector itu merupakan orang suruhan yang dibayar satu juta untuk “menghabisi Haris.

 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menyampaikan, hingga saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap motif pelaku. Zulpan menyampaikan rilis penangkapan ini sengaja dilakukan di awal meski motif pelaku belum diketahui, hal tersebut dilakukan guna menghindari timbulnya spekulasi liar.

 

“Kami minta dirilis hari ini jadi masih berkembang jauh banget,” terang Zulpan.

 

Adapun ketiga pelaku yang ditangkap yaitu, NS, JT dan SN. Ketiganya merupakan kelahiran Ambon dan berprofesi sebagai debt collector alias mata elang.

 

“(Profesi) swasta (debt collector),” demikian Zulpan. (rmol)



 

SANCAnews.id – Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama dilarikan ke Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa malam (22/2).

 

Haris menyampaikan, ia turut didampingi oleh anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sesuai dengan arahan Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi.

 

“Dikarenakan kondisi fisik yang mulai menurun karena rasa sakit di bagian kepala,” kata Haris kepada wartawan sesaat lalu.

 

Sebelumnya, Haris menyesalkan penganiayaan yang menimpanya itu dilakukan oleh orang-orang suruhan. Kepada polisi, pelaku mengakui diberi upah Rp 1 juta untuk “menghabisi” Haris.

 

Oleh karena itu, Haris meminta agar sosok yang menyuruh melakukan penganiayaan itu diungkap kepada publik.

 

“Mereka di bayar untuk melakukan penganiayaan yang mengakibatkan diri saya hampir saja kehilangan nyawa, tolong pak Jokowi, dan pak Listyo Sigit, buka ke publik siapa oknum yang ingin mencelakai diri saya dan mungkin ingin menghabisi saya,” kata Haris dalam unggahanya di Twitter, Selasa malam. (rmol)



 

SANCAnews.id – Politisi Gerindra sekaligus anggota DPR RI, Fadli Zon turut menanggapi penahanan Brigjen Junior Tumilaar oleh Puspomad TNI.

 

Sebelumnya, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad) Letjen Chandra W. Sukotjo mengatakan Staf Khusus KSAD Brigjen Junior Tumilaar ditahan.

 

Junior ditahan lantaran diduga tidak menaati perintah dinas sesuai dengan Pasal 126 dan 103 KUHP Militer.

 

“Brigjen TNI JT ditahan dalam rangka proses penyidikan perkara tindak pidana militer dugaan penyalahgunaan wewenang dan jabatannya serta menolak atau dengan sengaja tidak mentaati suatu perintah dinas sesuai dengan Pasal 126 dan 103 KUHPM,” kata Chandra ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (22/2) dikutip dari Antara.

 

Menanggapi hal tersebut, Fadli melakukan pembelaannya kepada Junior. Menurut Fadli, tentarapada dasarnya berasal dari rakyat dan mereka adalah tentararakyat. Jadi wajar jika Brigjen Junior membela kepentingan rakyat.

 

“Tentara kita berasal dr rakyat, tentararakyat. Membela rakyat wajar apalagi dipihak yg benar. Bravo P Junior Tumilaar,” tulis Fadli dilansir dari twitter pribadinya, Selasa (22/2/2022). (populis)




SANCAnews.id – Pendakwah Gus Miftah yang menggelar pentas Wayang Kulit Menggugat di Ponpes Ora Aji, Yogyakarta. Pagelaran seni itu dibuat pada Jumat, (18/2/2022) dengan Gus Miftah berperan membacakan sajak yang diduga menyinggung Ustaz Khalid Basalamah.

 

Setelah pagelaran wayang, Gus Miftah jadi sorotan dari warganet karena wayang dalam pentas seni tersebut diduga menyerupai Ustaz Khalid Basalamah. Melihat pagelaran seni wayang tersebut, aktivis senior, Sudarsono Saidi, ikut buka suara melalui akun Twitter miliknya @saidi_sudarsono pada Senin, (21/2/2022).

 

Saidi bertanya lewat cuitannya, kenapa Gus Miftah menaggapi pendapat Ustadz Khalid Basalamah dengan pentas wayang. Menjawab pertanyaannya tersebut, ia menduga, ilmu yang dimiliki Ustadz Khalid Basalamah jauh di atas Gus Miftah yang dinilai tak mampu berdebat dengan dalil.

