Latest Post


 

SANCAnews.id – Refly Harun merespons kabar Ketua Umum KNPI Haris Pertama dikeroyok sejumlah orang sampai keningnya dan pelipis luka.

 

Refky Harun penasaran dengan motif pengeroyok Haris Pertama. Kalau dilihat dari luka dan penganiayaan yang terjadi, Refly yakin targetnya cuma ingin membuat jera aktivis pemuda ini.

 

Dari luka pada Haris, Refly Harun nggak yakin ada maksud pengeroyok ingin menghabisi Haris.

 

Motif dan orang suruhan

Refly meminta polisi harus bisa segera mengungkap siapa dalang dan apa motif dari pengeroyokan pada Haris ini.

 

"Targetnya sepertinya membuat jera bukan membunuh atau menganiaya lebih dalam," kata dia dikutip Hops.ID dari Youtube Refly Harun, Senin 21 Februari 2022.

 

Nah yang membuat Refly makin penasaran, apakah pengeroyok Haris ini bertindak atas inisiatif sendiri atau pengeroyok ini disuruh orang lain. Apakah pengeroyok ini punya masalah langsung dengan Haris.

 

"Pelaku ingin menganiaya Haris ataukah ini orang suruhan, siapa itu? Itu penting juga apa motifnya, harus bergerak cepat polisi," katanya.

 

Apalagi, menurut dugaan Haris, dia telah diikuti sejak dari rumah sebelum dikeroyok di sekitar TKP di Cikini, Jakarta Pusat. Artinya ini sudah didesain direncanakan.

 

"Polisi harus bergerak cepat, ini bukan masalah keributan biasa, pasti ada motifnya. Motif untuk membuat jera untuk orang yang berani melaporkan atau orang yang berani bersuara pada orang sekitar rezim yang kita tahu merasa kebal hukum, sehingga tiap saat bisa intai orang," kata Refly.

 

Belum lama ini, Haris melaporkan Ferdinand Hutahaean dalam dugaan penistaan agama atas cuitan Ferdinand 'Allahmu lemah Allahku kuat'.

 

Bukan itu saja lho, pada 2019, Haris juga melaporkan konten audio visual Abu Janda atau Permadi Arya. Namun kasus Abu Janda ini sampai kini belum jelas perkembangannya sampai mana.

 

Selain itu, Refly mengulas pula, apakah kemungkinan insiden pengeroyokan ini berkaitan dengan konflik di tubuh KNPI.

 

Untuk informasi saja ya, DPP KNPI pecah menjadi tiga karena sengketa, salah satunya kepengurusan KNPI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Haris Pertama.

 

Kronologi

Sebelumnya kabar Haris Pertama dikeroyok orang terjadi di Restoran Garuda, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 21 Februari 2022.

 

Informasi yang diterima Ketua Bidang Hukum DPP KNPI, Medya Rischa Lubis, pengeroyok tiga orang.

 

"Kalau kata penuturan tukang parkir tiga orang pakai helm dan masker," kata Medya dikutip Hops.ID dari Suara.com, jaringan Hops.ID.

 

Medya mengatakan atas insiden pengeroyokan ini, KNPI telah melaporkan kasus ini ke Polsek Menteng.

 

Menindaklanjuti laproan itu, anggota polisi langsung turun mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Atas pengeroyokan ini, Haris luka di keningnya yang robek. Haris langsung menjahitkan lukanya di RSP Cipto Mangunkusumo.***



 

SANCAnews.id – Pengiayaan yang menimpa Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama ternyata dilakukan secara serius.

 

Haris pun melaporkan penganiayaan yang menimpanya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT) Polda Metro Jaya.

 

"Saat ini Ketua Umum DPP Haris Pertama sedang membuat laporan di SPKT Polda Metro Jaya atas penganiayaan dan percobaan pembunuhan terhadap dirinya," ucap pesan yang dikirim melalui nomor Haris kepada penulis di Jakarta, Senin (21/2/2022) malam WIB.

 

Dalam kronologi yang diterima penulis, Haris yang berada di parkiran rumah makan Garuda, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, langsung dipukul dan dihajar orang tidak dikenal usai turun dari mobil pada Senin (21/2/2022) sekitar pukul 14.10 WIB.

 

"Dihajar dan dipukul oleh orang lebih dari tiga orang, diduga ketua umum sudah di ikuti sejak dari rumah," kata Haris dalam pesan tersebut. 

 

Ketika sampai di parkiran rumah makan Garuda, sekelompok orang tersebut menghajar Haris dengan batu dan benda tumpul lainnya. Tidak berselang lama, para pelaku kabur dengan memakai sepeda motor.

 

"Ketua umum langsung melapor ke Polsek Menteng untuk membuat laporan sekaligus untuk visum,a kan tetapi sampai di Polsek Menteng tersebut, polisi yang sedang bertugas sedikit lambat menangani laporan ketua umum," kata Haris dalam pernyataan yang dikirim.

 

Saat tiba di Markas Polsek Menteng, petugas malah menyuruh Haris untuk duduk dulu. Karena proses berjalan lambat, Haris akhirnya pergi ke instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana untuk mendapatkan penanganan medis.

 

"Karena pelipis dan kepala ketua umum sobek dan harus dijahit dan ditangani oleh dokter spesialis di IGD RSCM Kencana," demikian penjelasan tersebut. (republika)



 

SANCAnews.id – Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama dipukuli orang tak dikenal (OTK) di parkiran rumah makan Garuda, Cikini, Jakarta Pusat, Senin siang (21/2).

