Latest Post


 

SANCAnews.id – Setelah ramai di media sosial, sejumlah Netizen mengecam aksi sosok pria yang merusak dan menendang sesajen di Kawasan Erupsi Semeru, di Lumajang.

 

Pria yang memakai tutup kepala tersebut seperti diketahui terlihat merusak sajen dan menganggap hal itu bagian dari kesyirikan yang membuat Allah murka.

 

Meski begitu, ada kubu netizen di media sosial juga mendukung aksi tersebut. Dari penelusuran terkini.id, kebanyakan adalah akun akun yang fiktif atau menyembunyikan identitasnya.

 

Sebagian netizen menyinggung peristiwa itu seperti di zaman Nabi Ibrahim.

 

“Terungkap Sosok yang Tendang Sesajen, Bupati Lumajang Marah: Aparat Harus Cari Dia!

 

a) Yang Nendang Sesajen, Keturunan Nabi Ibrahim (silakan rt)

 

B) Yang Ngamuk-Ngamuk, keturunan Raja Namrud (silakan like)

 

Silahkan para netizen memilih,” Tulis akun Mukidi_alNgibul.

 

“Terbayang betapa beraninya dulu nabi ibrahim menghancurkan patung2 yg disembah…. Sekarang ada yg membuang sesajen kok marah, berarti dia itu golongan raja namrud,” tulis akun Ki_kalacakra.

 

Meski begitu, netizen lain tidak sepakat dengan cuitan cuitan tersebut. Kasus Nabi Ibrahim dengan peristiwa yang videonya viral itu sangat berbeda.

 

Akun Facebook Iwan Sang Musafir misalnya, menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim merusak berhala karena bertindak atas wahyu. Selain itu, sosok yang merusak sesajen harusnya membaca hadis Nabi Muhammad yang melarang umatnya menghina Tuhan agama lain.

 

“Baik. Begini jal. Masalah orang yang viral nendang sesajen. Poin yang pertama, jangan disamakan dengan perbuatan nabi ibrohim. Seorang nabi bertindak atas wahyu, yang ngebeking Allah langsung. Nte baca sejarah gak, waktu nabi(muahammad) di utus apa langsung ngancurin berhala? Ya nggak lah. Pas sudah punya kekuatan baru di ancurin tuh semua patungnya.

 

Poin kedua, kita semua sepakat mengutuk kesyirikan, ini berulang kali tiap kajian dibahas. Sajen? Jelas kesyirikan. Tapi nte pernah gak denger Sabda Nabi yang ngelarang kita menghina tuhan mereka? Kalo belum denger atau baca, silahkan cari sendiri refrensinya.

 

Poin ketiga, memperlihatkan kedunguan dengan cara menendang sajen bukan jalan ninja terbaik. Silahkan di tendang tanpa perlu dipamerkan atau dipertontonkan ke khalayak publik. Cukup anda menjadi pahlawan buat diri anda sendiri.

 

Poin ke empat, ini yang terakhir. Ini akan menimpakan masalah diatas masalah. Masalah yang di lombok belum berakhir dibahas masa, datang pula masalah kedua. Asatidz yang susah payah merintis dakwah dari bawah akan ditekan kembali oleh masyarakat mayoritas.

 

Maka semua kembalikan lagi kepada ilmu sebelum bertindak, berfikir dewasa atas dampak apa yang akan terjadi dikemudian. Bukan perkara jadi abu-abu atau hitam putih. Karena sudah jelas kesyirikan kedzoliman yang paling besar. Sekian,” tulis akun FB Iwan Sang Musafir. (terkini)



 

SANCAnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan sebuah video pendek di Twitter-nya yang memperlihatkan Jokowi melempar kaus dari atas mobil.

 

Uniknya, Ganjar saat itu menemani Presiden dan memberi jempol atas aksi ayah dari Gibran Rakabuming itu melempar kaus dari atas mobil.

 

Diketahui, Jokowi memang sudah sering melempar kaus. Setiap kunjungan ke beberapa daerah, kakek dari Jan Ethes itu rutin membagi kaus dengan cara yang tak lazim.

 

Ya, tak lazim. Sebab biasanya, pembagian kaus diberi langsung berhadap-hadapan. Jokowi tidak. Ia melempar kaus ke warga yang berdiri di pinggir jalan, saat mobil yang ditumpanginya melaju.

 

Seperti biasa pula, respons warganet banyak yang mengeluhkan tingkah Ganjar dan Jokowi. Mereka menganggap, tingkah Jokowi kurang sopan.

 

"Ga bisa ya,,berhenti sebentar Trus diulungke?? Atau nyuruh Paspampres ngasih dg sopan? Supaya gada kesan, memberi bingkisan koq dilempar, lalu membiarkan rakyat berebut (entah berantem/enggak) Ada cara2 yg lebih beradab yg bs ditempuh. Kita ini orang timur, itu bukan budaya kita."

 

Senada diutarakan akun @Syah*********, "Memberikan dgn baik tidak mesti melempari.. apalagi dijalanan..ditakutkan lari kejalanan musibah bagi org lain.. yang cerdas dong ngasih nya kuis ikan kek dapet speda."

 

"Ga kepingin sih, tapi kok saya jdi sedih dan sakithati Pak liat ini. Mbok ya dinasehati tho Pak.. Orangtua kita orang Jawa ga pernah ngajari lempar lempar bgini," tulis akun @pu******.