 

"Kenapa Gus Miftah merespon pendapat Ustadz Khalid Basalamah dengan pertunjukan kekerasan wayang? Dugaanku: Gus Miftah tak mampu mendebat Ust KB. Adu dalil dengan dalil tak akan mampu. Ust KB yg PhD tentu jauh di atas Gus Miftah. Hal biasa, kalah otak tonjolin otot," tulis Saidi di akun Twitter miliknya @saidi_sudarsono pada Senin, (21/2/2022).

 

Selain itu, banjir kritikan muncul dari warganet usai video Gus Miftah membacakan sajak tersebut yang diunggahnya ke akun instagram @gusmiftah, Sabtu (19/2/2022) lalu.

 

Berdasarkan pantauan, unggahan tersebut telah mendapatkan 22 ribu lebih komentar pada Selasa (22/2/2022) sore. Tak sedikit yang mengkritisi sajak dan menyayangkan sikap Gus Miftah. Ada pula yang meluapkan kekecewaannya atas apa yang mereka saksikan pada pertunjukan wayang tersebut. (warta)



 

SANCAnews.id – SInspektur Kodam (Irdam) XIII/Merdeka, Brigadir Jenderal (Brigjen) Junior Tumilaar ditahan oleh Puspom TNI di Rumah Tahanan Militer Cimanggis, Depok. Brigjen Junior Tumilaar ditahan karena diduga melanggar aturan pimpinan setelah membela warga kampung Bojong Koneng, Kabupaten Bogor yang terlibat permasalahan dengan PT Sentul City.

 

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjelaskan alasan penahanan Brigjen Junior Tumilaar yang bertugas di luar kewenangannya tersebut.

 

"Nah, dia (Tumilaar) tanpa perintah dan mengatasnamakan Staf Khusus KSAD untuk membela rakyat. Itu bukan kapasitasnya dia sebagai satuan kewilayahan," ujar Dudung.

 

Menurut Dudung, tindakan Brigjen Junior Tumilaar seharusnya sudah menjadi tugas Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Kodim yang menjadi unsur yang berwenang.

 

"Seharusnya Babinsa sampai Kodim yang melakukan kegiatan tersebut dan tentunya koordinasi dengan Pemda dan aparat keamanan setempat. Dia melakukan kegiatan diluar tugas pokoknya," tambah Dudung.

 

Simak fakta Brigjen Junior Tumilaar ditahan karena dugaan melanggar aturan pimpinan berikut ini.

 

Bela Babinsa 

Dalam surat terbuka, Brigjen Junior Tumilaar menyebutkan bahwa Babinsa sebagai sistem pertahanan negara di darat. Selain itu, Brigjen Junior Tumilaar membela Babinsa yang dipanggil dan diperiksa oleh pihak kepolisian atas permasalahan kasusnya.

 

Kirim Surat Terbuka ke Presiden Joko Widodo 

Surat terbuka Brigjen Junior Tumilaar viral beredar di media sosial. Dalam surat terbuka, Brigjen Junior Tumilaar menuliskan permohonan untuk dievakuasi ke RSPAD dikarenakan penyakit asam lambung yang dideritanya.

 

Ia juga menyatakan permintaan maaf atas tindakan membela warga Bojong Koneng yang mengalami penggusuran. Surat terbuka Brigjen Junior Tumilaar ditembuskan ke Presiden RI, Wakil Presiden RI, Menteri Pertahanan, Menko Polhukam, Panglima TNI, Kababinkum TNI, dan Orjen TNI.

 

Menangis Usai Wawancara di Mata Najwa 

Brigjen Junior Tumilaar menangi usai diwawancara oleh Najwa Shihab dalam program Mata Najwa. Penyebab menangisnya Brigjen Junior Tumilaar adalah karena hati nuraninya terusik mengenai peristiwa Babinsa yang dipanggil dan diperiksa oleh pihak kepolisian.

 

“Tidak ada tujuan saya untuk viral. Hati nurani bersih saya untuk membantu rakyat. Jangan-jangan di tempat lain begitu, maksudnya Babinsa diganggu dengan panggilan Polri,” kata Brigjen Junior Tumilaar.

 

Dicopot dari Jabatannya 

Brigjen Junior Tumilaar kini dicopot dari jabatannya sebagai Inspektur Kodam XII Merdeka atas kasus yang dialaminya. Melalui hasil pemeriksaan saksi, Brigjen Junior Tumilaar dinyatakan telah melakukan pelanggaran hukum.

 

Ia melanggar hukum disiplin militer dan pelayanan hukum pidana militer Pasal 126 KUHPM dan Pasal 103 ayat (1) KUHPM.

 

Demikian fakta Brigjen Junior Tumilaar yang ditahan setelah membela warga Bojong Koneng yang terlibat penggusuran. (suara)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.