Latest Post

 


SANCAnews.id – Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat (Kabid Humas Polda Jabar), Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, Bahar bin Smith yang kini sedang menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, masih berstatus sebagai saksi. Meski berstatus saksi, sambung dia, proses hukum kasus tersebut sudah di tahap penyidikan.

 

Menurut dia, Smith pun diperiksa dengan didampingi dua orang kuasa hukumnya. "Jadi memang pemeriksaan hari ini (Bahar) sebagai saksi," kata Ibrahim di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kota Bandung, Senin (3/1).

 

Menurut dia, pemeriksaan Smith berjalan secara dinamis oleh penyidik, sehingga dia pun belum mendapat laporan berapa jumlah pertanyaan yang diajukan kepada Smith. "Jadi sampai sekarang memang belum bisa kita tentukan berapa pertanyaan yang diberikan kepada yang bersangkutan," kata Ibrahim.

 

Adapun Bahir tiba di Markas Polda Jabar bersama kuasa hukumnya pada pukul 12.13 WIB. Selain Bahar, polisi juga memeriksa pria berinisial TR sebagai saksi yang diduga mengunggah video ujaran kebencian kepada Jenderal Dudung Abdurachman. Bahar dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian pada suatu kegiatan ceramah yang ada di Kabupaten Bandung dengan surat bernomor B 6354/12/2021 SPKT PMJ 2021. (republika)



 

SANCAnews.id – Sejumlah massa pendukung Bahar bin Smith terlihat mendatangi Polda Jawa Barat untuk mengawal proses pemeriksaan terhadap penceramah itu usai dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian.


Pantauan Liputan6.com, massa pendukung Bahar bin Smith memadati area depan gerbang masuk Polda Jabar di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (3/1/2022).


Mereka terlihat membentangkan sejumlah dukungan terhadap Bahar bin Smith sambil meneriakkan kalimat takbir. Selain itu, salah seorang orator dari massa pendukung penceramah itu menegaskan bahwa mereka siap membela Bahar.


"Saat ini telah terjadi kriminalisasi terhadap ulama kita Habib Bahar bin Smith. Mohon doanya semoga beliau dilancarkan dan bisa bergabung dengan umat. Semoga orang-orang yang menzalimi ulama dan menistakan ulama cepat hancur. Kami bersama Habib Bahar bin Smith," kata salah satu pendukung Bahar.


Akibat adanya aksi ini, polisi lalu lintas melakukan rekayasa lalu lintas dengan menutup Jalan Soekarno-Hatta di depan Mapolda Jabar. Selain itu, terlihat kawat berduri terpasang di depan pagar Mapolda Jabar.


Sejumlah polisi bersenjata lengkap juga terlihat berjaga di depan Mapolda Jabar.


Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menyatakan, Bahar datang sesuai surat pemanggilan dan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) dugaan ujaran kebencian yang disampaikannya dalam sebuah video ceramah di wilayah Bandung raya yang disampaikan pekan lalu.


"Jadi, memang di dalam surat panggilan itu kami tujukan kepada yang bersangkutan untuk tanggal 3 pada hari Senin ini. Jamnya jam 9 (pagi), namun tadi BS hadirnya pada jam 12 siang," katanya.

Dalam agenda pemeriksaan, tim gabungan penyidik Polda Jabar tidak hanya memanggil Bahar Smith saja. Tetapi juga sosok berinisial TR yang disebut sebagai pengunggah video YouTube yang menjerat Bahar Smith.


"Kalau teknis pemeriksaan ini kan tergantung penyidik nantinya dan menang biasanya pemeriksaan itu berlaku dinamis tergantung dari hasil pertanyaan yang diajukan. Jadi, sampai sekarang memang belum bisa kami tentukan berapa pertanyaan yang diberikan kepada yang bersangkutan," ujar Ibrahim.


Bahar Smith datang didampingi dua kuasa hukumnya. Meski ketika datang dia bersama rombongan tiga mobil, namun yang diizinkan mendampingi Bahar selama pemeriksaan hanya pengacara resminya saja.


"Memang banyak yang mengiringi, tetapi yang kami perbolehkan untuk masuk ke dalam ruang pemeriksaan itu merupakan pengacara yang betul-betul mendampingi. Supaya memang pemeriksaan itu tidak terganggu," ucap Ibrahim. (liputan6)



 

SANCAnews.id – Politisi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik terang-terangan meminta Gubernur Anies Baswedan untuk tidak berambisi mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya langkah Anies Baswedan menuju panggung politik lima tahunan itu berat lantaran dia tak punya kendaraan politik.

 

Supaya aman, Taufik yang juga wakil ketua DPRD DKI Jakarta itu meminta  Anies Baswedan untuk kembali mencalonkan diri menjadi kepala daerah setelah jabatannya di DKI berakhir pada 2022 ini, sebab menjadi kepala daerah, lanjut Taufik, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak terlampau sukar mendapatkan partai politik  yang akan mengusungnya.

 

"Saya kira, Anies masuk juga dalam kategori calon pemimpin DKI. Presiden perlu kendaraan, kalau DKI dia aman," kata  Taufik ketika dikonfirmasi Senin (03/1/2022).

 

Gerindra sendiri merupakan salah satu partai politik yang  mengusung Anies  Baswedan pada Pilkada DKI 2017 silam, kendati begitu partai politik ini telah menegaskan bakal mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang, artinya peluang Anies  Baswedan maju Pilpres lewat partai ini sudah mulai menipis.