 

Namun di sisi lain, ada juga netizen yang mengingat aksi mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang sempat menemani Jokowi melempar kaus dari atas mobil.

 

Tak lama setelah itu, pria yang akrab disapa Romi itu ditangkap KPK. "Mas hati hati.

Rommy abis bikin video beginian ditangkap KPK kan?" kata @x****.

 

Untuk diketahui, Romi memang pernah mengunggah sebuah video berdurasi 30 detik ke akun twitternya di @MRomahurmuziy.

 

Dalam video tersebut, Romi semobil dengan Jokowi. Ia duduk di bangku belakang, dan asyik membagikan bingkisan dengan cara melempar.

 

"Saya beruntung bisa mengabadikan sendiri kedekatan Presiden @Jokowi dengan rakyat," tulis Romi, pada awal 2018 silam.

 

"Beliau mempunyai kebiasaan unik, yaitu selalu menyapa masyarakat yang menyambutnya di pinggir jalan dan tidak akan menutup jendela mobil sampai benar-benar tidak ada orang," kata Romi.

 

Sebagai pengingat, setahu setelah bagi-bagi kaus itu, KPK menangkap Romi di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur.

 

KPK menerima informasi dari masyarakat bahwa akan ada transaksi korupsi. Berdasarkan bukti-bukti awal dan informasi tersebut, KPK menyelidiki kasus itu kemudian menangkap Romi, Jumat (15/3/2019). (voi)




SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung blak-blakan mengungkapkan lebih memilih mendukung musisi Ahmad Dhani dari pada Giring Ganesha apabila keduanya maju jadi Calon Presiden (Capres).

 

Rocky awalnya membahas potensi Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut yang sempat mengklaim bakal jadi Capres.

 

Dia menegaskan tentunya keinginan Giring tersebut tidak bakal terwujud lantaran terganjal presidential threshold.

 

"Kalau misalnya nol persen (presidential threshold), Giring harusnya malu tuh mengundurkan diri. Karena dia bilang mau maju kalau 20 persen," kata Rocky Gerung dalam saluran YouTube Forum News Network, dikutip Hops.id pada Senin, 10 Januari 2021.

 

Kemudian dalam bincang-bincang bersama kolumnis Hersubeno Arief, Rocky pun ditanya soal pilihan politiknya apabila kedua musisi kondang, yakni Ahmad Dhani dan Giring Ganesha maju jadi Capres.

 

Dengan tegas Rocky menjawab lebih memilih Ahmad Dhani ketimbang Giring lantaran popularitas dan kecerdasannya dalam mengolah isu.

 

Bahkan Rocky juga mengibaratkan rival keduanya ibarat anak-anak yang duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

 

"Kalau di popularitas dan kecerdasan mengolah isu, ya jauh lah itu artinya seperti membedakan anak PAUD dengan SD," imbuh Rocky Gerung. (hops)



 

SANCAnews.id – Politikus Ferdinand Hutahaean memenuhi panggilan Bareskrim Polri. Dia akan diperiksa dalam kasus cuitan ‘Allahmu lemah’. Dalam kedatangannya, dia turut membawa bukti riwayat penyakit.

 

“Saya membawa salah satunya bukti riwayat kesehatan saya,” kata Ferdinand di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (10/1).

 

Ferdinand menjelaskan, riwayat kesehatan ini sekaligus menguatkan argumennya tempo hari. Yakni dia menulis cuitan tersebut untuk memotivasi diri karena mengidap penyakit yang sudah bertahun-tahun.

 

“Memang ini lah penyebabnya bahwa yang saya sampaikan dari kemarin bahwa saya itu menderita sebuah penyakit sehingga timbullah percakapan antara pikiran dengan hati,” jelas Ferdinand.

 

Diketahui, kasus ini bermula dari trendingnya tagar #tangkapferdinand media sosial Twitter. Pemicunya akibat kicauan Ferdinand yang dinilai mengandung unsur penistaan agama.

 

Ferdinand saat itu menulis, ‘kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa maha segalanya’. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri.

 

Tak lama setelah menerima laporan polisi, Bareskrim bergerak cepat mengusut kasus ini. Hingga akhirnya Bareskrim meningkatkan status kasus tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan. (fin)



 

SANCAnews.id – Mukadimah dan batang tubuh UUD 1945 dirumuskan dengan sangat visioner oleh para pendiri bangsa. Oleh karena itu, legislatif dalam menjalankan tugas-tugasnya perlu merujuk UUD 1945 itu sendiri.

 

Demikian disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato politiknya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 49 PDI Perjuangan, yang disiarkan melaui Kanal Youtube PDIP, Senin (10/1).

 

"Sekarang kan kebetulan putri saya Ketua DPR, saya suka bilang begini, sebetulnya kita ini apa sudah lupa sama UUD 1945 ya?" ujar Megawati.

 

Megawati mengatakan bahwa pihaknya selalu mengingatkan kepada fraksinya di parlemen untuk selalu mengikuti UUD 1945 dalam setiap membuat UU. Dia ingin produk UU selalu merujuk UUD 1945.

 

"UUD 1945 itu di situ sumber katanya, segala perundangan. Tapi terus di bawahnya itu seperti kayak tidak berhubungan atau kurang berhubungan menurut saya," pungkasnya. (rmol)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.