Dituduh Jadi Agen Rahasia Yahudi, Paus Fransiskus Tugasnya Lakukan Ini
SANCAnews.id – Pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus
dituduh menjadi seorang agen rahasia Yahudi yang memiliki misi tertentu.
Tuduhan itu datang dari seorang mantan eksekutif perusahaan
teknologi di Utah, AS, Dave Bateman.
Bateman percaya Paus Fransiskus secara diam-diam adalah agen
rahasia Yahudi yang ditugaskan untuk membantu mendistribusikan vaksin COVID-19
di seluruh dunia dalam upaya untuk menciptakan aturan totaliter.
Dave Bateman, salah satu pendiri merek perangkat lunak
manajemen properti Entrata, menyatakan keyakinannya itu dalam email yang
dikirim ke banyak orang di perusahaannya, serta pejabat negara dan para pakar
teknologi.
Hal itu pertama kali diungkap oleh Deseret News, yang
berhasil memperoleh salinan kata-kata kasar Bateman yang berisi sejumlah teori
konspirasi antisemit.
"Saya menulis email ini mengetahui bahwa banyak dari
Anda akan berpikir saya gila setelah membacanya," kata Bateman memulai
pesan yang dikirimnya, dikutip Rabu 5 Januari 2022.
"Saya percaya ada upaya sadis yang sedang dilakukan
untuk menidurkan rakyat Amerika. Sudah jelas sekarang. Tidak dapat disangkal,
namun tidak ada yang melakukan apa pun," lanjutnya.
"Setiap orang mengabaikan penilaian mereka sendiri dan
mengabaikan intuisi mereka. Saya percaya orang-orang Yahudi berada di balik
ini," tambah Bateman lagi.
Email tersebut kemudian menjelaskan bagaimana Bateman yakin
bahwa Paus Fransiskus dengan sengaja dilantik di posisinya oleh para pemimpin
agama Yahudi dalam upaya untuk mengambil alih Gereja Katolik.
"Selama 300 tahun orang-orang Yahudi telah mencoba untuk
menyusup ke Gereja Katolik dan menempatkan seorang Yahudi secara diam-diam di
atas," tulis email tersebut.
"Itu terjadi pada tahun 2013 dengan Paus Fransiskus.
Saya percaya pandemi dan pemusnahan sistematis miliaran orang akan mengarah
pada upaya untuk mengkonsolidasikan semua negara di dunia di bawah satu bendera
dengan pemerintahan totaliter," sambungnya.
Bateman selanjutnya mengakui bahwa teorinya tidak masuk akal,
dengan menyatakan, "saya tahu, kedengarannya gila."
"Tidak ada yang melaporkannya, tetapi orang-orang Yahudi
Hasid di AS memberlakukan undang-undang untuk orang-orang mereka bahwa mereka
tidak boleh divaksinasi karena alasan apa pun."
Setelah email tersebut tersebar, Bateman melihat reaksi yang
signifikan dari nama-nama terkenal di seluruh Utah.
Dalam beberapa jam, dia telah mengundurkan diri dari
posisinya di Entrata dan mengundurkan diri dari dewan direksi, menurut
pernyataan dari CEO perusahaan, Adam Edmunds, yang menyatakan bahwa Dave tidak
lagi menjadi anggota dewan perusahaan.
Dave Bateman sendiri diketahui sebagai sosok yang kerap mendonorkan uang untuk Partai Republik Utah. Setelah email itu beredar, sejumlah pihak meminta Partai Republik untuk mengembalikan uang yang didonorkan Bateman kepada mereka. (hops)