 

Haris menceritakan, ketika itu dirinya baru turun dari mobil kemudian langsung dihujani pukulan dan benda tumpul oleh lebih dari tiga orang. Haris menduga ia telah dibuntuti sejak dari kediamannya.

 

“Setelah turun dari mobil dihajar dan dipukul oleh orang tidak dikenal lebih dari tiga orang, diduga sudah diikuti sejak dari rumah, pada saat di parkiran rumah makan Cikini, orang tersebut menghajar dengan batu dan benda tumpul lainnya,” kata Haris dalam keterangannya. Dikutip dari Kantor Beriita RMOL, Senin (21/2).

 

Setelah memukuli, lanjut Haris, orang yang belum diketahui identitasnya itu kabur menggunakan sepeda motor. Saat itu juga, pelapor Ferdinand Hutahaean ini langsung melaporkan insiden pemukulan ke Polsek Menteng.

 

“Karena pelipis robek dan kepala harus dijahit saya langsung ke IGD RSCM Kencana,” pungkas Haris.***



 

SANCAnews.id – Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan memberikan pendapat hukum tentang pagelaran wayang yang diduga diadakan kelompok pengajian Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, di Kalasan, Yogyakarta pada Jumat (18/2) lalu.

 

Video gelaran wayang mirip Khalid Basalamah sebagai salah satu tokohnya itu belakangan viral di media sosial Twitter dan menuai kontroversi. Nama Miftah dan Khalid Basalamah pun sampai trending.

 

Chandra menduga Gus Miftah yang menjadi dalang terlihat mengamuk terhadap Ustaz Khalid Basalamah dengan menggunakan kata kasar.

 

Menurut Chandra, apabila benar Gus Miftah yang menjadi dalang serta menyampaikan kata-kata kasar tersebut, maka sangat disayangkan dan tidak pantas dipublikasikan ke ranah publik.

 

Selain itu, dia menilai Ustaz Khalid juga dapat menempuh upaya hukum dengan memidanakan Gus Miftah ke polisi.

 

"Bahwa apabila benar yang menjadi dalang itu Gus Miftah, maka Ustaz Khalid Basalamah dapat membuat laporan polisi dengan dugaan dua tindak pidana," kata Chandra dalam pendapat hukumnya pada Senin (21/2).

 

Ketua Eksekutif BPH KSHUMI itu menerangkan dugaan pidana pertama, yakni pencemaran dan penistaan nama baik (Pasal 310 KUHP) Jo. Pasal 27 Ayat (3) UU ITE.

 

"Kedua, ujaran kebencian (Pasal 28 Ayat (2) UU ITE)," lanjut Chandra dalam keterangan tertulis menanggapi pagelaran wayang tersebut.

 

Berikutnya, bahwa apabila Gus Miftah tidak menjadi dalang dalam pagelaran tersebut, dia tetap dapat dipersoalkan secara hukum karena diduga turut menyediakan tempat, yaitu Pondok Pesantren Ora Aji. Hal itu berdasarkan ketentuan Pasal 55 KUHP.

 

"Bahwa apabila Ustaz Khalid Basalamah tidak bersedia melaporkan Gus Miftah dan tidak menanggapi lebih lanjut, maka itu adalah contoh teladan yang baik yang patut untuk ditiru oleh siapa pun," ujar Chandra Purna Irawan. (jpnn)


 

SANCAnews.id – Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah punya cara tersendiri untuk menyindir ucapan Ustaz Khalid Basalamah yang mengharamkan wayang.

 

Terbaru, Gus Miftah membuat pertunjukkan wayang dengan menampilkan sosok mirip ustaz Khalid Basalamah.

 

Pergelaran wayang kulit tersebut bertempat di Ponpes Ora Aji Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman DIY pimpinan Gus Miftah pada 18 Februari 2022 lalu.

 

Video pertunjukan wayang Khalid Basalamah itu kini viral di media sosial. Dalam lakon Begawan Lomana Mertobat dengan dalang Ki Warseno Slenk, ada wayang dibuat menyerupai Khalid Basalamah.

 

Wayang Khalid Basalamah itu ceritanya dihajar habis-habisan oleh Prabu Bolodewo.

 

“Rumangsamu Bolodewo bantenge tanah Jowo arep mbok usik-usik. Amardhikane arep mbok ganggu cangkemu iki cangkem opo.. cuk! Yen kowe ra seneng wayang ra sah kakean cangkem kowe. Rumangsamu arep dadi opo kowe…. bajing*n… remuk-remuk.. ayo diremuke,” kata dalang Ki Warseno Slenk, seperti dilihat Senin (21/2/2022).

 

Video berdurasi 4 jam 34 menit dan 44 detik itu diunggah oleh channel @Gatot Jayatu.

 

Di tengah-tengah pertunjukan wayang, Gus Miftah menyampaikan sajak yang berisi sindiran terhadap pihak yang disebut mengharamkan wayang.

 

“Kamu siapa? Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua. Wajar tak tahu budaya dan tata krama,” tulis Gus Miftah di akun Instagramnya @gusmiftah

 

Penggalan sajak lainnya, Gus Miftah mempertanyakan apakah perlu kuda lumping diganti dengan unta lumping dan haruskah gamelan diganti dengan rebana?

 

“Pohon kelapa dengan pohon kurma? Dan haruskah nama Nabi Sulaiman diganti karena mirip kata-kata Jawa?” tulis Gus Miftah.

 

Sebelumnya Gus Miftah juga mengajak masyarakat untuk menonton wayang dan tidak perlu tersinggung. (fajar)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.