 

“Untuk presiden itu harus diusung parpol treshold,” ujar Taufik.

 

Taufik mengakui jika elektabilitas Anies Baswedan di berbagai survei Capres 2024 memang sangat tinggi, jika orang nomor satu di Jakarta masih tetap ngotot nyapres dan ogah maju Pilkada  DKI lagi, Taufik meminta agar ketua umum parpol untuk tidak takut mengusung Anies, sebab peluang menangnya juga terbuka lebar.

 

"Kalau pimpinan partai udah di depan, Anies masih di belakang. Kalau mau ke depan ada yang harus ditempuh terlebih dahulu. Saya selalu bilang ngapain takut, orang gak punya partai. Tinggi elektabilitasnya betul,” tukasnya. (wartaekonomi)



 

SANCAnews.id – Bahar bin Smith, tiba di Polda Jabar, pada Senin (3/12/2021) sekitar pukul 12.30. Kedatangan ke Polda Jabar memenuhi panggilan pihak kepolisian guna menjalani pemeriksaan, terkait dugaan ujaran kebencian.

 

Saat tiba di Polda Jabar, Bahar bin Smith ditemani oleh penasehat hukum dan rombongan keluarganya. Sebelum  menjalani pemeriksaan, Bahar bin Smith diminta penyidik untuk menjalani swab antigen.

Menurutnya, kedatangannya pada siang ini, merupakan bentuk kepatuhan Bahar terhadap hukum.

 

"Saya hadir disini untuk memenuhi panggilan dari Polda Jabar. Perlu diketahui, saya tidak pernah mangkir dari panggilan, dari zaman dulu sampai sekarang tidak pernah mangkir," kata Bahar bin Smith.

 

Diakuinya, ia telah menerima menerima surat pemberitahuan dimulai penyidikan (SPDP) dari Polda Jabar, disusul dengan surat pemanggilan. Karena itu, ia mengatakan sebagai warga negara yang baik, ia memenuhi panggilan tersebut.

 

"Saya akan kooperatif dalam pemeriksaan nanti," katanya.

 

Bahar bin Smith memenuhi panggilan Polda Jabar, terkait ceramahnya yang diduga berisi ujaran kebencian yang dilakukanya saat mengisi ceramah di Margahayu, Kabupaten Bandung. Hal ini berdasarkan laporan dari video viral yang beredar pada 11 Desember 2021.

 

Tak hanya Bahar bin Smith, TR yang diduga telah mengunggah video tersebut juga akan menjalani pemeriksaan di Polda Jabar. (tvOne)



 

SANCAnews.id – Sosok Nama Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Achmad Fauzi kini makin dikenal publik. Hal itu setelah dirinya mendatangi Habib Bahar bin Smith dan beradu mulut dengannya.

 

Politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menilai, setelah kejadian itu, Brigjen TNI Achmad Fauzi bisa dipastikan akan mendapatkan kenaikan jabatan seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

 

Misalnya, Jenderal Dudung Abdurrachman yang naik jabatan jadi Kepala Staf Angkatan Darat setelah banyak campur tangan mengurusi kasus Habib Rizieq Shihab.

 

“Sepertinya malah naik jabatan. Jika melihat kejadian serupa sebelumnya,” kata Mustofa di Twitter-nya dikutip Senin (3/1/2022).

 

Dia bilang, itu masih dugaannya. Namun demikian, dia berharap TNI bisa berubah lewat kepemimpinan Panglim TNI Andika Perkasa.

 

“Tapi ini hanya dugaan saya pribadi saya ya. Bisa jadi sekarang enggak seperti itu lagi. Semoga TNI berubah di tangan Pak Panglima Andika Perkasa. Agar elit TNI yang nyleneh tak berkembang,” katanya.

 

Video Brigadir TNI Achmad Fauzi yang berdebat dengan Habib Bahar sempat viral dan mendapat atensi publik.

 

Brigjen TNI Achmad Fauzi pernah menjabat sebagai Komandan Korem 061/Surya Kancana di Bogor.

 

Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1995 itu juga tercatat sebagai anggota Kopassus. Dia pernah menjabat Danyonban Sat-81 pada 2012. Selama mengenakan baret merah, Achmad Fauzi sudah melakukan berbagai operasi.

 

Achmad Fauzi pernah dipercaya berada di lingkaran Istana sebagai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Pada tahun 2013, Fauzi menjabat sebagai Wadan Group C Paspampres.

 

Kemudian pada tahun 2015, menjabat Waasops Paspampres dengan pangkat Letnan Kolonel Infanteri. Dua tahun kemudian, tepatnya 2017, Achmad Fauzi diangkat menjadi Aspers Danpaspampres. Pangkatnya naik satu tingkat menjadi Kolonel Infanteri.

 

Selanjutnya, Fauzi ditugaskan sebagai Kasrem 172/PWY Kodam XVII/Cenderawasih. Cukup lama bertugas di Tanah Papua, Achmad Fauzi ditarik ke Pulau Jawa.

 

Tugas barunya adalah pengamanan VVIP RI 1 di sekitar Istana Kepresidenan Bogor. Jabatannya Danrem 061/Surya Kencana Bogor. Dengan jabatan itu, pangkatnya naik satu tingkat menjadi Brigjen TNI. (fin)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.