Menjegal Tokoh yang Dianggap Pesaing di 2024, Mujahid 212: Bisa Dikategorikan Pelanggaran HAM
SANCAnews.id – Pengamat politik dan mujahid 212, Damai Hari
Lubis menanggapi politisi Gerindra Mohamad Taufik yang meminta Gubernur DKI
Anies Baswedan untuk tidak berambisi mencalonkan diri jadi capres 2024.
Sebelumnya, Taufik meminta Anies Baswedan untuk kembali
mencalonkan diri menjadi kepala daerah setelah jabatannya di DKI berakhir di
tahun ini, sebab untuk menjadi kepala daerah, lanjut Taufik, Anies tak
terlampau sukar mendapatkan partai politik
yang akan mengusungnya.
"Presiden perlu kendaraan, kalau DKI dia aman,"
kata Taufik, pada Senin (03/1/2022).
Damai Hari Lubis menilai pernyataan Taufik merupakan
manifestasi 'rasa ketakutan' dan bentuk intimidasi yang bisa dikategorikan
pelanggaran hak asasi manusia.
Harusnya menurut Damai, Partai Gerindra membuat karya-karya
yang bagus /bermanfaat bagi masyarakat luas dan berperilaku simpatik kepada
masyarakat calon pemilih. Bukan malah menjegal individu yang dianggap sebagai
pesaing di 2024, "Ini penampakan perpolitikan yang tidak sehat, tidak
fair.", ungkap Damai. (glc)